Peningkatan Kadar Lovastatin Angkak oleh monascus purpureus Ko-Kultur dengan Endomycopsis Burtonii
rssN 0126-1754
Volume 1 0, Nomor 3, Desemb er 2010
Terakreditasi Peringkat A
SK Kepala LlPl
Nomor 1 80/AU1 /P2M8V0812009
Berita
Biologi
Jurnal llmu-ilmu Hayati
11
,
l'
:
i
li'
:a
tt
i,r
19
&,r
,j"
{.1
i.i
,
fi
i
"!
tl'l'
/
,.r
-}a.i
,-rLl
tt
t
!
I
Pusat Penelitian Biologi - LlPl
rlr
u,
ISSN 0126-17s4
Volume 10, Nomor 3, Desember 2010
LIPI
TerakreditasiA
SK Kepala LIPI
Berita
Biologi
Nomor I 80/AU
Jurnal llmu{lmu Hayati
Diterbitkan oleh
Pusat Penelitian Biologi -
LIPI
I /P
zlvlts,ll 08 12009
Berita Biologi 10(j)
-
Desember 2010
Ketentuan-ketentuan untuk Penulisan
dalam Jurnal Berita Biologi
l.
2.
3.
Karangan ilmiah asli, hasil penelitian dan belum pernah diterbitkan atau tidak sedang dikirim ke
media lain. Makalah yang sedang dalam proses penilaian dan penyuntingan, tidak diperkenankan
unhrk ditarik kembali, sebelum ada keputusan resmi dari Dewan Redaksi.
Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris dan asing lainnya, dipertimbangkan.
Masalah yang diliput, diharapkan aspek "baru" dalam bidang-bidang
.
Biologi dasar (pure biologt), meliputi turunan-turunannya (mikrobiologi, fisiologi, ekologi,
genetika, morfologi, sistematik/ taksonomi dan sebagainya).
Ilmu serumpun dengan biologi: pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan air tawm dan biologi
kelautan, agrobiologi, limnologi, agrobioklimatologi, kesehatan, kimia, lingkungan, agroforesti.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
AspeU pendekatan biologi harus tampak jelas.
Deskripsi masalah: harus jelas adanya tantangan ilmiah (scientific challenge).
Metode pendekatan masalah: standar, sesuai bidang masing-masing.
Hasil: hasil temuan harus jelas dan terarah.
Kerangka karangan: standar.
Abstrak dalam bahasa Inggris, maksimum 200 kata, spasi tunggal, isi singkat, padat yang pada
dasarnya menjelaskan masalah dan hasil temuan. Kata kunci 5-7 buah. Hasil dr@__dari
Pembahasan.
Pola penulisan makalah: spasi ganda (kecuali abshak), pada kertas berukuran A4 Q0 gam),
maksimum 15 halaman termasuk gambar/foto. Gambar dan foto harus bermutu tinggi; penomoran
gambar dipisahkan dari foto. Jika gambar manual tidak dapat dihindari, harus dibuat pada kertas kalkir
dengan tinta cina, berukuran kartu pos. Pencantuman Lampiran seperlunya.
Cara penulisan sumber pustaka: tuliskan nama jurnal, buku, prosiding atau sumber lainnya secara
lengkap. Nama inisial pengarang(-pengmang) tidak perlu diberi tanda titik pemisah.
a.
Jurnal
Premachandra GS, H Saneko, K Fujita and S Ogata. 1992. Leaf water relations, osmotic
adjustnent, cell membrane stability, epicutilar wax load and growth as affected by increasing
water deficits in sorghum. Journal of Experimental Botany 43,1559-1576.
b.
Buku
Water Relationship, T6. Academic, New York.
Prosiding atau hasil Simposium/Seminar/Lokakarya dan sebagainya:
Hamzah MS dan SA Yusuf. 1995. Pengamatan beberapa aspek biologi sotong buluh
(Sepioteuthis lessoniana) di sekitar perairan pantai Wokam bagian barat, Kepulauan Aru, Maluku
Tenggara. Prosiding Seminar Nasional Biologi XI, Ujung Pandang20-21 Juli 1993. M Hasan, A
Mattimu, JG Nelwan dan M Litaay (Penyuntng),769-777. Perhimpunan Biologi Indonesia.
d. Makalah sebagai bagian dari buku
Leegood RC and DA Walker. 1993. Chloroplast and Protoplast. In: DO Hall, JMO Scurlock, HR
Bohlar Nordenkampf, RC Leegood and SP Long (Eds.). Photosynthesis and Production in a
Changing Ewironment,26S-282. Champman and Hall. London.
10. Kirimkan 2 (dua) eksemplar makalah ke Redaksi (alamat pada cover depan-dalam) yang ditulis
dengan program Microsoft Word 2000 ke atas. Satu eksemplar tanpa nama dan alamat penulis (penulis)nya. Sertakan juga copy file dalam CD (bukan disket), untuk kebutuhan Referee/Ivlitra bestari.
Kramer PJ. 1983. Plant
Kirimkan
juga filenya melalui alamat elektronik (e-mail) resmi Berita
berita.biologi@mail.lipi.go.id
I
l.
dan di-Cc-kan kepada:
Biologi:
ksama p2biologi@yahoo.com,
herbogor@indo.net.id
Sertakan alamat Penulis (termasuk elektronik) yang jelas, juga meliputi nomor telepon (termasuk HP)
yang dengan mudah dan cepat dihubungi.
Referee/Mitra Bestari
Anggota Referee I MrtraBestari
Ekologi
Mikrobiologi
Dr Bambang Sunarko (Pusat Penelitian Biologi-UPl)
Prof Dr Feliatra (Universitas Riau)
Dr Heddy Julistiono (Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Dr I Nengah Sujaya (Universitas Udayana)
Dr Joko Sulistyo (Pusat Penelitian Biologi'UPI)
Dr Joko Widodo (Universitas Gajah Mada)
Dr Lisdar I Sudirman (Institut Pertanian Bogor)
Dr Ocky Karna Radjasa (Universitas Diponegoro)
Mikologi
Dr Dono Wahyuno (BB Litbang Tanaman
Dr Didik Widyatmoko (Pusat Konservasi Tumbuhan-LIPI)
Dr Dewi Malia Prawiradilaga (Pusat Penelitian Biologi-UP{
Dr Frans Wospakrik (Universitas Papua)
Dr Herman Daryono (Pusat Penelitian Hutan-Dephut)
Dr Istomo (Institut Pertanian Bogor)
Dr Michael L Riwu Kaho (Universitas Nusa Cendana)
Dr Sih Kahono (Pusat Penelitian Biologi-LlPI)
Biokimia
Prof Dr Adek Zamrud Adnan (Unitersitas Andalas)
Dr Kartini Kramadibrata (Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Dr Deasy Natalia (Instittrl Teknologi Bandung)
Dr Elfahmi (lnstitut Teknologi Bandung)
Dr Herto Dwi Ariesyadi (Institttt Teknolcgi Bandung)
Genetika
Prof Dr Alex Hartana (lnstitttt Pertanian Bogor)
Dr Warid Ali Qosim (Universitas Padjadjaran)
Dr Yuyu Suryasari Poerba (Pusat Penelitian Biologi-LlPI)
Fisiologi
Prof Dr Bambang Sapto Purwoko (lnstitut Perlanian Bogor
Prof (Ris) Dr Gono Semiadi (Pusat Penelitian Biologi-LlPI)
Rempah
dan Obat-Kemtan)
Taksonomi
Dr Ary P Keim (Pusat Penelitian Biologi-UPI)
Dr Daisy Wowor (Pusat Penelitian Biologi-UPI)
Prof (Ris) Dr Johanis P Mogea (Pusat Penelitian Biologi-UPI)
Dr Rosichon Ubaidillah (Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Biologi Molekuler
Prof (Ris) Dr Eni Sudarmonowati (Pusat Penelitian
Bioteknologi-LIPI)
Dr Endang Gati Lestari (BB Litbang Bioteknologi
dan
k P ert ani an- Ke m tan)
Dr Hendig Winarno (Badon Tenaga Atom |''lasional)
Prof (Ris) Dr I Made Sudiana (Pusat Penelitian Biologi-UPI)
Dr Nurlina Bermawie (BB Litbang Tanaman Rempah
Sumb
e
r daya Ge ne ti
Dr Tri Murningsih (Pzrsal Peneliti(ln Biologi -LIPtl
Dr Irawati {Pusat Konservasi Tumbuhan-LlPI)
Dr Nuril Hidayati {Pusat Penelitian Biologi-LlPI
Dr Wartika Rosa Farida (Pusat Penelitian Biologi-LlPI)
Biostatistik
Ir Fahren Bukhari, MSc (lnstilttt Pertanian Bogor)
Biologi Perairan Daratll,imnologi
Dr Cynthia Henny (Pusat Penelitian Limnologi'UPl)
Dr Fauzan Ali (Pusat Penelitian Limnologi-UPl)
Dr Rudhy Gustiano (Balai Riset Perikanan Budidoya
Air Tawar-DKP)
Biologi Tanah
Dr Rasti Sarasrvati (BB Sumberdaya Lahan PertanianKemtan)
dan Obat-DePtan)
Dr Yusnita Said (Universitas Lampung)
Bioteknologi
Dr Andi l)tama (Pusat Penelitian Bioteknologi-LlPI)
Dr Nyoman Mantik Astawa (Universitas Udayana)
Biodiversitas dan Iklim
Dr Rizaldi Boer (Institut Pertanian Bogor)
Dr. Tania lune (lnstitut Pertanian Bogor)
Biologi Kelautan
Prof Dr Chair Rani (L/niversiias Hasanuddin)
Dr Magdalena Litaay (Unittersitas Hasanuddin)
Prof (Ris) Dr Ngurah Nyoman Wiadnyana (Pusat Riset
Veteriner
Prof Dr Fadjar Satrija (FKH-[PB)
P
Biologi Peternakan
Prof (Ris) Dr Subandryo (Pusat Penelitian
eri kanan TangkaP' KKP )
Dr Nyoto Santoso (Lembaga Pengkaiian
Ternak-Deptan)
Pengembangan Mangrove)
dan
Berita Biologi 10(j) - Desember 2010
Berita Biologi menyampaikan terima kasih
kepada para Mitra Bestari/ Penilai (Referee) nomor ini
10(3) -Desember 2010
Prof. Dr. Alex Hartana- Institut Pertanian Bogor
Dr. AndriaAgusta - Pusat Penelitian Biologi - UPI
Dr. DewiMaliaPrawiladilaga - Pusat PenelitianBiologi - UPI
Dr. Kartini Kramadibrata- Pusat Penelitian Biologi - UPI
Dr. Dono Wahyuno - (BB LitbangTanaman Rempah
dan Obat - Deptan)
Dr. HeddyJulistiono - Pusat PenelitianBiologi - LIPI
Dr. Rudhy Gustiano - Balai Riset Perikanan Budidaya Air Titwar
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dr. WaridAli Qosim, MS - Universitas Padjajaran
Dr. Iwan Saskiawan - Pusat Penelitian Biologi - UPI
Referee/ Mitra Bestari Undangan
Drs.
ljandra Krismada, MSc. - Pusat Penelitian Limnologi - UPI
Dr. LaodeAlhamd - Pusat Penelitian Biologi - UPI
Dr. Nahrowi - Institut Pertanian Bogor
Dr. NisaRachmaniaMSc. - Institut Pertanian Bogor
Dr. Warsito - Pusat Penelitian Biologi - UPI
lll
Berita Biologi l0(3)
-
Desember 2010
DAFTAR ISI
MAKALAH HASIL RISET (ORIGINAL PAPERS)
KERA.GAMAN GENETIK BEBERAPA KLON DURIAN (Durio zibethirr&s Muray) ASAL
JAWA BARAT BERDASARKAN SIDIK RANDOM AMPLIFIED POLIMORPHIC DNA
[Genetic Diversity of Durian (Durio zibethinus Murray) from \Yest Java Based on Random
Amplified Polymorphic DNA Fingerprintl
Kusumadewi Sri Yulita dan Muna
Murnianjari..
PENENTUAN STATUS MUTU AIR DENGAN METODE STORET DI DANAU SENTANI
JAYAPURA PROPINSI PAPUA
[Determination of Water Quality Status in Sentani Lake of Papua using STORET Method]
euldry F ltr/alukow ........
KERA.GAMAN DAN KELIMPAHAN JENIS KODOK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN
VEGETASI PADA LAHAN BASAH "ECOLOGY PARK',I(AMPUS LIPI CIBINONG
Vegetation in
[Di,r'ersity and Abundance of Non-Forest Frogs and Their Relationship with Wetland
Ecology Park, LIPI Campus Cibinongl
He
I
len Kurniari .......................
269
277
283
PENGARUH INTERAKSI HARA NITROGEN DAN POSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN JAGUNG (Zea Mays L) PADA TANAH REGOSOL DAN LATOSOL
(Zea Mays L.) Grown In
[The Effect of Interaction of Nitrogen and Phosphorus Nutrients on Maize
Regosol and Latosol Soilsl
Arif;n Fahmi, Syamsudin, iri Nuryani H Lltami dan Bostang
Radjagukguk
297
ELISITASI PENINGKATAN PRODUKSI AJMALISIN OLEH KALUS
Catharantus roseus (L.) G. Don.
[Elicitation Increasing Production of Ajmalicine by Callus Cultures
Catharantus roseus (L.) G. Don.l
PENINGKATAN KADAR LOVASTATIN ANGKAK OLEH Monascus purpureus
KO-KULTUR DENGAN Endomycopsis burtonii
[Improvement of Lovastatin Angkak Production by Monoscus purpureus Strains
Co-Cu ltured w ith E ndomy cops is b urt oniil
Dcnik D .4sadayanti, B Sri Latrsmi Jenie, Harsi D Kusumaningrunr,dan Novik Nurhidayat'
IDENTIFIKASI GEN SELENOMETIL TRANSFERASE (SZI) PADA ISOLAT
Geobacillus sp. 20K YANG RESISTEN TERHADAP SELENILTNI
20k
[Identification of Seleno Methyltransferase (srzl) Gene from Geobacillus sp.
\\'hich is Resistant to Seleniuml
Et
i Triana,
Novik Nurhidayat,
Tiin Yulinery, Ernawati
Kasim, dan Ratih M
Dewi
313
323
PERKEN,IBANGAN OOSIT II(AN PATIN SIAM, Pangasianodon hypophthalmus
sauvage, 1878 (PANGASIIDAE; SILURIFORMES)
(Pangasiidae; Siluriformes)]
[Oocyte Development of Pangasianodon hypophthalmus Sauvage, 1878
Et'i
iahapari din Bambang
Isianto.........
329
Dafttar Isi
OPTIMASIFREKUENSIPEMBERIANVITAMINC(AscorbicAcid)PADAPAKAN
(KHV) PADA
PENGENDALIAN PENYAKIT KOI HERPESVIRUS
KOMERSIAL UNTUK
IKAN MAS,
CYPrinus carPio L.
in.Feed to Control The Koi
[Optimization F."qo"ocy-o f Ascorbic acid
if"ip"t Virus (KHV) Disease Infecting Cyprinus Carpio L'l
Rosidoh dan Gunawan setiadharma"
Taukhid, Angela Mariana Lusiastuti, Kusimasart suryaai,
339
ENDOFITToxussumalrana(Miquel)deLaubenfelsDANPOTENSINYADALAM
MEMPRODUKSI SENYAWA SiOITTTF' SEBAGAI SUMBER ANTTOKSIDAN
of Taxus sumatrana(Miquet) de Laubenfels and Its Potential on
[Endophytes
i'roOo.i"g Bioactive Compound
as
Antioxidant Agentl
349
Harmastini Sukiman........
YANG
OPTIMASI DAN KARAKTERTSASI A-AMILASE DARI ISOLAT AKTTNOMISETES
BERASAL DART KALIMANTAN TIMUR
from Actinomycetes Isolates from East
[optimization and characterization of Amylase
Kalimantanl
361
Yati Sudaryati Soeka ...........
PENGARUHPADATTEBARIKANKOAN(Ctenopharyngodonidetta)-TERHADAPLAJU
(Eichhornia crassipes) Dl
PERAMBANAN DAN LUAS TUTUPAN ECENG GONDOK
DANAU LIMBOTO
(ctenopharyngodon idella) onthe Grazing and
[Effect of stocking Density of Grass carp
[*"ring Rate Aria ty daternya cintb (Eichhornia crassipes) in Limboto Lake]
369
P DAN CEKAMAN AL
PERTUMBUHAN AKAR 20 GENOTIP PADI GOGO PADA I'AHAT
Toxicity]
Aluminium
and
Deficiency
Root at P
[The Growth of 20 upland Rice Genotypes
375
KoMPOSISIJENISDANJUMLAHBURUNGLLARYANGDIPERDAGANGKAN
DIJAWA BARAT
in West Javal
[Composition of Wild Bird Species Traded
385
Krismoni, MF Rahardjo, E Horris dan ES Kartamihardia
"""""'
Tri Haryoko...
STRES PADA
EFEKTIVITAS MULTIVITAMIN DAN MENIRAN DALAM MENURUNKAN
DOMBA SELAMA TRANSPORTASI
in and Meniran on Decreasing Stress in Priangan Sheep during
fnrn.u.y of Multivitam
Transportation]
393
JAMBU BATU (PSidiUM
KANDUNGAN KUERSETIN DAN POLA PROTEOMIK\/ARIETAS
gualauol.) TUMBUH LIAR DI KAWASAN CIBINONG' BOGOR
(Psidium guaiavaL') Yarieties witd Growing
[Quercetin content and Proteomic Profile of Guava
in Cibinong, Bogor Districtl
401
suci, Fitriana Dewi' Abadi sutisna"""
Aryani s satyaningtiias, Andriyanto, Armando Ramadhoni, Yulia
Eddy Jusuf.....
vl
Berita Biologi l0(3) - Desember 2010
PENINGKATAN KADAR LOVASTATIN ANGKAK ALE.r{ Monds cus p urpureus
KO-KULTUR DENG AN Endomycopsis burtoniil
cas p utpureus Strains
[Improvement of Lovastatin Angkak Productionby Monas
Co-Cultured with Ez domycopsis burtonifl
DanikDAsadayanti2a*, B Sri Laksmi Jenie3, Harsi D Kusumaningrumi dan NovikNurhidaya(
2Departemen Agroindustri, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pertanian, Cianjur
3Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta-IPB, Bogor
aBidang Milaobiologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Cibinong
* -mail: ddasadaYant i@Yahoo. com
e
ABSTRACT
and has been used to reduce cholesterol through inhibiting HMG Co-A reductase
Lovastatin is a 6ioactive maierial of statin groups
'Monascus
purpureus and three mutans were used in this study produced lovastatin
of
strains
enzyme activities. Three indigenous
ofthis study were to increase lovastatin productions by co-cultured with several
of0,l - 1,4Z"i.The objectives
of Endomycopsis burionii. M. purpureus it0'.ftV*t) was co-cultured with various concentrations of E' burtonii
(l0r-10) cfu/ml at three different feeding times (day 2,4, and 6). Feeding times and concentrations of E. burtonii significantly
The highest production of
increased production of lovastatin by four strains of M.'purpurezs 1fUBa5K, AID, JMBA and TOS).
at the range
concentrations
Expression ofthe genes that
lovastatin was achieved by M. purpireus TOS co-cultured'by E burtonii at 101 cfir/ml added at day 6.
of M' purpureus TOS
character
phenotypic
The
method.
responsible for lovastatin production were analyzed by PCR and RT-PCR
its gene expression'
wittr trigh lovastatin production was conformed by the high intensity
of
Kata kunci/ keywords: Lovastatin, angkak, Monascus purpureus, Endomycopsis btrtonii
PENDAHULUAN
Angkak merupakan produk fermentasi
kandungan Iovastatin, sangat prospektif untuk
dikembangkan sebagai bahan pangan fungsional'
karbohidrat, seperti beras, jagung, onggok dan
Penelitian-penelitian yang dilakukan untuk
produksi lovastatin dan angkak selama ini, dilakukan
sebagainya. M. purpureus merupakan fungi yang tidak
secara monokultur menggunakan spesies-spesies
patogen dan sudah lama digunakan oleh masyarakat
Cina untuk produksi pigmen angkak (Kohama et al.,
Monascus. Kandungan lovastatin angkak yang
dihasilkan juga masih relatif rendah, berkisar antara
Monascus purpureus pada substrat yang mengandung
1
987
; Chiu et al., 200 6 ; l*e et al., 2006). Pigmen angkak
sudah cukup lama digunakan oleh masyarakat Cina
sebagai pewarna alami pada produk pangan seperti
pada olahan daging, ikan dan yoghurt. Selama
fermentasi angkak, selain pigmen, juga diproduksi
metabolit sekunder taimya yaitu lovastatin. Lovastatin
merupakan bahan bio aktif keiompok statin yang sangat
penting dalam perkembangan biomedis. Lovastatin
sudah lama digunakan sebagai senyawa penurun
kolesterol dengan melakukan penghambatan enzim
HMG-CoA reduktase (3-hidroksi metilglutaril CoA
reduktase) yang berperan penting dalam biosintesis
et al., 1980; Hajjaj et a1.,2001).
Potensi angkak sebagai pewarna alami dengan
kolesterol (Alberts
0.2-O.g% (Su et at..2003; Miyake et a1.,2005;Lee at
at'2006;Chiu et a\.,2006). Kenyataan di alam, proses
fermentasi beberapa produk pada subtrat padat,
biasanya terjadi secara
kultur campuran
dengan
melibatkan spesies-spesies fungi yang berbeda (mixed
caltures). Selama fermentasi kultur campuran, dapat
membantu menyediakan substrat yang lebih baik,
sehingga dapat menghasilkan biomasa dan produksi
metabolit sekunder yang lebih baik pula (Panda et al',
2010). Beberapa peneliti melaporkan bahwa ko-kultur
dengan spesies-spesies fungi menyebabkan
peningkatan enzim, produksi asam organik, dan reaksi
biokonversi secara mikrobia (Banerjee et al',2005;
Pandey et at.,1999;Temudo et a1.,2001)'
'Diterimd: 22 Desember 2009 - Disetujui: 04 Maret 2Cl0
3r3
Asadayanli et al.
-
Peningkatan Kadar Lovastatin Angkak oleh Monascus purpureus
Produksi lovastatin dalam angkak masih
7
jumlah spora mencapai2.25 x
107
cfi.r/ml. Biakan agar
potensial untuk ditingkatkan. Salah satu upaya adalah
dengan melakukan ko-kultur M. purpureus dengan
menggunakan khamir indigenus penghasil amilase,
miring tersebut kemudian disimpan dalam lemari
pendingin sebagai kultur stok. Strain khamir
yaitu E. burtonii. Danuri (2008) rnelaporkan, enzint
(YM aga$. Agar miring yang telah digores diinkubasi
amilase sebagai enzirn hidrolitik, dapat meningkatkan
hidrolisis komponen karbohidrat menjadi glukosa.
pada suhu 3OoC selama 2 hari. Biakan khamiryang telah
Clukosa dibutuhkan sebagai sumber energi selama
kultur.
pengembangan produksi nretabolit sekunder.
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan
produksi lovastatin angkak menggunakan enam strain
M.purpureus ko-kulturdengan E. burtonii. E. burtonii
merupakan kharnir indigenous penghasil enzinr amilase.
Penelitian dilakukan dengan melalui beberapa tahapan
nreliputi pernilihan strain M. purpureus, pernilihan
konsentrasi dan waktu penambahan E. bw'tonii yang
optirral dalam nremproduksi lovastatin. Hasil
fermentasi M. purpttreus yang menghasilkan lovastatin
tertinggi, dilanjutkan derrgan pengujian ekspresi
intensitas ekspresi gen.
Produksi angkak menggunakan enam strain M.
purpureus ( I 0?cfu/nrl) dilakukan dengan f-ermentasi
padat rnenggunakan substrat beras lR 42. Ko-kultur
dilakukan dengan menambahkan E. burtoniipada hari
ferrnentasi ke
l0r,
104,
2,4, dan 6 dengan variasi konsentrasi
l05cfu/rnl. Fermentasi dilakukan padasuhu+
30oC selama
l2 hari. Setelalr l2 hari dilakukan
pemanenan, kenrudian dikeringkan pada suhu 60oC
selama
l=
l2 jarn.
Analisis. Analisis yang dilakukan meliputi
kadar lovastatin (Miyake et al.,
1984),
dan ekspresi
gen penghasil lovastatin tertin-qgi (Sambrook 1989;
Pengujian Ekspresi Gen
Kultur kapang dan khamir
Kapang yang digunakan pada penelitian ini
adalah enam strain M. purpuretrs koleksi laboratorium
Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI,
Cibinong, Bogoq dapat dilihat pada Tabel
l.
Khamir yang digunakan adalah E. burtonii
(koleksi laboratorium lhnu Hayati, ITB, Bandung).
Peremajaan M. pttrpureus TOS, JMBA 5K, AID,
JMBA3M, AS3K dilakukan pada agar miring IiIEA
(ll4alt Extract Agar). Agar rniring yang telah digores
diinkubasi pada suhu 3OoC selama 7 hari. Pada hari ke
314
Ko-kulturM. purpureus dengan E. burtonii
Chomezyrski dan Sacchi, 1987).
BAHANDANMETODE
l. Kultur
tumbuh disimpan dalam lemari pendingin sebagai stok
gen
untuk mengetahui korelasi antara sifat fenotip dengan
Tabel
diremajakan pada media agar miring Yeast Malt Agar
Isolasi RNA total: pemecahan dinding sel M.
purpureus, homogenisasi, separasi dan presipitasi
RNA
Nlonascus purpureus diisolasi dari angkak hasil
ko-kultur terbaik dan ditumbuhkan pada rnedia MEA
{h'lalt Extract Agar). Kultur berunrur 3-4 hari dibekukan
di dalam deepft'eezer suhu * -79'C selama+ 20 rnenit
kemudian digerus dengan rxortar sampai lralus. Sampel
ditambah I ml reagen TRIzol, sentrifugasipada 12.000
xg(
l0 menit, pada suhu 2-8"C).
Supernatan diinkubasi
selama 5 nrenit pada suhu l5-30"C. Sampel ditambah
kapang yang digunakan pada penelitian.
Nama strain
I(eterangan
JMBA
Diisolasi dari daerah Jember
TOS
Diisolasi dari daerah Pontianak
AID
JMBA5K
Diisolasi dari daeralr Medan
Hasil mutasi dengan sinar UV
JMB,A3m
Hasil mutasi dengan sinar UV
AS3K
Hasil rrutasi dengan sinar UV
Berita Biologi l0(3) - Desember 2010
kloroform 0,2 tnl, ditutup rapat dati dikocok pelan
selama i5 detik kemudian diinkubasi lagi selama l5
menit pada 15-30
0C.
SerTtrifugasi dilakukan pada 12.000
('C.
Presipitasi RNA
x g seiarna 15 nteuit pada 2-8
yang tidak
bagian
dilakukan dengan mellcampLlr
berwarua dengan 0,5 rtrl isopropil alkohol (isoproparlol).
Sampel diinkubasi pada 15-30 "C selama 10 tnenit'
Sampel diserttrifugasi (12,000 x g) selama i0 menitpada
2-8 0C. Jika belrrm terbeutuk eudapau pelet, sampel
disimpan selama I nialatn atau lebh di dalam pendhgin.
Primer
/olB
R : 5'-CTTGCCCTAAACGGCAGAGI
; antisense primer)
3'iR
Printer/ovB
F : 5'-AGCGAGCCAfGTICGACTT:3'
(F : sense primer)
Program RT-PCR dilakukan pada suhu 50oC
selama 30 mertit untuk sintesis cDNA. Pengaturau suhu
dan siklLrs PCR dilakukatr deugan kondisi sebagai
berikut: Satu siklus pre detlaturasi (96oC' 4 rnenit), satu
sillus deuaturasi (96oC. 30 detik),40 siklus peuernpelau
(onrtealing) (55"C, 30 detik), I siklus pemanjangan
(eiongosi) (12'C,2 menit). dan I siklus pemanjangau
Pencucian dan pelarutan kernbali RNA
Peiet RN A d icLrci deugan etanol 7 5Yo,kemrrdian
tarrrbahan (72"C, 7 menit).
dikering-anginkan. RNA dilarutkan dalam akuades
bebas Rnase (akuades perlaktran DEPC:
cl i et lnlpt r" o c o r b on u t e) 0,0 l % (v/v), dikehendak i nilai
lor astatin dengan CS Ana$zer
Pengukuran intensitas ekspresi gen penghasil
Foto hasil elektroforesis gel agarosa dimasukkat.t
absorbansi setelah pelarutatt lebih dari 1.6 (A260.,E0>
I,6). hkubasi dilakukan selatna 10 menit pada 55-60UC.
ke dalam file komputer. kernudian dilakukan
Sampel dianatisis kemurtlian dau kousentrasi RNA
dengan spektrofotometer pada ).260 dan )'280. Rasio
lor astatirl nreugguuakall program CS Analyzer.
seraparl pada )" 2601280 lebih dari 1,8, menLrnjukkan
H.{SIL
bahwa RNA total hasil isolasi adalah rnumi (Sarnbrook.
Produksi lovastatin angkak oleh enam strain
1989). Konsentrasi RNA total dihitung deugau rumus
sebagai berikut IRNA total]:Aruo X 40pg/mi x fp.
A"uo:nilai absorban RNA pada panjang gelombang260
nn, 40pg/ml: nilai faktor konversi ( l unit absorban pada
260 nm sebanding dengan 40;.tg RNA per ml, fp:faktor
penghitungau iuteusitas ekspresi gen penghasil
t\ I
otta sctts purp ureus
Kadar lovastatitt angkak yang diproduksi
nrerrggunakau strain M. purpurelts TOS, JMBA5K'
AlD. .lMBA3M. JMIIA dan AS3K disajikan pada
C-anrbar 1. Pengukuran kadar iovastatin dilakukan
l4
pellgellceran (Wilson dan Walker. 2000).
setelah fertnentasi hari ke
Elektroforesis
pengerin-ean. Gambar 1 inenun-iukkatl bahwa straiustrain tersebut rnerniliki ketnampttau yang berbeda
Kornposisi gel agarosa l7o : agarose 1 gram.
1X (Tris-acetate-EDTA) ditanlbahkan sarnpai
volume 100 ml, Etidiurn Bromida (EtBr) 5 pl.
-fAE
E,lektroforesis (running gel) dilakukan dengan
tegarlgan 90 Volt selatna I jarn. Setelah seiesai, gel
divisualisasi pada iampu ultraviolet (UV) dan difoto
dengan kamera Polaroid.
PCR dan RTPCR (Polymerase Chsin Reoctiort ortd
Rev er s e Tr
a
n s c ript us
e- P C R)
dan dilakukan
daiam tnemplodtrksi lovastatin. Strain JMBA3M datt
stiain AS3K secara statistik tidak berbeda nyata (C{.:
o) dalar.u hal ket-narnpLtau memproduksi lovastatin'
Kelua strain tersebut rnemiliki kernampuan yar"rg lebih
5"
tiitggi dan berbeda nyata dibarlding strain lairln;'a
Srlanjutnya akan diteliti pengartth ko-kultur dengan
E hurtonii terhadap kadar lovastatin angkak yang
diproduksi oleh euam straitl M. Ptu'pu'etrs.
tahap, yaitu
Pengaruh ko-kulturM. purpareus dengan.E burtonii
sirtesis cDNA (contplementary DNA) dan PCR daiam
satu tabung dengan menggunakan primer spesifik gert
terhadap kadar lovastatin angla/r
Kadar lovastatin angkak hasil ko-kultur enam
yang diinginkan. Prirner yang digunakan dalam reaksi
strain M. put?ureus deugan E. burtoniidisajikan pada
Cambar 2. Kadar lovastatin hasil analisis menggunakan
Reaksi RT PCR terdiri atas
adalah sebagai berikut:
dr-ra
HPLC menuniukkan respoll yang bervariasi di antara
rt(
JIJ
Asadayanti et al. - Peningkatan Kadar Lovastatin Angkak oleh Monascus purpureus
1,6 I
r
l
I
L14
I
\o
0,8
f;o
!
0,6
L
o
g
1.,27
AID
= JmbA3M
L
o,e
1.,42
E JrnbA
L,2
.F
TOS
I
AS3K
I
JMbA5K
0,3'/
0,4
4,17
o,2
0,1
ffi
I
ffi
TOS
JrrrbA
AIU
JmtrA3M AS3K .lmbA5l(
Strain Monascus Purqureus
Gambar 1. K-adar lovastatin angkak yang diproduksi oleh enam strain M. Pttrpureus.
keenam strain M. purpur eus terhadap penambahan E.
Ekspresi gen yang bertanggungiawab pada biosintesis
burtonii dengan jumlah dan waktu yang divariasikan.
Strain JMBA5K danAID penambahan E. burtortiipada
lovastatin
berbagai konsentrasi dan waktu, memberikan pengaruh
peningkatan produksi lovastatin yang cukup
signifikan. Pada strain JMBA dan TOS pengaruh
variasi waktu dan jumlah penambahan E. burtonii
menyebabkan peningkatan maupun penurunan
produksi lovastatin. Strain JMBA mengalami
peningkatan produksi lovastatin pada penambahan E.
burtonii hari ke-2 dengan jumlah 104 cfu/ml, hari ke-4
cfu/ml dengan jumlah 103, 104 cfu/ml, dan hari ke-6
denganjumlah
104
cflr/ml.
Untuk strain TOS peningkatan produksi
lovastatin terjadi pada penambahan E. burtonii hari
ke-4 dengan jumlah 103, 104, 105 cfu/ml dan hari ke-6
pada
jumlah
103, 104 cfu/ml. Kadar
lovastatin tertinggi
dihasilkan oleh Strain TOS dengan perlakuan
penambahan E. burtonii pada hari ke-6 dengan jumlah
10a
cflr/ml. Khusus untuk strain JMBA3M danAS3K,
penambahan E. burtonii padaberbagai variasi waktu
dan jumlah, menyebabkan penurunan produksi
lovastatin dibanding kontrol.
316
Tiga strain M. purpureus yang menghasilkan
kadar lovastatin tertinggi setelah ko-kultur dengan E.
bLn'tonii, diisolasi dan ditumbuhkan pada media lr{EA.
Strain-strain tersebut yakni JMBAH4103. AID H2
103
dan TOS H610a dan rnasing-masing strain konkol tanpa
ko kultur yaitu J\4BA (k). AID (k) dan TOS (k). Setelah
terbentuk pign-ren secara optimal (7 hari), kapang
direrrajakan untr.rk diisolasi RNA pada pertumbuhan
kapang yang masih rnuda (3-4 hari). Isolasi RNA kapang
berumur muda diharapkan fase pertumbuhan kapang
pada fase logaritmik. Pada fase pertumbuhan
logaritmik, terdapat banyak asam nukleat terutalrla
RNA.
Total RNA yang diperoleh dari semua strain
yang dianalisis mempunyai rasio Aruon,,/A,ron- sebesar
2,1 kecuali strain TOS kontrol yang mempunyai nilai
2). Total RNA hasil isolasi tersebut
rnerupakan RNA yang sudah murni dan tidak
sebesar
1
,9 (Tabel
terkontaminasi oleh fragmen protein maupun DNA.
Kemumian total RNA diperlukan berkaitan
dengan analisis konsentrasi, amplifikasi dan intensitas
Berita Biologi l0(3) - Desember 2010
?
oa
a
E
Z
F
ol
z3
Z
V
2.4
2.2
r Kontrol
E 103 cfu/ml
;s 104 cfu/ml
: loscfu/ml
1.8
1.6
L.4
t.2
0.8
0.6
0.4
o.2
?
b
2.4
2.2
r
u't o rrii (cfu,
',
1l
ml)
Hari
no
r
r
€
r
1.8
t.€,
t,4
L,2
7
0.8
0.6
0.4
4.2
o
103
cfu/ml
104
cfulml
))
loscfu/ml
-
E
>1
:
{
o
E
urarnalr ah an
E
b
urto
rt
Kontrol
r:
103
cfu/ml
104
cfu/ml
10scfu/ml
Hali
ii (cftr,'mll
2.4
2.2
.]NIBA
EI
2
I.
Kontrol
103
cfulml
=:
104
cfulml
t:
10scf
u/ml
0.8
a2
a L.8
A 7.6
E
,r. L.4
1,2
=
'2
o.2
o
alran
E
lt
urt o n i i (cfuin'i)
.{,s3K
I
+
I
i
I
TI
Kontrol
::
103
cfulml
100
cfu/ml
1o'cfu/ml
0.6
o'4
0.2
0
-o\nsb
.o\+s6
+o'^a'
enamb ahan -E
p erramlr
Elo.8
i
0.6
0.4
p
I1
.oau6
1.8
1.6
1.4
L.2
Ilari
E. b tuto rrii
(cfu;tnl)
+o$
2.4
2.2
(E
err,rml, alran
0'2
*os
s
c
T
t
I)
0.8
o.o
0.4
,d+u6
p
cfu/ml
JI\IBAsNI
2,4
:_2
A 1,8
E 7.6
z L.4
F
a11.2
Kontrol
i=
Hnri
104
r1 10scfu/ml
+osb
2a
4
cfulml
.."'
.{ID
-,
103
.::1
0.8 i
0,6 -i
0.4 I
+o$*
E
rl
'3k
*
H;rt'i p errarnb alran
Kontrol
'F
-.1
0
.aat 'lt u
J}IBA5K
2.4 t
2.2 a
o'
rJ
1.8 i
1.6 1
1.4
1.2 i
.9
^a'
b tuTo
rtii {rfl,urd)
*a
HaripenarnbahanE btuTonii
(cftt:ml)
Gambar2. Pengaruh konsentrasi dan waktu penambahan E burtonii terhadap produksi lovastatin pada enam
strain M. purpureus
317
Asetttn,rttrt ct al,
-
Peningkatan Kadar Lovastatin Angkak oleh l{onascus purpureus
Tabel 2.Tingkatketnurnian total RNA (Aruon,,rA25e"*) dari strain,4.y' purpurelts yang diisolasi dari angkakhasil
fennentasi ko-kultur dengan E. Burtonii.
Rasio
Ahsorbansi
Sampel
A(260nm)
A(280nm)
A 260nm/280nm
TOS (kontrol)
TOS H6 t 04
JrnbA (kontrol)
JnrbA H4103
0,r37
0,075
0,246
2,1
0,09
2,1
AID (kontrol)
AID H2I01
0.242
0 255
Tabel 3. Pengaruh ko-kultLrr
0,465
0.167
0.r33
!v{.
I,9
r
0,064
0,r35
/-.
0,149
2,1
I
2,1
purpureus dengan E. burtoniiterhaclip konsentrasi total RNA.
Konsentrasi total
Sampel
TOS (kontrol)
TOS H6l0't
RNA ( pg/ml)
668
r
860
JMBA (kontro-l)
548
JMBA IJ4IO.
968
AID (kontrol)
AID H2I04
I
532
020
ekspresi gen diharapkan benar-benar nrenggambarkan
Visual isasi hasi I isolas i total RNA strain-strai
AID, AID
n
ekspresi dari gerr yang bertanggung jau,ab pada
.\1. purpureu.s JnrbA, JnrbA H4 I0r,
produksi lovastatin bukan dari kornponen-komponen
lain yang tidak bertanggung ja'"r'ab pada produksi
TOS H6 l0r, dan sarrpel TOS pada gel agarosa pada
Garnbar 3 n.rerrperlihatkan pita-pita yang cukup jelas.
lovaslat in.
Pita-pita yang terbentuk rlerupakan hasil pergerakan
rrrigrasi RNA dari kutub negatif ke kutub positif pada
Hasil pengukrrran konsentrasi total RNA i'ang
diisolasi dari strain M. purpureus ko-kultur dengan E.
burtonii disertai kontrol disajikan pada Tabel 3. Semua
isolat yang diisolasi dari angkak setelah fern.rentasi ko-
krrltur dengan E. btu'tonii, rnentinjukkan konsentrasi
1,ang lebih tinggi dari I.rontrolnya. dan tertinggi
ditunjukkan oleh isolat TOS H6104.
Konsentrasi total RNA pada Tabel 4 rnernperkuat
H2 103,
eel agarosa 1,ang disebabkan oleh adanya efek
elektroendosntosis. Proses ini disebabkan karena
terjadinl'a ionisasi kelonrpok asanr (biasanya strlflat)
\ang rnenerl.lpel pada matriks polisakarida dari gel
agarosa.
E
agarosa
lektrofores is has i I arnpl ifi kasi cDNA pada gel
disa-i
ikan pada Garnbar 4. Primer yang
l{
digtrnakan dalanr reaksi PCR dan RI'PCR (Pol-vmerase
purpureus(Gambar3). Konsentrasi total RNA terlinggi
Chain Reaction and Reverse Transcriptase- PCR)
adalah primer'/ol B. Sarnpel sattt sampai dengan enam
rrrenunjukkan ekspresi gen lov B yakni gen penghasil
lrasil elektroforesis RNA yang diisolasi dari strain
oleh strain TOS H6 104, pada Gambar 3 strain tersebttt
juga rnenunjukkan pita yang paling tebal.
Hal ini sejalan dengan prinsip pergerakan
nroleknl bermuatan. yakni molekul bennuatan dapat
bergerak bebas di bawah pengarr-rh medan listrik,
rrolekul dengan muatan dan ukuran yang satna akan
terakumulasi pada zona atau pita ) ang sama atau
berdekatan.
318
lcrvastatin pada M purpltreus strain JrnbA (l), JmbA
H4r0, (2). ArD (3).AID H2103(4). TOS H6104(5),TOS
(6). Ekspresi gen /ov B yang ditunjukkan berukuran
200 pb (pasang basa).
Berita Biologi 10(3) - Desember 2010
(Sharp DNA
Gambar 3. Hasil isolasi total RNA strain M. purpareus ko-kultur dengan E. burtonii (MK : marker
TOS'
H6104,
6:
TOS
HZl03,
5:
AID
3:
AID,4:
Ladder Marker), l: JmbA,2: JmbAH4103,
Gambar 4.Pola ekspresi gen (lov B) pada M. purpureus hasil ko-kultur menggunakat E. burtonii- Mk: marker
(sharp DNA Ladder Marker, 100 bp, CRBC), 1: JmbA (k),2: JmbAH4103, 3: AID (k), 4: AID H2103,5:
TOS H6104(k),6: TOS.
Untuk mengetahui intensitas ekspresi gen (/ov
B) strain M. purpureus ko-kultur dengan khanrir E
burtonii, dilakukan analisis menggunakan CS analyser
terhadap produk hasil RT-PCR. lntensitas ekspresi gen
penghasil lovastatin tertinggi dihasilkan sampel TOS
H6l0a:
1
l69l kemudian diikuti sampelAIDH2l0::
953
l,
metabolit-metabolit sekunder untuk mempertahankan
diri.
Danuri (2008), juga melaporkan bahwa semua
strain M. purpureus mempunyai kemampuan
memproduksi enzim amilase. Jumlah enzim amilase yang
semakin banyak, baik amilase yang dihasilkanoleh M.
JmbA (k): 3537.
purpureus maupun oleh E burtonii, menyebabkan
sernakin banyak pula amilosa dalam substrat yang
dihidrolisis menjadi glukosa. Glukosa dibutuhkan
PEMBAHASAN
sebagai sumber energi selama pengembangan produksi
TOS (k): 8910, JmbA H4103: 5994, AID (k): 5940 dan
Peningkatan kadar lovastatin angkak setelalt
nretabolit sekunder. Dengan denrikian semakin banyak
perlakuan ko-kultur Monascus purpureus dengan
pula lovastatin yang diproduksi selama fermentasi
End omy co p s is bur
to
ni i kemun gkinan
d
i
sebabkan
o
leh
pengaruh enzim amilase yang dihasilkan oleh E.
angkak ko-kultur
M. purpureus
dengan E. burtonii.
Peningkatan kadar lovastatin angkak oleh
pengaruh ko-kultur menggunakan E. burtonii
hurtonii. Enzim amilase akan membantu mendegradasi
substrat rnenjadi komponen-komponen yang lebih
menunj
sederhana seperti glukosa. Senyawa-senyawa
dibandingkan penelitian-penelitian yang dilakukan
sederhana yang terbentuk lebih mudah dikonsumsi ll,/.
sebelumnya. Kadar lovastatin strain TOS Hul0a yakni
sebesar 2,1 9Yo menunj ukkan pen ingkatan s ign ifi kan
purpureu s untuk kebutuhan pertumbuhannya (Danuri,
2008).
E burtoniijuga
membutuhkan substrat untuk
pertumbuhan. Kebutuhan akan subtrat untuk
pertumbuhan, memungkinkan terjadinya kompetisi
antara M. purpureus dan E. burtonii. Kondisi
kompetisi memicu kapang M. purpureu.r memproduksi
ukkan peningkatan yang signifikan
dibanding TOS kontrol (0,8%). Penelitian oleh Danuri
(2008) yang melakukan optimasi produksipigmen dan
lovastatin angkak oleh M. purpureus, melaporkan
bahwa konsentrasi lovastatin angkak tertinggi,
diperoleh padaperlakuan penambahan Tween 80. Rata-
319
Asadayanti et al.
rata
-
Peningkatan Kadar Lovastatin Angkak oleh Monascus Purpureus
kandungan lovastatin 5 ulangan 254,934*9.656
ppm atau meningkat 40,7\oh dibanding kontrol.
Sedangkan Panda et al. (2010) melakukan optimasi
parameter-parameter fennentasi untuk meningkatkan
produksi lovastatin angkak melalui ko-kultur M.
purpureus MTCC 369 dan Monascus ruber MTCC
1880. Fermentasi dilakukan menggunakan beras lokal
india sebagai substrat padat. Optimasidilakukan pada
parameter-parameter proses fermentasi seperti
temperatur, waktu fermentasi, volume inokulum, dan
pH
medium, dengan metodologi respon permukaan
dari desain faktorial Box-Behnken. Produksi lovastatin
tertinggi diperoleh sebesar 2,83 mg/g. Walaupun kadar
lovastatin has i l-hasi I penel itian tersebut menunjukkan
peningkatan dibanding kontrol, tetapi masih jauh lebih
rendah dibandingkan kadar lovastatin angkak hasil ko-
kultur M. purptu'eus dengan E.burtonii.
Penurunan produksi Iovastatin akibat
penambahan E. burtonii pada awal fermentasi
kemungkinan disebabkan hal-hal berikut. Kondisi arval
Arron. sebesar 2,1 kecuali strain TOS kontrol yang
ilai sebesar I ,9. Sambrook et al., ( I 989)
menyatakan bahwa RNA yang murni mempunyai rasio
mempunyai
n
serapan pada absorbansi 260/280 lebih dari 1,8.
Konsentrasitotal RNA hasil isolasi yaitu strain
TOS
H6104 (strain TOS hasil ko-kultur dengan
penambahan E. burtonii pada penambahan hari ke 6
dengan konsentrasi l0a)menunjukkan konsentrasi tiga
kal
i I ipat lebih tinggi
d
iband i ngkan kontrol. Konsentrasi
yang ditunjukkan oleh TOS H6104 ini sesuai dengan
kadar Iovastatin yang diproduksi oleh strain TOS
H6l0a sebagai pengaruh dari ko-kultur dengan
E.
burtonii. Demikian juga untuk strain AID H2l0a dan
JMBA H4103 rnerniliki konsentrasi total RNA sekitar
dua kali lebih tinggi dibanding kontrol. Konsentrasi
total RNA dengan produksi lovastatin yang tinggi
TOS H6104 kenrungkinan berkaitan dengan
hal-hal berikut. Total RNA didalarnnya terkandung
fragmen nrRNA atau messenger RNA yang berfungsi
pada strain
Pada tahap awal mikroba membutuhkan fase adaptasi
sebagai pembawa pesan atau informasi dalam sebuah
gen untuk disampaikan kepada mesin pembuat protein
terhadap lingkungan pertumbuhannya. Penambahan
atau enzim. Tiap+iap mRNA dipergunakan sebagai
fermentasi merupakan fase kritis pertumbuhan mikroba.
khamir pada tahap arval fermentasi dapat mengganggu
cetakan untuk membentuk molekul yang sesuai.
Dengan semakin banyak jumlah rnRNA ditunjukkan
pertumbuhan M. purpureus. Lim et al., (2000)
melaporkan bahrva kehadiran khamir pada awal
dengan konsentrasi total RNA yang tinggi, maka akan
pertumbuhan dapat menjadi kompetitor bagi kapang.
semakin banyak pula molekul yang sesuai yang akan
d iproduks i (Murray e t a 1., 2003). Konsentras i total RNA
Masalah utama pada teknik ko-kultur, produksi pigmen
dan lovastatin dapat menurun disebabkan khamir
(Saccharomyces cereviseae) dapat menekan
pertumbuhan M. purpureus ketika penambahan S.
cereviseae terlalu arval dan dalam jumlah yang terlalu
tinggi.
pada Tabel 3 memperkuat hasi I elektroforesis RNA yang
diisolasi
dilakukan pada umur kapang yang masih rnuda (3-4
(Cambar 3).
Konsentrasi total RNA tertinggi oleh strain TOS H6l
0'1,
pada Cambar 3 strain tersebut juga rnenunjukkan pita
-v"ang
Isolasi terhadap total RNA M. purpuretrs
dari strain M. purpureus
paling tebal.
Sifat fenotipik M. purpureas TOS H6104 hasil
ko-kultur menggunakan E. burtoniiberkaitan produksi
hari) atau pada fase pertumbuhan logaritmik. Pada fase
Iovastatin tinggi, sejalan dengan sifat genotipik
tersebut, terdapat banyak asam nukleat terutama RNA.
ditunjukkan dengan tingginya intensitas ekspresi gen
Umur kapang yang sudah tua (7-10 hari), tidak cocok
penghasil lovastatin. Intensitas ekspresi gen penghasil
Total RNA hasil isolasi merupakan RNA yang
Iovastatin yang tinggi pada sampel TOS H6l0a hasil
ko-kultur berkaitan erat dengan peran amilase yang
dihasilkan oleh E burtonii. Amilase akan memecah
substrat karbohidrat menjadi unit-unit glukosa.
sudah murni dan tidak terkontaminasi oleh fragmen
protein maupun DNA, ditunjukkan dengan hasil
analisis terhadap sampel, mempunyai rasio Aruonn/
mendorong komplek regulasi pada ekspresi gen dan
aktivitas enzim untuk mensintesis poliketida (Hajjay et
untuk tujuan isolasi RNA, karena sudah menghasilkan
pigmentasi yang mengakibatkan berkurangnya
kandungan asam nukleat (Handayani, 2006).
320
Glukosa merupakan sumber karbon dan dapat
Berita Biologi l0(3) - Desember 2010
q1.,2001). Semakin banyak glukosa yang terbentuk,
dorongan terhadap kompleks regulasi pada ekspresi
gen dan aktivitas enzim untuk mensintesis poliketika
(lovastatin) akan semakin banyak pula, sehingga
lovastatin yang disintesispun akan semakin banyak.
Glukosa yang terbentuk dari aktivitas amilase, berperan
DNA untuk mentransfer informasi
(proses transkripsi) yang
RNA
kepada
genetik
sebagai signal bagi
merupakan tahap awal proses ekspresi gen.
KESIMPULAN
Aplikasi ko-kultur dengan E. burtonii pada
enam strain M. purpureus, memberikan respon yang
berbeda terhadap produksi lovastatin. Waktu
penambahan dan konsentrasi E. burtonii mampu
meningkatkan produksi lovastatin terhadap 4 stlain M.
purpureus (JMBA5K, AID, JMBA dan TOS). Wakfu
penambahan E.burtonii yang terbaik yang
menghasilkan produksi lovastatin tertinggi adalah hari
ke-6 fermentasi pada konsentrasi
E.burtonii l0a cfrr/
ml pada M. purpureus strain TOS. Sifat fenotipik M
pulpureus strain TOS yang menghasilkan lovastatin
tertinggi sesuai dengan intensitas ekspresi gen.
UCAPAN TERIMAI(A,SIH
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pertanian, Cianjur yeng telah
membiayai studi. Ucapanterimakasihjuga disampaikan
kepada Bidang
Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi-
LiPI, Cibinong yang memfasilitasi pelaksanaan
penelitian ini.
DAFTARPUSTAI(A
Alberts AW, J Chen, G Kuron, V Hunt, J Huff and C
Hoffman. 1980. Mevinolin: A. highly potent
competitive inhibitor of hydroxymethyl glutaryl
coenzyme A reductase and cholesterol lowering agent.
Proceedings oJ the National Academy of Sciences of
the United States of America 77(7),3957-3961.
Banerjee R, G Mukherjee and KC Patra. 2005. Microbial
transformation of tannin-rich substrate to gallic acid
through co-culture method. Bioresource Technologt
96(8), 949-953.
Chiu CH, NiKH Guu, YK TM Pan. 2006. Production of
red mold rice using a modified Nagata type Koji marker.
Appl ied Mi crobiologt and B i otechnolo gt 73(2\, 297 3 04.
Chomenzynski P and
N Sacchi. 1987. Single step methods
of RNA isolation by acid guanidium thiocyanatephenol-chloroform extraction. Analytical
Biochenistry, 162,1 56-159.
H. 2008. Optimizing angkak pigment and lovastatin
production by Monascus purpureus. Hayati' Journal
of Bioscience June, 61-66.
Handayani \YR. 2006. Penurunan ekspresi gen pho85 sel
apoptosis Saccharomyces cerevisiae oleh ekstrak air
Danuri
daun ciplukan 33NHR dan Geobacillus sp. 22a. Bogor.
Thesis. lPB, Bogor.
Hajjaj H, P Niedberger and P Duboc.
2001. Lovastatin
biosynthesis by Aspergillus terreus in chemically
defined medium. Applied and Environmental
o b i ol ogy 67 (6'), 259 6-2604.
Kohama Y, S lllatsumoto, T Mimura, N Tanabe, A Inada
M icr
and T Nakanishi, T. (1987). Isolation
and
identification of hypotensive principles in red-mold
rice. ln: Chemical and pharmaceutical Bulletin 35(6),
2484-2489.
Lee CL, JJ Wong, SL Kuo and TM Pan. 2006. Monascus
fermentation of dioscorea for increasing the
production of cholesterol-lowering agents-monacolin
K and antiinflammation agent-monascin. Applied
Microbiology and Biotechnology 72(6), 1254-1262.
Lim HS, SK \bo, CS Shin and YM Hyun. 2000. Monascus
red pigment overproduction by co-culture with
recombinant Saccharomyces cerevisiae secreting
glucoamylase. The Journal o-f Microbiolog, March,
48-5
1.
T Kii ' T Okuno, Y Usui and S
Fumihiro. 2005' Light eilbct on cell development
and secondary metabolism in Monascus. Journal o/
Miyake T, A Mori,
Industrial Microbiology and Biotechnology 32(3)'
1
03- I 08.
Miyake T, S Ohno and S Sakai. 1984. Process for the
production of Monascus pigment. United States
Patern 4442,209.
Murray, K Robert, K Daryl, Granner' A Petter, Mayes'
W Victor and Rodwell' 2003. Harper's llluslraled
Biochemistry,26. New York: Mc Graw-Hill
Companies.
Ali. 2010. Optimization of
fermentation parameter for higher lovastatin
production in red mold rice through co-culture of
Monascus purpureus and Monascus ruber' Food
Bioprocess TechnologY 3: 373-378.
Pandey A, P Selvakumar, CR Socool and P Nigam. 1999'
Solid-state fermentation for production of industrial
Panda BP, S Javed and M
enzymes. Current Science
11(l),
149-162.
1989. Molecular Cloning - A Laboratory
manual. Ed ke-1. Cold Spring Harbor Laboratory
Press. New York.
Shin CS, HJ Kim, MJ Kim and JY Ju' 2005. Morphological
change ard enhanced pigmen production of Monascus
when co-cultured with Saccharomyces cereviseae or
Aspergillus oryzae. Biotechnologt and Bioengineering
Samtrrook
J.
59,576-581.
TT Lin and TM Pan. 2003. Production of
secondary metabolites, 1-amino butyric acid and
monacolin K by Monascus. Journal oJ Industrial
Microbiolog/ and Biotechnology 30(l)' 4l-46.
Termudo MF, R Kleerebezem and'M Loosdrecht. 2007'
Su YC, JJ Wang,
Influence of the pH on (open) mixed culture
fermentation of glucose: A chemostat study'
Biotechnology and Bioengineering
98(l)' 69'79'
Wilson K and J Walker. 2000. Principles and Techniques
of Practical Biochemislry. London. Cambridge
University.
321
Volume 1 0, Nomor 3, Desemb er 2010
Terakreditasi Peringkat A
SK Kepala LlPl
Nomor 1 80/AU1 /P2M8V0812009
Berita
Biologi
Jurnal llmu-ilmu Hayati
11
,
l'
:
i
li'
:a
tt
i,r
19
&,r
,j"
{.1
i.i
,
fi
i
"!
tl'l'
/
,.r
-}a.i
,-rLl
tt
t
!
I
Pusat Penelitian Biologi - LlPl
rlr
u,
ISSN 0126-17s4
Volume 10, Nomor 3, Desember 2010
LIPI
TerakreditasiA
SK Kepala LIPI
Berita
Biologi
Nomor I 80/AU
Jurnal llmu{lmu Hayati
Diterbitkan oleh
Pusat Penelitian Biologi -
LIPI
I /P
zlvlts,ll 08 12009
Berita Biologi 10(j)
-
Desember 2010
Ketentuan-ketentuan untuk Penulisan
dalam Jurnal Berita Biologi
l.
2.
3.
Karangan ilmiah asli, hasil penelitian dan belum pernah diterbitkan atau tidak sedang dikirim ke
media lain. Makalah yang sedang dalam proses penilaian dan penyuntingan, tidak diperkenankan
unhrk ditarik kembali, sebelum ada keputusan resmi dari Dewan Redaksi.
Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris dan asing lainnya, dipertimbangkan.
Masalah yang diliput, diharapkan aspek "baru" dalam bidang-bidang
.
Biologi dasar (pure biologt), meliputi turunan-turunannya (mikrobiologi, fisiologi, ekologi,
genetika, morfologi, sistematik/ taksonomi dan sebagainya).
Ilmu serumpun dengan biologi: pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan air tawm dan biologi
kelautan, agrobiologi, limnologi, agrobioklimatologi, kesehatan, kimia, lingkungan, agroforesti.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
AspeU pendekatan biologi harus tampak jelas.
Deskripsi masalah: harus jelas adanya tantangan ilmiah (scientific challenge).
Metode pendekatan masalah: standar, sesuai bidang masing-masing.
Hasil: hasil temuan harus jelas dan terarah.
Kerangka karangan: standar.
Abstrak dalam bahasa Inggris, maksimum 200 kata, spasi tunggal, isi singkat, padat yang pada
dasarnya menjelaskan masalah dan hasil temuan. Kata kunci 5-7 buah. Hasil dr@__dari
Pembahasan.
Pola penulisan makalah: spasi ganda (kecuali abshak), pada kertas berukuran A4 Q0 gam),
maksimum 15 halaman termasuk gambar/foto. Gambar dan foto harus bermutu tinggi; penomoran
gambar dipisahkan dari foto. Jika gambar manual tidak dapat dihindari, harus dibuat pada kertas kalkir
dengan tinta cina, berukuran kartu pos. Pencantuman Lampiran seperlunya.
Cara penulisan sumber pustaka: tuliskan nama jurnal, buku, prosiding atau sumber lainnya secara
lengkap. Nama inisial pengarang(-pengmang) tidak perlu diberi tanda titik pemisah.
a.
Jurnal
Premachandra GS, H Saneko, K Fujita and S Ogata. 1992. Leaf water relations, osmotic
adjustnent, cell membrane stability, epicutilar wax load and growth as affected by increasing
water deficits in sorghum. Journal of Experimental Botany 43,1559-1576.
b.
Buku
Water Relationship, T6. Academic, New York.
Prosiding atau hasil Simposium/Seminar/Lokakarya dan sebagainya:
Hamzah MS dan SA Yusuf. 1995. Pengamatan beberapa aspek biologi sotong buluh
(Sepioteuthis lessoniana) di sekitar perairan pantai Wokam bagian barat, Kepulauan Aru, Maluku
Tenggara. Prosiding Seminar Nasional Biologi XI, Ujung Pandang20-21 Juli 1993. M Hasan, A
Mattimu, JG Nelwan dan M Litaay (Penyuntng),769-777. Perhimpunan Biologi Indonesia.
d. Makalah sebagai bagian dari buku
Leegood RC and DA Walker. 1993. Chloroplast and Protoplast. In: DO Hall, JMO Scurlock, HR
Bohlar Nordenkampf, RC Leegood and SP Long (Eds.). Photosynthesis and Production in a
Changing Ewironment,26S-282. Champman and Hall. London.
10. Kirimkan 2 (dua) eksemplar makalah ke Redaksi (alamat pada cover depan-dalam) yang ditulis
dengan program Microsoft Word 2000 ke atas. Satu eksemplar tanpa nama dan alamat penulis (penulis)nya. Sertakan juga copy file dalam CD (bukan disket), untuk kebutuhan Referee/Ivlitra bestari.
Kramer PJ. 1983. Plant
Kirimkan
juga filenya melalui alamat elektronik (e-mail) resmi Berita
berita.biologi@mail.lipi.go.id
I
l.
dan di-Cc-kan kepada:
Biologi:
ksama p2biologi@yahoo.com,
herbogor@indo.net.id
Sertakan alamat Penulis (termasuk elektronik) yang jelas, juga meliputi nomor telepon (termasuk HP)
yang dengan mudah dan cepat dihubungi.
Referee/Mitra Bestari
Anggota Referee I MrtraBestari
Ekologi
Mikrobiologi
Dr Bambang Sunarko (Pusat Penelitian Biologi-UPl)
Prof Dr Feliatra (Universitas Riau)
Dr Heddy Julistiono (Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Dr I Nengah Sujaya (Universitas Udayana)
Dr Joko Sulistyo (Pusat Penelitian Biologi'UPI)
Dr Joko Widodo (Universitas Gajah Mada)
Dr Lisdar I Sudirman (Institut Pertanian Bogor)
Dr Ocky Karna Radjasa (Universitas Diponegoro)
Mikologi
Dr Dono Wahyuno (BB Litbang Tanaman
Dr Didik Widyatmoko (Pusat Konservasi Tumbuhan-LIPI)
Dr Dewi Malia Prawiradilaga (Pusat Penelitian Biologi-UP{
Dr Frans Wospakrik (Universitas Papua)
Dr Herman Daryono (Pusat Penelitian Hutan-Dephut)
Dr Istomo (Institut Pertanian Bogor)
Dr Michael L Riwu Kaho (Universitas Nusa Cendana)
Dr Sih Kahono (Pusat Penelitian Biologi-LlPI)
Biokimia
Prof Dr Adek Zamrud Adnan (Unitersitas Andalas)
Dr Kartini Kramadibrata (Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Dr Deasy Natalia (Instittrl Teknologi Bandung)
Dr Elfahmi (lnstitut Teknologi Bandung)
Dr Herto Dwi Ariesyadi (Institttt Teknolcgi Bandung)
Genetika
Prof Dr Alex Hartana (lnstitttt Pertanian Bogor)
Dr Warid Ali Qosim (Universitas Padjadjaran)
Dr Yuyu Suryasari Poerba (Pusat Penelitian Biologi-LlPI)
Fisiologi
Prof Dr Bambang Sapto Purwoko (lnstitut Perlanian Bogor
Prof (Ris) Dr Gono Semiadi (Pusat Penelitian Biologi-LlPI)
Rempah
dan Obat-Kemtan)
Taksonomi
Dr Ary P Keim (Pusat Penelitian Biologi-UPI)
Dr Daisy Wowor (Pusat Penelitian Biologi-UPI)
Prof (Ris) Dr Johanis P Mogea (Pusat Penelitian Biologi-UPI)
Dr Rosichon Ubaidillah (Pusat Penelitian Biologi-LIPI)
Biologi Molekuler
Prof (Ris) Dr Eni Sudarmonowati (Pusat Penelitian
Bioteknologi-LIPI)
Dr Endang Gati Lestari (BB Litbang Bioteknologi
dan
k P ert ani an- Ke m tan)
Dr Hendig Winarno (Badon Tenaga Atom |''lasional)
Prof (Ris) Dr I Made Sudiana (Pusat Penelitian Biologi-UPI)
Dr Nurlina Bermawie (BB Litbang Tanaman Rempah
Sumb
e
r daya Ge ne ti
Dr Tri Murningsih (Pzrsal Peneliti(ln Biologi -LIPtl
Dr Irawati {Pusat Konservasi Tumbuhan-LlPI)
Dr Nuril Hidayati {Pusat Penelitian Biologi-LlPI
Dr Wartika Rosa Farida (Pusat Penelitian Biologi-LlPI)
Biostatistik
Ir Fahren Bukhari, MSc (lnstilttt Pertanian Bogor)
Biologi Perairan Daratll,imnologi
Dr Cynthia Henny (Pusat Penelitian Limnologi'UPl)
Dr Fauzan Ali (Pusat Penelitian Limnologi-UPl)
Dr Rudhy Gustiano (Balai Riset Perikanan Budidoya
Air Tawar-DKP)
Biologi Tanah
Dr Rasti Sarasrvati (BB Sumberdaya Lahan PertanianKemtan)
dan Obat-DePtan)
Dr Yusnita Said (Universitas Lampung)
Bioteknologi
Dr Andi l)tama (Pusat Penelitian Bioteknologi-LlPI)
Dr Nyoman Mantik Astawa (Universitas Udayana)
Biodiversitas dan Iklim
Dr Rizaldi Boer (Institut Pertanian Bogor)
Dr. Tania lune (lnstitut Pertanian Bogor)
Biologi Kelautan
Prof Dr Chair Rani (L/niversiias Hasanuddin)
Dr Magdalena Litaay (Unittersitas Hasanuddin)
Prof (Ris) Dr Ngurah Nyoman Wiadnyana (Pusat Riset
Veteriner
Prof Dr Fadjar Satrija (FKH-[PB)
P
Biologi Peternakan
Prof (Ris) Dr Subandryo (Pusat Penelitian
eri kanan TangkaP' KKP )
Dr Nyoto Santoso (Lembaga Pengkaiian
Ternak-Deptan)
Pengembangan Mangrove)
dan
Berita Biologi 10(j) - Desember 2010
Berita Biologi menyampaikan terima kasih
kepada para Mitra Bestari/ Penilai (Referee) nomor ini
10(3) -Desember 2010
Prof. Dr. Alex Hartana- Institut Pertanian Bogor
Dr. AndriaAgusta - Pusat Penelitian Biologi - UPI
Dr. DewiMaliaPrawiladilaga - Pusat PenelitianBiologi - UPI
Dr. Kartini Kramadibrata- Pusat Penelitian Biologi - UPI
Dr. Dono Wahyuno - (BB LitbangTanaman Rempah
dan Obat - Deptan)
Dr. HeddyJulistiono - Pusat PenelitianBiologi - LIPI
Dr. Rudhy Gustiano - Balai Riset Perikanan Budidaya Air Titwar
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dr. WaridAli Qosim, MS - Universitas Padjajaran
Dr. Iwan Saskiawan - Pusat Penelitian Biologi - UPI
Referee/ Mitra Bestari Undangan
Drs.
ljandra Krismada, MSc. - Pusat Penelitian Limnologi - UPI
Dr. LaodeAlhamd - Pusat Penelitian Biologi - UPI
Dr. Nahrowi - Institut Pertanian Bogor
Dr. NisaRachmaniaMSc. - Institut Pertanian Bogor
Dr. Warsito - Pusat Penelitian Biologi - UPI
lll
Berita Biologi l0(3)
-
Desember 2010
DAFTAR ISI
MAKALAH HASIL RISET (ORIGINAL PAPERS)
KERA.GAMAN GENETIK BEBERAPA KLON DURIAN (Durio zibethirr&s Muray) ASAL
JAWA BARAT BERDASARKAN SIDIK RANDOM AMPLIFIED POLIMORPHIC DNA
[Genetic Diversity of Durian (Durio zibethinus Murray) from \Yest Java Based on Random
Amplified Polymorphic DNA Fingerprintl
Kusumadewi Sri Yulita dan Muna
Murnianjari..
PENENTUAN STATUS MUTU AIR DENGAN METODE STORET DI DANAU SENTANI
JAYAPURA PROPINSI PAPUA
[Determination of Water Quality Status in Sentani Lake of Papua using STORET Method]
euldry F ltr/alukow ........
KERA.GAMAN DAN KELIMPAHAN JENIS KODOK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN
VEGETASI PADA LAHAN BASAH "ECOLOGY PARK',I(AMPUS LIPI CIBINONG
Vegetation in
[Di,r'ersity and Abundance of Non-Forest Frogs and Their Relationship with Wetland
Ecology Park, LIPI Campus Cibinongl
He
I
len Kurniari .......................
269
277
283
PENGARUH INTERAKSI HARA NITROGEN DAN POSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN JAGUNG (Zea Mays L) PADA TANAH REGOSOL DAN LATOSOL
(Zea Mays L.) Grown In
[The Effect of Interaction of Nitrogen and Phosphorus Nutrients on Maize
Regosol and Latosol Soilsl
Arif;n Fahmi, Syamsudin, iri Nuryani H Lltami dan Bostang
Radjagukguk
297
ELISITASI PENINGKATAN PRODUKSI AJMALISIN OLEH KALUS
Catharantus roseus (L.) G. Don.
[Elicitation Increasing Production of Ajmalicine by Callus Cultures
Catharantus roseus (L.) G. Don.l
PENINGKATAN KADAR LOVASTATIN ANGKAK OLEH Monascus purpureus
KO-KULTUR DENGAN Endomycopsis burtonii
[Improvement of Lovastatin Angkak Production by Monoscus purpureus Strains
Co-Cu ltured w ith E ndomy cops is b urt oniil
Dcnik D .4sadayanti, B Sri Latrsmi Jenie, Harsi D Kusumaningrunr,dan Novik Nurhidayat'
IDENTIFIKASI GEN SELENOMETIL TRANSFERASE (SZI) PADA ISOLAT
Geobacillus sp. 20K YANG RESISTEN TERHADAP SELENILTNI
20k
[Identification of Seleno Methyltransferase (srzl) Gene from Geobacillus sp.
\\'hich is Resistant to Seleniuml
Et
i Triana,
Novik Nurhidayat,
Tiin Yulinery, Ernawati
Kasim, dan Ratih M
Dewi
313
323
PERKEN,IBANGAN OOSIT II(AN PATIN SIAM, Pangasianodon hypophthalmus
sauvage, 1878 (PANGASIIDAE; SILURIFORMES)
(Pangasiidae; Siluriformes)]
[Oocyte Development of Pangasianodon hypophthalmus Sauvage, 1878
Et'i
iahapari din Bambang
Isianto.........
329
Dafttar Isi
OPTIMASIFREKUENSIPEMBERIANVITAMINC(AscorbicAcid)PADAPAKAN
(KHV) PADA
PENGENDALIAN PENYAKIT KOI HERPESVIRUS
KOMERSIAL UNTUK
IKAN MAS,
CYPrinus carPio L.
in.Feed to Control The Koi
[Optimization F."qo"ocy-o f Ascorbic acid
if"ip"t Virus (KHV) Disease Infecting Cyprinus Carpio L'l
Rosidoh dan Gunawan setiadharma"
Taukhid, Angela Mariana Lusiastuti, Kusimasart suryaai,
339
ENDOFITToxussumalrana(Miquel)deLaubenfelsDANPOTENSINYADALAM
MEMPRODUKSI SENYAWA SiOITTTF' SEBAGAI SUMBER ANTTOKSIDAN
of Taxus sumatrana(Miquet) de Laubenfels and Its Potential on
[Endophytes
i'roOo.i"g Bioactive Compound
as
Antioxidant Agentl
349
Harmastini Sukiman........
YANG
OPTIMASI DAN KARAKTERTSASI A-AMILASE DARI ISOLAT AKTTNOMISETES
BERASAL DART KALIMANTAN TIMUR
from Actinomycetes Isolates from East
[optimization and characterization of Amylase
Kalimantanl
361
Yati Sudaryati Soeka ...........
PENGARUHPADATTEBARIKANKOAN(Ctenopharyngodonidetta)-TERHADAPLAJU
(Eichhornia crassipes) Dl
PERAMBANAN DAN LUAS TUTUPAN ECENG GONDOK
DANAU LIMBOTO
(ctenopharyngodon idella) onthe Grazing and
[Effect of stocking Density of Grass carp
[*"ring Rate Aria ty daternya cintb (Eichhornia crassipes) in Limboto Lake]
369
P DAN CEKAMAN AL
PERTUMBUHAN AKAR 20 GENOTIP PADI GOGO PADA I'AHAT
Toxicity]
Aluminium
and
Deficiency
Root at P
[The Growth of 20 upland Rice Genotypes
375
KoMPOSISIJENISDANJUMLAHBURUNGLLARYANGDIPERDAGANGKAN
DIJAWA BARAT
in West Javal
[Composition of Wild Bird Species Traded
385
Krismoni, MF Rahardjo, E Horris dan ES Kartamihardia
"""""'
Tri Haryoko...
STRES PADA
EFEKTIVITAS MULTIVITAMIN DAN MENIRAN DALAM MENURUNKAN
DOMBA SELAMA TRANSPORTASI
in and Meniran on Decreasing Stress in Priangan Sheep during
fnrn.u.y of Multivitam
Transportation]
393
JAMBU BATU (PSidiUM
KANDUNGAN KUERSETIN DAN POLA PROTEOMIK\/ARIETAS
gualauol.) TUMBUH LIAR DI KAWASAN CIBINONG' BOGOR
(Psidium guaiavaL') Yarieties witd Growing
[Quercetin content and Proteomic Profile of Guava
in Cibinong, Bogor Districtl
401
suci, Fitriana Dewi' Abadi sutisna"""
Aryani s satyaningtiias, Andriyanto, Armando Ramadhoni, Yulia
Eddy Jusuf.....
vl
Berita Biologi l0(3) - Desember 2010
PENINGKATAN KADAR LOVASTATIN ANGKAK ALE.r{ Monds cus p urpureus
KO-KULTUR DENG AN Endomycopsis burtoniil
cas p utpureus Strains
[Improvement of Lovastatin Angkak Productionby Monas
Co-Cultured with Ez domycopsis burtonifl
DanikDAsadayanti2a*, B Sri Laksmi Jenie3, Harsi D Kusumaningrumi dan NovikNurhidaya(
2Departemen Agroindustri, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pertanian, Cianjur
3Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta-IPB, Bogor
aBidang Milaobiologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Cibinong
* -mail: ddasadaYant i@Yahoo. com
e
ABSTRACT
and has been used to reduce cholesterol through inhibiting HMG Co-A reductase
Lovastatin is a 6ioactive maierial of statin groups
'Monascus
purpureus and three mutans were used in this study produced lovastatin
of
strains
enzyme activities. Three indigenous
ofthis study were to increase lovastatin productions by co-cultured with several
of0,l - 1,4Z"i.The objectives
of Endomycopsis burionii. M. purpureus it0'.ftV*t) was co-cultured with various concentrations of E' burtonii
(l0r-10) cfu/ml at three different feeding times (day 2,4, and 6). Feeding times and concentrations of E. burtonii significantly
The highest production of
increased production of lovastatin by four strains of M.'purpurezs 1fUBa5K, AID, JMBA and TOS).
at the range
concentrations
Expression ofthe genes that
lovastatin was achieved by M. purpireus TOS co-cultured'by E burtonii at 101 cfir/ml added at day 6.
of M' purpureus TOS
character
phenotypic
The
method.
responsible for lovastatin production were analyzed by PCR and RT-PCR
its gene expression'
wittr trigh lovastatin production was conformed by the high intensity
of
Kata kunci/ keywords: Lovastatin, angkak, Monascus purpureus, Endomycopsis btrtonii
PENDAHULUAN
Angkak merupakan produk fermentasi
kandungan Iovastatin, sangat prospektif untuk
dikembangkan sebagai bahan pangan fungsional'
karbohidrat, seperti beras, jagung, onggok dan
Penelitian-penelitian yang dilakukan untuk
produksi lovastatin dan angkak selama ini, dilakukan
sebagainya. M. purpureus merupakan fungi yang tidak
secara monokultur menggunakan spesies-spesies
patogen dan sudah lama digunakan oleh masyarakat
Cina untuk produksi pigmen angkak (Kohama et al.,
Monascus. Kandungan lovastatin angkak yang
dihasilkan juga masih relatif rendah, berkisar antara
Monascus purpureus pada substrat yang mengandung
1
987
; Chiu et al., 200 6 ; l*e et al., 2006). Pigmen angkak
sudah cukup lama digunakan oleh masyarakat Cina
sebagai pewarna alami pada produk pangan seperti
pada olahan daging, ikan dan yoghurt. Selama
fermentasi angkak, selain pigmen, juga diproduksi
metabolit sekunder taimya yaitu lovastatin. Lovastatin
merupakan bahan bio aktif keiompok statin yang sangat
penting dalam perkembangan biomedis. Lovastatin
sudah lama digunakan sebagai senyawa penurun
kolesterol dengan melakukan penghambatan enzim
HMG-CoA reduktase (3-hidroksi metilglutaril CoA
reduktase) yang berperan penting dalam biosintesis
et al., 1980; Hajjaj et a1.,2001).
Potensi angkak sebagai pewarna alami dengan
kolesterol (Alberts
0.2-O.g% (Su et at..2003; Miyake et a1.,2005;Lee at
at'2006;Chiu et a\.,2006). Kenyataan di alam, proses
fermentasi beberapa produk pada subtrat padat,
biasanya terjadi secara
kultur campuran
dengan
melibatkan spesies-spesies fungi yang berbeda (mixed
caltures). Selama fermentasi kultur campuran, dapat
membantu menyediakan substrat yang lebih baik,
sehingga dapat menghasilkan biomasa dan produksi
metabolit sekunder yang lebih baik pula (Panda et al',
2010). Beberapa peneliti melaporkan bahwa ko-kultur
dengan spesies-spesies fungi menyebabkan
peningkatan enzim, produksi asam organik, dan reaksi
biokonversi secara mikrobia (Banerjee et al',2005;
Pandey et at.,1999;Temudo et a1.,2001)'
'Diterimd: 22 Desember 2009 - Disetujui: 04 Maret 2Cl0
3r3
Asadayanli et al.
-
Peningkatan Kadar Lovastatin Angkak oleh Monascus purpureus
Produksi lovastatin dalam angkak masih
7
jumlah spora mencapai2.25 x
107
cfi.r/ml. Biakan agar
potensial untuk ditingkatkan. Salah satu upaya adalah
dengan melakukan ko-kultur M. purpureus dengan
menggunakan khamir indigenus penghasil amilase,
miring tersebut kemudian disimpan dalam lemari
pendingin sebagai kultur stok. Strain khamir
yaitu E. burtonii. Danuri (2008) rnelaporkan, enzint
(YM aga$. Agar miring yang telah digores diinkubasi
amilase sebagai enzirn hidrolitik, dapat meningkatkan
hidrolisis komponen karbohidrat menjadi glukosa.
pada suhu 3OoC selama 2 hari. Biakan khamiryang telah
Clukosa dibutuhkan sebagai sumber energi selama
kultur.
pengembangan produksi nretabolit sekunder.
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan
produksi lovastatin angkak menggunakan enam strain
M.purpureus ko-kulturdengan E. burtonii. E. burtonii
merupakan kharnir indigenous penghasil enzinr amilase.
Penelitian dilakukan dengan melalui beberapa tahapan
nreliputi pernilihan strain M. purpureus, pernilihan
konsentrasi dan waktu penambahan E. bw'tonii yang
optirral dalam nremproduksi lovastatin. Hasil
fermentasi M. purpttreus yang menghasilkan lovastatin
tertinggi, dilanjutkan derrgan pengujian ekspresi
intensitas ekspresi gen.
Produksi angkak menggunakan enam strain M.
purpureus ( I 0?cfu/nrl) dilakukan dengan f-ermentasi
padat rnenggunakan substrat beras lR 42. Ko-kultur
dilakukan dengan menambahkan E. burtoniipada hari
ferrnentasi ke
l0r,
104,
2,4, dan 6 dengan variasi konsentrasi
l05cfu/rnl. Fermentasi dilakukan padasuhu+
30oC selama
l2 hari. Setelalr l2 hari dilakukan
pemanenan, kenrudian dikeringkan pada suhu 60oC
selama
l=
l2 jarn.
Analisis. Analisis yang dilakukan meliputi
kadar lovastatin (Miyake et al.,
1984),
dan ekspresi
gen penghasil lovastatin tertin-qgi (Sambrook 1989;
Pengujian Ekspresi Gen
Kultur kapang dan khamir
Kapang yang digunakan pada penelitian ini
adalah enam strain M. purpuretrs koleksi laboratorium
Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI,
Cibinong, Bogoq dapat dilihat pada Tabel
l.
Khamir yang digunakan adalah E. burtonii
(koleksi laboratorium lhnu Hayati, ITB, Bandung).
Peremajaan M. pttrpureus TOS, JMBA 5K, AID,
JMBA3M, AS3K dilakukan pada agar miring IiIEA
(ll4alt Extract Agar). Agar rniring yang telah digores
diinkubasi pada suhu 3OoC selama 7 hari. Pada hari ke
314
Ko-kulturM. purpureus dengan E. burtonii
Chomezyrski dan Sacchi, 1987).
BAHANDANMETODE
l. Kultur
tumbuh disimpan dalam lemari pendingin sebagai stok
gen
untuk mengetahui korelasi antara sifat fenotip dengan
Tabel
diremajakan pada media agar miring Yeast Malt Agar
Isolasi RNA total: pemecahan dinding sel M.
purpureus, homogenisasi, separasi dan presipitasi
RNA
Nlonascus purpureus diisolasi dari angkak hasil
ko-kultur terbaik dan ditumbuhkan pada rnedia MEA
{h'lalt Extract Agar). Kultur berunrur 3-4 hari dibekukan
di dalam deepft'eezer suhu * -79'C selama+ 20 rnenit
kemudian digerus dengan rxortar sampai lralus. Sampel
ditambah I ml reagen TRIzol, sentrifugasipada 12.000
xg(
l0 menit, pada suhu 2-8"C).
Supernatan diinkubasi
selama 5 nrenit pada suhu l5-30"C. Sampel ditambah
kapang yang digunakan pada penelitian.
Nama strain
I(eterangan
JMBA
Diisolasi dari daerah Jember
TOS
Diisolasi dari daerah Pontianak
AID
JMBA5K
Diisolasi dari daeralr Medan
Hasil mutasi dengan sinar UV
JMB,A3m
Hasil mutasi dengan sinar UV
AS3K
Hasil rrutasi dengan sinar UV
Berita Biologi l0(3) - Desember 2010
kloroform 0,2 tnl, ditutup rapat dati dikocok pelan
selama i5 detik kemudian diinkubasi lagi selama l5
menit pada 15-30
0C.
SerTtrifugasi dilakukan pada 12.000
('C.
Presipitasi RNA
x g seiarna 15 nteuit pada 2-8
yang tidak
bagian
dilakukan dengan mellcampLlr
berwarua dengan 0,5 rtrl isopropil alkohol (isoproparlol).
Sampel diinkubasi pada 15-30 "C selama 10 tnenit'
Sampel diserttrifugasi (12,000 x g) selama i0 menitpada
2-8 0C. Jika belrrm terbeutuk eudapau pelet, sampel
disimpan selama I nialatn atau lebh di dalam pendhgin.
Primer
/olB
R : 5'-CTTGCCCTAAACGGCAGAGI
; antisense primer)
3'iR
Printer/ovB
F : 5'-AGCGAGCCAfGTICGACTT:3'
(F : sense primer)
Program RT-PCR dilakukan pada suhu 50oC
selama 30 mertit untuk sintesis cDNA. Pengaturau suhu
dan siklLrs PCR dilakukatr deugan kondisi sebagai
berikut: Satu siklus pre detlaturasi (96oC' 4 rnenit), satu
sillus deuaturasi (96oC. 30 detik),40 siklus peuernpelau
(onrtealing) (55"C, 30 detik), I siklus pemanjangan
(eiongosi) (12'C,2 menit). dan I siklus pemanjangau
Pencucian dan pelarutan kernbali RNA
Peiet RN A d icLrci deugan etanol 7 5Yo,kemrrdian
tarrrbahan (72"C, 7 menit).
dikering-anginkan. RNA dilarutkan dalam akuades
bebas Rnase (akuades perlaktran DEPC:
cl i et lnlpt r" o c o r b on u t e) 0,0 l % (v/v), dikehendak i nilai
lor astatin dengan CS Ana$zer
Pengukuran intensitas ekspresi gen penghasil
Foto hasil elektroforesis gel agarosa dimasukkat.t
absorbansi setelah pelarutatt lebih dari 1.6 (A260.,E0>
I,6). hkubasi dilakukan selatna 10 menit pada 55-60UC.
ke dalam file komputer. kernudian dilakukan
Sampel dianatisis kemurtlian dau kousentrasi RNA
dengan spektrofotometer pada ).260 dan )'280. Rasio
lor astatirl nreugguuakall program CS Analyzer.
seraparl pada )" 2601280 lebih dari 1,8, menLrnjukkan
H.{SIL
bahwa RNA total hasil isolasi adalah rnumi (Sarnbrook.
Produksi lovastatin angkak oleh enam strain
1989). Konsentrasi RNA total dihitung deugau rumus
sebagai berikut IRNA total]:Aruo X 40pg/mi x fp.
A"uo:nilai absorban RNA pada panjang gelombang260
nn, 40pg/ml: nilai faktor konversi ( l unit absorban pada
260 nm sebanding dengan 40;.tg RNA per ml, fp:faktor
penghitungau iuteusitas ekspresi gen penghasil
t\ I
otta sctts purp ureus
Kadar lovastatitt angkak yang diproduksi
nrerrggunakau strain M. purpurelts TOS, JMBA5K'
AlD. .lMBA3M. JMIIA dan AS3K disajikan pada
C-anrbar 1. Pengukuran kadar iovastatin dilakukan
l4
pellgellceran (Wilson dan Walker. 2000).
setelah fertnentasi hari ke
Elektroforesis
pengerin-ean. Gambar 1 inenun-iukkatl bahwa straiustrain tersebut rnerniliki ketnampttau yang berbeda
Kornposisi gel agarosa l7o : agarose 1 gram.
1X (Tris-acetate-EDTA) ditanlbahkan sarnpai
volume 100 ml, Etidiurn Bromida (EtBr) 5 pl.
-fAE
E,lektroforesis (running gel) dilakukan dengan
tegarlgan 90 Volt selatna I jarn. Setelah seiesai, gel
divisualisasi pada iampu ultraviolet (UV) dan difoto
dengan kamera Polaroid.
PCR dan RTPCR (Polymerase Chsin Reoctiort ortd
Rev er s e Tr
a
n s c ript us
e- P C R)
dan dilakukan
daiam tnemplodtrksi lovastatin. Strain JMBA3M datt
stiain AS3K secara statistik tidak berbeda nyata (C{.:
o) dalar.u hal ket-narnpLtau memproduksi lovastatin'
Kelua strain tersebut rnemiliki kernampuan yar"rg lebih
5"
tiitggi dan berbeda nyata dibarlding strain lairln;'a
Srlanjutnya akan diteliti pengartth ko-kultur dengan
E hurtonii terhadap kadar lovastatin angkak yang
diproduksi oleh euam straitl M. Ptu'pu'etrs.
tahap, yaitu
Pengaruh ko-kulturM. purpareus dengan.E burtonii
sirtesis cDNA (contplementary DNA) dan PCR daiam
satu tabung dengan menggunakan primer spesifik gert
terhadap kadar lovastatin angla/r
Kadar lovastatin angkak hasil ko-kultur enam
yang diinginkan. Prirner yang digunakan dalam reaksi
strain M. put?ureus deugan E. burtoniidisajikan pada
Cambar 2. Kadar lovastatin hasil analisis menggunakan
Reaksi RT PCR terdiri atas
adalah sebagai berikut:
dr-ra
HPLC menuniukkan respoll yang bervariasi di antara
rt(
JIJ
Asadayanti et al. - Peningkatan Kadar Lovastatin Angkak oleh Monascus purpureus
1,6 I
r
l
I
L14
I
\o
0,8
f;o
!
0,6
L
o
g
1.,27
AID
= JmbA3M
L
o,e
1.,42
E JrnbA
L,2
.F
TOS
I
AS3K
I
JMbA5K
0,3'/
0,4
4,17
o,2
0,1
ffi
I
ffi
TOS
JrrrbA
AIU
JmtrA3M AS3K .lmbA5l(
Strain Monascus Purqureus
Gambar 1. K-adar lovastatin angkak yang diproduksi oleh enam strain M. Pttrpureus.
keenam strain M. purpur eus terhadap penambahan E.
Ekspresi gen yang bertanggungiawab pada biosintesis
burtonii dengan jumlah dan waktu yang divariasikan.
Strain JMBA5K danAID penambahan E. burtortiipada
lovastatin
berbagai konsentrasi dan waktu, memberikan pengaruh
peningkatan produksi lovastatin yang cukup
signifikan. Pada strain JMBA dan TOS pengaruh
variasi waktu dan jumlah penambahan E. burtonii
menyebabkan peningkatan maupun penurunan
produksi lovastatin. Strain JMBA mengalami
peningkatan produksi lovastatin pada penambahan E.
burtonii hari ke-2 dengan jumlah 104 cfu/ml, hari ke-4
cfu/ml dengan jumlah 103, 104 cfu/ml, dan hari ke-6
denganjumlah
104
cflr/ml.
Untuk strain TOS peningkatan produksi
lovastatin terjadi pada penambahan E. burtonii hari
ke-4 dengan jumlah 103, 104, 105 cfu/ml dan hari ke-6
pada
jumlah
103, 104 cfu/ml. Kadar
lovastatin tertinggi
dihasilkan oleh Strain TOS dengan perlakuan
penambahan E. burtonii pada hari ke-6 dengan jumlah
10a
cflr/ml. Khusus untuk strain JMBA3M danAS3K,
penambahan E. burtonii padaberbagai variasi waktu
dan jumlah, menyebabkan penurunan produksi
lovastatin dibanding kontrol.
316
Tiga strain M. purpureus yang menghasilkan
kadar lovastatin tertinggi setelah ko-kultur dengan E.
bLn'tonii, diisolasi dan ditumbuhkan pada media lr{EA.
Strain-strain tersebut yakni JMBAH4103. AID H2
103
dan TOS H610a dan rnasing-masing strain konkol tanpa
ko kultur yaitu J\4BA (k). AID (k) dan TOS (k). Setelah
terbentuk pign-ren secara optimal (7 hari), kapang
direrrajakan untr.rk diisolasi RNA pada pertumbuhan
kapang yang masih rnuda (3-4 hari). Isolasi RNA kapang
berumur muda diharapkan fase pertumbuhan kapang
pada fase logaritmik. Pada fase pertumbuhan
logaritmik, terdapat banyak asam nukleat terutalrla
RNA.
Total RNA yang diperoleh dari semua strain
yang dianalisis mempunyai rasio Aruon,,/A,ron- sebesar
2,1 kecuali strain TOS kontrol yang mempunyai nilai
2). Total RNA hasil isolasi tersebut
rnerupakan RNA yang sudah murni dan tidak
sebesar
1
,9 (Tabel
terkontaminasi oleh fragmen protein maupun DNA.
Kemumian total RNA diperlukan berkaitan
dengan analisis konsentrasi, amplifikasi dan intensitas
Berita Biologi l0(3) - Desember 2010
?
oa
a
E
Z
F
ol
z3
Z
V
2.4
2.2
r Kontrol
E 103 cfu/ml
;s 104 cfu/ml
: loscfu/ml
1.8
1.6
L.4
t.2
0.8
0.6
0.4
o.2
?
b
2.4
2.2
r
u't o rrii (cfu,
',
1l
ml)
Hari
no
r
r
€
r
1.8
t.€,
t,4
L,2
7
0.8
0.6
0.4
4.2
o
103
cfu/ml
104
cfulml
))
loscfu/ml
-
E
>1
:
{
o
E
urarnalr ah an
E
b
urto
rt
Kontrol
r:
103
cfu/ml
104
cfu/ml
10scfu/ml
Hali
ii (cftr,'mll
2.4
2.2
.]NIBA
EI
2
I.
Kontrol
103
cfulml
=:
104
cfulml
t:
10scf
u/ml
0.8
a2
a L.8
A 7.6
E
,r. L.4
1,2
=
'2
o.2
o
alran
E
lt
urt o n i i (cfuin'i)
.{,s3K
I
+
I
i
I
TI
Kontrol
::
103
cfulml
100
cfu/ml
1o'cfu/ml
0.6
o'4
0.2
0
-o\nsb
.o\+s6
+o'^a'
enamb ahan -E
p erramlr
Elo.8
i
0.6
0.4
p
I1
.oau6
1.8
1.6
1.4
L.2
Ilari
E. b tuto rrii
(cfu;tnl)
+o$
2.4
2.2
(E
err,rml, alran
0'2
*os
s
c
T
t
I)
0.8
o.o
0.4
,d+u6
p
cfu/ml
JI\IBAsNI
2,4
:_2
A 1,8
E 7.6
z L.4
F
a11.2
Kontrol
i=
Hnri
104
r1 10scfu/ml
+osb
2a
4
cfulml
.."'
.{ID
-,
103
.::1
0.8 i
0,6 -i
0.4 I
+o$*
E
rl
'3k
*
H;rt'i p errarnb alran
Kontrol
'F
-.1
0
.aat 'lt u
J}IBA5K
2.4 t
2.2 a
o'
rJ
1.8 i
1.6 1
1.4
1.2 i
.9
^a'
b tuTo
rtii {rfl,urd)
*a
HaripenarnbahanE btuTonii
(cftt:ml)
Gambar2. Pengaruh konsentrasi dan waktu penambahan E burtonii terhadap produksi lovastatin pada enam
strain M. purpureus
317
Asetttn,rttrt ct al,
-
Peningkatan Kadar Lovastatin Angkak oleh l{onascus purpureus
Tabel 2.Tingkatketnurnian total RNA (Aruon,,rA25e"*) dari strain,4.y' purpurelts yang diisolasi dari angkakhasil
fennentasi ko-kultur dengan E. Burtonii.
Rasio
Ahsorbansi
Sampel
A(260nm)
A(280nm)
A 260nm/280nm
TOS (kontrol)
TOS H6 t 04
JrnbA (kontrol)
JnrbA H4103
0,r37
0,075
0,246
2,1
0,09
2,1
AID (kontrol)
AID H2I01
0.242
0 255
Tabel 3. Pengaruh ko-kultLrr
0,465
0.167
0.r33
!v{.
I,9
r
0,064
0,r35
/-.
0,149
2,1
I
2,1
purpureus dengan E. burtoniiterhaclip konsentrasi total RNA.
Konsentrasi total
Sampel
TOS (kontrol)
TOS H6l0't
RNA ( pg/ml)
668
r
860
JMBA (kontro-l)
548
JMBA IJ4IO.
968
AID (kontrol)
AID H2I04
I
532
020
ekspresi gen diharapkan benar-benar nrenggambarkan
Visual isasi hasi I isolas i total RNA strain-strai
AID, AID
n
ekspresi dari gerr yang bertanggung jau,ab pada
.\1. purpureu.s JnrbA, JnrbA H4 I0r,
produksi lovastatin bukan dari kornponen-komponen
lain yang tidak bertanggung ja'"r'ab pada produksi
TOS H6 l0r, dan sarrpel TOS pada gel agarosa pada
Garnbar 3 n.rerrperlihatkan pita-pita yang cukup jelas.
lovaslat in.
Pita-pita yang terbentuk rlerupakan hasil pergerakan
rrrigrasi RNA dari kutub negatif ke kutub positif pada
Hasil pengukrrran konsentrasi total RNA i'ang
diisolasi dari strain M. purpureus ko-kultur dengan E.
burtonii disertai kontrol disajikan pada Tabel 3. Semua
isolat yang diisolasi dari angkak setelah fern.rentasi ko-
krrltur dengan E. btu'tonii, rnentinjukkan konsentrasi
1,ang lebih tinggi dari I.rontrolnya. dan tertinggi
ditunjukkan oleh isolat TOS H6104.
Konsentrasi total RNA pada Tabel 4 rnernperkuat
H2 103,
eel agarosa 1,ang disebabkan oleh adanya efek
elektroendosntosis. Proses ini disebabkan karena
terjadinl'a ionisasi kelonrpok asanr (biasanya strlflat)
\ang rnenerl.lpel pada matriks polisakarida dari gel
agarosa.
E
agarosa
lektrofores is has i I arnpl ifi kasi cDNA pada gel
disa-i
ikan pada Garnbar 4. Primer yang
l{
digtrnakan dalanr reaksi PCR dan RI'PCR (Pol-vmerase
purpureus(Gambar3). Konsentrasi total RNA terlinggi
Chain Reaction and Reverse Transcriptase- PCR)
adalah primer'/ol B. Sarnpel sattt sampai dengan enam
rrrenunjukkan ekspresi gen lov B yakni gen penghasil
lrasil elektroforesis RNA yang diisolasi dari strain
oleh strain TOS H6 104, pada Gambar 3 strain tersebttt
juga rnenunjukkan pita yang paling tebal.
Hal ini sejalan dengan prinsip pergerakan
nroleknl bermuatan. yakni molekul bennuatan dapat
bergerak bebas di bawah pengarr-rh medan listrik,
rrolekul dengan muatan dan ukuran yang satna akan
terakumulasi pada zona atau pita ) ang sama atau
berdekatan.
318
lcrvastatin pada M purpltreus strain JrnbA (l), JmbA
H4r0, (2). ArD (3).AID H2103(4). TOS H6104(5),TOS
(6). Ekspresi gen /ov B yang ditunjukkan berukuran
200 pb (pasang basa).
Berita Biologi 10(3) - Desember 2010
(Sharp DNA
Gambar 3. Hasil isolasi total RNA strain M. purpareus ko-kultur dengan E. burtonii (MK : marker
TOS'
H6104,
6:
TOS
HZl03,
5:
AID
3:
AID,4:
Ladder Marker), l: JmbA,2: JmbAH4103,
Gambar 4.Pola ekspresi gen (lov B) pada M. purpureus hasil ko-kultur menggunakat E. burtonii- Mk: marker
(sharp DNA Ladder Marker, 100 bp, CRBC), 1: JmbA (k),2: JmbAH4103, 3: AID (k), 4: AID H2103,5:
TOS H6104(k),6: TOS.
Untuk mengetahui intensitas ekspresi gen (/ov
B) strain M. purpureus ko-kultur dengan khanrir E
burtonii, dilakukan analisis menggunakan CS analyser
terhadap produk hasil RT-PCR. lntensitas ekspresi gen
penghasil lovastatin tertinggi dihasilkan sampel TOS
H6l0a:
1
l69l kemudian diikuti sampelAIDH2l0::
953
l,
metabolit-metabolit sekunder untuk mempertahankan
diri.
Danuri (2008), juga melaporkan bahwa semua
strain M. purpureus mempunyai kemampuan
memproduksi enzim amilase. Jumlah enzim amilase yang
semakin banyak, baik amilase yang dihasilkanoleh M.
JmbA (k): 3537.
purpureus maupun oleh E burtonii, menyebabkan
sernakin banyak pula amilosa dalam substrat yang
dihidrolisis menjadi glukosa. Glukosa dibutuhkan
PEMBAHASAN
sebagai sumber energi selama pengembangan produksi
TOS (k): 8910, JmbA H4103: 5994, AID (k): 5940 dan
Peningkatan kadar lovastatin angkak setelalt
nretabolit sekunder. Dengan denrikian semakin banyak
perlakuan ko-kultur Monascus purpureus dengan
pula lovastatin yang diproduksi selama fermentasi
End omy co p s is bur
to
ni i kemun gkinan
d
i
sebabkan
o
leh
pengaruh enzim amilase yang dihasilkan oleh E.
angkak ko-kultur
M. purpureus
dengan E. burtonii.
Peningkatan kadar lovastatin angkak oleh
pengaruh ko-kultur menggunakan E. burtonii
hurtonii. Enzim amilase akan membantu mendegradasi
substrat rnenjadi komponen-komponen yang lebih
menunj
sederhana seperti glukosa. Senyawa-senyawa
dibandingkan penelitian-penelitian yang dilakukan
sederhana yang terbentuk lebih mudah dikonsumsi ll,/.
sebelumnya. Kadar lovastatin strain TOS Hul0a yakni
sebesar 2,1 9Yo menunj ukkan pen ingkatan s ign ifi kan
purpureu s untuk kebutuhan pertumbuhannya (Danuri,
2008).
E burtoniijuga
membutuhkan substrat untuk
pertumbuhan. Kebutuhan akan subtrat untuk
pertumbuhan, memungkinkan terjadinya kompetisi
antara M. purpureus dan E. burtonii. Kondisi
kompetisi memicu kapang M. purpureu.r memproduksi
ukkan peningkatan yang signifikan
dibanding TOS kontrol (0,8%). Penelitian oleh Danuri
(2008) yang melakukan optimasi produksipigmen dan
lovastatin angkak oleh M. purpureus, melaporkan
bahwa konsentrasi lovastatin angkak tertinggi,
diperoleh padaperlakuan penambahan Tween 80. Rata-
319
Asadayanti et al.
rata
-
Peningkatan Kadar Lovastatin Angkak oleh Monascus Purpureus
kandungan lovastatin 5 ulangan 254,934*9.656
ppm atau meningkat 40,7\oh dibanding kontrol.
Sedangkan Panda et al. (2010) melakukan optimasi
parameter-parameter fennentasi untuk meningkatkan
produksi lovastatin angkak melalui ko-kultur M.
purpureus MTCC 369 dan Monascus ruber MTCC
1880. Fermentasi dilakukan menggunakan beras lokal
india sebagai substrat padat. Optimasidilakukan pada
parameter-parameter proses fermentasi seperti
temperatur, waktu fermentasi, volume inokulum, dan
pH
medium, dengan metodologi respon permukaan
dari desain faktorial Box-Behnken. Produksi lovastatin
tertinggi diperoleh sebesar 2,83 mg/g. Walaupun kadar
lovastatin has i l-hasi I penel itian tersebut menunjukkan
peningkatan dibanding kontrol, tetapi masih jauh lebih
rendah dibandingkan kadar lovastatin angkak hasil ko-
kultur M. purptu'eus dengan E.burtonii.
Penurunan produksi Iovastatin akibat
penambahan E. burtonii pada awal fermentasi
kemungkinan disebabkan hal-hal berikut. Kondisi arval
Arron. sebesar 2,1 kecuali strain TOS kontrol yang
ilai sebesar I ,9. Sambrook et al., ( I 989)
menyatakan bahwa RNA yang murni mempunyai rasio
mempunyai
n
serapan pada absorbansi 260/280 lebih dari 1,8.
Konsentrasitotal RNA hasil isolasi yaitu strain
TOS
H6104 (strain TOS hasil ko-kultur dengan
penambahan E. burtonii pada penambahan hari ke 6
dengan konsentrasi l0a)menunjukkan konsentrasi tiga
kal
i I ipat lebih tinggi
d
iband i ngkan kontrol. Konsentrasi
yang ditunjukkan oleh TOS H6104 ini sesuai dengan
kadar Iovastatin yang diproduksi oleh strain TOS
H6l0a sebagai pengaruh dari ko-kultur dengan
E.
burtonii. Demikian juga untuk strain AID H2l0a dan
JMBA H4103 rnerniliki konsentrasi total RNA sekitar
dua kali lebih tinggi dibanding kontrol. Konsentrasi
total RNA dengan produksi lovastatin yang tinggi
TOS H6104 kenrungkinan berkaitan dengan
hal-hal berikut. Total RNA didalarnnya terkandung
fragmen nrRNA atau messenger RNA yang berfungsi
pada strain
Pada tahap awal mikroba membutuhkan fase adaptasi
sebagai pembawa pesan atau informasi dalam sebuah
gen untuk disampaikan kepada mesin pembuat protein
terhadap lingkungan pertumbuhannya. Penambahan
atau enzim. Tiap+iap mRNA dipergunakan sebagai
fermentasi merupakan fase kritis pertumbuhan mikroba.
khamir pada tahap arval fermentasi dapat mengganggu
cetakan untuk membentuk molekul yang sesuai.
Dengan semakin banyak jumlah rnRNA ditunjukkan
pertumbuhan M. purpureus. Lim et al., (2000)
melaporkan bahrva kehadiran khamir pada awal
dengan konsentrasi total RNA yang tinggi, maka akan
pertumbuhan dapat menjadi kompetitor bagi kapang.
semakin banyak pula molekul yang sesuai yang akan
d iproduks i (Murray e t a 1., 2003). Konsentras i total RNA
Masalah utama pada teknik ko-kultur, produksi pigmen
dan lovastatin dapat menurun disebabkan khamir
(Saccharomyces cereviseae) dapat menekan
pertumbuhan M. purpureus ketika penambahan S.
cereviseae terlalu arval dan dalam jumlah yang terlalu
tinggi.
pada Tabel 3 memperkuat hasi I elektroforesis RNA yang
diisolasi
dilakukan pada umur kapang yang masih rnuda (3-4
(Cambar 3).
Konsentrasi total RNA tertinggi oleh strain TOS H6l
0'1,
pada Cambar 3 strain tersebut juga rnenunjukkan pita
-v"ang
Isolasi terhadap total RNA M. purpuretrs
dari strain M. purpureus
paling tebal.
Sifat fenotipik M. purpureas TOS H6104 hasil
ko-kultur menggunakan E. burtoniiberkaitan produksi
hari) atau pada fase pertumbuhan logaritmik. Pada fase
Iovastatin tinggi, sejalan dengan sifat genotipik
tersebut, terdapat banyak asam nukleat terutama RNA.
ditunjukkan dengan tingginya intensitas ekspresi gen
Umur kapang yang sudah tua (7-10 hari), tidak cocok
penghasil lovastatin. Intensitas ekspresi gen penghasil
Total RNA hasil isolasi merupakan RNA yang
Iovastatin yang tinggi pada sampel TOS H6l0a hasil
ko-kultur berkaitan erat dengan peran amilase yang
dihasilkan oleh E burtonii. Amilase akan memecah
substrat karbohidrat menjadi unit-unit glukosa.
sudah murni dan tidak terkontaminasi oleh fragmen
protein maupun DNA, ditunjukkan dengan hasil
analisis terhadap sampel, mempunyai rasio Aruonn/
mendorong komplek regulasi pada ekspresi gen dan
aktivitas enzim untuk mensintesis poliketida (Hajjay et
untuk tujuan isolasi RNA, karena sudah menghasilkan
pigmentasi yang mengakibatkan berkurangnya
kandungan asam nukleat (Handayani, 2006).
320
Glukosa merupakan sumber karbon dan dapat
Berita Biologi l0(3) - Desember 2010
q1.,2001). Semakin banyak glukosa yang terbentuk,
dorongan terhadap kompleks regulasi pada ekspresi
gen dan aktivitas enzim untuk mensintesis poliketika
(lovastatin) akan semakin banyak pula, sehingga
lovastatin yang disintesispun akan semakin banyak.
Glukosa yang terbentuk dari aktivitas amilase, berperan
DNA untuk mentransfer informasi
(proses transkripsi) yang
RNA
kepada
genetik
sebagai signal bagi
merupakan tahap awal proses ekspresi gen.
KESIMPULAN
Aplikasi ko-kultur dengan E. burtonii pada
enam strain M. purpureus, memberikan respon yang
berbeda terhadap produksi lovastatin. Waktu
penambahan dan konsentrasi E. burtonii mampu
meningkatkan produksi lovastatin terhadap 4 stlain M.
purpureus (JMBA5K, AID, JMBA dan TOS). Wakfu
penambahan E.burtonii yang terbaik yang
menghasilkan produksi lovastatin tertinggi adalah hari
ke-6 fermentasi pada konsentrasi
E.burtonii l0a cfrr/
ml pada M. purpureus strain TOS. Sifat fenotipik M
pulpureus strain TOS yang menghasilkan lovastatin
tertinggi sesuai dengan intensitas ekspresi gen.
UCAPAN TERIMAI(A,SIH
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pertanian, Cianjur yeng telah
membiayai studi. Ucapanterimakasihjuga disampaikan
kepada Bidang
Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi-
LiPI, Cibinong yang memfasilitasi pelaksanaan
penelitian ini.
DAFTARPUSTAI(A
Alberts AW, J Chen, G Kuron, V Hunt, J Huff and C
Hoffman. 1980. Mevinolin: A. highly potent
competitive inhibitor of hydroxymethyl glutaryl
coenzyme A reductase and cholesterol lowering agent.
Proceedings oJ the National Academy of Sciences of
the United States of America 77(7),3957-3961.
Banerjee R, G Mukherjee and KC Patra. 2005. Microbial
transformation of tannin-rich substrate to gallic acid
through co-culture method. Bioresource Technologt
96(8), 949-953.
Chiu CH, NiKH Guu, YK TM Pan. 2006. Production of
red mold rice using a modified Nagata type Koji marker.
Appl ied Mi crobiologt and B i otechnolo gt 73(2\, 297 3 04.
Chomenzynski P and
N Sacchi. 1987. Single step methods
of RNA isolation by acid guanidium thiocyanatephenol-chloroform extraction. Analytical
Biochenistry, 162,1 56-159.
H. 2008. Optimizing angkak pigment and lovastatin
production by Monascus purpureus. Hayati' Journal
of Bioscience June, 61-66.
Handayani \YR. 2006. Penurunan ekspresi gen pho85 sel
apoptosis Saccharomyces cerevisiae oleh ekstrak air
Danuri
daun ciplukan 33NHR dan Geobacillus sp. 22a. Bogor.
Thesis. lPB, Bogor.
Hajjaj H, P Niedberger and P Duboc.
2001. Lovastatin
biosynthesis by Aspergillus terreus in chemically
defined medium. Applied and Environmental
o b i ol ogy 67 (6'), 259 6-2604.
Kohama Y, S lllatsumoto, T Mimura, N Tanabe, A Inada
M icr
and T Nakanishi, T. (1987). Isolation
and
identification of hypotensive principles in red-mold
rice. ln: Chemical and pharmaceutical Bulletin 35(6),
2484-2489.
Lee CL, JJ Wong, SL Kuo and TM Pan. 2006. Monascus
fermentation of dioscorea for increasing the
production of cholesterol-lowering agents-monacolin
K and antiinflammation agent-monascin. Applied
Microbiology and Biotechnology 72(6), 1254-1262.
Lim HS, SK \bo, CS Shin and YM Hyun. 2000. Monascus
red pigment overproduction by co-culture with
recombinant Saccharomyces cerevisiae secreting
glucoamylase. The Journal o-f Microbiolog, March,
48-5
1.
T Kii ' T Okuno, Y Usui and S
Fumihiro. 2005' Light eilbct on cell development
and secondary metabolism in Monascus. Journal o/
Miyake T, A Mori,
Industrial Microbiology and Biotechnology 32(3)'
1
03- I 08.
Miyake T, S Ohno and S Sakai. 1984. Process for the
production of Monascus pigment. United States
Patern 4442,209.
Murray, K Robert, K Daryl, Granner' A Petter, Mayes'
W Victor and Rodwell' 2003. Harper's llluslraled
Biochemistry,26. New York: Mc Graw-Hill
Companies.
Ali. 2010. Optimization of
fermentation parameter for higher lovastatin
production in red mold rice through co-culture of
Monascus purpureus and Monascus ruber' Food
Bioprocess TechnologY 3: 373-378.
Pandey A, P Selvakumar, CR Socool and P Nigam. 1999'
Solid-state fermentation for production of industrial
Panda BP, S Javed and M
enzymes. Current Science
11(l),
149-162.
1989. Molecular Cloning - A Laboratory
manual. Ed ke-1. Cold Spring Harbor Laboratory
Press. New York.
Shin CS, HJ Kim, MJ Kim and JY Ju' 2005. Morphological
change ard enhanced pigmen production of Monascus
when co-cultured with Saccharomyces cereviseae or
Aspergillus oryzae. Biotechnologt and Bioengineering
Samtrrook
J.
59,576-581.
TT Lin and TM Pan. 2003. Production of
secondary metabolites, 1-amino butyric acid and
monacolin K by Monascus. Journal oJ Industrial
Microbiolog/ and Biotechnology 30(l)' 4l-46.
Termudo MF, R Kleerebezem and'M Loosdrecht. 2007'
Su YC, JJ Wang,
Influence of the pH on (open) mixed culture
fermentation of glucose: A chemostat study'
Biotechnology and Bioengineering
98(l)' 69'79'
Wilson K and J Walker. 2000. Principles and Techniques
of Practical Biochemislry. London. Cambridge
University.
321