System Reactor Atomic Code SRAC

1. PIJ, yaitu kode untuk probabilitas tumbukan yang telah dikembangkan oleh JAERI meliputi 16 kisi geometri. Salah satu bentuk kisi geometri pada PIJ seperti ditunjukkan pada gambar 10 berikut. Gambar 10. Bentuk Sel Pin Heksagonal 2. ANISN, yaitu kode transport satu dimensi S N yang terdiri dari tiga jenis geometri slab X, silinder Y dan bola R S . 3. TWOTRAN, yaitu kode transport dua dimensi SN yang terdiri dari tiga jenis geometri slab X-Y, silinder R-Z dan lingkaran R- θ. 4. TUD, yaitu kode untuk persamaan difusi satu dimensi yang dikembangkan oleh JAERI, terdiri dari geometri slab X, silinder Y dan bola R S . 5. CITATION, yaitu kode untuk persamaan difusi multi-dimensi yang terdiri dari 12 jenis geometri termasuk segitiga dan segi enam heksagonal, Okumura, 2002.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama tiga bulan, yaitu mulai dari bulan Februari 2013 sampai dengan bulan Mei 2013. Adapun tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah seperangkat komputer dengan Operating System OS Linux Ubuntu dan program SRAC System Reactor Atomic Code.

C. Prosedur Penelitian

Untuk membuat sebuah model reaktor air dengan menentukan pengayaan bahan bakar, ukuran reaktor dan konfigurasi teras reaktor digunakan salah satu dari sistem struktur pada program SRAC yaitu bagian CITATION yang merupakan penghitungan difusi secara tiga dimensi. Ada beberapa tahapan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1. Penghitungan Densitas Atom Atomic Density Tiap-tiap komponen pada reaktor fuel, cladding dan moderator dihitung densitas atomnya untuk digunakan sebagai input pada penghitungan selanjutnya CITATION. Terlebih dahulu dilakukan penghitungan densitas molekul untuk kemudian menghitung densitas atom tiap-tiap nuklida sesuai dengan persentase pengayaan bahan bakar. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung densitas molekul Lewis, 2008. 3 Dimana: N = Densitas molekul molekulcm 3 ρ = Densitas gramcm 3 L o = bilangan avogadro 0.602 x 10 24 molekulmol M = nomor massa grammol Penghitungan densitas atom dilakukan pada pengayaan bahan bakar yang bervariasi jumlahnya. Pada masing-masing pengayaan bahan bakar dapat diketahui nilai k-efektif yang menunjukkan kekrtisian reaktor. 2. Menentukan Ukuran dan Konfigurasi Teras Reaktor Ukuran teras reaktor dihitung secara tiga dimensi yaitu panjang x, lebar y, dan tinggi z. Gambar 11 menunjukkan contoh sebuah model teras reaktor yang dihitung secara tiga dimensi x, y, z dengan menggunakan CITATION. Gambar 11. Bentuk Geometri Teras Reaktor Untuk mendapatkan model reaktor yang ideal, dilakukan dengan menentukan ukuran reaktor x, y, z kemudian mengubah-ubah konfigurasi bahan bakar tanpa mengubah ukuran dari teras reaktor. 3. Penghitungan dengan CITATION Tahap selanjutnya adalah penghitungan dengan CITATION pada SRAC. Hasil dari penghitungan yang dilakukan sebelumnya akan menjadi input pada penghitungan menggunakan CITATION. Pada CITATION ini akan dapat diketahui hasil penghitungan secara keseluruhan dari model reaktor yang telah dibuat dengan ukuran dan komposisi tertentu. Hasil penghitungan output dari CITATION ini akan menunjukkan apakah model reaktor yang dibuat berada dalam keadaan kritis, dapat menghasilkan energi yang maksimal dan memenuhi standar keamanan passive safety.