Pada penelitian ini, untuk melakukan pengujian pengujian menggunakan metode manual dengan formula Akurasi =
P y g i
i F
P S
S i g
x dirasa paling cocok karena kelas yang terdapat pada dataset lebih dari dua dan data
training yang dilakukan ditentukan sebelum melakukan pengujian.
2.9 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak ini adalah model Waterfall. Model waterfall melakukan pendekatan secara sistematis dan
berurutan. Menurut Sommerville, model Waterfall mengambil kegiatan proses dasar spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi yang mewakili kegiatan
tersebut sebagai fase proses terpisah seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan sebagainya[8]. Tahapan-tahapan
dalam model waterfall yang disajikan dalam gambar di bawah ini.
Requirements definition
System and Software Design
Implementation and unit testing
Integration and sytem testing
Operation and maintenance
Gambar 2.4 Waterfall[8]
a. Requirements Analysis and Definition
Sistem layanan, kendala dan tujuan ditetapkan melalui konsultasi dengan pengguna sistem, kemudian kebutuhan tersebut ditetapkan secara rinci dan
berfungsi sebagai spesifikasi sistem.
b. Sistem and Software Design
Proses desain sistem mengalokasikan persyaratan, baik untuk sistem perangkat keras maupun untuk perangkat lunak, dengan mendirikan sebuah
arsitektur sistem secara keseluruhan atau lengkap. Desain software melibatkan langkah mengidentifikasi dan menggambarkan abstraksi sistem
perangkat lunak yang mendasar.
c. Implementation and Unit Testing
Selama tahapan ini, desain perangkat lunak disadari sebagai serangkaian program atau unit program. Unit testing memverifikasi setiap unit sesuai
spesifikasi. d.
Integration and Sistem Testing Program diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk
memastikan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi. Setelah pengujian, sistem software diserahkan kepada pelanggan.
e. Operation and Maintenance
Pemeliharaan melibatkan pengkoreksian kesalahan yang tidak ditemukan dalam tahap awal siklus, meningkatkan implementasi unit sistem dan
peningkatan sistem sebagai kebutuhan baru ditemukan. Dalam model waterfall terdapat beberapa karakteristik yang
menonjol dan cenderung menjadi permasalahan. Pertama, ketika masalah muncul, maka proses akan berhenti karena tidak dapat menuju ke tahapan
selanjutnya. Namun, apabila terdapat kemungkinan bahwa masalah tersebut muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus
membenahi tahapan sebelumnya agar masalah tersebut tidak muncul. Kedua, karena pendekatannya adalah secara sequential, maka setiap tahap
harus menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal tersebut dapat menghabiskan waktu yang cukup lama, artinya bagian lain tidak dapat
mengerjakan hal lain selain hanya menunggu hasil dari tahap sebelumnya.