Bentuk – Bentuk Putusan Hakim

2.7. Putusan Hakim 2.7.1 Pengertian Putusan Hakim KUHAP telah mengatur tentang definisi putusan yang terdapat pada ketentuan Pasal 1 angka 2. Ketentuan tersebut berbunyi sebagai berikut : “Putusan pengadilan adalah pernyataan Hakim yang diucapkan dalam sidang pengadilan terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini”. Putusan yang dijatuhkan hakim dimaksudkan untuk mengakhiri atau menyelesaikan perkara yang diajukan kepadanya. Untuk memutus suatu perkara pidana, maka terlebih dahulu Hakim harus memeriksa perkaranya. 44

2.7.2 Bentuk – Bentuk Putusan Hakim

1. Putusan Bebas Pasal 191 ayat 1 KUHAP menyebutkan: jika pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan di persidangan, kesalahan Terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, maka Terdakwa diputus bebas. Putusan ini biasa disebut “Vrijspraak”. Kesalahan yang didakwakan kepada Terdakwa sama sekali tidak terbukti. Semua alat bukti yang diajukan di persidangan baik berupa keterangan saksi, keterangan ahli, surat, maupun petunjuk, tidak dapat membuktikan kesalahan yang didakwakan, artinya perbuatan yang didakwakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, karena menurut penilaian Hakim semua alat bukti yang diajukan tidak cukup membuktikan kesalahan yang didakwakan kepada Terdakwa. Tidak terdapat 2 dua alat bukti yang sah atau tidak terpenuhnya unsure pidana yang didakwakan juga tidak terbukti merupakan penyebab dari putusan bebas yang dijatuhkan. 45 Putusan bebas ini juga bias didasarkan atas penilaian kesalahan yang terbukti itu tidak didukung oleh keyakinan Hakim. Penilaian ini didasarkan dengan sistem 44 Gatot Supramono, 1999, Surat Dakwaan dan Putusan Hakim yang Batal Demi Hukum, Jakarta : Djambatan, hlm. 84. 45 M. Taufik Makrao dan Suharsil, 2002, Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Praktek,. Jakarta : Ghalia Indonesia, hlm. 172. pembuktian yang dianut Pasal 183 KUHAP, yaitu sistem pembuktian menurut undang-undang secara negatif. 46 2. Putusan Lepas dari Segala Tuntutan Hukum Pasal 191 ayat 2 KUHAP menentukan, jika pengadilan berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana, maka Terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum. Putusan pelepasan dari segala tuntutan hukum ini biasa disebut “onslag van alle recht vevolging”. 47 Pada putusan lepas apa yang didakwakan pada Terdakwa cukup terbukti secara sah baik dari segi pembuktian menurut undang-undang maupun dari segi batas minimum yang diatur Pasal 183, namun perbuatan yang terbukti tidak merupakan tindak pidana. 3. Putusan Pemidanaan Pasal 193 ayat 1 KUHAP berbunyi, jika pengadilan berpendapat bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya, maka pengadilan menjatuhkan pidana. Putusan pemidanaan ini bersifat mnghukum Terdakwa karena yang bersangkutan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan penuntut umum. Putusan pemidanaan dijatuhkan oleh Hakim jika ia telah memperoleh keyakinan, bahwa Terdakwa melakukan perbuatan yang didakwakan dan ia menganggap bahwa perbuatan Terdakwa dapat dipidana. 48 Dalam bentuk-bentuk putusan hakim ini, kasus yang di analisis penulis pada putusan Nomor. 36Pid.B2013Pn.Jr hakim menggunakan putusan pemidanaan. 46 Gatot Supramono, Surat Dakwaan dan Putusan Hakim yang Batal Demi Hukum, Op. Cit., hlm 97. 47 M. Taufik Makrao dan Suharsil, 2002, Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Praktek. Op.Cit., hlm. 175. 48 Ibid, hlm. 177.

2.7.3 Syarat Sahnya Putusan Hakim

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN OLEH HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DIKAITKAN DENGAN PEMBUKTIAN MENURUT KUHAP (Putusan Nomor : 1100/Pid.B/2010/PN.JR)

0 4 9

ANALISIS YURIDIS PENJATUHAN PIDANA OLEH HAKIM DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI (Putusan Nomor : 2031 K/PID.SUS/2011)

0 30 16

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KESUSILAAN DENGAN KORBAN ANAK (Putusan Nomor 24/Pid.Sus/A/2012/PN.Pso)

7 78 16

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KESUSILAAN DENGAN KORBAN ANAK (Putusan Pengadilan Nomor 24/Pid.Sus/A/2012/PN.Pso)

0 3 7

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM DALAM PEMIDANAAN PADA PELAKU ANAK YANG DIPERSAMAKAN DENGAN PELAKU DEWASA TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN (Putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal Nomor : 05/Pid/B/2009/PN.Mdl)

0 2 16

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM PENJATUHAN PIDANA DIKAITKAN MASA PENAHANAN TERHADAP PELAKU ANAK (Putusan Nomor : 36/Pid.B/2013/PN.Jr)

0 9 91

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN ANAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF TUJUAN PEMIDANAAN (Putusan Pengadilan Tinggi Padang Nomor : 164/PID/2010/PT.PDG)

0 3 17

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN ANAK DITINJAU DARI PERSPEKTIF TUJUAN PEMIDANAAN (Putusan Pengadilan Tinggi Padang Nomor : 164/PID/2010/PT.PDG)

0 3 17

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN PEMIDANAAN TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Putusan Nomor 417/Pid.B/2011/PN.Mkt)

1 4 18

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN PEMIDANAAN TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Putusan Nomor 417/Pid.B/2011/PN.Mkt)

0 4 9