Penggunaan Komponen-Komponen Mikrooptik Pada Piranti Pencabangan Sinyal Optik
Nasruddin MN
JURNAL PENELITIAN MIPA
Volume 1, Nomor 2 .... 2008
PENGGUNAAN KOMPONEN-KOMPONEN MIKROOPTIK PADA PIRANTI PENCABANGAN SINYAL OPTIK
Nasruddin MN Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Sumatera Utara Medan
Abstract
The components of micro optics which consist of optical fiber, planar micro lens and beam splitter, have been designed to became a micro optical branching circuit array that be utilized for the optical branching signal at communication systems of parallel optical optical for the delivery of information from one source to many different place and can be accepted at a time during which at the same time.
The branching circuit array of three component above are based on focusing characteristic, a branching of coupled optical signal. From the result of conducted research, designed prototypes have een good performed and to determine the characterization of the prototypes will be continued on the following research.
Keyword: Telecommunications - optic signal - fiber optic - planar micro lens– beam splitter
PENDAHULUAN
Komponen-komponen mikro optik dalam sistem komunikasi serat optik telah berkembang kearah teknologi optik yang menggunakan sifat indeks bias yang berubah atau terdistribusi dalam suatu subtrat, seperti fiber optik “Gradient Index” dan laser semikonduktor(2). Dengan indeks bias yang terdistribusi, banyak elemen optik dapat dirancang dengan fungsi yang beraneka ragam untuk keperluan sistem komunikasi. Sebagai contoh komponen mikro optik yang telah digunakan secara luas dan praktis adalah fiber optik (1), lensa mikroplanar (2) dan laser semikonduktor (3).
Dalam sistem komunikasi optik, pengiriman informasi dari sumber kebeberapa tempat yang berbeda membutuhkan komponen pencabangan mikro optik dalam jaringan transmisi agar proses pengiriman informasi kebeberapa tempat tersebut dapat dilaksanakan secara serentak dalam waktu yang bersamaan dan efisien.
Rangkaian pencabangan optik adalah salah satu bagian komponen yang sangat dibutuhkan dalam system komunikasi optik parallel yang berfungsi sebagai pemecah berkas sinyal optik, komponen yang dibutuhkan disini adalah beamsplitter.
Dewasa ini, sejumlah komponen optik harus tersusun dalam suatu rangkaian terpadu dan ini menuntut pembuatan atau fabrikasi komponenkomponen optik yang berukuran kecil dalam skala mikro, untuk dapat digunakan dalam sistem komunikasi fiber optic. Teknologi mikrooptik ini
harus diimbangi pula dengan metode atau teknik pengukuran parameter dari elemen optik yang digunakan, sehingga perencanaan komponen mikro optik yang diinginkan dapat dilakukan secara tepat.
TINJAUAN PUSTAKA
Dengan suatu daerah indeks bias yang terditribusi dalam arah radial dan axial di dalam suatu substrat gelas yang pipih, telah difabrikasi suatu jenis lensa mikro yang dapat memfokuskan dan mengkolimasi berkas cahaya. Diagram dari sebuah lensa mikro planar ini diperlihatkan pada gambar 1a, sedangkan pada gambar 1b, dilukiskan sejumlah lensa mikro planar dalam susunan 2Dimensi pada substrat gelas.
Distribusi indek bias di dalam lensa mikro planar ini dinyatakan sebagai gabungan fungsi ( r ) dan fungsi axial ( x ) dari titik-titik di dalam lensa.
[ ]n2 (r, z) = n2 (0)1 − (gr)2 −ν 20 (gz)2 ………..( 1 )
distribusi indeks
sinar lapisan
titik fokus f
f sinar
distribusi indeks
1.a. Diagram lensa mikro planar
1. b. Susunan lensa mikro planar
Gambar 1. Profil Lensa Mikro Planar
33
Nasruddin MN
JURNAL PENELITIAN MIPA
Volume 2, Nomor 1 Juni 2008
Dengan n ( 0 ) adalah index bias pada
kedudukan ( r = 0 ; z = 0 ), g = 2Δ / a, dimana Δ
adalah index bias relative yang dinormalisasi dan a adalah radius lensa, sedangkan υ20 adalah elemen ( 2,0 ) dari matrik index bias lensa tersebut. Untuk pendekatan sferis, diambil υ20 = 1.
Piranti pencabangan sinyal optik berfungsi untuk membagi berkas cahaya dari satu serat masukan ke dua serat keluaran seperti terlihat pada gambar 2. Efisiensi penggandengan pada pencabangan optik didapat dari perbandingan antara daya keluaran dengan daya masukan.
Pada piranti pencabandan sinyal optik ini digunakan tiga buah lensa mikro planar sebagai elemen penkolimasi dan yang lainnya sebagai pemfokus berkas cahaya, kedua sisi diagonal dari prisma disatukan dengan menggunakan perekat film matalic sebagai lem/perekat untuk membuat rasio pencabangan 50/50. Material perekat yang digunakan adalah Al + Mg F. Setelah proses perekatan, diukur rasio pencabangan dengan memakai Spektrometer Type DMS – 90.
Kehilangan daya refleksi pada rangkaian pencabangan dari tiap-tiap permukaan dapat dinyatakan sebagai berikut(5),(6) :
R = {(n2 − n1 )/(n2 + n1 )}2 …………………… ( 2 )
Daya keluaran dari lapisan ke dua sebagai :
P2 = (1 − )R 4 tb P1 …...…...…………………….( 3 )
Jadi efisiensi penggandengan pada rangkaian pencabangan sinyal optik adalah sebagai berikut:
η2 = P2 / P1 dan η3 = P3 / P1 …………...( 5 )
Untuk efisiensi total adalah sebagai berikut :
( )ηtotal = P2 + P3 / P1 ………………..…...……( 6 )
Dimana , P1 = daya keluaran dari serat optik ke lapisan
pertama P2 = daya keluaran dari lapisan kedua ke serat
optik P3 = daya keluaran dari lapisan ketiga ke serat
optik tb = transmittansi dari beamsplitter rb = reflektansi dari beamsplitter tb = rb = 50 %
METODE PENELITIAN
Rancangan peralatan pencabangan sinyal optik ini mempergunakan lensa mikro planar yang memiliki sifat pemfokusan dan pengkolimasi telah difabrikasi ke dalam bentuk struktur dengan susunannya adalah ( 3 x 9 ), masing-masing pada lapisan pertama terdiri dari susunan ( 1 x 3 ), lapisan kedua dan ketiga juga masing-msing terdiri dari susunan ( 1 x 3 ), sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.
PML P1
P3
PML P2
OF1
OF2
Gambar 2. Konfigurasi dari Rangkaian Pencabangan Mikro Optik
Dan daya keluaran dari lapisan ketiga sebagai :
P3 = (1 − R)4 rb P1 ……………..........………...( 4 )
OF3
Gambar 3. Struktur dari Susuna Lansa Mikro Planar
Kemudian dua buah prisma siku-siku yang sama dan seragam, kedua permukaan diagonalnya digandengkan/direkatkan menjadi satu sehingga membentuk sebuah kubus yang disebut dengan
34
Nasruddin MN
JURNAL PENELITIAN MIPA
Volume 2, Nomor 1 Juni 2008
beamsplitter, perekat/lem untuk menyatukan kedua permukaan tersebut adalah Al+Mg yang berfungsi sebagai pemecah berkas, dimana sinyal optik yang datang melalui lapisan pertama dipecahkan oleh beamsplitter menjadi dua bagian yang saling tegak lurus antra satu sama lainnya pada lapisan kedua dan ketiga dengan rasio pemecahannya adalah 50/50,.
Keuntungan yang lain diperoleh apabila pada piranti pencabangan ini digunakan susunan sebagai pemecah berkas dapat diperoleh akibat dari kondisi permukaan yang rata. Dengan kondisi ini, kedua elemen tersebut diatas dapat dipadukan sehigga membentuk suatu piranti pencabangan optik terpadu.
Beam splitter diletakakan diantara tiga lapisan dari lensa mikro planar, yang diperlukan untuk mentransmisi dan menrefleksikan berkas cahaya dari serat keluaran lebih dahulu melewati lapisan pertama dari lensa mikro planar.
Sumber cahaya yang keluar dari serat masukan pertama diteruskan ke lapisan pertama dari lensa mikro planar yang digunakan sebagai referensi untuk menghitung efisiensi daya transmisi dan refleksi dari beam splitter. Berkas cahaya yang telah ditransmisi dan direfleksi diterima oleh lapisan lensa mikro planar ke dua dan ke tiga. Tiap-tiap lensa akan memfakuskan cahaya ke serat optik keluarannya. Dengan sifat pemfokusan lensa tersebut, kehilangan daya dapat diperkecil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik Lensa Mikro Planar Dalam penelitian ini, digunakan suatu
susunan (array) lensa mikro planar dengan diameter lensa 2a = 1,0 mm dan tebal substrat b = 1,9 mm dan kedalam lensa d = 0,4 mm. Dari hasil pengukuran, diperoleh harga-harga parameter seperti dicantumkan dalam Tabel 1.
Prototipe dari “fiber coupler” dan “branching circuit” yang dirancang dan dibuat menggunakan parameter lensa mikro planar menurut hasil pengukuran tersebut, dengan penyesuaian pada setting elemen-elemen yang dipakai.
2. Kopling Serat Optik Kopling berkas cahaya dari satu serat
optik ke serat optik lainnya dapat dilakukan secara langsung, dengan akibat adanya kehilangan daya yang cukup besar. Untuk memperoleh efisiensi kopling yang tinggi, diperlukan suatu komponen kopling yang berfungsi menangkap daya dari serat masukan dan meneruskannya ke serat keluaran secara optimal dan efisien. Karena berkas cahaya yang dipancarkan atau yang ditangkap oleh suatu serat optik dibatasi oleh aperture nemeriknya, komponen koplieng harus mempunyai aperture numerik yang lebih besar dari pada aperture numeric serat optik, dan hal ini dapat dicapai oleh lensa mikro planar.
Konfigurasi “kopling serat” dengan menggunakan dua set susunan lensa mikro planar diperlihatikan pada Gambar 4.
Serat masukan
Planar mikrolens
Serat keluaran
Cahaya
Cahaya
Gambar 4. Konfigurasi dari Kopling Serat Optik
Dengan konfigurasi seperti ini, sekaligus diperoleh suatu susunan (array) dari “kopling serat” 2-Dimensi. Dengan membandingkan daya keluaran dan daya masukan pada “kopling serat” ini, dapat dihitung besarnya rugi-rugi pada kopling” tersebut.
3. Rangkaian Pencabangan Mikro Optik Suatu berkas cahaya yang membawa
sinyal optik melalui serat yang menyebar (divergen) dikolimasi oleh lensa mikro planar pertama, kemudian sinyal tersebut dipecahkan oleh beamsplitter menjadi dua arah (bagian) yang saling tegak lurus satu sama lainnya. Berkas sinyal yang telah terbagi menjadi dua bagian difokuskan ke masing-masing serat keluaran melaludi lensa mikro planar yang kedua dan ketiga seperti pada Gambar 4.
Serat optik lapisan I
Beamsplitter Serat optik
lapisan II
Tabel 1. Parameter Lensa Mikro Planar
Nama
Lambang
Nilai
Jarak fokus
f (di udara)
1,7 mm
l (substrat)
2,6 mm
Aperture Numerik NA (di udara) 0,29
NA (substrat) 0,20
Diameter bintik fokus f (udara)
4,2 µm
Sinyal masuk
sinyal keluaran
PML
Lapisan III
PML
Serat optik
sinyal keluaran
Gambar 5. Tiga Buah Lapisan Lensa Mikro Planar
35
Nasruddin MN
JURNAL PENELITIAN MIPA
Volume 2, Nomor 1 Juni 2008
KESIMPULAN
Telah disajikan hasil perancangan dan pembuatan prototype dari kopling serat dan rangkaian pencabangan mikrooptik dengan menggunakan lensa mikro planar sebagai elemen pokok. Hasil pengukuran terhadap komponenyang telah dikonstruksikan akan menunjukkan rugi-rugi kopling yang rendah atau sangat kecil dan akan mempunyai efisiensinya yang tinggi agar memenuhi syarat mutlak yang diperlukan dalam system optik.
Dengan menggunakan susunan dari lensa mikro planar, telah diperlihatkan pula kemudahan dalam merancang dan membuat rangkaian optik planar, yang merupakan langkah menuju rangkaian optik terpadu. Dalam tahap lanjutan, lensa mikro planar dapat pula digunakan sebagai elemen optik untuk komponen-komponen mikro optik lainnya dalam system komunikasi fiber optik.
DAFTARA PUSTAKA
Andi Rahman Nugraha, “Serat Optik”, Penerbit ANDY Yogyakarta, (2006).
K. Iga Y. Kokubun and M. Oikawa, Fundamental of Microoptics, Academic Press Inc., New York, (1984).
M. Oikawa and K. Iga, Stacked Array Comonents with Distributed-Index Planar Microlens, Tokyo Institute of Technology 4259, Nagatsta, Midoricu, Yokohama, 227 Japan.
Nasruddin MN, Implementation of MOBC By The Use of Planar Microlenses, Magister Thesis, UI, Jakarta, (1992).
Nasruddin MN, Perhitungan Efisiensi Kopling Piranti Pencabangan Sinyal Optik untuk Transmisi Paralel, Vision Jurnal Sains Terapan Vol 6 No. 1 tahun 2002
Nasruddin MN, Susunan Piranti Pencabangan Sinyal Optik dengan Menggunakan Lensa Mikro Planar (PIPIH), Makalah Seminar tahun (1996)
Ali Nurdin, Rugi-Rugi pada Transmisi Fiber Optik Ditinjau dari Beberapa Aspek, JPEG 2000. Jakarta, (2003).
36
JURNAL PENELITIAN MIPA
Volume 1, Nomor 2 .... 2008
PENGGUNAAN KOMPONEN-KOMPONEN MIKROOPTIK PADA PIRANTI PENCABANGAN SINYAL OPTIK
Nasruddin MN Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Sumatera Utara Medan
Abstract
The components of micro optics which consist of optical fiber, planar micro lens and beam splitter, have been designed to became a micro optical branching circuit array that be utilized for the optical branching signal at communication systems of parallel optical optical for the delivery of information from one source to many different place and can be accepted at a time during which at the same time.
The branching circuit array of three component above are based on focusing characteristic, a branching of coupled optical signal. From the result of conducted research, designed prototypes have een good performed and to determine the characterization of the prototypes will be continued on the following research.
Keyword: Telecommunications - optic signal - fiber optic - planar micro lens– beam splitter
PENDAHULUAN
Komponen-komponen mikro optik dalam sistem komunikasi serat optik telah berkembang kearah teknologi optik yang menggunakan sifat indeks bias yang berubah atau terdistribusi dalam suatu subtrat, seperti fiber optik “Gradient Index” dan laser semikonduktor(2). Dengan indeks bias yang terdistribusi, banyak elemen optik dapat dirancang dengan fungsi yang beraneka ragam untuk keperluan sistem komunikasi. Sebagai contoh komponen mikro optik yang telah digunakan secara luas dan praktis adalah fiber optik (1), lensa mikroplanar (2) dan laser semikonduktor (3).
Dalam sistem komunikasi optik, pengiriman informasi dari sumber kebeberapa tempat yang berbeda membutuhkan komponen pencabangan mikro optik dalam jaringan transmisi agar proses pengiriman informasi kebeberapa tempat tersebut dapat dilaksanakan secara serentak dalam waktu yang bersamaan dan efisien.
Rangkaian pencabangan optik adalah salah satu bagian komponen yang sangat dibutuhkan dalam system komunikasi optik parallel yang berfungsi sebagai pemecah berkas sinyal optik, komponen yang dibutuhkan disini adalah beamsplitter.
Dewasa ini, sejumlah komponen optik harus tersusun dalam suatu rangkaian terpadu dan ini menuntut pembuatan atau fabrikasi komponenkomponen optik yang berukuran kecil dalam skala mikro, untuk dapat digunakan dalam sistem komunikasi fiber optic. Teknologi mikrooptik ini
harus diimbangi pula dengan metode atau teknik pengukuran parameter dari elemen optik yang digunakan, sehingga perencanaan komponen mikro optik yang diinginkan dapat dilakukan secara tepat.
TINJAUAN PUSTAKA
Dengan suatu daerah indeks bias yang terditribusi dalam arah radial dan axial di dalam suatu substrat gelas yang pipih, telah difabrikasi suatu jenis lensa mikro yang dapat memfokuskan dan mengkolimasi berkas cahaya. Diagram dari sebuah lensa mikro planar ini diperlihatkan pada gambar 1a, sedangkan pada gambar 1b, dilukiskan sejumlah lensa mikro planar dalam susunan 2Dimensi pada substrat gelas.
Distribusi indek bias di dalam lensa mikro planar ini dinyatakan sebagai gabungan fungsi ( r ) dan fungsi axial ( x ) dari titik-titik di dalam lensa.
[ ]n2 (r, z) = n2 (0)1 − (gr)2 −ν 20 (gz)2 ………..( 1 )
distribusi indeks
sinar lapisan
titik fokus f
f sinar
distribusi indeks
1.a. Diagram lensa mikro planar
1. b. Susunan lensa mikro planar
Gambar 1. Profil Lensa Mikro Planar
33
Nasruddin MN
JURNAL PENELITIAN MIPA
Volume 2, Nomor 1 Juni 2008
Dengan n ( 0 ) adalah index bias pada
kedudukan ( r = 0 ; z = 0 ), g = 2Δ / a, dimana Δ
adalah index bias relative yang dinormalisasi dan a adalah radius lensa, sedangkan υ20 adalah elemen ( 2,0 ) dari matrik index bias lensa tersebut. Untuk pendekatan sferis, diambil υ20 = 1.
Piranti pencabangan sinyal optik berfungsi untuk membagi berkas cahaya dari satu serat masukan ke dua serat keluaran seperti terlihat pada gambar 2. Efisiensi penggandengan pada pencabangan optik didapat dari perbandingan antara daya keluaran dengan daya masukan.
Pada piranti pencabandan sinyal optik ini digunakan tiga buah lensa mikro planar sebagai elemen penkolimasi dan yang lainnya sebagai pemfokus berkas cahaya, kedua sisi diagonal dari prisma disatukan dengan menggunakan perekat film matalic sebagai lem/perekat untuk membuat rasio pencabangan 50/50. Material perekat yang digunakan adalah Al + Mg F. Setelah proses perekatan, diukur rasio pencabangan dengan memakai Spektrometer Type DMS – 90.
Kehilangan daya refleksi pada rangkaian pencabangan dari tiap-tiap permukaan dapat dinyatakan sebagai berikut(5),(6) :
R = {(n2 − n1 )/(n2 + n1 )}2 …………………… ( 2 )
Daya keluaran dari lapisan ke dua sebagai :
P2 = (1 − )R 4 tb P1 …...…...…………………….( 3 )
Jadi efisiensi penggandengan pada rangkaian pencabangan sinyal optik adalah sebagai berikut:
η2 = P2 / P1 dan η3 = P3 / P1 …………...( 5 )
Untuk efisiensi total adalah sebagai berikut :
( )ηtotal = P2 + P3 / P1 ………………..…...……( 6 )
Dimana , P1 = daya keluaran dari serat optik ke lapisan
pertama P2 = daya keluaran dari lapisan kedua ke serat
optik P3 = daya keluaran dari lapisan ketiga ke serat
optik tb = transmittansi dari beamsplitter rb = reflektansi dari beamsplitter tb = rb = 50 %
METODE PENELITIAN
Rancangan peralatan pencabangan sinyal optik ini mempergunakan lensa mikro planar yang memiliki sifat pemfokusan dan pengkolimasi telah difabrikasi ke dalam bentuk struktur dengan susunannya adalah ( 3 x 9 ), masing-masing pada lapisan pertama terdiri dari susunan ( 1 x 3 ), lapisan kedua dan ketiga juga masing-msing terdiri dari susunan ( 1 x 3 ), sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.
PML P1
P3
PML P2
OF1
OF2
Gambar 2. Konfigurasi dari Rangkaian Pencabangan Mikro Optik
Dan daya keluaran dari lapisan ketiga sebagai :
P3 = (1 − R)4 rb P1 ……………..........………...( 4 )
OF3
Gambar 3. Struktur dari Susuna Lansa Mikro Planar
Kemudian dua buah prisma siku-siku yang sama dan seragam, kedua permukaan diagonalnya digandengkan/direkatkan menjadi satu sehingga membentuk sebuah kubus yang disebut dengan
34
Nasruddin MN
JURNAL PENELITIAN MIPA
Volume 2, Nomor 1 Juni 2008
beamsplitter, perekat/lem untuk menyatukan kedua permukaan tersebut adalah Al+Mg yang berfungsi sebagai pemecah berkas, dimana sinyal optik yang datang melalui lapisan pertama dipecahkan oleh beamsplitter menjadi dua bagian yang saling tegak lurus antra satu sama lainnya pada lapisan kedua dan ketiga dengan rasio pemecahannya adalah 50/50,.
Keuntungan yang lain diperoleh apabila pada piranti pencabangan ini digunakan susunan sebagai pemecah berkas dapat diperoleh akibat dari kondisi permukaan yang rata. Dengan kondisi ini, kedua elemen tersebut diatas dapat dipadukan sehigga membentuk suatu piranti pencabangan optik terpadu.
Beam splitter diletakakan diantara tiga lapisan dari lensa mikro planar, yang diperlukan untuk mentransmisi dan menrefleksikan berkas cahaya dari serat keluaran lebih dahulu melewati lapisan pertama dari lensa mikro planar.
Sumber cahaya yang keluar dari serat masukan pertama diteruskan ke lapisan pertama dari lensa mikro planar yang digunakan sebagai referensi untuk menghitung efisiensi daya transmisi dan refleksi dari beam splitter. Berkas cahaya yang telah ditransmisi dan direfleksi diterima oleh lapisan lensa mikro planar ke dua dan ke tiga. Tiap-tiap lensa akan memfakuskan cahaya ke serat optik keluarannya. Dengan sifat pemfokusan lensa tersebut, kehilangan daya dapat diperkecil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik Lensa Mikro Planar Dalam penelitian ini, digunakan suatu
susunan (array) lensa mikro planar dengan diameter lensa 2a = 1,0 mm dan tebal substrat b = 1,9 mm dan kedalam lensa d = 0,4 mm. Dari hasil pengukuran, diperoleh harga-harga parameter seperti dicantumkan dalam Tabel 1.
Prototipe dari “fiber coupler” dan “branching circuit” yang dirancang dan dibuat menggunakan parameter lensa mikro planar menurut hasil pengukuran tersebut, dengan penyesuaian pada setting elemen-elemen yang dipakai.
2. Kopling Serat Optik Kopling berkas cahaya dari satu serat
optik ke serat optik lainnya dapat dilakukan secara langsung, dengan akibat adanya kehilangan daya yang cukup besar. Untuk memperoleh efisiensi kopling yang tinggi, diperlukan suatu komponen kopling yang berfungsi menangkap daya dari serat masukan dan meneruskannya ke serat keluaran secara optimal dan efisien. Karena berkas cahaya yang dipancarkan atau yang ditangkap oleh suatu serat optik dibatasi oleh aperture nemeriknya, komponen koplieng harus mempunyai aperture numerik yang lebih besar dari pada aperture numeric serat optik, dan hal ini dapat dicapai oleh lensa mikro planar.
Konfigurasi “kopling serat” dengan menggunakan dua set susunan lensa mikro planar diperlihatikan pada Gambar 4.
Serat masukan
Planar mikrolens
Serat keluaran
Cahaya
Cahaya
Gambar 4. Konfigurasi dari Kopling Serat Optik
Dengan konfigurasi seperti ini, sekaligus diperoleh suatu susunan (array) dari “kopling serat” 2-Dimensi. Dengan membandingkan daya keluaran dan daya masukan pada “kopling serat” ini, dapat dihitung besarnya rugi-rugi pada kopling” tersebut.
3. Rangkaian Pencabangan Mikro Optik Suatu berkas cahaya yang membawa
sinyal optik melalui serat yang menyebar (divergen) dikolimasi oleh lensa mikro planar pertama, kemudian sinyal tersebut dipecahkan oleh beamsplitter menjadi dua arah (bagian) yang saling tegak lurus satu sama lainnya. Berkas sinyal yang telah terbagi menjadi dua bagian difokuskan ke masing-masing serat keluaran melaludi lensa mikro planar yang kedua dan ketiga seperti pada Gambar 4.
Serat optik lapisan I
Beamsplitter Serat optik
lapisan II
Tabel 1. Parameter Lensa Mikro Planar
Nama
Lambang
Nilai
Jarak fokus
f (di udara)
1,7 mm
l (substrat)
2,6 mm
Aperture Numerik NA (di udara) 0,29
NA (substrat) 0,20
Diameter bintik fokus f (udara)
4,2 µm
Sinyal masuk
sinyal keluaran
PML
Lapisan III
PML
Serat optik
sinyal keluaran
Gambar 5. Tiga Buah Lapisan Lensa Mikro Planar
35
Nasruddin MN
JURNAL PENELITIAN MIPA
Volume 2, Nomor 1 Juni 2008
KESIMPULAN
Telah disajikan hasil perancangan dan pembuatan prototype dari kopling serat dan rangkaian pencabangan mikrooptik dengan menggunakan lensa mikro planar sebagai elemen pokok. Hasil pengukuran terhadap komponenyang telah dikonstruksikan akan menunjukkan rugi-rugi kopling yang rendah atau sangat kecil dan akan mempunyai efisiensinya yang tinggi agar memenuhi syarat mutlak yang diperlukan dalam system optik.
Dengan menggunakan susunan dari lensa mikro planar, telah diperlihatkan pula kemudahan dalam merancang dan membuat rangkaian optik planar, yang merupakan langkah menuju rangkaian optik terpadu. Dalam tahap lanjutan, lensa mikro planar dapat pula digunakan sebagai elemen optik untuk komponen-komponen mikro optik lainnya dalam system komunikasi fiber optik.
DAFTARA PUSTAKA
Andi Rahman Nugraha, “Serat Optik”, Penerbit ANDY Yogyakarta, (2006).
K. Iga Y. Kokubun and M. Oikawa, Fundamental of Microoptics, Academic Press Inc., New York, (1984).
M. Oikawa and K. Iga, Stacked Array Comonents with Distributed-Index Planar Microlens, Tokyo Institute of Technology 4259, Nagatsta, Midoricu, Yokohama, 227 Japan.
Nasruddin MN, Implementation of MOBC By The Use of Planar Microlenses, Magister Thesis, UI, Jakarta, (1992).
Nasruddin MN, Perhitungan Efisiensi Kopling Piranti Pencabangan Sinyal Optik untuk Transmisi Paralel, Vision Jurnal Sains Terapan Vol 6 No. 1 tahun 2002
Nasruddin MN, Susunan Piranti Pencabangan Sinyal Optik dengan Menggunakan Lensa Mikro Planar (PIPIH), Makalah Seminar tahun (1996)
Ali Nurdin, Rugi-Rugi pada Transmisi Fiber Optik Ditinjau dari Beberapa Aspek, JPEG 2000. Jakarta, (2003).
36