PENGEMBANGAN MEDIA POWERPOINT BERVIDEO BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATA KULIAH MIKROBIOLOGI DI UNIMED.

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA POWER POINT BERVIDEO

BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATA KULIAH

MIKROBIOLOGI DI UNIMED

TESIS

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

OLEH:

ENDANG RIANTI

NIM. 8146174008

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Endang Rianti. Pengembangan Media Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual Pada Mata Kuliah Mikrobiologi di Unimed. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengembangkan media powerpoint bervideo berbasis kontekstual; dan (2) Mengetahui tanggapan dosen pengampu dan mahasiswa terhadap media powerpoint bervideo berbasis kontekstual yang dikembangkan pada mata kuliah mikrobiologi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan Model Borg & Gall, yang meliputi tahap analisis kebutuhan, tahap merumuskan tujuan instruksional, tahap merancang media pembelajaran, tahap validasi produk, tahap uji coba produk, dan tahap revisi. Penelitian pengembangan ini akan menghasilkan suatu produk media

PowerPoint bervideo berbasis pendekatan kontekstual pada mata kuliah

mikrobiologi. Data tentang kualitas produk pengembangan ini didapatkan dengan kuesioner atau angket yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa, kemudian dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan : (1) uji ahli materi berada pada kriteria sangat baik (87%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kriteria sangat baik (91%), (3) penilaian dosen pengampu mata kuliah berada pada kriteria sangat baik (94%), (4) uji coba mahasiswa perorangan berada pada kriteria menarik (80%), (5) uji coba mahasiswa kelompok kecil berada pada kriteria sangat menarik (81%), dan (6) uji coba mahasiswa kelompok terbatas berada pada kriteria sangat menarik (83%).

Kata Kunci: Pengembangan Media, Mikrobiologi, dan Powerpoint bervideo.


(6)

ii ABSTRACT

Endang Riani. The development of Contextual-Based Powerpoint Video Media on Microbiology Course in State University of Medan. Thesis. Postgraduate Program, State University of Medan. 2017.

This research were aimed to: (1) develop contextual-based powerpoint video media; and (2) find out the lecture and college students respons to contextual-based powerpoint video media which developed in Microbiology course. This development research was used the Borg and Gall Model, consist of several stages including needs analysis stage, instructional goals formulating stage, designing learning media stage, product validation stage, product trial stage, and revision stage.

This development research was resulted a contextual-based powerpoint video media on Microbiology course. The data of the quality of this development product was collected by administered questionnaire to lectures and college students. The data were analyzed by qualitative descriptive method. The results of this study showed that: (1) expert material test was in very good category (87%), (2) expert learning design test was in very good category (91%), (3) microbiology lectures respon to media was in very good category (94%), (4) individual student test was in interesting category (80%), (5) small group student test was in very interesting category (81%), and limited group student test was in very interesting category (83%).

Key Word : Media Development, Microbiology, dan Powerpoint video.


(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala karunia, rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis dengan judul “Pengembangan Media Power Point Bervideo

Berbasis Kontekstual Pada Mata Kuliah Mikrobiologi di Unimed”ini dengan baik.

Shalawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan kepada Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang penuh semangat dalam memotivasi memberikan arahan dan bimbingan serta keikhlasan waktu yang diberikan kepada penulis sejak awal penulisan proposal penelitian hingga penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc., Ibu Dr. Melva Silitonga, M.S., dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., sebagai dosen narasumber atau penguji yang telah banyak memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan tesis ini.

Penulis juga menyampaikan rasa hormatdan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan kerendahan hati kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada:


(8)

1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para pejabat dijajaran Civitas Akademika UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta para Asisten Direktur.

3. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku Ketua Prodi Biologi Pascasarjana

dan Ibu Dr. Tumiur Gultom, S.P., M.P., selaku Sekretaris Prodi Biologi.

4. Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si

selaku dosen validator ahli desain, Bapak Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si., dan Bapak Ahmad Safwan S. Pulungan, S.Pd, M.Si selaku dosen validator ahli materi.

5. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai yang berada di lingkungan Program Studi

Pendidikan Biologi yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan ilmu pengetahuan yang bermakna bagi penulis.

6. Do’a yang tak terhingga dari kedua orang tua, Ayahanda Rohman dan Ibunda

Suparni serta Suami Tercinta Ekho Koesin dan Ananda Tersayang Inayah Putri Koesmairah serta dukungan dari sahabat.

7. Ibu Ana sebagai tata usaha Program Studi Pendidikan Biologi yang telah

banyak membantu dalam hal pengurusan surat-menyurat di Pascasarjana.

8. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan,

terkhusus angkatan tahun 2014 Prodi Biologi yang telah bersama-sama menuntut ilmu pengetahuan dan saling bekerjasama untuk meraih kesuksesan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan perlu pengembangan lebih lanjut agar benar-benar bermanfaat. Oleh sebab itu, penulis


(9)

sangat mengharapkan kritik dan saran agar tesis ini lebih sempurna lagi. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua saudara-saudari, semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua serta selalu diberi hidayah demi menggapai cita-cita. Aamiin.

Medan, April 2017


(10)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 8

1.3. Batasan Masalah ... 8

1.4. Rumusan Masalah ... 9

1.5. Tujuan Peneltian ... 9

1.6. Definisi Operasional ... 10

1.7. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR ... 12

2.1. Kerangka Teoritis ... 12

2.1.1. Penelitian Pengembangan ... 12

2.1.1.1. Langkah – Langkah Penelitian Pengembangan ... 13

2.1.1.2. Prosedur Pengembangan Produk ... 14

2.1.2. Media Pembelajaran ... 15

2.1.3. Microsoft Office Powerpoint ... 20

2.1.3.1. Manfaat Microsoft Office Powerpoint ... 20

2.1.3.2. Langkah – Langkah Dalam Microsoft Office Powerpoint ... 22

2.1.4. Kontekstual ... 24

2.2. Penelitian Relevan ... 26


(11)

vi

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.2. Model Pengembangan ... 29

3.3. Prosedur Pengembangan ... 29

3.4. Tahapan Desain Uji Coba Produk ... 32

3.4.1. Desain Uji Coba ... 32

3.4.2. Subjek Uji Coba ... 32

3.4.3. Validasi Desain ... 32

3.4.5. Pelaksanaan Uji Coba ... 33

3.4.6. Instrumen Pengumpulan Data ... 33

3.5. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1. Deskripsi Deskripsi Media Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual... 36

4.2. Tanggapan Ahli Materi, Ahli Desain Pembelajaran dan Mahasiswa ... 37

4.2.1. Tanggapan Ahli Materi ... 37

4.2.1.1. Aspek Kelayakan Isi ... 38

4.2.1.2. Aspek Kelayakan Penyajian ... 40

4.2.1.3. Aspek Komponen Mikrobiologi Dasar ... 42

4.2.2. Tanggapan Ahli Desain Pembelajaran ... 46

4.2.2.1. Tanggapan Dosen Pengampu Mikrobiologi ... 49

4.2.3. Tanggapan Mahasiswa Terhadap Media Pembelajaran ... 51

4.2.3.1. Hasil Penilaian Media Pembelajaran Pada Uji Coba Perorangan ... 51

4.2.3.2. Hasil Penilaian Media Pembelajaran pada Uji Coba Kelompok Kecil .... 54

4.2.3.3. Hasil Penilaian Media Pembelajaran pada Uji Coba Kelompok Terbatas ... 57

4.3. Pembahasan ... 60

4.3.1. Penilaian Tim Ahli Materi ... 60

4.3.1.2. Aspek Kelayakan Isi ... 60

4.3.1.2. Aspek Kelayakan Penyajian ... 62

4.3.1.3. Aspek Komponen Mikrobiologi ... 64


(12)

vii

4.3.3. Aspek Penilaian Media Pembelajaran Oleh Dosen Pengampu

Mikrobiologi ... 68

4.3.4. Aspek Tanggapan Mahasiswa Pada Uji Coba Perorangan ... 70

4.3.5. Aspek Tanggapan Mahasiswa Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 71

4.3.6. Aspek Penilaian Persepsi Mahasiswa pada Uji Coba Kelompok Terbatas . 73 BAB V SIMPULAN ... 80

5.1. Simpulan ... 80

5.2. Implikasi ... 81

5.3. Saran ... 82


(13)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kriteria Jawaban Instrumen Validasi Pada Skala Likert ... 35

Tabel 3.2. Kriteria Persentase Kemunculan Indikator Komponen Validasi Ahli Materi dan Media Pembelajaran Mikrobiologi

yang Dikembangkan ... 35 Tabel 3.3. Kriteria Persentase Kemunculan Indikator Komponen Angket

Mahasiswa Pada Media yang Dikembangkan ... 35

Tabel 4.1. Tabel Hasil Penilaian Tim Ahli Materi Terhadap Komponen

Kelayakan Isi Materi Media Powerpoint Bervideo Berbasis

Kontekstual... 38 Tabel 4.2. Tabel Hasil Penilaian Tim Ahli Materi Terhadap Komponen

Kelayakan Penyajian Media Powerpoint Bervideo Berbasis

Kontekstual... 40 Tabel 4.3. Tabel Hasil Penilaian Tim Ahli Materi Terhadap Komponen

Mikrobiologi Dasar Media Powerpoint Bervideo Berbasis

Kontekstual... 42 Tabel 4.4 Tabel Hasil Penilaian Tim Ahli Materi Terhadap Media Powerpoint

Bervideo Berbasis Kontekstual. ... 45 Tabel 4.5. Tabel Hasil Validasi Tim Ahli Desain Pembelajaran Terhadap

Desain Media Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual. ... 46 Tabel 4.6. Catatan Perbaikan Pada Media Dari Tim Ahli Desain ... 49 Tabel 4.7. Hasil Penilaian Dosen Pengampu Mata Kuliah Mikrobiologi

Terhadap Media Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual. ... 49 Tabel 4.8. Hasil Penilaian Persepsi Mahasiswa Terhadap Uji Coba

Perorangan Terhadap Media Powerpoint Bervideo Berbasis

Kontekstual... 51 Tabel 4.9. Hasil Penilaian Persepsi Mahasiswa Terhadap Uji Coba Kelompok

Kecil Terhadap Media Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual. . 54 Tabel 4.10. Hasil Penilaian Persepsi Mahasiswa Terhadap Uji Coba Kelompok

Terbatas Terhadap Media Powerpoint Bervideo Berbasis

Kontekstual... 57 Tabel 4.11. Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli Materi Terhadap Sub Komponen


(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman (Cone of experience) Edgar Dale ... 17 Gambar. 4.1. Diagram Penilaian Tim Ahli Materi Terhadap Kelayakan Isi

Materi Media Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual. ... 39 Gambar 4.2. Diagram Perbedaan Penilaian Tim Ahli Materi Terhadap

Kelayakan Penyajian Media Powerpoint Bervideo Berbasis

Kontekstual. ... 41 Gambar 4.3. Diagram Penilaian Tim Ahli Materi Terhadap Sub Komponen

Materi Mikrobiologi Dasar Media Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual. ... 44 Gambar 4.4. Diagram Perbandingan Tim Ahli Materi Terhadap Media

Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual. ... 45

Gambar 4.5. Diagram Perbandingan Tim Ahli Desain Terhadap Sub

Komponen Media Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual. ... 48 Gambar 4.6. Diagram Persepsi Mahasiswa Terhadap Uji Coba Perorangan

Terhadap Media Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual ... 53 Gambar 4.7. Diagram Persepsi Mahasiswa Terhadap Uji Coba Kelompok

Kecil Terhadap Media Powerpoint Bervideo Berbasis

Kontekstual ... 56 Gambar 4.8. Diagram Rata-Rata Aspek Hasil Persepsi Mahasiswa Terhadap

Media Powerpoint Bervideo Berbasis KontekstualPada Uji Coba Kelompok Terbatas (25 Mahasiswa). ... 59 Gambar 4.9. Kesesuaian SK dengan Materi Pada Media ... 61 Gambar 4.10. Kesesuaian Materi dengan Sumber Literatur ... 62 Gambar 4.11. Pemberian Contoh Perkembangan Bahan Dasar Tempe dan

Penyesuaian Dengan Latihan. ... 62 Gambar 4.12. Diagram Penilaian Tim Ahli Materi Terhadap Sub Komponen

Kelayakan Penyajian Materi Media Powerpoint Bervideo

Berbasis Kontekstual. ... 63 Gambar 4.13. Pendukung Gambar Pada Materi Dalam Media Powerpoint. ... 63


(15)

x

Gambar. 4.14. Diagram Penilaian Tim Ahli Materi Terhadap Sub Komponen Mikrobiologi Dasar Media Powerpoint Bervideo Berbasis

Kontekstual. ... 64 Gambar 4.15. Contoh Penyelidikan Pada Materi Mikrobiologi Dalam Media

Powerpoint. ... 65

Gambar 4.16. Cuplikan Video Peneliti Sedang Mencampurkan Ragi

Pada Proses Pembuatan Tempe. ... 65 Gambar. 4.17. Diagram Persentase Total Hasil Validasi Media Powerpoint

Bervideo Berbasis Kontekstual Oleh Tim Ahli Materi. ... 66 Gambar 4.18. Diagram Subkomponen Penilaian Desain Pembelajaran Media

Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual. ... 67 Gambar 4.19. Tampilan Desain Media Pembelajaran. ... 68 Gambar 4.20. Penilaian Oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Terhadap Sub

Komponen Media Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual. ... 69 Gambar 4.21. Diagram Rata-Rata Tanggapan Mahasiswa terhadap Media

Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual Pada Uji Coba

Perorangan. ... 70 Gambar 4.22. Rata-Rata Tanggapan Persepsi Mahasiswa Terhadap Media

Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual Pada Uji Coba

Kelompok Kecil (9 Mahasiswa). ... 72 Gambar 4.23. Rata-rata Tanggapan Mahasiswa Terhadap Media Powerpoint

Bervideo Berbasis Kontekstual Pada Uji Coba Kelompok

Terbatas (25 Mahasiswa). ... 74 Gambar 4.24. Persentase Aspek Hasil Persepsi 3 Kelompok Mahasiswa

Terhadap Media Powerpoint Bervideo Berbasis Kontekstual. ... 75 Gambar 4.25. Tampilan Powerpoint Pada Media. ... 76 Gambar 4.26. Tampilan Powerpoint Menggunakan Gambar dan Bagan

Proses. ... 76 Gambar 4.27. Beberapa Tampilan Video Pada Powerpoint Yang


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya manusia yang bermutu dan dapat diandalkan dalam kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan investasi suatu bangsa sehingga penyelenggaraannya harus berkualitas, sebab melalui pendidikan yang berkualitas akan dihasilkan siswa yang unggul, kompetitif, dan profesional. Pendidikan berkualitas hanya akan terwujud jika didukung oleh pembelajaran yang berkualitas. Ditjen Dikti dalam Sudarisman (2013) menyatakan bahwa pembelajaran berkualitas diartikan sebagai pembelajaran yang secara sinergis mampu menghasilkan proses, hasil, dan

dampak belajar yang optimal yang memungkinkan terwujudnya

better student learning capacity”.

Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan sekolah maupun tingkat universitas sering disebut pendidikan formal, sebab sudah memiliki rancangan pendidikan berupa kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis, jelas, dan rinci. Dalam pelaksanaannya, dilakukan pengawasan dan penilaian untuk mengetahui tingkat pencapaian kurikulum tersebut. Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah dan universitas sangatlah strategis dan menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga memiliki kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri (Hermawan, 2010).


(17)

2

Pada dasarnya kurikulum sebagai program pendidikan yang telah

direncanakan secara sistematis mengemban 3 (tiga) peranan penting yaitu (1). peranan konservatif dimana salah satu tanggung jawab kurikulum adalah

mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial kepada generasi muda. Dengan demikian, sekolah sebagai suatu lembaga sosial dapat mempengaruhi dan membina tingkah laku para siswa dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat, sejalan dengan peranan pendidikan sebagai suatu proses sosial. Karena pendidikan itu sendiri pada hakekatnya berfungsi pula menjembatani antara siswa dengan orang dewasa di dalam proses pembudayaan yang semakin berkembang menjadi lebih kompleks, dan disinilah peranan kurikulum turut membantu proses tersebut.

Kemudian (2) Peranan Kritis/ evaluatif, kebudayaan senantiasa berubah dan sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai, memilih unsur-unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol sosial dan menekankan pada

unsur berpikir kritis. Nilai –nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan

masa mendatang dihilangkan dan diadakan modifikasi dan perbaikan, sehingga kurikulum perlu mengadakan pilihan yang tepat atas dasar kriteria tertentu, dan (3) Peran Kreatif, kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti mencipta dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa yang akan datang dalam masyarakat. Guna membantu setiap individu mengembangkan semua potensi yang ada padanya, maka kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, kemampuan dan keterampilan yang baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat (Kartika, 2010).


(18)

3

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 disebutkan bahwa seorang dosen harus dapat mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian yang merupakan salah satu tugas pendidik tersebut secara esensial merupakan aktivitas untuk membahas masalah-masalah yang terkait dengan kehidupan khususnya masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Dalam melakukan penelitian, ada beberapa metode yang dapat digunakan, salah satunya adalah metode penelitian pengembangan.

Dalam proses belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan metode pengajaran yang digunakan akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Media pembelajaran tersebut diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan membawa pengaruh psikologis pada peserta didik (Arsyad, 2014). Pembelajaran menggunakan media audio visual lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran melalui pendekatan konvensional menunjukkan bahwa perlu adanya perubahan paradigma dalam proses pengajaran (Haryoko, 2009). Karena dengan adanya media, kualitas proses pembelajaran akan meningkat dan akhirnya seimbang pada kualitas belajar siswa.

Pola proses pembelajaran dosen aktif dengan mahasiswa pasif memiliki efektifitas yang rendah dan tidak dapat menumbuhkembangkan proses partisipasi aktif dalam pembelajaran Ditjendikti dalam Sudarisman (2013). Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak dosen yang belum memaksimalkan penggunaan


(19)

4

media dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karenanya perlu dilakukan perubahan dalam proses dan materi pembelajaran di perguruan tinggi sehingga tidak lagi bersifat teacher-centered-content-oriented (TCCO), melainkan menganut prinsip student centerd learning (SCL) (Nery, 2013).

Dalam kurikulum yang ada di Universitas Negeri Medan (UNIMED) pada Prodi Pendidikan Biologi Program Sarjana terdapat mata kuliah Mikrobiologi. Mata kuliah mikrobiologi yang merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang konsep umum mikrobiologi dan kaitan mikrobiologi dalam berbagai bidang kehidupan. Mikroorganisme dapat ditemukan dimanapun di dunia ini, karena banyak mikroorganisme dibawa oleh angin, dibawa oleh aliran udara dari permukaan bumi ke atmosfir atau terbawa oleh agen pembawa lainnya, seperti hewan, manusia, dan tumbuhan. Mikroorganisme banyak ditemukan di tempat-tempat yang tersedia makanan, kelembaban dan suhu yang sesuai untuk pertumbuhan dan reproduksi mikroorganisme. Pada diri manusia, mikroorganisme terdapat mulai dari permukaan kulit kita sampai ke dalam usus.

Dewasa ini mikrobiologi merupakan kajian yang mendasari perkembangan sains dan teknologi, terutama dalam perkembangan bioteknologi modern, rekayasa genetika, dan bioproses. Dengan demikian mikrobiologi merupakan salah satu bidang ilmu dalam biologi yang harus dipahami warga negara Indonesia, termasuk para mahasiswa biologi, calon ilmuwan biologi karena selain banyak terkait langsung dengan kehidupan sehari-hari, juga dapat dikaitkan dengan aspek kecakapan hidup (life skill).

Jurusan biologi melaksanakan pendidikan yang akan menghasilkan lulusan dengan kemampuan penguasaan konsep Biologi Modern dan memiliki


(20)

5

kemampuan life skill sehingga dapat dikatakan sebagai Sarjana Biologi yang memiliki kualitas yang lebih baik. Konsep biologi modern terfokus pada prinsip dan topik biologi kontemporer yang berkontribusi pada pemecahan problem biologi yang kompleks. Dengan demikian, melalui pemahaman konsep yang komprehensif maka mahasiswa akan memiliki keterampilan dalam pemecahan masalah terkait biologi saat ini dan nanti.

Dalam sistem pembelajaran, media merupakan komponen penting yang berperan menjembatani interaksi mahasiswa dengan materi dan persoalan yang dipelajari. Media bukan merupakan fungsi tambahan melainkan bagian integral dalam sistem pembelajaran, juga bukan sekedar untuk melengkapi dalam proses pembelajaran, melainkan berfungsi untuk membuat pembelajaran lebih efektif, membantu siswa memperoleh pemahaman dan mempertinggi mutu belajar siswa. Media dapat merubah cara seseorang dalam belajar dan memperoleh informasi sehingga mereka dapat belajar lebih baik lagi dan juga dapat meningkatkan pemahamannya mengenai pembelajaran yang mereka alami (Ardiyanti, 2012).

Media berasal dari bahasa latin Medium yang berarti segala sesuatu yang terletak di tengah dalam letak jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak atau dua hal. Secara umum, media dapat dikelompokkan sebagai berikut: (1) Media Visual, yang terdiri dari visual yang tidak diproyeksikan dan visual yang diproyeksikan; (2) Media Audio; dan(3) Media Visual (Taradipa dkk, 2013).

Dalam menyampaikan materi, pengajar biasanya menggunakan Microsoft

Powerpoint, yang merupakan perangkat lunak yang dirilis oleh pengembang software terkemuka Microsoft yang menyediakan layanan untuk menampilkan


(21)

6

sebuah ide, gagasan, materi, dan lain-lain kedalam beberapa slide yang dapat digunakan dalam sebuah presentasi. Dalam slide yang telah dibuat dapat juga disisipkan berbagai unsur pendukung seperti animasi, musik, chart, video, dan lain-lain. Selain itu, software tersebut juga dapat dipadukan dengan beberapa

software lainnya, salah satu software yang dapat dipadukan adalah Ulead Video Studio 11.

Merancang media pembelajaran yang inovatif tidak harus menggunakan

software komputer lain namun juga bisa memaksimalkan software yang telah ada

misalnya Microsoft Powerpoint. Dosen pada mata kuliah mikrobiologi sebaiknya lebih mengoptimalkan penggunaan Microsoft Powerpoint sebagai media pembelajaran. Untuk dapat mengembangkan dan mengoptimalkan penggunaan

Microsoft Powerpoint, seorang dosen dapat menggunakan kombinasi media

pembelajaran yang telah dirancang sebagai bahan acuan (Taradipa dkk, 2013). Widada dalam Harningsih (2014), menjelaskan bahwa program

Powerpoint salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu

menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data. Microsoft Powerpoint merupakan salah satu produk unggulan Microsoft corporation dalam program aplikasi presentasi yang paling banyak digunakan saat ini. Powerpoint adalah program pengolah presentasi yang mudah digunakan dan memuat berbagai fasilitas yang siap pakai untuk memperindah tampilan sebuah presentasi, seperti background, layout slide, efek teks, animasi objek, serta menambah audio atau video. Fasilitas yang dimiliki


(22)

7

Powerpoint diharapkan mampu menghilangkan kebosanan siswa saat proses

belajar mengajar berlangsung (Wartini, 2015).

Setelah melakukan observasi dalam proses belajar mengajar pada mata kuliah mikrobiologi sudah berlangsung dengan baik, namun menurut peneliti masih ada beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam proses belajar mengajar karena mahasiswa cenderung hanya memperhatikan dan monoton dalam proses belajar mengajar, dan dalam pembuatan media Powerpoint mengenai mata kuliah mikrobiologi masih terbilang tradisional ataupun biasa saja. Kadangkala mahasiswa sendiri kurang memahami apa yang disampaikan oleh dosen maupun mahasiswa yang sedang presentasi, sehingga pesan-pesan ataupun ilmu yang seharusnya diperoleh oleh mahasiswa/i yang mendengarkan tidak dimengerti dan didapatkan oleh mahasiswa/i yang lain.

Berbicara mengenai mikrobiologi tentu kita akan berbicara salah satunya mengenai mikroorganisme atau makhluk hidup yang sangat kecil, maka jika disajikan dengan media Powerpoint saja mahasiswa akan terlihat lebih monoton, kurang interaktif dan komunikatif pada saat proses pembelajaran dilakukan. Maka dalam hal ini peneliti perlu melakukan suatu inovasi dalam hal pembuatan media pembelajaran Powerpoint yaitu Powerpoint bervideo berbasis kontekstual yang lebih komunikatif dalam hal penyampaian materi secara langsung yang dipandang perlu, agar lebih mengoptimalkan mahasiswa dalam bentuk kegiatan yang lebih menantang, dengan harapan dapat membentuk kepribadian mandiri, berpola pikiran sains, kreatif dan objektif yang memiliki karakter (softskill) dalam penampilan, sikap dan tingkah laku. Mahasiswa sebagai penerima dalam pemberian mata kuliah senantiasa mengharapkan peningkatan kualitas materi,


(23)

8

teknik dan prosedur pembelajaran. Karena hal tersebut dapat meningkatkan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Dalam hal ini Powerpoint bervideo dikatakan lebih komunikatif karena

Powerpoint bervideo ini sudah dilengkapi dengan audio/ suara yang menjelaskan

materi pembelajaran, misalnya dalam penjelasan suatu proses mikrobiologi. Sehingga materi yang disampaikan tidak hanya dilihat tetapi juga didengarkan, diharapkan mahasiswa lebih termotivasi dan antusias dalam mengiluti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran kontekstual dikembangkan sebagai konsepsi pengajaran dan pembelajaran yang membantu dosen menghubungkan materi kuliah dengan situasi dunia nyata dan memotivasi mahasiwa untuk membuat hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan.

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti akan mengembangkan sebuah media pembelajaran berupa Powerpoint bervideo berbasis kontekstual pada mata kuliah mikrobiologi di UNIMED. Alasan memilih Powerpoint dibandingkan flash karena aplikasi Powerpoint mudah didapatkan dan pasti ada di semua komputer dan berbeda dengan flash. Selain itu dalam Powerpoint ini juga menampilkan beberapa video dokumentasi penerapan ilmu mikrobiologi.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka dapat diidentifikasi beberapa masalah:

1. Penggunaan media presentasi dalam proses pembelajaran di kelas pada mata


(24)

9

2. Pembelajaran materi mikrobiologi membutuhkan visualisasi/ gambar yang

jelas agar mahasiswa mampu memahami dan menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari.

1.3. Batasan Masalah

Untuk mendapatkan pembahasan yang tepat sasaran dan menghindari pembahasan yang terlalu luas, perlu dibatasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Penelitian dibatasi pada mata kuliah mikrobiologi dengan menggunakan

media Powerpoint bervideo berbasis kontekstual dalam pembelajarannya.

2. Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui kelayakan media Powerpoint

bervideo berbasis kontekstual pada mata kuliah mikrobiologi.

3. Uji coba produk ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan dari mahasiswa

terhadap media Powerpoint bervideo berbasis kontekstual yang

dikembangkan pada mata kuliah mikrobiologi di UNIMED.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana tanggapan ahli materi terhadap media Powerpoint bervideo

berbasis kontekstual yang dikembangkan pada matakuliah mikrobiologi di UNIMED?

2. Bagaimana tanggapan ahli desain pembelajaran terhadap media Powerpoint

bervideo berbasis kontekstual yang dikembangkan pada matakuliah mikrobiologi di UNIMED?


(25)

10

3. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap media Powerpoint bervideo

berbasis kontekstual yang dikembangkan pada matakuliah mikrobiologi di UNIMED?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapaidalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tanggapan ahli materi terhadap media Powerpoint bervideo

berbasis kontekstual yang dikembangkan pada mata kuliah mikrobiologi di UNIMED.

2. Untuk mengetahui tanggapan ahli desain pembelajaran terhadap media

Powerpoint bervideo berbasis kontekstual yang dikembangkan pada mata

kuliah mikrobiologi di UNIMED.

3. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap media Powerpoint bervideo

berbasis kontekstual yang dikembangkan pada mata kuliah mikrobiologi di UNIMED.

1.6. Definisi Operasional

Adapun penjelasan definisi dari tiap variabel berdasarkan judul dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Microsoft Powerpoint adalah program Microsoft Office yang digunakan dalam

membuat atau mendesain media presentasi yang mengkombinasikan berbagai media dengan menggunakan program VBA macros.


(26)

11

2. Kontekstual (contextual) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

menekankan pada keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan konsep yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata.

3. Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Dalam materi

mikrobiologi mencakup tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian.

1.7. Manfaat Penelitian

Hasil yang akan diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis penelitian ini antara lain adalah: (1) Untuk memperkaya referensi ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran; (2) Sebagai sumbangan pemikiran bagi pembaca tentang pengembangan media Powerpoint bervideo berbasis kontekstual pada mata kuliah mikrobiologi. Manfaat praktis dari penelitian ini antara lain adalah: sebagai sumbangan pemikiran positif dan alternatif bagi dosen dalam pemilihan media pembelajaran kepada mahasiswa S1 sehingga dapat meningkatkan proses dan kualitas pembelajaran. Manfaat lain yang diharapkan adalah melatih mahasiswa untuk dapat aktif dan meningkatkan hasil belajar dalam memahami konsep dan proses mikrobiologi.


(27)

80

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan rumusan tujuan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian pengembangan media powerpoint bervideo berbasis kontekstual pada mata kuliah mikrobiologi yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penilaian ahli materi bahwa media powerpoint bervideo

berbasis kontekstual yang dikembangkan pada mata kuliah mikrobiologi memperoleh kategori sangat baik dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam pengajaran mata kuliah mikrobiologi.

2. Berdasarkan hasil penilaian ahli desain bahwa media powerpoint bervideo

berbasis kontekstual yang dikembangkan pada mata kuliah mikrobiologi memperoleh kategori sangat baik dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam pengajaran mata kuliah mikrobiologi.

3. Berdasarkan hasil penilaian persepsi mahasiswa terhadap media powerpoint

bervideo berbasis kontekstual yang dikembangkan pada mata kuliah mikrobiologi memperoleh kategori sangat menarik dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam pengajaran mata kuliah mikrobiologi.


(28)

81 5.3. Implikasi

Penelitian pengembangan ini menunjukkan bahwa media powerpoint bervideo berbasis kontekstual pada mata kuliah mikrobiologi merupakan media pembelajaran yang baik sebagai sarana untuk membantu atau memudahkan mahasiswa dalam memahami materi mikrobiologi. Adanya penilaian dari ahli materi, ahli media dan penilaian terhadap mahasiswa dapat berpengaruh besar terhadap hasil media powerpoint yang dikembangkan.

Adanya peran dari dosen pengampu mata kuliah sangat membantu dalam pengembangan media pembelajaran ini, mengingat pengalamannya terhadap permasalahan-permasalahan pembelajaran yang kerap ditemui menjadi masukan yang berarti dalam mengembangan media pembelajaran mikrobiologi yang menjawab permasalahan dalam pembelajaran mikrobiologi. Begitu juga dengna penilaian persepsi mahasiswa terhadap media pembelajaran memberikan kontribusi untuk mencapai suatu media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan.

Mata kuliah mikrobiologi merupakan mata kuliah yagn berkaitan dengan aktivitas mikroorganisme yang berukuran mikroskopis. Dalam hal ini, pengamatan secara kasat mata sulit untuk memudahkan peserta didik dalam menambah pengetahuannya. Ditambah lagi aktifitas mikroorganisme yang membutuhkan pengamatan dan perhatian yang intens.

Maka dikembangkan sebuah media yang baik berupa powerpoint yang menampilkan gambar, foto maupun hasil pengamatan sebagai pengantar yang bersifat kontekstual (nyata) yang dimodifikasi dengan video pengamatan


(29)

82

langsung, diharapkan mampu membantu dalam menambah pemahaman yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Walaupun media yang baik itu merupakan sebuah alat yang membantu dalam memahami suatu materi dan juga harus mampu berkembang mengikuti perubahan informasi dan kajian ilmu pengetahuan dalam mikrobiologi.

5.2. Saran

Berdasarkan proses pengembangan yang telah dilakukan dan hasil dari uji coba dan simpulan yang telah dipaparkan, penulis mengajukan beberapa saran, diantaranya :

1. Perlu adanya pengembangan media dengan menggunakan soft ware

yang lebih baik lagi, berupa video interaktif agar peserta didik juga dapat ikut serta dalam media pembelajaran bervideo tersebut. Sehingga keterlibatan mahasiswa semakin tinggi dan pembelajaran berbasis student centre learning (SCL) dapat tercapai.

2. Mengingat keterbatasan dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan luas agar faktor bias tidak memengaruhi hasil penelitian.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keefektifan media

pembelajaran yang telah dikembangkan, sehingga media yang sudah dikembangkan dapat lebih baik lagi dan dapat dilakukan penyebaran produk.


(30)

83

DAFTAR PUSTAKA

Adhiyasa., Pudjawan., Tastra. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Microsoft Office Powerpoint Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas VII Semester Genap di SMP N 4 Tabanan Kabupaten Tabanan Tahun Pelajaran 2012/2013. e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan. 2(1):1-9. Ardianti, Y. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Team

Assisted Individualization untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) dengan Pokok Bahasan Desain Grafis pada Siswa Kelas XII SMAN 1 Sukasada. Jurnal Nasional Teknik Pendidikan

Informatika.1(3), 69–78.

Adjisendjadja, Y.H dan Romlah. 2008. Analisis Buku Ajar Sains Berdasarkan Literasi Ilmiah Sebagai Dasar Untuk Memilih Buku Ajar Sains (Biologi). Bandung : FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Satuan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Cintyamulya, I. ___. Mendorong Berfikir Analisis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Investigasi Kelompok Berbasis Pendekatan Kontekstual pada Mata kuliah Konservasi dan Pengetahuan Lingkungan. Seminar

Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogjakarta: Gava Media.

Dwiastuti dan Aryanto. Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Variasi Integrasi Outdoor dan Indoor Learning dalam Mata Kuliah Lingkungan pada Mahasiswa Pendidikan Biologi. Pendidikan Biologi FKIP : Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Handhika, J. 2012. Efektifitas Pembelajaran IM3 Ditinjau dari Motivasi Belajar.

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. JPII 1(2): 109-114.

Harningsih, A. S. Sri dan Napitupulu, E. 2014. Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Jurnal Teknologi Informasi &

Komunikasi dalam Pendidikan, Vol. 1, No. 1, Juni.

Haryoko, Sapto. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi Elektro. Vol.5, No.1, Maret 2009, Hal: 1-10.


(31)

84

Hermawan, A. H. 2010. Konsep Dasar Kurikulum.

file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR./Konsep_Dasar_Kurikulum. pdf.

Husna, R. 2013. Pengembangan Buku Mini Riset Mikrobiologi Terapan Berbasis

Masalah. Program Studi Pendidikan Biologi. Pascarasjana Universitas

Negeri Medan (Tesis Tidak Dipublikasikan).

Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media

Pembelajaran: Bahan Sajian Program Pendidikan Akta Mengajar.

Fakultas Ilmu Pendidikan. UM.

Johnson, E. B. 2007. Contextual Teaching & Learning. Penerbit MLC. Bandung. Johnson, E. B. 2008. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan

Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Media

Utama.

Kartika, I Made. 2010. Pengertian Peranan dan Fungsi Kurikulum. FKIP

Universitas Dwijendra Denpasar

https://astawan.files.wordpress.com/2010/06/kurikulum-1.pdf.

Munawaroh, I. 2012. Urgensi Penelitian dan Pengembangan. Disajikan Dalam Studi Ilmiah UKM Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PENELITIANPENGEMBANGAN. pdf

Nery, dkk. 2013. Pengembangan Multimedia Pada Pokok Bahasan Program Linier yang Menggunakan Metode Simpleks. Jurnal Pendidikan Matematika dan

Sains. Magister Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana

Universitas Sriwijaya.

Pratama, R., Nutrino, R., Zahro, I. F dan Rahayu, N. J. 2010. Makalah Komponen Pembelajaran. Jurusan Pendidikan FKIP. Universitas Muhammadiyah Malang.

Rahmadi. 2009. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran OHP dan Komputer Menggunakan Program Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas XII SMA Negeri di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Program Pascasarjana Universitas Negeri Sebelas Maret. (Tesis Tidak Dipublikasikan).

Rahmadina. 2013. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Masalah pada Perkuliahan Mikrobiologi Terapan di Prodi Pendidikan

Biologi Pascasarjana UNIMED. Program Pascasarjana Unimed.


(32)

85

Rayandra, Arsyar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.

Rizal, A.S., Rahmat, M. & Rizal, A,S. 2016. Efektivitas Multimedia Interaktif

Flash Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah

Pertama. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim. Vol.14 No.2.

Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Winna. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Santyasa, I Wayan. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK, Bali 12-14 Januari 2009. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.

Serial Pelatihan Pengembangan Kompetensi Tenaga Pendidik/ Kependidikan. 2014. Pengembangan Bahan Ajar. Tim Tekkomdik Aceh: Pancacita. Setiawan. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Powerpoint Berbasis

Video Untuk SMA Kelas X Pada Hukum Newton. Universitas Negeri Jakarta. 1(1).

Setyawan. Pengaruh Media Powerpoint Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas IX-G SMP NEGERI 39 SURABAYA. E-Jurnal

Dinas Pendidikan Kota Surabaya. 4: 2377-3253.

Sudarisman. 2013. Implementasi Pendekatan Kontekstual dengan Variasi Metode Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi.

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1): 23-30.

Sudjiono, Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sujadi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Syamsurijal. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM Pada Mata Kuliah Elektronika Daya. Jurnal


(33)

86

Taradipa, R., Siswandari., Sumaryati, S. 2013. Pengaruh Kombinasi Media Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran Akuntansi. Jurnal Pendidikan UNS. 2(1): 146-154.

Totalia, S. A. 2010. Modifikasi Media Pembelajaran Inovatif berbasis IT;

Kombinasi “U-Lead DVD Movie Factory” dan “Microsoft Office

Powerpoint”. Surakarta: Modul Mata Kuliah Komputer Dasar Minat

Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran 2006/2007. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. (Skripsi tidak

Dipublikasikan).

Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Wartini., Sugiatno., Idjudin, R. 2015. Media Pembelajaran PowerPoint untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(11): 1-15. Widuroyekti, B., Pramonoadi. 2012. Implementasi Pembelajaran Penemuan

Terbimbing dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar PLH Mahasiswa S-1 PGSD Bojonegoro.

Unaida. 2012. Kompetensi Guru Memproduksi Media dalam Proses Pembelajaran Biologi di SMA se-Subrayon I Kabupaten Aceh Utara. Program Pascasarjana Unimed. (Tesis Tidak Dipublikasikan).


(1)

81 5.3. Implikasi

Penelitian pengembangan ini menunjukkan bahwa media powerpoint bervideo berbasis kontekstual pada mata kuliah mikrobiologi merupakan media pembelajaran yang baik sebagai sarana untuk membantu atau memudahkan mahasiswa dalam memahami materi mikrobiologi. Adanya penilaian dari ahli materi, ahli media dan penilaian terhadap mahasiswa dapat berpengaruh besar terhadap hasil media powerpoint yang dikembangkan.

Adanya peran dari dosen pengampu mata kuliah sangat membantu dalam pengembangan media pembelajaran ini, mengingat pengalamannya terhadap permasalahan-permasalahan pembelajaran yang kerap ditemui menjadi masukan yang berarti dalam mengembangan media pembelajaran mikrobiologi yang menjawab permasalahan dalam pembelajaran mikrobiologi. Begitu juga dengna penilaian persepsi mahasiswa terhadap media pembelajaran memberikan kontribusi untuk mencapai suatu media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan.

Mata kuliah mikrobiologi merupakan mata kuliah yagn berkaitan dengan aktivitas mikroorganisme yang berukuran mikroskopis. Dalam hal ini, pengamatan secara kasat mata sulit untuk memudahkan peserta didik dalam menambah pengetahuannya. Ditambah lagi aktifitas mikroorganisme yang membutuhkan pengamatan dan perhatian yang intens.

Maka dikembangkan sebuah media yang baik berupa powerpoint yang menampilkan gambar, foto maupun hasil pengamatan sebagai pengantar yang bersifat kontekstual (nyata) yang dimodifikasi dengan video pengamatan


(2)

82

langsung, diharapkan mampu membantu dalam menambah pemahaman yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Walaupun media yang baik itu merupakan sebuah alat yang membantu dalam memahami suatu materi dan juga harus mampu berkembang mengikuti perubahan informasi dan kajian ilmu pengetahuan dalam mikrobiologi.

5.2. Saran

Berdasarkan proses pengembangan yang telah dilakukan dan hasil dari uji coba dan simpulan yang telah dipaparkan, penulis mengajukan beberapa saran, diantaranya :

1. Perlu adanya pengembangan media dengan menggunakan soft ware yang lebih baik lagi, berupa video interaktif agar peserta didik juga dapat ikut serta dalam media pembelajaran bervideo tersebut. Sehingga keterlibatan mahasiswa semakin tinggi dan pembelajaran berbasis student centre learning (SCL) dapat tercapai.

2. Mengingat keterbatasan dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan luas agar faktor bias tidak memengaruhi hasil penelitian. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keefektifan media

pembelajaran yang telah dikembangkan, sehingga media yang sudah dikembangkan dapat lebih baik lagi dan dapat dilakukan penyebaran produk.


(3)

83

DAFTAR PUSTAKA

Adhiyasa., Pudjawan., Tastra. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Microsoft Office Powerpoint Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas VII Semester Genap di SMP N 4 Tabanan Kabupaten Tabanan Tahun Pelajaran 2012/2013. e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan. 2(1):1-9. Ardianti, Y. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Team

Assisted Individualization untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan Pokok Bahasan Desain Grafis pada Siswa Kelas XII SMAN 1 Sukasada. Jurnal Nasional Teknik Pendidikan Informatika.1(3), 69–78.

Adjisendjadja, Y.H dan Romlah. 2008. Analisis Buku Ajar Sains Berdasarkan Literasi Ilmiah Sebagai Dasar Untuk Memilih Buku Ajar Sains (Biologi). Bandung : FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Satuan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Cintyamulya, I. ___. Mendorong Berfikir Analisis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Investigasi Kelompok Berbasis Pendekatan Kontekstual pada Mata kuliah Konservasi dan Pengetahuan Lingkungan. Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogjakarta: Gava Media.

Dwiastuti dan Aryanto. Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Variasi Integrasi Outdoor dan Indoor Learning dalam Mata Kuliah Lingkungan pada Mahasiswa Pendidikan Biologi. Pendidikan Biologi FKIP : Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Handhika, J. 2012. Efektifitas Pembelajaran IM3 Ditinjau dari Motivasi Belajar. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. JPII 1(2): 109-114.

Harningsih, A. S. Sri dan Napitupulu, E. 2014. Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi dalam Pendidikan, Vol. 1, No. 1, Juni.

Haryoko, Sapto. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi Elektro. Vol.5, No.1, Maret 2009, Hal: 1-10.


(4)

84

Hermawan, A. H. 2010. Konsep Dasar Kurikulum. file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR./Konsep_Dasar_Kurikulum. pdf.

Husna, R. 2013. Pengembangan Buku Mini Riset Mikrobiologi Terapan Berbasis Masalah. Program Studi Pendidikan Biologi. Pascarasjana Universitas Negeri Medan (Tesis Tidak Dipublikasikan).

Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media

Pembelajaran: Bahan Sajian Program Pendidikan Akta Mengajar. Fakultas Ilmu Pendidikan. UM.

Johnson, E. B. 2007. Contextual Teaching & Learning. Penerbit MLC. Bandung. Johnson, E. B. 2008. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan

Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Media Utama.

Kartika, I Made. 2010. Pengertian Peranan dan Fungsi Kurikulum. FKIP

Universitas Dwijendra Denpasar

https://astawan.files.wordpress.com/2010/06/kurikulum-1.pdf.

Munawaroh, I. 2012. Urgensi Penelitian dan Pengembangan. Disajikan Dalam Studi Ilmiah UKM Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PENELITIANPENGEMBANGAN. pdf

Nery, dkk. 2013. Pengembangan Multimedia Pada Pokok Bahasan Program Linier yang Menggunakan Metode Simpleks. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. Magister Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya.

Pratama, R., Nutrino, R., Zahro, I. F dan Rahayu, N. J. 2010. Makalah Komponen Pembelajaran. Jurusan Pendidikan FKIP. Universitas Muhammadiyah Malang.

Rahmadi. 2009. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran OHP dan Komputer Menggunakan Program Powerpoint Terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas XII SMA Negeri di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Program Pascasarjana Universitas Negeri Sebelas Maret. (Tesis Tidak Dipublikasikan).

Rahmadina. 2013. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Masalah pada Perkuliahan Mikrobiologi Terapan di Prodi Pendidikan Biologi Pascasarjana UNIMED. Program Pascasarjana Unimed. (Tesis Tidak Dipublikasikan)


(5)

85

Rayandra, Arsyar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.

Rizal, A.S., Rahmat, M. & Rizal, A,S. 2016. Efektivitas Multimedia Interaktif Flash Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim. Vol.14 No.2.

Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Winna. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Santyasa, I Wayan. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK, Bali 12-14 Januari 2009. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.

Serial Pelatihan Pengembangan Kompetensi Tenaga Pendidik/ Kependidikan. 2014. Pengembangan Bahan Ajar. Tim Tekkomdik Aceh: Pancacita. Setiawan. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Powerpoint Berbasis

Video Untuk SMA Kelas X Pada Hukum Newton. Universitas Negeri Jakarta. 1(1).

Setyawan. Pengaruh Media Powerpoint Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas IX-G SMP NEGERI 39 SURABAYA. E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya. 4: 2377-3253.

Sudarisman. 2013. Implementasi Pendekatan Kontekstual dengan Variasi Metode Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1): 23-30.

Sudjiono, Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sujadi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Syamsurijal. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM Pada Mata Kuliah Elektronika Daya. Jurnal MEDTEK.1(1).


(6)

86

Taradipa, R., Siswandari., Sumaryati, S. 2013. Pengaruh Kombinasi Media Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran Akuntansi. Jurnal Pendidikan UNS. 2(1): 146-154.

Totalia, S. A. 2010. Modifikasi Media Pembelajaran Inovatif berbasis IT; Kombinasi “U-Lead DVD Movie Factory” dan “Microsoft Office Powerpoint”. Surakarta: Modul Mata Kuliah Komputer Dasar Minat Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran 2006/2007. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. (Skripsi tidak Dipublikasikan).

Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Wartini., Sugiatno., Idjudin, R. 2015. Media Pembelajaran PowerPoint untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(11): 1-15. Widuroyekti, B., Pramonoadi. 2012. Implementasi Pembelajaran Penemuan

Terbimbing dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar PLH Mahasiswa S-1 PGSD Bojonegoro.

Unaida. 2012. Kompetensi Guru Memproduksi Media dalam Proses Pembelajaran Biologi di SMA se-Subrayon I Kabupaten Aceh Utara. Program Pascasarjana Unimed. (Tesis Tidak Dipublikasikan).