Frequency Counter Dengan Mikrokontroler

Frekuensi pulsa dalam satu detik akan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut yaitu, [11] 33 Dimana : i = jumlah overflow dalam satu detik TCNT = jumlah perhitungan timercounter 2 16 adalah jumlah operasi mikrokontroler 16 bit. Ketelitian dari pengukuran dapat ditingkatkan lebih baik dengan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk seluruh jumlah siklus, daripada menghitung jumlah dari seluruh siklus yang diamati dalam waktu tertentu. Pada dasarnya sarana input terdiri dari seperangkat pencacah biner binary counter yang terhubung langsung ke saluran data mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat pula merubah kedudukan pencacah tersebut. Seperti layaknya pencacah biner, pada saat sinyal denyut clock yang dikirim melebihi batas kapasitas pencacah, maka pada bagian akhir pencacah akan timbul sinyal limpahan overflow. Overflow sendiri merupakan banyak nya data yang masuk kedalam register, sehingga proses yang delay akan menjadi lama seperti mengalami poses booting pada sebuah komputer. Ketelitian dari frequency counter sangat tergantung pada stabilitas dari basis pewaktunya timebase.Sinyal denyut yang diumpankan ke pencacah bias dibedakan menjadi 2 macam, yang pertama ialah sinyal denyut dengan fekuensi tetapyang sudah diketahui besarnya dan yang kedua adalah sinyal denyut dengan frekuensi tidak tetap. Jika sebuah pencacah bekerja dengan frekuensi tetap yang sudah diketahui besarnya, dikatakan pencacah tersebut bekerja sebagai timer1 karena kedudukan pencacah tersebut setara dengan waktu yang biasa ditentukan dengan pasti. Gambar 2.13 Blok Diagram Counter[12] Blok diagram counter diatas merupakan ilustrasi dalam setiap proses pencacah frekuensi sebelum ditampilkan melalui lcd. Dimana sinyal input nya berupa gelombang sinusoidal yang melalui penguatan. Ketelitian dari setiap proses pencacah ini yang bertanggung jawab adalah time-base clock. Sehingga melalui decade dividers yang dalam pelaksanaan nya adalah rangkaian penghitung data yang dibatasi maksimal 10 kali perhitungan. Sehingga masuk dalam gerbang flip flop yang berfungsi sebagai rangkaian digital untuk menyimpan data satu bit semi permanen sampai ada suatu perintah. Setelah itu melalui gerbang dengan fungsi AND dimana kedua input nya harus berlogika 1 sehingga fungsi ini akan aktif dan terbaca sebagai logika high.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan mulai dilakukan pada bulan September 2014

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diigunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikiut : 1. Satu unit laptop dengan operating system windows 7. 13.Heatsink 2. Mikrokontroller ATMEGA 8535 14. Trafo 2 A 3. Software code vision AVR 4. Software Proteus 5. Komponen R,L,C 6. LCD 16 x 2 7. PCB 8. Kabel pita 20 p 9. Soket IC 2 x 4 10. Speser 11. Slongsong kabel 3mm 12. Basic AVR

3.3 Langkah-Langkah Pernelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain : 1. Studi Literatur Langkah ini dimaksudkan untuk mempelajari dasar dari ilmu kelistrikan serta memahami karakteristik dari ilmu elektromagnetik yang berupa buku-buku, jurnal, dan artikel-artikel yang berasal dari internet sebagai referensi yang berhuubungan dengan topik dalam penyusunan tugas akhir ini. 2. Pengambilan Data Pengumpulkan data dilakukan dengan melakukan pengujian-pengujian sehingga didapatkan nilai-nilai yang diperlukan sebagai bahan analisa selanjutnya. 3. Simulasi Simulasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji semua komponen sebelum pemasangan pada PCB. Sehingga dapat meminimalisir sebuah kesalahan sistem.Software yang akan digunakan dalam simulasi ini adalah Proteus. Langkah awal dalam simulasi alat dengan cara meng-input komponen yang dibutuhkan. Antara lain Alternator, ATMEGA 16, ATMEGA 8535, ceramic 4n7, ceramic 100p, LM 16, IC Ne 555 dan TL 071. Dengan menggunakan sumber 220Vac yang di konversikan menjadi 6 VDc. Rangkaian konverter tegangan terdiri dari 2 bagian utama yaitu bagian integrator yang disusun dengan operasional amplifier TL071 P1,R1 dan C1 kemudian bagian multivibrator IC 555. Rangkaian ini dapat diberikan input dari 0-10 Volt dan akan memberikan frekuensi output dari 0-1000Hz. Gambar 3.1. Diagram alir penelitian

3.4 Diagram Penelitian

Mulai Penelitian Pengumpulan Data Tidak Data Tersedia Ya Program dan simulasi Proteus Pemprograman Mikroprosesor Pembuatan Alat Analisa pengaruh beban Selesai Studi Literatur