14 siswa yang pada gilirannya masalah itu dapat ditemukan solusinya atau siswa dapat
mencapai tugas perkembangan dengan baik, maka dibutuhkan media. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa media memiliki
kedudukan penting dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan layanan bimbingan dan konseling. Penggunaan
media dalam layanan bimbingan dan konseling akan membuat kegiatan ini bisa lebih menarik dan menyenangkan, di samping itu akan membantu memperjelas pesan yang
ingin disampaikan atau dibahas. Informasi yang disampaikan secara lisan terkadang tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh siswa, terlebih lagi apabila guru pembimbing
kurang cakap dalam menjelaskan materi layanan atau masalah siswa. Di sinilah peran media sebagai perantara memperjelas peran bimbingan dan konseling. Media dapat
mempermudah pengubahan perilaku siswakonseli ke arah yang diinginkan. Sebagai salah satu komponen dalam sistem bimbingan dan konseling, maka
media turut menentukan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling sebagai proses komunikasi antara guru pembimbing
konselor dengan siswa konseli, maka media menjadi perantara dalam komunikasi tersebut.
2.5. Manfaat Media Bimbingan dan Konseling
Menurut Nursalim dan Mustaji 2010:7 media bimbingan dan konseling adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bimbingan dan
konseling yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa konseli untuk memahami diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan serta
memecahkan masalah yang dihadapi. Dari pengertian ini telah tergambar manfaat media dalam bimbingan dan konseling, yakni sebagai penyalur pesan yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa konseli untuk memahami diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan serta memecahkan masalah
yang dihadapi.
15 Bila dikaji lebih mendalam, maka manfaat media dalam pelayanan bimbingan
dan konseling adalah : a.
Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. b.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra c.
Menimbulkan gairah minat siswa, interaksi lebih langsung antara siswa dengan guru bimbingan dan konseling guru BK
d. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman
menimbulkan persepsi yang sama. e.
Proses Layanan Bimbingan dan Konseling dapat lebih menarik f.
Proses Layanan Bimbingan dan Konseling menjadi lebih interaktif g.
Kualitas Layanan Bimbingan dan Konseling dapat ditingkatkan h.
Sikap positif siswa terhadap materi Layanan Bimbingan dan Konseling. Dalam kaitannya dengan fungsi media bimbingan dan konseling dapat
ditekankan beberapa hal berikut ini: a.
Penggunaan media bimbingan dan konseling bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk
mewujudkan situasi bimbingan dan konseling yang lebih efektif. b.
Media bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari keseluruhan proses layanan bimbingan dan konseling. Hal ini mengandung pengertian
bahwa media bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya
dalam rangka menciptakan situasi yang diharapkan.
16 c.
Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan bimoingan dan
konseling itu sendiri. Fungsi ini mengandung niakna bahwa penggunaan media dalam bimbingan dan Konseling harus selalu melihat kepada
kompetensi atau tujuan dan bahan atau materi bimbingan dan konseling. d.
Media bimbingan dan konseling bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk
permainan atau memancing perhatian siswa klien semata. e.
Media bimbingan dan konseling bisa berfungsi untuk memperlancar proses birnbingan dan konseling. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media
bimbingan dan konseling siswa dapat lebih mudah memahami masalah yang dialami atau menangkap bahan yang disajikan lebih mudah dan lebih cepat.
f. Media bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas
layanan bimbingan dan konseling. Pada umumnya hasil bimbingan dan konseling yang diperoleh siswa dengan menggunakan media bimbingan dan
konseling akan tahan lama mengendap.
2.6. Buku Saku sebagai Media Bimbingan dan Konseling Belajar