33
2.5. Definisi Operasional
Menurut Singarimbun 2011: 49, definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu
variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama.
Variabel-variabel dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Pemberitaan ISIS di TV
a. Bentuk penyajian adalah tata cara dan letak berita yang disajikan, apakah
selalu sebagai
headline news
atau tidak. b.
Gaya bahasa adalah di dalam pemberitaan, media massa menggunakan gaya bahasa yang bagaimana sehingga mampu membuat masyarakat
memberikan respon, baik verbal maupun non verbal. c.
Kejelasan isi berita adalah penggunaan kata-kata dalam berita tersebut apakah sangat jelas, sedikit rancu atau tidak dapat dipahami responden.
d. Frekuensi penayangan adalah kuantitas berita tersebut muncul di televisi.
e. Narasumber adalah orang yang terkait dengan rangkaian fakta yang akan
diberitakan, yang dimintai keterangan dan pernyataannya oleh seorang wartawan maupun reporter.
f. Presenter adalah pembaca berita yang harus memiliki keahlian
public speaking
agar bisa menarik perhatian pemirsa. g.
Wawancara adalah wawancara yang dilakukan di tempat peristiwa. Biasanya dilakukan dengan pihak-pihak terkait, bisa dari pihak pemerintah
yang berwenang maupun masyarakat setempat. 2. Variabel Terikat Sikap Mahasiswa, terdiri dari:
Komponen kognitif, meliputi: a.
Perhatian adalah perhatian responden terhadap berita ISIS di TV One. b.
Kepedulian adalah kepedulian responden terhadap berita ISIS di TV One. c.
Pengetahuan adalah wawasan responden setelah menonton berita ISIS di TV One.
Universitas Sumatera Utara
34
d. Keyakinan adalah tingkat kepercayaan responden terhadap berita ISIS di
TV One. Komponen afektif, meliputi:
a. Sikap suka atau tidak terhadap berita ISIS di TV One.
b. Mendukung atau tidak mendukung berita ISIS di TV One.
Komponen behavior, meliputi: Takut atau tidak takut terhadap terorisme setelah menonton dan
memahami berita ISIS di TV One. 3. Karakteristik Responden Mahasiswa USU, terdiri dari:
a. Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin dari responden, yakni pria dan wanita.
b. Departemen, yaitu departemen yang terdapat di Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik USU.
2.5.Hipotesis
Menurut Bungin 2005: 75, hipotesis adalah suatu kesimpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan
kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. Pembuktian itu hanya dapat dilakukan dengan menguji hipotesis dimaksud dengan data di lapangan.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H
o
: Tidak terdapat hubungan antara Pemberitaan ISIS di TV One dan sikap mahasiswa FISIP USU.
H
a
: Terdapat hubungan antara Pemberitaan ISIS di TV One dan sikap mahasiswa FISIP USU.
Universitas Sumatera Utara
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
3.1.1. Sejarah Singkat FISIP USU
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara merupakan fakultas kesembilan di lingkungan Universitas Sumatera Utara.
Kelahiran Fakultas ini tidak jauh berbeda dengan fakultas lainnya di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Pada awal pendiriannya 1980, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara masih merupakan Jurusan Pengetahuan Masyarakat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Setahun kemudian Jurusan Pengetahuan Masyarakat berubah menjadi Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial IIS. Pada tahun 1982, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial resmi menjadi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan menggunakan gedung perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi FKG Universitas Sumatera Utara. Dalam proses
pengembangannya, jurusan yang ada di FISIP USU tidak dibuka sekaligus. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah daerah serta tenaga
pengajar yang dibutuhkan sesuai dengan bidangnya. Oleh karenanya, pada tahun ajaran 19801981, FISIP USU hanya membuka 2 dua jurusan saja yaitu:
1. Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Barulah pada tahun ajaran 19831984, FISIP USU membuka Jurusan lainnya, yaitu:
1. Jurusan Sosiologi
2. Jurusan Kesejateraan Sosial dan menerima Jurusan Antropologi dari
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara