AUTOBIOGRAFI MAHARANI SEKAR KINANTI

AUTOBIOGRAFI MAHARANI SEKAR KINANTI

1. Latar Belakang Keluarga
Nama saya Maharani Sekar Kinanti, rani adalah nama yang biasa di panggil oleh temanteman untuk saya. Saya lahir di Tuban, 1 Agustus 1994. Saya anak ke dua dari tiga
bersaudara. Kakak saya laki-laki, dia bernama M. Nashiruddin yang saat ini masih semester 7
di Universitas Negeri Surabaya, tepatnya di daerah Lidah Wetan, dan dia mengambil jurusan
Kependidikan Olahraga di FIK. Dan adik saya bernama Nafilia Sartika Putri Rahmawati,
anak yang di bilang paling cantik di keluarga saya, dia ini masih sekolah di Madrasah
Ibtida’iyah Al-Hidayah Gesikhaarjo Palang Tuban. Saya, kakak, dan adik saya ini lahir dari
seorang pahlawan bagi saya, beliau adalah bapak Sutajam Akrobun Na’im dengan ibu
Kholifah. Bapak saya saai ini menjabat sebagai Kepala Desa dan Ibu saya sebagai Pedagang,
dan sampai akhirnya bisa mendirikan toko Batik Tulis Gedog atau oleh-oleh khas Tuban
yang berada di Makam Asmoroqondi (Mbah Ibrahim Asmoroqondi ayah Sunan Ampel).
2. Latar Belakang Pendidikan
Saat saya berumur 4 tahun, saya didaftarkan untuk masuk ke TK Al-Hidayah Gesikharjo
Palang Tuban, saya lebih cepat masuk ke TK, karna memang saya tidak mau sekolah kalau
tidak bareng dengan kakak saya, akan tetapi ketika masuk di Madrasah Ibtida’iyah saya tidak
boleh daftar karna umur saya belum mencukupi. Di situlah saya mengulang lahi ke TK B,
jadi saya sekolah di TK itu selama 3 Tahun. Setelah itu saya masuk di Madrasah Ibtida’iyah
Al-Hidayah Gesikharjo, yakni sekolah yang sama dengan kakak saya. Saya menempuh
pendidikan di MI ini selama 6 tahun, dan setelah lulus dari MI, saya berkeinginan untuk

meneruskan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum yang ada di Jombang, saya mendaftarkan diri
di PPP. Al-Lathifiyyah II di bawah asuhan HJ. Mundjidah Wahab. Tidak hanya mondok,
tetapi saya juga mengikuti tes di sekolah MTsN Tambakberas Jombang, dan alhamdulillah
lulus. Setelah 3 tahun saya jalani saya lulus dengan nilai yang cukup. Dan setelah lulus saya
melanjutkan ke MAN Tambakberas yang berada di Jombang juga, tanpa mengikuti tes. Di
MAN ini adalah moment yang paling berkesan bagi saya selama sekolah di Jombang. Karna
memang banyak sekali pengalaman dan Prestasi yang saya dapat.

3. Latar Belakang Prestasi
Dalam perjalanan hidup saya, banyak sekali prestasi akademik maupun non akademik
yang saya dapatkan. Dulu ketika kecil saya sering di nari-nari, dan waktu MI saya sering
masuk 10 besar, pernah di ikutkan senan perwakilan sekolah dan mendapatkan juara harapan
1, mengikuti gerak jalan perwakilan sekolah mendapat juara 1tingkat Kecamatan, dan kelas 6
saya mendapat peringkat 2 dan bisa naik ke atas panggung, itu adalah suatu kebahagiaan bagi
saya dan kedua orang tua saya, dalam akhirussanah kelas akhir, saya juga disuruh untuk
perwakilan pidato bahasa inggris untuk mewakili kelas akhir, dengan percaya diri, saya pun
menerimanya.
Setelah masuk ke Pondok Pesantren, saya lebih condong di bidang olahraga, selama di
pondok, saya selalu mewakili lomba bulutangkis antar ribath, dan selalu menang juara 1, dan
ketika berada di MTsN saya juga sering mengikuti lomba Class Meeting dalam bidang

olahraga, masih sama dalam cabang bulutangkis saya selalu mendapat juara 1, dan juara 2
lomba voly ball. Selama saya di MTsN, saya di ikutkan untuk mengikuti lomba bulutangkis
tingkat Kabupaten Jombang atau PORSEKA, dan saya pun mendapat juara 3 single putri,
juara 1 antar pondok pesantren. Dan ketika masuk MAN, sudah banyak yang mengenal saya
karna prestasi saya dibidang olahraga, sampai akhirnya setiap ada event yang berkaitan
dengan bulutangkis dan voly, saya selalu ditunjuk untuk mewakilinya. Dalam class meeting
saya juga selalu mendapat juara 1, dan pada waktu MAN, bakat saya mulai muncul lagi
dalam cabang voly, dan ketika event PORSENI tingkat Kabupaten Jombang, saya
dihadapkan dalam masalah yang mana kedua pelatih saya mengharapkan saya untuk menjadi
perwakilan. Saya bingung harus memilih Bulutangkis atau Voly. Dan akhirnya saya pilih duaduanya, dan akhirnya Cabang Bulutangkis saya mendapat juara 1 ganda putri. Dan saya juga
pernah mendapat 3 besar di kelas 2 MAN. Bersyukur sekali ketika saya bisa mendapatkan
prestasi yang cukup membanggakan kedua orang tua saya.
4. Latar Belakang Religiusnya
Saya pernah mempunyai jimat sebuah kalung, namun gantungan dikalungnya itu
berbentuk kotak dbungkus kain putih. Dan itu dulu ketika saya masih kecil, awalnya saya
tidak tau apa maksud dari jimat tersebut, karna memang saya masih terlalu kecil. Akan tetapi

ketika saya sudah banyak bicara, saya mulai memain-mainkan kalung itu, dan saya pun
bertanya-tanya kepada orang tua saya, tapi tidak dikasih tau sedikitpun tentang maksud dari
kalung yang saya pakai itu. Sampai suatu ketika, hati saya merasa sangat ingin tahu apa yang

ada di dalam kotak gantungan kalung tersebut, dan saya hampir saja membuka gantungan
tersebut, akan tetapi niat saya itu diketahui oleh mbah saya, dan akhirnya dilaranglah saya
untuk melakukan hal yang menurut mbah saya itu tidak baik. Sampai pada akhirnya saya
tidak mau memakainya karna saya takut, dengan ketakutan saya itu, akhirnya orang tua saya
menceritakan maksud dari kalung yang saya pakai tersebut. Dan ternyata kalung (jimat) itu
digunakan untuk melindungi saya dari bahaya atau gangguan-gangguan orang jahat. Di
dalam bungkusan kotak tesebut terdapat do’a dan beberapa helai rambut, yang entah itu milik
siapa saya tidak tau. Entah sampai kapan saya lupa, namun tidak lama kemudian, saya tidak
memakainya lagi.