3.2.1 Desain Penelitian
Desain Umi Narimawati 2010:30 mendefinisikan desain penelitian adalah sebagai berikut:
“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalm perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati 2010:30 yang peneliti terapkan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
“1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi; 3. Menetapkan rumusan masalah;
4. Menetapkan tujuan penelitian; 5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori;
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang
digunakan; 7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan
data; 8. Melakukan analisis data;
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian ”.
Menurut Moh. Nazir 2005:84 mendefinisikan desain penelitian adalah sebagai berikut :
“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Menurut Sugiyono 2009:50 menjelaskan proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut:
“1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis
5. Metode penelitian 6. Menyusun instrumen penelitian
7. Kesimpulan ”.
Berdasarkan proses penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Sumber Masalah Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian sehingga
mendapatkan judul sesuai dengan masalah yang ditemukan. Identifikasi masalah diperoleh dari adanya fenomena yang terjadi di masyarakat.
2. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui
pengumpulan data. Pada penelitian ini masalah-masalah dirumuskan melalui suatu pertanyaan yang akan diuji dengan cara menguji hipotesis.
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara berhipotesis, maka
peneliti mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga digunakan sebagai bahan untuk
memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian hipotesis. Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar
untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.
4. Pengajuan hipotesis Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung
oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris faktual. 5. Metode penelitian
Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode deskriptif dan verifikatif.
6. Menyusun instrument penelitian Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun
instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk kuesioner dan data sekunder. Sebelum
instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrument penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk
mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setalah data terkumpul maka
selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu.
7. Kesimpulan Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan masalah.
Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
Desain Penelitian Metode yang
digunakan Unit analisis
Time Horizon
T-1 Descriptive
Survey KAP
Cross Sectional T-2
Descriptive Survey
KAP Cross Sectional
T-3 Descriptive
Survey KAP
Cross Sectional
Sumber : Umi Narimawati 2010:31
Menurut Mudrajat Kuncoro 2003:3 “Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang
ada, sehingga dapat diketahui penyebabnya untuk selanjutnya diambil soslusi untuk menyelesaika
nnya”. Menurut Mudrajat Kuncoro 2003:3 enjelaskan bahwa :
“Penelitian ilmiah adalah aplikasi secara formal dan sistematis dari metode ilmiah untuk mempelajari dan menjawab permasalahan, dalam melakukan
penelitian ini penulis menggunakan metode asosiatif. Menurut Sugiyono 2011:11 menjelaskan bahwa :
“Metode asosiatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua
variabel atau lebih”. Selanjutnya akan dilakukan analisis data dengan menggunakan uji validitas
dan uji reabilitas. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y maka digunakan pehitungan koefisien determinasi.
3.3 Operasionalisasi Variabel