METODE PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN

membasahi gigi. SLS tidak dianjurkan pada pasien yang memiliki penyakit mukosa oral. 8,10 Humectant atau bahan pelembab yaitu mempengaruhi tekstur dari pasta gigi dan membantu menyeimbangkan moisture embun. Bahan pelembab yang paling sering dipakai adalah gliserin, PEG-8 Polyoxyethylene Glycol Esters, PPG Polyoxyethylene Glycol Ethers, sorbitol dan air. 10 Thickener dan binding agent, ditambahkan dalam pasta gigi sebagai body pasta gigi dan mengikatkan bahan yang satu dengan lainnya. Biasanya berupa carrageenan, carboxymethil, sodium silicate dan xantan gum. 10 Bahan pencegahan pertumbuhan mikroba dalam pasta gigi seperti paraben dan sodium benzoate. 10 Flavoring agent , penambahan rasa dalam pasta gigi. Biasanya rata-rata pasta gigi menggunakan rasa mulai dari minty flavors sampai fruity flavors. 10 Coloring agent , penambahan bahan dalam pasta gigi agar penampilan atau warna lebih menarik. Seperti, chloropyl dan titanium oxide. 10,17 Sweetener , penambahan rasa manis pada pasta gigi. Dulu digunakan gula dan madu, namun sekarang sering mengunakan pemanis yang tidak menjadi makanan bakteri kariogenik, seperti xilitol, sorbitol dan manitol. 8,10 4. Herbal agent, seperti tea tree oil, lidah buaya aloevera , sodium carrageenan, echinacea, goldenseal dan madu yang ditambahkan ke dalam pasta gigi. Namun, perlu penelitian lebih lanjut mengenai manfaat atau kemanjuran bahan ini. 10

2.3 METODE PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN

Kekasaran permukaan dapat diukur dengan dua metode, yaitu metode tanpa sentuhan non-contact method dan metode sentuhan contact method.Metode tanpa sentuhan bisa menggunakan alat seperti interferometry, confocal miscroscopy, mikroskop elektron, Atomic Force Microscope AFM, mikrograf mikroskopdan photogrammetry. Sedangkan metode sentuhan dilakukan dengan menarik suatu stilus pengukuran sepanjang permukaan. Alat untuk metode sentuhan ini disebut profilometer atau profilemeter gambar 4. 5,18 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.Profilometer 22 Pengukuran Kekasaran permukaan Roughness average Ra diukur dengan menggunakan surface profilometer gambar 4. Profilometer memiliki diamond stylus , tip radius, tip angle dan memiliki kecepatan serta gaya. Kemudian dibaca pada rekaman surfecorder. Setiap sampel ditempatkan dalam clamp apitan alat dan stilus, lalu diletakkan di permukaan sampel dan alat dijalankan 2 mm, pada bagian pertama permukaan sampel dalam μm, lalu diukur lagi pada bagian permukaan lain misalnya pada putaran 45° dan 90° atau pada bagian yang sudah ditandai. Nilai rata- rata yang direkam dari rata-rata ketiga bagian permukaan itulah yang diambil sebagai nilai kekasaran permukaan Ra. Pengukuran kekasaran permukaan dilakukan sebelum dan sesudah penyikatan. 5 Stilus profilometer mampu mengukur kekasaran permukaan secara langsung, walaupun informasi hanya terbatas 2 atau 3 dimensi, tetapi secara aritmatik rata-rata kekasaran bisa dihitung dan digunakan untuk menggambarkan permukaan akhir dari bahan itu yang bisa membantu klinisan dalam mengambil keputusan untuk memilih bahan. Sebaliknya, alat Atomic Force Microscope AFM bisa mengukur kuantitas kekasaran permukaan dengan resolusi yang tinggi secara ekstrim resolusi horizontal dari 0,2-1,0 nm dan resolusi vertikal dari 0,02 nm. Namun pengukuran kekasaran Universitas Sumatera Utara permukaan menggunakan AFM terbatas pada daerah yang kecil sehingga sulit dilakukan pada sampel luas. 5

2.4 KERANGKA KONSEP