13
e. Perkembangan sosial budaya
Pengaruh sosial budaya terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Bandung sangat kuat, karena masyarakat I ndonesia terutama wilayah Bandung dan Jawa Barat
memiliki keterikatan kuat dengan faktor sosial budaya yang selalu berkembang. Beberapa diantaranya mengenai :
1. Profesi tenaga kesehatan menjadi suatu profesi yang dibanggakan di
masyarakat, karena berkaitan dengan pelayanan kesehatan kepada manusia. 2.
Perguruan tinggi yang unggul adalah perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja secara cepat. Politeknik Kesehatan
Bandung mampu melakukan hal tersebut. 3.
Adanya trend pada orang tua di masyarakat untuk mengutamakan pendidikan lanjut bagi anak-anaknya, untuk mendapatkan keilmuan yang lebih tinggi.
f. Perkembangan teknologi
Penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi yang mutakhir. Saat ini dukungan pembelajaran
semakin mudah dan sejalan dengan perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi karena adanya informasi-informasi yang mudah diakses melalui internet.Politeknik
Kesehatan Bandung berupaya memberikan pelayanan teknologi informasi dengan menggunakan multimedia yang mutakhir.
3. Asumsi Makro, antara lain : Tabel 2.2. Asumsi Makro RBA 2016
No Keterangan
Asumsi RBA 2016
a. Tingkat I nflasi
3,35 b.
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 4,75
c. Kurs 1 US
Rp.13.795.000,- d.
Suku Bunga SBN 3 bulan 5,96
Sumber w w w .bi.go.id
14
Perkembangan indikator ekonomi nasional dan internasional dalam satu tahun berjalanmasih dalam taraf prediksi pertumbuhan normal, sehingga estimasi
penggunaan standar harga yang digunakan dalam perhitungan anggaran untuk pengadaan belanja modal dan barang di tahun 2016 masih menggunakan proporsi
kenaikan yang sama dengan estimasi di tahun 2015. Estimasi pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2016rata-rata masih sama dengan
tahun 2015. Adanya keinginan pemerintah untuk mempertahankan daya beli masyarakat, sehingga diperkirakan daya beli dan demand masyarakat termasuk
dalam pembiayaan pendidikan juga akan mengalami pertumbuhan yang sama dengan tahun lalu atau sedikit mengalami peningkatan.
4. Asumsi Mikro Tabel 2.7 Asumsi Mikro RBA 2016
NO Keterangan
Asumsi RBA Realisasi 2015
a. Kebijakan akuntansi
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
umum Sesuai standar akuntansi
yang berlaku umum Sesuai standar akuntansi
yang berlaku umum
b. Subsidi yang masih
diterima dari pemerintah Ada
Ada c.
Asumsi tarif Terjangkau masyarakat
Terjangkau masyarakat d.
Asumsi volume pelayanan Meningkat
Meningkat e.
Pengembangan pelayanan baru
Meningkatkan kualitas pelayanan yang ada
Meningkatkan kualitas pelayanan yang ada
Penerimaan PNBP berupa pendapatan atas tarif layanan pendidikan sangat dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa yang dilayani, sehingga dengan kebijakan
meningkatkan rasio dosen terhadap mahasiswa dan kebijakan tarif maka secara umum penerimaan PNBP dari tahun ke tahun relatif tidak mengalami perubahan
berarti. Pada tahun 2016 seluruh penerimaan PNBP digunakan untuk layanan Proses Belajar Mengajar PBM,sehingga untuk kebutuhan belanja pegawai, barang dan
15
modal serta pengembangan organisasi masih harus disubsidi oleh pemerintah melalui anggaran bersumber rupiah murni.
C. I nformasi Lainnya Yang perlu disampaikan 1. I SO 9001:2008
Poltekkes Kemenkes Bandung telah melaksanakan penjaminan mutu sesuai dengan I SO 9001: 2008 sejak tahun 2008 dan telah dire-sertifikasi dua kali, yaitu tahun 2011
dan tahun 2014. Dengan sistem ini, maka penyelenggaraan dan monitoring PBM menjadi lebih baik. Hal ini antara lain disebabkan selalu dilaksanakannya audit secara
periodik baik oleh internal maupun eksternal SAI Global. Audit internal dilakukan setiap 3 bulan sedangkan audit oleh pihak eksternal surveilence dilakukan setiap 6
bulan. Selain itu kinerja ketua program studi dalam monitoring pembelajaran selalu ditingkatkan, mulai dari memonitor perencanaan, palaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran. Pada tahun 2015, rata-rata keberadaan silabus sebesar 97,89 dan RPP SAP
96,82 . Kehadiran mahasiswa rata-rata seluruh jurusan adalah 98,18 dan rata- rata kehadiran dosen 99,43 . Pencapaian target materi dicapai sebesar 99,99 .
Hal ini dapat menunjang peningkatan kualitas luusan dan membantu lulusan tepat waktu serta meningkatkan indeks prestasi kumulatif I PK lulusan.
I ndeks prestasi semester I PS rata-rata adalah 3.32 dengen I PS tertinggi 3,80 yang dicapai oleh jurusan analis kesehatan dan I PS terendah sebesar 2,39.
I PK lulusan rata-rata adalah 3,32 dengan I PK tertinggi 3,89 dan I PK terendah 2,72. Persentase lulusan yang mendapatkan I PK = 3 ialah sebesar 84.86 .
16
Direktorat secara periodik melakukan monitoring terhadap jurusan, baik melalui laporan pendidikan maupun dengan supervisi secara langsung. Hal ini dapat
menunjang peningkatan kualitas lulusan.
2. Akreditasi