PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN UNTUK OPTIMALISASI WAKTU PRODUKSI DENGAN METODE HILL CLIMBING.

Perancangan Aplikasi Penjadwalan untuk Optimalisasi Waktu Produksi dengan Metode
Hill Climbing
Dwi Setyawan. 1, Heribertus Himawan , M. Kom. 2
1,2

Tekhnik Informatika , Fakultas Ilmu Komputer , Universitas Dian Nuswantoro
Jalan Nakula I No 5, Semarang, Indonesia
Email: finalhope7@gmail.com 1, himawan26@gmail.com 2

PT. Sai Apparel Industries Ltd adalah perusahaan yang bergerak di bidang garment, setiap tahunnya perusahaan ini
memproduksi sekitar 7 juta pakaian yang berupa celana, baju, jaket dan lain-lain yang semuanya adalah produk
ekspor. Tetapi sering terjadi keterlambatan pengiriman barang pada konsumen (buyer) menurut survey penulis
dalam persentase keterlambatan produksi barang mencapai 15% / tahun dari total semua produksi yang didapat dari
catatan rekapitulasi produksi tahun 2012, hal ini di sebabkan buruknya managemen waktu. Oleh sebab itu perlu
adanya penjadwalan yang dapat mengoptimalkan produksi tersebut dengan waktu dan sumber daya yang ada yaitu
dengan aplikasi penjadwalan optimalisasi waktu produksi dengan metode hill climbing yang akan diterapkan di PT.
Sai Apparel Industries Ltd. Metode hill climbing digunakan untuk melakukan pencarian order serta penempatannya
ke dalam antrian produksi untuk mencari bentuk antrian yang paling pendek dalam waktu produksinya sehingga
mampu mengoptimalkan waktu produksi. Dalam hal ini bagaimana merancang aplikasi penjadwalan untuk
optimalisasi waktu produksi yang nantinya dapat menghasilkan sebuah penjadwalan produksi sesuai berdasarkan
permasalahan yang di hadapi oleh PT. Sai Apparel Industries Ltd dengan mengoptimalkan waktu kerja serta

antriannya. Hasilnya yaitu sebuah grafik jadwal yang dapat menginformasikan bagaimana panjang waktu produksi
serta antrian pengerjaanya dengan urutan alur produksi yang lebih optimal dari pada sebelumnya.

Kata kunci : penjadwalan, optimal, hill climbing, perhitungan, grafik jadwal

1. Pendahuluan
PT. Sai Apparel Industries Ltd adalah
perusahaan yang bergerak di bidang garment, setiap
tahunnya perusahaan ini dapat memproduksi sekitar 7
juta pakaian yang berupa celana, baju, jaket dan lainlain yang semuanya adalah produk ekspor, sayangnya
sering terjadi keterlambatan pengiriman barang pada
konsumenn yang telah memesanya (buyer) menurut
survey
yang
penulis
lakukan
prosentasi
keterlambatan produksi barang mencapai 15% / tahun
dari total semua produksi yang didapat dari catatan
rekapitulasi produksi pada tahun 2012, hal ini di

sebabkan karena managemen waktu yang ada dan
kurang optimalnya menghitung kalkulasi waktu yang
dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk. Oleh
sebab itulah perlu adanya sistem aplikasi yang dapat
mengoptimalkan produksi tersebut dengan waktu dan
sumberdaya yang ada. Untuk itu maka diperlukanya
aplikasi penjadwalan berdasarkan penerapan ilmu
metode hill climbing sehingga dapat menghasilkan

penjadwalan produksi dengan
waktu kerja serta antriannya

mengoptimalkan

1.1 Penjadwalan (Scheduling)
Penjadwalan dalam buku Jeffrey W.
Herrmann (2007) memuat tentang definisi
penjadwalan rinci oleh Coxet al. (1992) adalah
sebagai "tugas sebenarnya memulai dan / atau tanggal
penyelesaian pada operasi atau kelompok operasi

untuk menunjukkan kapan ini harus dilakukan jika
urutan manufaktur akan selesai tepat waktu". Dari
definisi di atas maka penjadwalan adalah suatu
kegiatan untuk mencanangkan waktu kapan
dimulainya suatu kegiatan yang dilaksanakan pada
periode waktu tertentu sesuai dengan batasan batasannya.
Jadwal produksi yaitu mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan produktivitas
dan meminimalkan biaya operasi. Sebuah jadwal
produksi dapat mengidentifikasi sumber konflik,

mengontro
ol pelepasan peekerjaan ke tok
ko, memastikan
n
bahwa bah
han baku yang
g diperlukan memerintahkan
m
n

dalam wak
ktu, menentuk
kan apakah jan
nji pengiriman
n
dapat dipeenuhi, dan men
ngidentifikasi periode waktu
u
yang terseedia untuk pem
meliharaan preeventif. Dalam
m
hal ini yang
y
akan dib
buat adalah penjadwalanan
p
n
produksi.
1.2 Hill Cllimbing
Metode

M
Hill Cliimbing Search
h adalah teknik
k
pencarian untuk menyeelesaikan masaalah optimasi.
Idenya adaalah untuk meemulai dengan
n solusi paling
g
awal (yaitu
u, mulai dari dasar bukit) dan kemudian
n
berulang kali
k meningkattkan solusi (beerjalan ke atass
bukit) sam
mpai beberap
pa kondisi dimaksimalkan
d
n
(puncak bukit
b

tercapai ). Atau leb
bih singkatnyaa
menghasilk
kan dan coba ditambah deng
gan arah untuk
k
bergerak.
Metodolog
gi Hill Climbin
ng adalah
1) Mem
mbuat sebuah solusi sub-optimal yang
g
mem
menuhi kendala dari masalah
2) Meng
gambil solusi dan
d membuat perbaikan
p
padaa

bagiaan atasnya
3) Berulang meningkaatkan solusi sam
mpai tidak adaa
lagi perbaikan
p
yang
g diperlukan / mungkin.
m

n dari teknik Hill Climbing
Gambarr 1.1 Gambaran
dalam pencarrian nilai terkeecil
Contoh Alg
goritma Hill Climbing
C
:

Rumus dari Hill Clim
mbing adalah upaya
untukk memaksimalkan (atau meeminimalkan) fungsi

targeet
, di m
mana
adalahh vektor nilai kkontinu
dan / atau diskrit. Pada setiap itterasi, Hill Cliimbing
dan
akan menyesuaikaan satu elem
men dalam
meneentukan apakkah perubahannnya meningkkatkan
nilai
. (Catataan bahwa ini bberbeda dari m
metode
gradiient descent, yyang mengaturr semua nilai
di
setiapp iterasi sesuaai dengan graddien bukit.) D
Dengan
Hill Climbing, setiiap perubahan yang meningkkatkan
diterima, dann proses berlannjut sampai tidaak ada
perubbahan dapat diitemukan untukk meningkatkaan nilai
kemudian dikatakan "lokkal optimal".

Dalam ruaang vektor diskkrit, setiap nilaai yang
munggkin
untuk dapat digambaarkan sebagai ssimpul
dalam
m grafik. Hill Climbing akaan mengikuti grafik
dari ttitik ke titik, sselalu meningkkat secara lokal (atau
penuurunan) nilai
, sampai m
maksimum lokaal (atau
minim
mum lokal) terrcapai.
Ada 2 macam tipe H
Hill Climbing yaitu
1) S
Simple Hill Cllimbing
Alggoritma :
a)) Mulai dari kkeadaan awal,, lakukan penggujian:
jika merupakkan tujuan, maaka berhenti; daan jika
tidak, lanjuutkan dengan keadaan sekkarang
sebagai keaddaan awal.

b)) Kerjakan llangkah-langkaah berikut ssampai
solusinya diitemukan, atauu sampai tidaak ada
operator barru yang akan diaplikasikann pada
keadaan sekaarang :
1) Cari ooperator yanng belum ppernah
digunakkan; gunakan operator ini untuk
mendappatkan keadaann yang baru.
2) Evaluassi keadaan baruu tersebut.
c)) Jika keadaann baru merupakkan tujuan, keluar.
1) Jika bukkan tujuan, naamun nilainyaa lebih
baik daaripada keadaaan sekarang, maka
jadikan keadaan barru tersebut m
menjadi
keadaann sekarang.
2) Jika keeadaan baru tidak lebih baik
daripadaa keadaan sekarang, maka
lanjutkaan iterasi.
3) Pada siimple hill cllimbing ini, aada 3
masalahh yang mungkinn, yaitu:
kalau

a. Algorritma
akan
berhenti
mencaapai nilai optim
mum local.
b. Urutaan penggunaaan operator akan
sangaat berprngaruhh pada peneemuan
solusii.
c. Tidakk diijinkan unttuk melihat saatupun
langkkah sebelumnyaa.
2) S
Stepest Ascentt Hill Climbingg

Algorittma :
a) Mullai dari keadaaan awal, lakuk
kan pengujian:
jika merupakan tujjuan, maka berrhenti; dan jikaa
tidak
k, lanjutkan dengan kead
daan sekarang
g
sebaagai keadaan aw
wal.
b) Kerjjakan hingga tujuan tercapaai atau hinggaa
iteraasi tidak meemberikan perrubahan padaa
kead
daan sekarang.
1. Ten
ntukan SUCC
C sebagai nilai
n
heuristik
k
terb
baik dari succeessor-successorr.
2. Keerjakan untuk tiap
t
operator yang digunakan
n
oleeh keadaan sek
karang:
a) Gunakan opeerator tersebu
ut dan bentuk
k
keadaan baru..
daan baru terseb
but.
b) Evaluasi kead
c) Jika merupaakan tujuan, keluar. Jikaa
bukan, band
dingkan nilai heuristiknyaa
dengan SUCC
C. Jika lebih baik, jadikan
n
nilai heuristiic keadaan baru tersebutt
sebagai SUC
CC. Namun jik
ka tidak lebih
h
baik, nilai SU
UCC tidak berub
bah.
3. Jik
ka SUCC lebih baik daripadaa nilai heuristik
k
keaadaan sekarang
g, ubah node SUCC
S
menjadii
keaadaan sekarang
g.

tetappi tujuan yang ddicapai memiliiki kesamaan ddengan
tetanngga dan akhirrnya kondisi ppaling awal terrtinggi
yangg dihasilkan.

Kelebihan Hill Climbing:
e
dari seg
gi memori, billa dibadingkan
n
1) Lebih efisien
dengan metode steepeest - ascent hilll climbing
2) boleh digabungkan dengan meto
ode pencarian
n
yang laain, memberikaan permulaan yang
y
baik
Kekurangaan Hill Climbin
ng:
1) Tidak boleh kembaali ke state semula atau
u
backtraacking
2) Bisa teerjebak di local maxima, plateaus atau
u
ridges.
Pengertian
leb
bih
mendaalam
padaa
kelemahan
nnya yang perrtama adalah Local
L
maximaa
sebuah states
s
yang lebih baik dari semuaa
tetanggany
ya, tapi tidak lebih baik dariipada beberapaa
states lain jauh. Jadi hasil yang dituju tidak maximall
karena kurrang luasnya daan dalamnya peencarian.

Kerangka Pem
mikiran
1.3 K
Kerangka pemikiran ppada penilitiaan ini
adalaah “Bagaimanaa pengaruh paanjadwalan prooduksi
pada optimalisasi pproduksi?”. Daalam hal ini vaariable
bebas adalah penjaadwalan dan vaariabel terkait aadalah
optim
malisasi produkksi.

Gambar 1.33 Kondisi terjaadinya Plateu
Ridge addalah local opptimum yang lebih
untuk
disebbabkan
kareena
ketidakkmampuan
mengggunakan 2 operator sekaliguus.
Way s Out adalah
1) M
Mundur ke beeberapa simpuul sebelumnya dan
m
mencoba berjalaan ke arah yang berbeda.
2) M
Membuat lomppatan besar unntuk mencoba untuk
m
mendapatkan dii bagian baru.
3) P indah ke beberrapa arah sekalligus.

Gambar 1.44 Bagan keranggka penelitian

Gambaar 1.2 Kondisi terjadinya Loccal maxima
Pllateu adalah seebuah daerah datar
d
dari ruang
g
pencarian di mana semu
ua states tetan
ngga memilikii
nilai yang sama. Hampirr sama sepertii Local mximaa

Gambar 1.5 B
Bagan kerangkka tipe variablee

Dari
D
gambar dii atas maka diketahui
d
levell
yaitu wakttu, tenaga kerjaa, alat dan bah
han dimana hall
tersebut yaang mempengaaruhi dibuatnya suatu jadwall
dalam hall ini termasu
uk variable bebas.
b
Jadwall
digunakan untuk men
ngatur kapan dan berapaa
w
produksii serta kegiatan
n apa saja yang
g
lamanya waktu
dilakukan selama pro
oduksi. Dan hubungannyaa
duksi (variabel terikat) adalah
h
dengan opttimalisasi prod
dari berapaa jumlah prod
duksi per hari (variabel yang
g
dicari). Dari
D
itu semu
ua maka pen
nelitian ini dii
lakukan.
2. METOD
DE PENELIT
TIAN
2.1. Metod
de Pengemban
ngan Sistem
Metod
de yang digunaakan untuk daalam penelitian
n
adalah model Rapid App
plication Devellopment (RAD))
y
akan dibaahas, langkah –
, sehingga model inilah yang
langkah metode RAD yaiitu

3. D
Desain Sistem ddan Software
T
Tahap ini terdirii atas:
a. Desain Sistem
m, yang mengghasilkan konfiigurasi
sistem secaraa keseluruhan termasuk penjjelasan
kebutuhan haardware dan sof
oftware.
b. Desain Softw
ware, yang merupakan proses
multistep berffokus pada 4 aatribut pemrogrraman:
struktur dataa, arsitektur ssoftware, spessifikasi
interface, dann algoritma yanng digunakan.
T
Tujuan tahap iini adalah unntuk menerjem
mahkan
keebutuhan mennjadi represenntasi software yang
biisa
diukuur,
sebellum
dilaakukan
peemrograman/ppengkodean.
4. Im
mplementasi daan Testing Uniit
D
Dalam tahap ini, desain yang telah dibuat
diiterjemahkan ddalam bentuk kode program
m yang
daapat dieksekuusi dan dimeengerti oleh m
mesin.
K
Kemudian dilakkukan pengujiaan tiap-tiap prrogram
attau unit prograam untuk mempperbaiki error dalam
peenulisan kodee dan untuk meyakinkan bbahwa
fuungsi-fungsi yaang dibentuk ddapat berjalan sesuai
keeinginan. Tuj
ujuan tahap ini adalah untuk
m
menghasilkan uunit program yaang dapat diekksekusi
daan valid.
5. S istem Versi
A
Adalah versi dari program
m yang dibuaat dari
aw
walnya jadi tapi masih memiliki bbanyak
keekurangan hinngga versi yanng paling baruu yang
suudah mempeerbaiki kekuurangannya sesuai
keeinginan user.

Gambar 2..1 Model RAD
D
g
1. Planing
Tahap dimana dibuatnya perancaangan aplikasii
yang ak
kan dibuat yan
ng awalnya tu
ujuan mengapaa
aplikasii ini dibuat. Kemudian daari itu dibuatt
gambarran besar dari apa yang akan diinputkan,,
proses yang diingin
nkan serta keluaran
k
yang
g
dibutuh
hkan.
2. Analisis/Definisi Keb
butuhan
Ada du
ua aktifitas padaa tahap ini yaittu:
a. Analisis Kebutuhan
n, yang meng
ghasilkan gariss
besarr kebutuhan.
b. Defin
nisi Kebutuh
han, yang menghasilkan
n
doku
umen kebutuhaan. Dalam tah
hap ini, sistem
m
analis harus men
nggali inform
masi mengenaii
fungssi, sifat, tujuan
n dan kendalaa-kendala yang
g
ada di
d dalam sistem
m, yang kemudian dituangkan
n
menjadi definisi keb
butuhan yang jelas.
j
Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui
m
bagaim
mana sebenarny
ya sistem yang akan
dikemb
bangkan.

2.2 P
Penelitian korrelasi
Penelitian korelasi adallah suatu pennelitian
yangg melibatkan ttindakan penggumpulan dataa guna
meneentukan, apakkah ada hubuungan dan ttingkat
hubuungan antaraa dua variaabel yaitu antara
Penjaadwalan dengaan Optimalisaasi Waktu Prooduksi.
Adannya hubungan dan tingkat vvariabel ini peenting,
karenna dengan meengetahui tinggkat hubungann yang
ada, peneliti akan dapat mengem
mbangkannya sesuai
denggan tujuan peneelitian.
Peneelitian korelassi mempunyaii tiga karaktteristik
pentiing, yaitu:
1. P enelitian koreelasi tepat jikaa variabel kom
mpleks
daan peneliti tidaak mungkin m
melakukan maniipulasi
daan mengontroll variabel sepeerti dalam pennelitian
ekksperimen.
2. M
Memungkinkann variabel diuukur secara inntensif
daalam setting (liingkungan) nyyata.
3. M
Memungkinkann untuk meendapatkan dderajat
assosiasi yang siggnifikan.
Tujuaan penelitian kkorelasional addalah untuk :

1. Mendetteksi sejauh mana variasii-variasi padaa
suatu faaktor berkaitan
n dengan variaasi-variasi padaa
satu attau lebih fak
ktor lain berd
dasarkan padaa
koefisieen korelasi.
2. Menenttukan hubungaan antara variab
bel, atau untuk
k
menggu
unakan hubung
gan tersebut untuk
u
membuatt
predikssi.
2.3 Peranccangan
Untuk
U
menenttukan optimaalisasi waktu
u
produksi, ada
a beberapa teknik pengump
pulan data dan
n
variable yaang digunakan sebagai beriku
ut:
a. Studi Lapangan
L
Yaitu
Y
data secaara langsung dapat
d
diperoleh
h
dengan meninjau dan
n mengamati seecara langsung
g
terhadaap obyek yang diteliti melaluii :
1. Waw
wancara (Interview)
Selam
ma
pengam
matan
langsu
ung
penuliss
meng
gadakan tanya jawab
j
secara langsung
l
untuk
k
mend
dapatkan kellengkapan data.
d
Penuliss
meng
gajukan
beb
berapa pertaanyaan
yang
g
berkaaitan dengan masalah yang
g dibahas dan
n
proseedur sistem yan
ng dilakukan.
2. Surveey
Pengumpulan dataa dengan penccatatan secaraa
cerm
mat terhadap proses sistem produksi
p
yang
g
ada pada
p
PT. SAII APPAREL INDUSTRIES
S
Ltd Semarang
S
b. Studi Pustaka
Untuk
U
membanttu penulis dalaam pembuatan
n
tugas akhir ini, maka penuliis melakukan
n
pendek
katan – pendek
katan dengan tujuan yaitu
u
dengan membaca buku-buku
b
dan
d
referensi–

referensi yang ada agar
a
tidak men
nyimpang darii
ketentu
uan yang ditetap
pkan
3. ANALISA DAN PER
RANCANGAN
N SISTEM
3.1 Kebuttuhan Perangk
kat Keras
Spesifikasii hardware pendukung yang akan
n
digunakan dalam proses pengembaangan aplikasii
adalah :
a. Processsor Intel Pentiu
um Dual Core Centrino
C
b. Memorry 2 GB
c. Hardisk
k 120 GB
kat Lunak
3.2 Kebuttuhan Perangk
Dalam
D
prosess pembangu
unan aplikasii
penjadwalaan produksi pada PT. Sai Apparell
Industries Ltd. Beberaapa perangkatt lunak yang
g
digunakan untuk memban
ngun aplikasi webserver.
w
a. XAMPP
Merupaakan akronim dari cross-plattform, Apachee
HTTP Server, MyS
SQL, PHP, Perl,
P
Tomcat.
XAMPP
memudahkan
didesain
n
untuk
n
program
mmer dalam mengembangka
m
an aplikasi web
b

beerbasis PHP ddengan menyeediakan serverr lokal
seehingga tidak dibutuhkan aakses internet untuk
m
menguji aplikassinya.
b. A
Adobe Dreamw
weaver
M
Merupakan apllikasi bantuan untuk membbangun
applikasi penjaddwalan produuksi pada PT
T. Sai
A
Apparel Indusstries Ltd bberdasarkan bbahasa
peemrogramam CSS, PHP, Javascript ddengan
m
menggunakan fr
framework Codde Ignited.
c. F irefox dan Gooogle Chrome
M
Merupakan aplikasi pendukuung untuk mem
mbuka
applikasi penjadw
walan produkssi dan untuk m
menguji
applikasinya.
d. S istem Operasi
P enulis mengguunakan sistem operasi Winddows 7
unntuk mengembbangkan aplikaasi web. Akann tetapi
paada proses pengerjaannyya tidak meenutup
keemungkinan tterkadang pennulis mengguunakan
siistem operasi yyang berbeda.
3.3 P
Perancangan S
Sistem.
3.3.11 Arsitekturr Umum

Gambaar 3.1 Arsitektuur Sistem
Alur proses dimulaai dari input daata cuting dan ssewing
dari Section Chieff .Setelah itu di ikuti inpuut data
motivve, color dan ffabric yang m
menjadi acuan untuk
mengginput style yang berissi estimasi waktu
produuksinya untukk jabatan IE. Dilanjutkan jabatan
Manaager Marketinng untuk mennginput buyerr serta
orderr yang melipuuti jenis style nnya yang diprooduksi
oleh suatu buyer. D
Dan pada akhirnya semua ituu akan
dilapporkan kepada Hall Chief.
3.3.22

Perancanggan Diagram

Gambar 3.2 Flowchart Pembentukan Jadwal secara
umum dalam Aplikasi Optimalisasi Penjadwalan
Flowchart di atas menggambarkan fase
pembentukan jadwal dari menambahkan order yang
ingin dibuatkan jadwal produksinya untuk masuk
daftar jadwal. Kemudian menggapus seluruh jadwal
produksi selama 1 tahun (rencana 1 tahun penuh
kedepan) pada cutting, sewing, washing serta
keseluruhannya. Kemudian membuat kembali jadwal
produksi pada cutting, sewing, washing serta
keseluruhannya dengan acuan daftar jadwal yang
baru ditambah order baru.

 

Gambar 3.3 Flowchart Pembentukan Jadwal pada
sewing dalam Aplikasi Optimalisasi Penjadwalan
Penjelasan secara lebih luas pada saat
pembentukan
jadwal
baru,
terutama
pada
penjadwalan sewing. Karena produksi pada sewing
menjadi acuan utama untuk membuat berbagai
jadwal produksi di bagian yang lainnya.
Pembentukan Jadwal tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Mencari order dengan batas tenggang waktu
perjanjian dengan buyer yang paling pendek dan
belum dibuat jadwal untuk sewing nya.
2. Memasukan order ke dalam jadwal sewing.
3. Mencari line paling pertama untuk dibuatkan
jadwal untuk line yang belum memiliki jadwal
produksi.
4. Memasukan order ke dalam jadwal line.
5. Mengecek tanggal apa saja line memiliki
kekosongan jadwal selama tenggang waktu
produksi order.
6. Memasukan order ke dalam jadwal line pada
tanggal - tanggal tersebut jika ada.
7. Mengecek apa sudah jumlah quantity order sudah
terpenuhi.
8. Jika belum maka mencari line berikutnya lalu
melakukan kegiatan dari nomer 4 dan seterusnya

atau jika sudah terpenuhi maka mencari order
berikutnya jika masih ada yang belum dibuatkan
jadwal lalu melakukan kegiatan dari nomer 2 dan
seterusnya.
9. Kegiatan akan berakhir jika semua order sudah di
buatkan jadwal atau sewing sudah tidak dapat
menampung produksi order berikutnya.
Maka dari aturan pencarian dengan metode
Hill Climbing akan tercipta suatu jadwal dengan
cepat dan optimal yang dapat di capai.

3. Mengecek order pada line dan tanggal tersebut.
4. Memasukan order ke dalam jadwal cutting.
5. Mencari line atau mesin cutting paling pertama
untuk dicek.
6. Apakah line atau mesin cutting cocok dengan type
mesin pada motive yang akan dibuat.
7. Jika tidak maka mencari line atau mesin cutting
berikutnya lalu melakukan kegiatan dari nomer 6
kembali dan seterusnya.
8. Apakah mesin tersebut masih mampu membuat
sejumlah besar order yang akan di produksi di
line sewing tersebut.
9. Jika mampu maka masukan ke jadwal line atau
mesin cutting tersebut dan jika tidak mampu maka
cari line atau mesin cutting selanjutnya atau
melakukan kegiatan nomer 6 dan seterusnya.
10. Apakah semua line sewing sudah di cek order
produksinya.
11. Jika sudah maka mengecek tanggal selanjutnya
dan lakukan kegiatan nomer 2 dan seterusnya
atau jika belum maka mengecek line sewing
selanjutnya pada sewing kemudian melakukan
kegiatan nomer 3 dan seterusnya.
12. Kegiatan akan berakhir jika semua order di semua
line sewing dari semua tanggal sudah di buatkan
jadwal di cutting atau line atau mesin pada cutting
sudah tidak dapat menampung produksi order
berikutnya.
Maka dari aturan pencarian dengan metode
Hill Climbing akan tercipta suatu jadwal dengan
cepat dan optimal yang dapat di capai.

Gambar 3.4 Flowchart Pembentukan Jadwal pada
cuting dalam Aplikasi Optimalisasi Penjadwalan
Penjelasan secara lebih luas pada saat
pembentukan
jadwal
baru,
terutama
pada
penjadwalan cutting setelah membentuk penjadwalan
sewing. Karena produksi pada sewing akan menjadi
acuan utama untuk membuat jadwal produksi di
bagian cutting. Pembentukan Jadwal tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Mengecek tanggal dari awal tahun.
2. Dari tanggal tersebut untuk mengecek line sewing
paling pertama pada sewing.

Gambar 3.5 Flowchart Pembentukan Jadwal pada
cuting dalam Aplikasi Optimalisasi Penjadwalan
Penjelasan secara lebih luas pada saat
pembentukan jadwal baru berikutnya yaitu
penjadwalan
washing
setelah
membentuk
penjadwalan sewing dan cutting. Karena produksi

pada sewing akan meenjadi acuan utama untuk
k
duksi di bag
gian washing.
membuat jadwal prod
kan Jadwal tersebut dapat dijabarkan
n
Pembentuk
sebagai berrikut:
1. Mencari order deng
gan batas ten
nggang waktu
u
produksiinya pada sew
wing yang palin
ng pendek dan
n
belum diibuat jadwal un
ntuk washing nya
n pada .
2. Mengeceek order ke dalam jadwal waashing.
3. Apa ord
der sudah ada di
d jadwal washiing.
4. Jika sud
dah maka men
ngecek order dengan batass
tenggang
g waktu produksinya
p
pada sewing
g
berikutnya lalu melaku
ukan kegiatan di
d nomer 2 dan
n
seterusny
ya.
5. Apa ord
der termasuk produksi
p
yang harus melaluii
proses washing.
w
6. Jika ben
nar maka masu
ukan order ke jadwal
j
wasing
g
tapi jika tidak maka mengecek
m
orderr dengan batass
tenggang
g waktu produksinya
p
pada sewing
g
berikutnya lalu melaku
ukan kegiatan di
d nomer 2 dan
n
seterusny
ya.
7. Kegiatan
n akan berakh
hir jika semu
ua order yang
g
termasuk
k produksi meelalui proses cuci
c
di semuaa
line sew
wing dari semu
ua tanggal sud
dah di buatkan
n
jadwal di
d washing.
Maaka dari aturaan pencarian dengan
d
metodee
Hill Climb
bing akan terrcipta suatu jadwal dengan
n
cepat dan optimal
o
yang dapat
d
di capai.
3.3.3 Perancangan In
nterface
Pada tahap
pan ini antarm
muka aplikasi akan didesain
n
untuk masing – masing user
u dan di baw
wah ini adalah
h
contoh interface dari diagram
d
penjaadwalan yang
g
menunjukaan order, buyerr dan style yang
g digunakan.

3. Maampu mengettahui kebutuhhan kemampuuan /
jum
mlah line yangg dibutukan dii cutting dan ssewing
unt
ntuk memenuhhi permintaan order dengann kata
lainn dapat mengeetahui jumlah lline yang haruus aktif
dallam rentan wakktu produksinyya.

Daftar Pusttaka
File Jeffrey W. Herrmann , Website educcation,
Home paage on-line. Available from
http://drum.llib.umd.edu/biitstream/1903/77488/
4/25813_covv.pdf; Internet; accessed 1 April
2013.
File Wikibooks , W
Website organnitation, Homee page
from
on-line.
Availaable
http://en.wikkibooks.org/wiiki/Algorithmss/Hill_
Climbing; Innternet; accesssed 1 April 20113.
File Universitas K
Kristen Petra , Website acaddemic,
Home paage on-line. Available from
http://puslit..petra.ac.id/filees/published/joournals
/INF/INF020302/INF020330203.pdf; Innternet;
accessed 1 A
April 2013.
File

Romisatriaw
wahono, Website entitas, Home
page
oon-line.
A
Available
from
http://romisaatriawahono.neet/2012/08/07//kiatmenyusun-kkerangka-pemikkiranpenelitian/Innternet ; accesssed 1 April 20113.

File IInstitut Teknologi Bandung , Website acaddemic,
Home paage on-line. Available from
http://mail.sstei.itb.ac.id/~soni/EL5133/M
Materi/
03-heuristic%20search.pdff; Internet; accessed
1 April 20133.
File Wikipedia , W
Website organnitation, Homee page
on-linne.
from
Available
httpss://en.wikipediaa.org/wiki/Hilll_climbing; Innternet;
accesssed 1 April 20013.

Gambaar 3.6 Rancang
gan Aplikasi Peenjadwalan
4. Kesimp
pulan
Berd
dasarkan
peembahasan
dipaparkan
n sebelumny
ya maka
kesimpulan
n diantaranya adalah
a
:

yang
dapat
d

telah
h
ditarik
k

1. Prototyp
pe yang tellah dikemban
ngkan, dapatt
memperh
hitungkan dallam memperk
kirakan antaraa
kemamp
puan dengan permintaan yang
y
terbentuk
k
dalam jaadwal.
2. Prototyp
pe yang pen
nulis kembang
gkan berhasill
menghassilkan bentuk jadwal berupaa grafik untuk
k
menunju
ukan jadwal di setiap tempat produksi.
p