ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA TERINTEGRASI MODEL DISCOVERY LEARNING DAN KARAKTER UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II.

(1)

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA TERINTEGRASI MODEL DISCOVERY LEARNING DAN KARAKTER

UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh: YELNIATI NIM: 8156141015

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Yelniati. Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Discovery Learning dan Karakter Untuk SMA/MA Kelas X Semester II. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penuntun praktikum kimia terintegrasi dengan model Discovery Learning yang mempunyai karakter untuk SMA/MA kelas X semester II. Sampel dalam penelitian ini adalah 3 penuntun praktikum kimia dengan penerbit yang berbeda untuk SMA/MA kelas X semester II, penuntun praktikum yang dikembangkan, 3 orang dosen kimia umum Universitas Negeri Medan, 20 orang guru kimia di Langkat, dan 72 siswa kelas X (jurusan IPA) SMAN 1 Tanjung Pura. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dari angket kelayakan penuntun praktikum dengan skala 5, lembar observasi karakter, lembar observasi keterampilan dan soal tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penuntun praktikum kimia untuk SMA/MA kelas X semester II yang telah dikembangkan layak untuk digunakan, dengan nilai rata-rata standarisasi 4,35 lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata standarisasi penuntun praktikum dengan 3 penerbit berbeda (penuntun praktikum penerbit A = 2,89, penuntun praktikum penerbit B = 2,96, dan penuntun praktikum penerbit C = 2,86). Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum terintegrasi dengan model discovery learning yang mempunyai karakter lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum pegangan siswa dengan nilai thitung > ttabel (3,065 > 2,000). Pengaruh

penggunaan penuntun praktikum terintegrasi dengan model discovery learning yang mempunyai karakter terhadap karakter siswa sebesar 85,23% dengan kategori sangat baik. Pengaruh penggunaan penuntun praktikum terintegrasi model discovery learning yang mempunyai karakter terhadap keterampilan siswa sebesar 86,72% dengan kategori sangat baik.


(6)

ii ABSTRACT

Yelniati. Analysis and Development of Integrated Chemistry Practical Guide

Discovery Learning Model and Characters for X Class SMA/MA in Second Semester. Thesis. Medan: Chemistry Education Program, Postgraduate School in State University of Medan, 2017.

This study aimed to obtain of integrated chemistry practical guide

discovery learning model and characters for X class SMA/MA in second semester. Samples were three high school chemistry practical guide for X class SMA/MA in second semester from different publishers, practical guide that has been developed, 2 lecturers in chemical education graduate program, State University of Medan, 20 chemistry teachers in Langkat, and 72 students of class X science SMAN 1 Tanjung Pura. Selection of sample receipts purposive sampling technique. The data collection using a questionnaire practical guide with 5 scale, characters observation sheets, sheets observation skills, and test student learning outcome. The results showed that the chemistry practical guide for X class SMA/MA in second semester that have been developed unfit for use, with an average value of standardization 4,35 higher than the average value of standardization of chemistry practical guidance with different publishers (practical guide A = 2,89, practical guide B = 2,96, and practical guide C = 2,86). Improving student learning outcomes using chemistry practical guide of integrated with model discovery learning and characters is higher than students who used that handle students with practical guide tcount > ttable (3,065 > 2,000). The effect of using practical guide integrated with discovery learning model and characters on the character of the student of 85,23% with very good category. The effect of using practical guide integrated with discovery learning model and characters on the skills of the student of 86,72% with very good category.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini, yang merupakan hasil penelitian penulis yang berjudul:

“Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Discovery Learning dan Karakter untuk SMA/MA Kelas X Semester II”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam yakni Rasulullah Muhammad SAW, semoga mendapat syafaat dari beliau di Yaumil Masyar kelak, Amin.

Pada kesempatan ini penulis berkenan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Dr. Ida Duma Riris, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Ayahanda Syafrion, S.Pd dan Ibunda Yenni Harmis S.Pd terima kasih atas kasih sayang yang engkau berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana UNIMED 3. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Kimia.

4. Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia.

5. Bapak Prof. Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc, Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, dan Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si selaku dosen narasumber.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana UNIMED yang telah mengajar dan mendidik penulis.

7. Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, dan Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si selaku validator penuntun praktikum yang telah dikembangkan serta validator instrumen penelitian.


(8)

iv

8. Ibu Desi Yulian, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu administrasi kepada penulis.

9. Bapak dan Ibu guru kimia di SMAN 1 Tanjung Pura, SMAN 1 Stabat, SMAN 1 Gebang, SMAN 1 Hinai, SMAN 1 Pangkalan Susu, SMAN 1 Babalan, MAN 2 Tanjung Pura, SMA Swasta Pabaku, SMA Swasta Yapim Taruna Stabat, dan SMA Swasta Persiapan Stabat selaku validator penuntun praktikum yang telah dikembangkan.

10. Adikku tersayang, Vinni Heria Safitri serta keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi.

11. Teman-teman seperjuangan pendidikan kimia 2015 pascasarjana UNIMED, Lestari Wulandari, Lia Gusparina Dewi, Atika Ramadani, Dian Purnama, Nursyam, Muhammad Baidhawi, Yogi Chandra, Gaung Ajmata, Nelius Harefa, Kartomo Simarmata, Herry Purwanto Panjaitan, Rabiah Afifah Daulay, Rabiatul Adawiyah, Ervi Luthfi Sheila Wanni Lubis, Sri Rahmania, Nurul Wahida Nasution, Sapnita Idamarna Daulay, Desi Rahmayanti Hasibuan, dan Kristina Mandasari Sianturi.

12. Sahabat seperjuangan dari Riau, Lia Gusparina Dewi, Lestari Wulandari, Atika Ramadani, Muhammad Baidhawi, dan Yogi Chandra.

13. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa disebut satu persatu, terima kasih semuanya.

Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, April 2017


(9)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi Dasar Kimia

SMA/MA Kelas X Semester II

29 Tabel 2.2 Kompetensi Inti 2 dan Kompetensi Dasar Kimia

SMA/MA Kelas X Semester II

30 Tabel 2.3 Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Dasar Kimia

SMA/MA Kelas X Semester II

30 Tabel 2.4 Kompetensi Inti 4 dan Kompetensi Dasar Kimia

SMA/MA Kelas X Semester II

31 Tabel 3.1 Kriteria Validasi Analisis Nilai Rata-rata 45 Tabel 3.2 Penentuan Kriteria Penilaian Krakter Siswa 47 Tabel 3.3 Penentuan Kriteria Penilaian Keterampilan Siswa 47 Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan

Kontrol

87 Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen dan

Kontrol

88


(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Penuntun Praktikum 36 Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Tahap Uji Coba Terbatas Hasil

Belajar

37 Gambar 3.3 Prosedur Penelitian Pengaruh Penggunaan

Penuntun Praktikum yang Dikembangkan Terhadap Karakter dan Keterampilan Siswa

38

Gambar 4.1 Grafik Hasil Analisis Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C

48 Gambar 4.2 Grafik Hasil Analisis Cakupan Praktikum Penuntun

Praktikum Penerbit A, B, dan C

49 Gambar 4.3 Grafik Hasil Analisis Sistematika Penyajian

Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C

54 Gambar 4.4 Grafik Hasil Analisis Mengandung Wawasan

Produktifitas Praktikum Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C

57

Gambar 4.5 Grafik Hasil Analisis Merangsang Keingintahuan Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C

59 Gambar 4.6 Grafik Hasil Analisis Mengembangkan Kecakapan

Hidup (Life skill) Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C

62

Gambar 4.7 Grafik Hasil Analisis Desain Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C

64 Gambar 4.8 Grafik Hasil Analisis Bahasa yang Digunakan pada

Penuntun Praktikum Penerbit A, B, dan C

66 Gambar 4.9 Grafik Hasil Analisis Penuntun Praktikum 72 Gambar 4.10 Grafik Hasil Analisis Cakupan Praktikum Penuntun

Praktikum yang Dikembangkan

73 Gambar 4.11 Grafik Hasil Analisis Sistematika Penyajian

Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

74 Gambar 4.12 Grafik Hasil Analisis Mengandung Wawasan

Produktifitas Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

75

Gambar 4.13 Grafik Hasil Analisis Merangsang Keingintahuan Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

76 Gambar 4.14 Grafik Hasil Analisis Mengembangkan Kecakapan

Hidup (Life skill) Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

77

Gambar 4.15 Grafik Hasil Analisis Desain Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

78 Gambar 4.16 Grafik Hasil Analisis Bahasa yang Digunakan pada

Penuntun Praktikum yang Dikembangkan


(11)

ix

Gambar 4.17 Grafik Hasil Nilai Karakter Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

81 Gambar 4.18 Grafik Hasil Nilai Keterampilan Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 100

Lampiran 2 Kisi-kisi Soal Pretest-Posttest 109

Lampiran 3 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Penerbit A 120 Lampiran 4 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Penerbit B 122 Lampiran 5 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Penerbit C 124 Lampiran 6 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum

Terintegrasi Model Discovery Learning dan Karakter Validator Guru dan Dosen Kimia

126

Lampiran 7 Data Penilaian Karakter Siswa 130

Lampiran 8 Data Penilaian Keteraampilan Siswa 135

Lampiran 9 Tabulasi Data Uji Coba Validitas Butir Tes Hasil Belajar

141 Lampiran 10 Tabulasi Data Uji Coba Reliabilitas Butir Tes Hasil

Belajar

142 Lampiran 11 Tabulasi Data Uji Coba Tingkat Kesukaran Tes Hasil

Belajar

143 Lampiran 12 Tabulasi Data Uji Coba Daya Pembeda Tes Hasil

Belajar

144 Lampiran 13 Tabulasi Data Uji Coba Distraktor Tes Hasil Belajar 145 Lampiran 14 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 146 Lampiran 15 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 147

Lampiran 16 Data Uji Normalitas 148

Lampiran 17 Data Uji Homogenitas 149


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penelitian pengembangan adalah penelitian yang diarahkan untuk menghasilkan produk, desain, dan proses (Setyosari, 2012). Zulaiha dkk (2014) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan atau dapat dikatakan menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman (Ahmad, 2014). Pemberlakuan kurikulum 2013 pada bidang pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif dalam perannya membangun generasi yang berkarakter. Pemberlakuan kurikulum 2013 diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi bangsa guna mengurangi permasalahan kualitas karakter bangsa. Terkait dengan perbaikan kualitas pendidikan dan pengembangan karakter peserta didik, pengadaan fasilitas belajar yang memadai perlu dilakukan (Hosler dan Boomer, 2011).

Penuntun praktikum merupakan salah satu fasilitas belajar yang penting sebagai bagian dari bahan ajar yang berisi pedoman dalam melakukan kegiatan praktikum yang perlu dikembangkan untuk terciptanya kegiatan praktikum yang optimal dalam suatu proses pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran kimia


(14)

2

(Yulia, 2016). Pembelajaran kimia yang diikuti dengan praktikum dapat memahami konsep kimia yang abstrak, karena dengan praktikum konsep-konsep abstrak dapat dipahami menjadi konsep-konsep yang konkret oleh peserta didik (Mukhtar dkk, 2015). Hal ini sejalan dengan yang ditemukan oleh Xu dan Talanquer (2013) bahwa praktikum yang dilakukan siswa dapat meningkatkan pengetahuan, baik pengetahuan faktual maupun pengetahuan prosedural.

Pembelajaran dengan praktikum yang dilakukan di laboratorium dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran, karena peserta didik mendapatkan kesempatan secara langsung untuk melihat, mengamati, dan melakukan sehingga peserta didik akan lebih mudah untuk mengingat secara permanen serta dapat meningkatkan minat dan kemampuan peserta didik pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam mencapai tujuan praktikum (Mamlok dan Barnea, 2012; Situmorang dan Situmorang, 2013).

Berdasarkan hasil analisis penuntun praktikum kimia penerbit A (PT. Katalis Datesa Prima), penerbit B (Bumi Aksara), dan penerbit C (Laskar Aksara) menunjukkan layak untuk digunakan tetapi ada beberapa bagian dari penuntun praktikum perlu adanya penambahan. Pada penuntun praktikum penerbit A, penerbit B, dan penerbit C praktikum yang disajikan belum sesuai dengan KI dan KD, penyajian kontennya belum didesain sesuai kurikulum yang mencakup tiga aspek kompetensi yaitu aspek kognitif, karakter dan keterampilan (life skill). Penuntun praktikum belum mengintegrasikan model discovery learning dan karakter dalam penerapannya untuk menarik minat siswa agar termotivasi dalam melaksanakan kegiatan praktikum di sekolah. Hal ini diperkuat dengan pendapat


(15)

3

Tuysuz (2010) bahwa terdapat kendala dalam pelaksanaan praktikum disekolah, diantaranya belum tersedianya penuntun praktikum kimia yang dapat mengarahkan siswa ketika praktikum, guru juga belum memiliki panduan dalam menilai keterampilan proses dan sikap ilmiah, bahan dan alat praktikum kimia yang mahal juga menjadi kendala dalam pelaksanaan praktikum kimia disekolah.

Pengembangan penuntun praktikum kimia Sekolah Menengah Atas (SMA) sesuai kurikulum sangat perlu dilakukan untuk mengatasi masalah yang telah dijelaskan. Pada pengembangan penuntun praktikum ini peneliti mengembangkan penuntun praktikum yang diintegrasikan dengan model Discovery learning dan karakter. Model Discovery learning dipilih karena Discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri informasi sehingga hasil yang diperoleh tidak mudah dilupakan siswa (Kadri dan Rahmawati, 2015).

Pengintegrasian karakter dalam penuntun praktikum adalah untuk membangun kemampuan sosial, etika dan akademik melalui pembangunan karakter dalam berbagai kehidupan sesuai dengan budaya sekolah dan kurikulum (Afandi, 2011).

Pengintegrasian model discovery learning pada penuntun praktikum dapat meningkatkan efektifitas pelaksanaan praktikum (Purba dkk, 2015). Penuntun praktikum dengan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Mukhtar dkk, 2015).

Dari hasil penelitian penulis dengan judul “Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Discovery Learning dan


(16)

4

Karakter untuk SMA/MA Kelas X Semester II”, menghasilkan penuntun praktikum kimia yang telah layak digunakan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, terdapat beberapa masalah yang diidentifikasi dalam penelitian yaitu:

1. Penggunaan laboratorium di sekolah belum optimal.

2. Tidak semua praktikum kimia pada penuntun praktikum penerbit A, penerbit B, dan penerbit C sesuai dengan tuntutan silabus pembelajaran. 3. Penuntun praktikum kimia pada penerbit A, penerbit B, dan penerbit C

belum terintegrasi karakter.

4. Penuntun praktikum kimia pada penerbit A, penerbit B, dan penerbit C belum mengintegrasikan model pembelajaran dalam pengaplikasiannya.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa hal dalam masalah-masalah tersebut dibatasi sebagai berikut:

1. Melakukan analisis penuntun praktikum kimia penerbit A, penerbit B, dan penerbit C.

2. Menyusun dan mengembangkan penuntun praktikum kimia SMA/MA kelas X semester II.

3. Penuntun praktikum kimia yang dikembangkan terintegrasi pendidikan karakter (jujur, kerja sama, rasa ingin tahu, teliti, dan tanggungjawab).


(17)

5

4. Penuntun praktikum mengintegrasikan model pembelajaran discovery learning.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia SMA/MA kelas X semester II pada penerbit A, penerbit B, dan penerbit C?

2. Bagaimana tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia SMA/MA kelas X semester II yang telah dikembangkan?

3. Bagaimana efektifitas penuntun praktikum terintegrasi model discovery learning dan karakter terhadap karakter siswa yang menggunakannya? 4. Bagaimana efektifitas penuntun praktikum terintegrasi model discovery

learning dan karakter terhadap keterampilan siswa yang menggunakannya?

5. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery learning dan karakter dengan penuntun praktikum pegangan siswa?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery learning dan karakter untuk


(18)

6

SMA/MA kelas X semester II, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui :

1. Tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia SMA/MA kelas X semester II pada penerbit A, penerbit B, dan penerbit C.

2. Tingkat kelayakan penuntun praktikum SMA/MA kelas X semester II yang telah dikembangkan.

3. Efektifitas penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery learning dan karakter terhadap karakter siswa yang menggunakan.

4. Efektifitas penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery learning dan karakter terhadap keterampilan siswa yang menggunakan.

5. Perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery learning dan karakter dengan penuntun praktikum pegangan siswa.

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk menyusun penuntun praktikum kimia SMA/MA kelas X semester II.

2. Memberikan sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, calon guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan, dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji secara lebih mendalam tentang hasil pengembangan penuntun praktikum.

3. Memberikan pertimbangan dan alternatif bagi guru dan sekolah tentang pentingnya penutun praktikum kimia.


(19)

94

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia SMA/MA kelas X semester II yang diterbitkan oleh beberapa penerbit memiliki kategori cukup layak, namun ada beberapa komponen dari penuntun yang perlu dilakukan pengembangan.

2. Penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery learning dan karakter yang dikembangkan untuk SMA/MA kelas X semester II memiliki kategori sangat layak, sehingga layak digunakan dalam pembelajaran kimia.

3. Efektifitas penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery

learning dan karakter terhadap karakter siswa sebesar 85,23% dengan kategori sangat baik.

4. Efektifitas penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery

learning dan karakter terhadap keterampilan siswa sebesar 86,72% dengan kategori sangat baik.

5. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan penuntun praktikum terintegrasi model discovery learning

dan karakter dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan penuntun praktikum pegangan siswa dengan nilai thitung > ttabel (3,065 > 2,000).


(20)

95

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat dikemukan beberapa saran yaitu:

1. Bagi guru, penuntun praktikum kimia terintegrasi model dan karakter dapat dijadikan acuan dalam pembelajaran khususnya dalam kegiatan praktikum untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi peneliti lain diharapkan bisa melakukan penelitian pengembangan penuntun praktikum kimia untuk semester lainnya mengingat penelitian ini hanya berfokus pada satu semester saja.


(21)

96

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. 2014. Problematika Kurikulum 2013 dan Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah. Jurnal Pencerahan, 8 (2): 96-108.

Afandi, R. 2011. Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Pegagogi, 1 (1): 85-98.

Akani, O. 2015. Laboratory Teaching: Implication on Students’ Achievement in Chemistry in Secondary Schools in Ebonyi State of Nigeria. Journal of Education and Practice, 6 (30): 206-213.

Altun, E., Demirdag, B., Feyzioglu, B., Ates, A. & Cobanoglu, I. 2009. Developing an Interactive Virtual Chemistry Laboratory Enriched with Constructivist Learning Activities for Secondary Schools. Procedia Social and Behavior Sciences, 1: 1895-1898.

Arifin, M. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UPI.

Arikunto, S. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bajpai, M. & Kumar, A. 2015. Effect of Virtual Laboratory on Student’ Conceptual Achievement in Physics. Journal of current Research, 7 (2): 12808-12813.

Borg & Gall. 1983. Educational Research; An Introduction. New York & London: Longman Inc.

Cahyani, M. R., Dwiastuti, S. & Maridi. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Siswa Kelas X MIA SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Biologi, Volume 7 Nomor 1.

Campbell, T. & Bohn, C. 2008. Science Laboratory Experiences of High School Students Across One State in The U.S. Descriptive Research from the Classroom. Science Educator, 17 (1): 36-44.

Caswell, S. V. & Gould, T. E. 2008. Individual Moral Philosophies and Ethicl Decision Making of Undergraduate Athletic Training a Students and Educators. Journal of Athletic Training, 43 (2): 205-214.


(22)

97

Emha, H. 2002. Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT. Remaja Roesda Karya.

Feyzioglu, B. 2009. An Investigation of the Relationship Between Sciences Process Skilss with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education, Volume 6 Issue 3.

Hake, R.R. 1998. Interactive-engagement vs traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. Am. J. Phys, 66: 64-74.

Hamida, F., Sari, E.N & Budianingsih, R.S. 2014. Persepsi Siswa Tentang Kegiatan Praktikum Biologi di Laboratorium SMA Negeri Se-Kota Jambi. Jurnal Sainmatika, Volume 8 Nomor 1.

Herga, N. R., Grmek, M. I. & Dinevski, D. 2014. Virtual Laboratory As an Element of Visualization when Teaching Chemical Contents in Science Class. Journal of Education Technology, Volume 13 Issue 4.

Hosler, J. & Boomer, K.B. 2011. Are Comic Books an Effective Way to Engage Nonmajors in Learning and Appreciating Science. CBE-Life Science Educational, 10: 309-317.

Jahro, I. S. & Susilawati. 2009. Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Kimia, 1 (4): 20-26.

Jorgensen, M.W. & Philips L.J. 2007. Analisis Wacana – Teori dan Metode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kadri, M. & Rahmawati, M. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor. Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, Volume 1 Nomor 1.

Kemdikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015. Jakarta.

Koc, Y., Okumus, S. & Ozturk, B. 2013. Effect of Cooperative Learning Model on Science and Technology Laboratory Practices Lesson. Journal on New Trends in Education and Their Implications, Volume 4 Issue 4.


(23)

98

Lickona, T. 2012. Educating for Character, Mendidik untuk Membantu Karakter, Jakarta: Bumi Aksara.

Listryarti, R. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Mamlok, R. & Barnea, N. 2012. Laboratory Activities in Israel. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 8 (1): 49-75.

Mukhtar, Z., Emiliya, R. & Silaban, R. 2015. Pengembangan Penuntun Praktikum Model Discovery Learning dan Project Based Learning Pada Pembelajaran Asam dan Basa di SMA Kelas XI. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Volume 1 Nomor 3.

Mulyono. 2005. Pengembangan dan Implementasi Model Praktikum Kimia Berbasis Lingkungan Tempat Tinggal Siswa Pada SMU di Bandung. Jurnal Pengajaran MIPA, 6 (1): 77-78.

Padmo, D. 2004. Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran. Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.

Putra, H.E. 2016. Pengembangan Penuntun Praktikum Interaktif pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi di SMA/MA. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Purba, F.J, Mukhtar, Z. & Silaban, R. 2015. Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Sesuai Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, Volume 21(1): 21-28.

Ridwan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Setyosari, P. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA UNIMED.

Situmorang, H. & Situmorang, M. 2013. Efektifitas Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pada


(24)

99

Pengajaran Sistem Koloid. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 19 (1): 28-36.

Sugiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian, Cetakan Keenam. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukarso. 2005. Pengertian dan Fungsi Laboratorium. http://wanmustafa.wordpress.com/pengertian-dan-fungsi-laboratorium (20 September 2016).

Tatli, Z. & Ayas, A. 2012. Virtual Chemistry Laboratory: Effect of Constructivist Learning Environment. Journal Distance Education, Volume 13 Nomor 1.

Tuysuz, C. 2010. The Effect of The Virtual Laboratory on Students’ Achievement and Attitude in Chemistry. IOJES, 2 (1): 37-53.

Xu, H. & Talanguer, V. 2013. Effect of The Level of Inquiry of Lab Experiments on General Chemistry Students Written Reflections. Journal of Chemical Education, 90: 21-28.

Yulia, R.H. 2016. Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia yang Inovatif Pada Pokok Bahasan Senyawa Karbon di Kelas XII SMA/MA. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Zulaiha, Hartono, A. & Ibrahim, R. 2014. Pengembangan Buku Panduan Praktikum Hidrokarbon Berbasis Keterampilan Proses Sains di SMA. Jurnal Pendidikan Kimia, 1 (1): 87-93.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia SMA/MA kelas X semester

II yang diterbitkan oleh beberapa penerbit memiliki kategori cukup layak, namun ada beberapa komponen dari penuntun yang perlu dilakukan pengembangan.

2. Penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery learning dan

karakter yang dikembangkan untuk SMA/MA kelas X semester II memiliki kategori sangat layak, sehingga layak digunakan dalam pembelajaran kimia.

3. Efektifitas penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery

learning dan karakter terhadap karakter siswa sebesar 85,23% dengan

kategori sangat baik.

4. Efektifitas penuntun praktikum kimia terintegrasi model discovery

learning dan karakter terhadap keterampilan siswa sebesar 86,72%

dengan kategori sangat baik.

5. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan penuntun praktikum terintegrasi model discovery learning dan karakter dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan penuntun praktikum pegangan siswa dengan nilai thitung > ttabel (3,065 > 2,000).


(2)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat dikemukan beberapa saran yaitu:

1. Bagi guru, penuntun praktikum kimia terintegrasi model dan karakter dapat dijadikan acuan dalam pembelajaran khususnya dalam kegiatan praktikum untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi peneliti lain diharapkan bisa melakukan penelitian pengembangan penuntun praktikum kimia untuk semester lainnya mengingat penelitian ini hanya berfokus pada satu semester saja.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. 2014. Problematika Kurikulum 2013 dan Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah. Jurnal Pencerahan, 8 (2): 96-108.

Afandi, R. 2011. Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Pegagogi, 1 (1): 85-98.

Akani, O. 2015. Laboratory Teaching: Implication on Students’ Achievement in Chemistry in Secondary Schools in Ebonyi State of Nigeria. Journal of Education and Practice, 6 (30): 206-213.

Altun, E., Demirdag, B., Feyzioglu, B., Ates, A. & Cobanoglu, I. 2009. Developing an Interactive Virtual Chemistry Laboratory Enriched with Constructivist Learning Activities for Secondary Schools. Procedia Social and Behavior Sciences, 1: 1895-1898.

Arifin, M. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UPI.

Arikunto, S. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bajpai, M. & Kumar, A. 2015. Effect of Virtual Laboratory on Student’

Conceptual Achievement in Physics. Journal of current Research, 7 (2): 12808-12813.

Borg & Gall. 1983. Educational Research; An Introduction. New York & London: Longman Inc.

Cahyani, M. R., Dwiastuti, S. & Maridi. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Siswa Kelas X MIA SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Biologi, Volume 7 Nomor 1.

Campbell, T. & Bohn, C. 2008. Science Laboratory Experiences of High School Students Across One State in The U.S. Descriptive Research from the Classroom. Science Educator, 17 (1): 36-44.

Caswell, S. V. & Gould, T. E. 2008. Individual Moral Philosophies and Ethicl Decision Making of Undergraduate Athletic Training a Students and Educators. Journal of Athletic Training, 43 (2): 205-214.


(4)

Emha, H. 2002. Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT. Remaja Roesda Karya.

Feyzioglu, B. 2009. An Investigation of the Relationship Between Sciences Process Skilss with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education, Volume 6 Issue 3.

Hake, R.R. 1998. Interactive-engagement vs traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. Am. J. Phys, 66: 64-74.

Hamida, F., Sari, E.N & Budianingsih, R.S. 2014. Persepsi Siswa Tentang Kegiatan Praktikum Biologi di Laboratorium SMA Negeri Se-Kota Jambi. Jurnal Sainmatika, Volume 8 Nomor 1.

Herga, N. R., Grmek, M. I. & Dinevski, D. 2014. Virtual Laboratory As an Element of Visualization when Teaching Chemical Contents in Science Class. Journal of Education Technology, Volume 13 Issue 4.

Hosler, J. & Boomer, K.B. 2011. Are Comic Books an Effective Way to Engage Nonmajors in Learning and Appreciating Science. CBE-Life Science Educational, 10: 309-317.

Jahro, I. S. & Susilawati. 2009. Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Kimia, 1 (4): 20-26.

Jorgensen, M.W. & Philips L.J. 2007. Analisis Wacana – Teori dan Metode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kadri, M. & Rahmawati, M. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor. Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, Volume 1 Nomor 1.

Kemdikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015. Jakarta.

Koc, Y., Okumus, S. & Ozturk, B. 2013. Effect of Cooperative Learning Model on Science and Technology Laboratory Practices Lesson. Journal on New Trends in Education and Their Implications, Volume 4 Issue 4.


(5)

Lickona, T. 2012. Educating for Character, Mendidik untuk Membantu Karakter, Jakarta: Bumi Aksara.

Listryarti, R. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Mamlok, R. & Barnea, N. 2012. Laboratory Activities in Israel. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 8 (1): 49-75.

Mukhtar, Z., Emiliya, R. & Silaban, R. 2015. Pengembangan Penuntun Praktikum Model Discovery Learning dan Project Based Learning Pada Pembelajaran Asam dan Basa di SMA Kelas XI. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Volume 1 Nomor 3.

Mulyono. 2005. Pengembangan dan Implementasi Model Praktikum Kimia Berbasis Lingkungan Tempat Tinggal Siswa Pada SMU di Bandung. Jurnal Pengajaran MIPA, 6 (1): 77-78.

Padmo, D. 2004. Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran. Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.

Putra, H.E. 2016. Pengembangan Penuntun Praktikum Interaktif pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi di SMA/MA. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Purba, F.J, Mukhtar, Z. & Silaban, R. 2015. Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Sesuai Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, Volume 21(1): 21-28.

Ridwan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Setyosari, P. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA UNIMED.

Situmorang, H. & Situmorang, M. 2013. Efektifitas Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pada


(6)

Pengajaran Sistem Koloid. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 19 (1): 28-36.

Sugiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian, Cetakan Keenam. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukarso. 2005. Pengertian dan Fungsi Laboratorium. http://wanmustafa.wordpress.com/pengertian-dan-fungsi-laboratorium (20 September 2016).

Tatli, Z. & Ayas, A. 2012. Virtual Chemistry Laboratory: Effect of Constructivist Learning Environment. Journal Distance Education, Volume 13 Nomor 1. Tuysuz, C. 2010. The Effect of The Virtual Laboratory on Students’ Achievement

and Attitude in Chemistry. IOJES, 2 (1): 37-53.

Xu, H. & Talanguer, V. 2013. Effect of The Level of Inquiry of Lab Experiments on General Chemistry Students Written Reflections. Journal of Chemical Education, 90: 21-28.

Yulia, R.H. 2016. Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia yang Inovatif Pada Pokok Bahasan Senyawa Karbon di Kelas XII SMA/MA. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Zulaiha, Hartono, A. & Ibrahim, R. 2014. Pengembangan Buku Panduan Praktikum Hidrokarbon Berbasis Keterampilan Proses Sains di SMA. Jurnal Pendidikan Kimia, 1 (1): 87-93.