PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE, INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN
INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KUALITAS
LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh
RIZKI BERLIANA SIMANJUNTAK
NIM. 7121220018

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Rizki Berliana Simanjuntak, Nim 712120018. Pengaruh Mekanisme Good
Corporate Governance, Investment Opportunity Set Terhadap Kualitas Laba

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi, Jurusan
Akuntansi , Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2016.
Permasalahan pada penelitian ini adalah apakah good corporate governance
(komite audit, komisaris independen dan kepemilikan institusional) dan investment
opportunity set secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap kualitas laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Komite Audit,
Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, dan Investment Opportunity Set
terhadap Kualitas Laba baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014. Dari 144 perusahan terpilih 32
perusahaan menggunakan metode purpossive sampling. Sumber data penelitian
adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis regresi linier.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komite Audit, komisaris independen,
kepemilikan institusional, dan investment opportunity Set tidak berpengaruh terhadap
kualitas laba. Hal ini menandakan bahwa komite audit, komisaris independen dan
kepemilikan institusional belum menjalankan peran nya secara optimal sebagai organ
pelaksana GCG, dan investment opportunity set dinilai kurang berperan sebagai alat

ukur yang memadai jika memakai proksi berbasis harga.
Kesimpulan penelitian ini adalah Komite Audit tidak berpengaruh terhadap
Kualitas Laba, komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kualitas laba,
Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kualitas laba, Investment
Opportunity Set tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laba. Dan secara simultan
komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional dan investment
opportunity set tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

Kata kunci: Kualitas Laba, Mekanisme Good Corporate Governance, Investment
Opportunity Set.

iv

ABSTRACT
Rizki Berliana Simanjuntak, Nim 712120018. The Influence of Good
Corporate Governance Mechanism, Investment Opportunity Set to Earnings
Quality on Manufacturing Company Listed in Indonesian Stock Exchange (IDX).
Thesis, Program Of Accounting Department, Faculty Of Economics, State
University Of Medan, 2016.
The problem of this research was whether good corporate governance (audit

committee, independent commissioner and institusional ownersip)and investment
opportunity set partially and simultaneously influence to earnings quality on
Manufacturing Company listed in IDX.
The aim of this researh is to examine the partially and simultaneously influence
of Audit Comitee, Independent Comissioner, Institusional Ownership and Investment
Opportunity Set to Earnings quality on Manufacturing Company listed in IDX
From 144 companies choosed 32 companies which has some criterias by used
sampling purpossive method. Sourch of data is quantitativ which taken from
www.idx.co.id. The method of analysis of this research uses linier regression
analysis.
The result of this research are Audit Committee, Independent Commissioner,
Institusional ownership had not influence to earnings. It’s mean that audit committee,
independent commissioner, and institusional ownership don’t do their mission as an
implementor of good corporate governance optimally, and investment opportunity set
is useless as a proxy if proxied by price based.
The conclusion of this research are Audit Comitee has not influence to earnings
quality, Commissioner Independent hasn’t influence to earnings quality, institutional
ownership has not influence to earnings quality, investment opportunity set hasn’t
influence to earnings quality. Simultaneously, Audit Commite, Independent
Commissioner, Institusional Ownership, and investment opportunity set had not

influece to earnings quality.

Keywords : Earnings Quality, Good Corporate Governance Mechanism, Investment
Opportunity Set.

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yesus yang telah memberikan
Rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan
judul

“Pengaruh

Mekanisme

Good

Corporate


Governance,

Investment

Opportunity Set Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI”.
Penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu peneliti
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara moril dan berupa
dana. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.


vi

5. Bapak Dr. Nasirwan, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan selaku Dosen Penguji
Penulis.
6. Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi Penulis yang
telah memberikan arahan, bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Bapak Ok Sofyan Hidayat SE, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Penguji Penulis
yang telah memberikan saran yang membangun kesempurnaan skripsi ini.
8. Bapak M. Ridha Habibi SE, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Penguji Penulis yang
telah memberikan kritik dan saran yang membangun.
9. Bapak dan Ibu dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Unimed yang telah
memberikan bekal ilmu selama perkuliahan berlangsung.
10. Bang Ricky Adrian yang telah banyak membantu di dalam setiap proses
pengurusan administrasi.
11. Keluarga tersayang yaitu Bapak, Mamak, Kak Ika, Kak Enny, Bang Richer,
dan Adik Desy yang tak henti-henti nya memberikan dukungan dan doa
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini berlansgung.

12. KTB ku tercinta yaitu Lenny, Yuni, Yeni dan Juanti yang selalu memberikan
semangat dan dukungan doa. Tak lupa juga kepada kedua kakak PKK yang
tercinta yaitu Ka Tuti dan Ka Vera yang selalu memberi dukungan, semangat,
teguran dan doa disaat penulis merasa jenuh dalam pengerjaan skripsi ini.

vii

13. Teman-teman seangkatan seperjuangan, yaitu teman sekelas dari Akuntansi B
2012. Juga kepada teman satu bimbingan dosen skripsi yaitu Ayu, Tyas dan
Rozi yang selalu mendukung dan memberikan dukungan dan bantuan.
14. Teman-teman Naposo HKBP Tanjung Sari yang selalu memberi dukungan
doa, semangat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Kepada Mario Dearma Silalahi yang tak henti-hentinya memberikan
dukungan, bantuan, doa dan semangat kepada penulis di dalam proses
penyelesaian skripsi berlangsung.
16. Seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya
keada seluruh pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Medan,

Peneliti

Maret 2016

Rizki Berliana Simanjuntak
Nim. 7121220018

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN .................................. ii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
ABSTRACT ................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 7
1.3 Pembatasan Masalah ...................................................................... 7
1.4 Rumusan Masalah .......................................................................... 8
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................... 8
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 10
2.1 Kerangka Teoritis........................................................................... 10
2.1.1 Teori Keagenan .................................................................... 10

ix

2.1.2 Kualitas Laba (earnings quality)........................................... 11
2.1.3 Good Corporate Governance .............................................. 16
2.1.3.1 Defenisi Good Corporate Governance ..................... 16
2.1.3.2 Mekanisme Good Corporate Governance ................ 17
2.1.3.3 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ............ 22
2.1.3.4 Tujuan Corporate Governance ................................. 23

2.1.3.5 Manfaat Corporate Governance................................ 24
2.1.4 Investment Opportunity Set (IOS) ......................................... 25
2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 29
2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................... 32
2.4 Hipotesis ........................................................................................ 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 38
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 38
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................... 38
3.2.1 Populasi .............................................................................. 38
3.2.2 Sampel ................................................................................ 38
3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ................................ 39
3.3.1 Variabel Penelitian ............................................................... 39
3.3.2 Defenisi Operasional Variabel .............................................. 39
3.3.2.1 Variabel Dependen ................................................... 39
3.3.2.2 Variabel Independen................................................. 42
3.3.2.2.1 Mekanisme Good Corporate Governance .. 42

x

3.3.2.2.2 Investment Opportunity Set ........................ 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 45
3.5 Teknik Analisis Data ...................................................................... 45
3.5.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 45
3.5.1.1.Uji Normalitas .......................................................... 45
3.5.1.2 Uji Multikolonieritas ................................................ 46
3.5.1.3 Uji Heterokedastisitas ............................................... 47
3.5.1.3 Uji Autokorelasi ....................................................... 48
3.5.2 Analisis Regresi Linier ......................................................... 48
3.5.2.1 Analisis Regresi Berganda........................................ 48
3.5.2.2 Analisis Regresi Sederhana ...................................... 49
3.5.3 Pengujian Hipotesis .............................................................. 50
3.5.3.1 Uji Koefisien Determinasi ........................................ 50
3.5.3.2 Uji Simultan (Uji-F) ................................................ 50
3.5.3.3 Uji Parsial (Uji-T) .................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 52
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 52
4.1.1 Gambaran Umum Sampel..................................................... 52
4.1.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 53
4.1.2.1 Uji Normalitas Data.................................................. 53
4.1.2.2 Uji Multikolinieritas ................................................. 58
4.1.2.3 Uji Heterokedastisitas ............................................... 59

xi

4.1.2.4 Uji Autokorelasi ....................................................... 61
4.1.3 Analisis Regresi Linier ......................................................... 62
4.1.3.1 Analisis Regresi Berganda........................................ 62
4.1.3.2 Analisis Regresi Sederhana ...................................... 64
4.1.4 Uji Koefisien Determinasi .................................................... 67
4.1.5 Uji Hipotesis Penelitian ........................................................ 69
4.1.5.1 Uji Statistik F ........................................................... 70
4.1.4.2 Uji Statistik T ........................................................... 67
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 72
4.2.1 Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Laba .................. 72
4.2.2 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap
Kualitas Laba ...................................................................... 74
4.2.3 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap
Kualitas Laba ....................................................................... 75
4.2.4 Pengaruh IOS Terhadap Kualitas Laba ................................. 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 78
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 78
5.2 Saran ............................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 81
LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................

29

Tabel 3.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...........................

41

Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel Penelitian ................................................

49

Tabel 4.3 Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebelum outlier ................................

53

Tabel 4.4 Kolmogorov-Smirnov (K-S) setelah outlier ..................................

54

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ...........................................................

55

Tabel 4.6 Uji Glejser ..................................................................................

58

Tabel 4.7 Durbin Watson ............................................................................

59

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi.................................................................

69

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Regresi Berganda ...........................................

60

Tabel 4.10 Hubungan Komite Audit Terhadap Kualitas Laba .....................

62

Tabel 4.11 Hubungan Komisaris Independen Terhadap Kualitas Laba ........

62

Tabel 4.12 Hubungan Kepemilikan Institusional Terhadap Kualitas Laba ...

63

Tabel 4.13 Hubungan IOS Terhadap Kualitas Laba ....................................

64

Tabel 4.14 Model Summary ........................................................................

65

Tabel 4.12 Hasil Uji F ................................................................................

66

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................

35

Gambar 4.1 Grafik Histogram.....................................................................

51

Gambar 4.2 Normal Probability Plot ..........................................................

52

Gambar 4.3 Scatter Plot..............................................................................

56

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar Nama Sampel
1.1

Proses seleksi Sampel Penelitian

1.2

Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian

Lampiran II Data Sampel Penelitian
2.1

Komisaris Independen

2.2

Komite Audit

2.3

Kepemilikan Institusional

2.4

Investment Opportunity Set 2012

2.5

Investment Opportunity Set 2013

2.6

Investment Opportunity Set 2014

2.7

Variabel Dependen (Kualitas Laba)

2.8

Variabel Dependen (Kualitas Laba) Lanjutan

2.9

Data Sebelum Outlier

2.10 Data Setelah Outlier
Lampiran III Hasil Analisis Data
3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
3.1.1 Hasil Uji Normalitas
3.1.2 Hasil Uji Multikolinieritas
3.1.3 Hasil Uji Heterokedastisitas
3.1.4 Hasil Uji Autokorelasi
3.2 Hasil Analisis Regresi
3.2.1 Hasil Analisis Regresi Berganda
3.2.2 Hasil Analisis Regresi Sederhana
3.3 Hasil Uji Hipotesis
3.3.1 Hasil Koefisien Determinasi
3.3.2 Hasil Uji Statistik F
3.3.3 Hasil Uji Statistik
xv

Lampiran IV Berkas Administrasi
Pengajuan Judul
Nota Tugas
Surat Penelitian
Daftar Riwayat Hidup

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang disediakan
perusahaan yang menyediakan informasi guna menentukan keberlangsungan
hidup perusahaan (going concern). Hal ini dikarenakan laporan keuangan memuat
seluruh informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan, serta
perubahan posisi keuangan pada suatu periode tertentu. Laporan keuangan
merupakan suatu laporan yang dibuat secara sistematis oleh bagian pembukuan
pada akhir periode akuntansi yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi
keuangan suatu perusahaan bagi pihak intern maupun ekstern.
Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditor, pihak
pemerintah, pemegang saham dsb. Pada umumnya laporan keuangan terbagi atas
laporan perhitungan laba rugi (income statement), laporan perubahan modal
(capital statement) atau laporan laba ditahan (retained earning statement), laporan
posisi keuangan/neraca (balance sheet) , catatan atas laporan keuangan dan arus
kas (cash flow).
Salah satu informasi yang terdapat pada laporan keuangan ialah informasi
mengenai laba perusahaan. Informasi laba merupakan hal penting dalam
mengukur kinerja perusahaan. Informasi laba yang berkualitas juga bermanfaat
dalam pengambilan keputusan ekonomi. Agar dapat dikatakan bermanfaat, maka

1

2

informasi laba harus memiliki karakteristik berkualitas. Meskipun sebagai
persyaratan, tak dapat ditentang bahwa masih banyak informasi keuangan atau
informasi laba yang tidak berkualitas.
Banyak penelitian yang mengartikan bagaimana infomasi laba yang
berkualitas tersebut. Schipper and vincent (2003) dalam Adriani (2011)
mengatakan bahwa kualitas laba akuntansi ditunjukkan dari kedekatan laba atau
korelasi antara laba akuntansi dan laba ekonomik, yaitu jumlah yang dapat
dikonsumsi dalam satu periode dengan menjaga kemampuan perusahaan pada
awal dan akhir periode tetap sama. Berbeda hal nya pengertian kualitas laba pada
penelitian Kartina dan Nikmah (2011), kualitas laba dapat diartikan dengan
kemampuan informasi laba dalam memberikan respon kepada pasar. Tinggi nya
reaksi pasar terhadap informasi laba menunjukkan bahwa laba yang dilaporkan
berkualitas.
Meskipun pada dasarnya semua perusahaan telah berorientasi pada
kesejahteraan perusahaan, dewasa ini masih banyak ditemukan informasi
keuangan yang berbeda dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Salah satu
penyebab nya yaitu oleh karena adanya asimetri informasi dan konflik
kepentingan diantara pihak yang terkait. Antara pihak manajemen (agen) dan
pihak prinsipal (pemilik perusahaan) memiliki perbedaan kepentingan atas
perusahaan. Prinsipal (pemilik perusahaan) tidak memiliki keinginan untuk
mengoperasikan perusahaan, mereka hanya ingin mendapatkan pengembalian
yang wajar atas

investasi mereka. Hal ini yang mengakibatkan prinsipal

mempekerjakan manajemen (agen) untuk bertanggungjawab menjalankan operasi
perusahaan.

3

Selain memiliki perbedaan kepentingan atas perusahaan, manajemen dan
prinsipal juga memiliki perbedaan pengetahuan atas informasi keuangan
perusahaan. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaaan keleluasaan akses
informasi perusahaan yang dimiliki antara manajemen dan prinsipal. Pihak
manajemen memiliki akses yang sangat luas di dalam mengetahui kondisi
keuangan suatu perusahaan. Berbeda hal nya dengan pihak prinsipal, mereka tidak
memiliki keleluasaan yang sama dalam mengolah informasi keuangan
perusahaan. Hal ini dikarenakan prinsipal hanya berfokus terhadap hasil dari
investasi yang mereka berikan.
Teori keagenan mengansumsikan bahwa pihak manajemen selalu akan
bertindak oportunis, yaitu ketika opsi yang valid tersedia, manajer akan memilih
opsi yang menguntungkan kepentingan manajemen bahkan jika keputusan itu
tidak menguntungkan untuk investor sama sekali. Sifat opportunistic manajemen
ini dapat mengakibatkan rendahnya kualitas laba, karena pada dasarnya sifat
opportunistic manajemen hanya berorientasi kepada kesejahteraan golongan saja.
Rendahnya kualitas laba dapat memberikan kesalahan dalam pengambilan
keputusan para pemakai seperti investor dan kreditor (Sialagan dan Machfoedz,
2006:3).
Berdasarkan teori keagenan, salah satu mekanisme yang dapat mengurangi
konflik keagenan tersebut yaitu diterapkan nya tata kelola perusahaan yang baik
(good corporate governance). Kaen (2003) (dalam Sialagan dan Machfoedz,
2006:4) menyatakan corporate governance pada dasarnya menyangkut mengenai
masalah siapa (who) yang mengendalikan dan mengapa (why) harus dikendalikan
jalannya kegiatan korporasi. Menurut Hunger dan Loheelen, “A corporation is a

4

mechanism established to allow different parties to contribute capital, expertise,
and labor, for their mutual benefit” [Korporasi adalah mekanisme yang dibangun
agar berbagai pihak dapat memberikan kontribusi berupa modal, keahlian, dan
tenaga, demi manfaat bersama] (Sedarmayanti, 2012:52).
Good corporate governance merupakan suatu sistem yang dirancang untuk
mengarahkan pengelolaan perusahaan secara baik, profesional dan dilandaskan
oleh prinsip transpanrasi. Implementasi good corporate governance diharapkan
dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan dan menghasilkan informasi laba yang
berkualitas.
Berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan diperlukan kesinambungan
dari implementasi GCG di BEI yaitu dengan berfungsinya organ-organ perseroan
seperti RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi secara efektif (Code Of Corporate
Governance, 2011). Organ-organ ini merupakan organ utama pelaksana good
corporate governance. Agar berfungsi secara efektif, diperlukan bantuan suatu
organ-organ pendukung GCG seperti

misalnya komite audit dan sekretaris

perusahaan (corporate secretary) agar pelaksanaannya dapat berfungsi secara
efektif.
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia — FCGI (2006)
good corporate governance merupakan seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak
kreditor, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan
eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka; atau
dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan
(Agoes , 2009:101).

5

Berdasarkan prinsip akuntabilitas

yang dikemukakan oleh National

Committee on Governance (NCG, 2006), para pengelola berkewajiban untuk
membina sistem akuntansi yang efektif untuk menghasilkan laporan keuangan
(financial statement) yang dapat dipercaya (Agoes dkk, 2009:104). Untuk itu
diperlukan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban setiap organ
sehingga dapat menjalankan pengelolaan yang efektif.
Keputusan investasi merupakan hal yang penting ketika suatu perusahaan
ingin menciptakan nilai. Menurut Gaver dan Gaver (1993) (dalam Evana,
2009:97), opsi investasi masa depan (investment opportunity set) tidak sematamata ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek yang didukung oleh kegiatan
riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan perusahaan dalam
mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan
perusahaan lain yang setara dalam kelompok industrinya. Menurut Rachmawaty
dan Triatmoko (2007:13), set kemampuan investasi menunjukkan nilai opsi
pertumbuhan suatu perusahaan, sehingga semakin meningkat IOS, maka semakin
meninggkat discretionarry accrual yang menyebabkan kualitas laba menurun.
IOS bersifat tidak dapat diobservasi (inherently unobservable). Untuk itu
dibutuhkan proksi untuk mengukurnya. Banyak penelitian menggunakan proksi
yang berbeda-beda dalam studi empirisnya.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Kartina dan Nikmah (2011)
yang meneliti tentang pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan
komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional dan kepemilikan
manajerial terhadap kualitas laba dan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini

6

mengatakan bahwa komite audit (KAU), kepemilikan institusional, dan
kepemilikan manajerial memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas laba
(ERC), namun komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kualitas laba .
Investment Opportunity Set (IOS) tidak berpengaruh terhadap kualitas laba .
Penelitian yang sejenis juga dilakukan oleh Angraheni (2010) yang
menghasilkan beberapa hasil penelitian yang berbeda dengan Kartina dan Nikmah
(2011). Dalam penelitian ini menggunakan Leverage sebagai variabel kontrol.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan komite audit berpengaruh
terhadap kualitas laba sedangkan komposisi komisaris independen tidak
berpengaruh terhadap kualitas laba (ERC), kepemilikan manajerial berpengaruh
terhadap kualitas laba sedangkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh
terhadap kualitas laba.
Penelitian mengenai hubungan mekanisme corporate governance terhadap
kualitas laba juga dilakukan oleh Siallagan dan Machfoedz (2006). Penelitian ini
mengukur kualitas laba dengan discretionary accruals. Hasil penelitian ini
mengatakan bahwa mekanisme corporate governance mempengaruhi kualitas
laba. Pertama, kepemilikan manajerial secara positif mempengaruhi kualitas laba,
sedangkan dewan komisaris berpengaruh secara negatif terhadap kualitas laba.
Komite audit secara positif berpengaruh terhadap kualitas laba.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menganalisis pengaruh mekanisme good
corporate governance

(yang diukur dengan menggunakan komite audit,

komisaris independen, serta kepemilikan institusional) dan investment opportunity
set (IOS) terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

7

tahun 2012-2014. Maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Mekanisme
Corporate Governance dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap
Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI “.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalahmasalah yang dapat diidentifikasi ialah:
1. Apakah konflik keagenan dipengaruhi oleh adanya pelaksanaan corporate
governance yang tidak baik?
2. Apakah keberadaan komite audit berpengaruh terhadap kualitas laba?
3. Apakah proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap kualitas laba?
4. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kualitas laba?
5. Apakah investment opportunity set berpengaruh terhadap kualitas laba?
6. Apakah keberadaan komite audit, komisaris independen, kepemilikan
institusional

dan

investment

opportunity

set

secara

bersama-sama

berpengaruh terhadap kualitas laba?

1.3 Pembatasan Masalah
Pembahasan pada penelitian ini dibatasi oleh variabel mekanisme good
corporate governance dan investment opportunity set (IOS) terhadap kualitas
laba perusahaan, dimana mekanisme good corporate governance diproksikan
dengan komite audit, proporsi
institusional.

komisaris independen dan kepemilikan

8

1.4 Rumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Apakah keberadaan komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas
laba?

2.

Apakah proporsi komisaris independen berpengaruh positif terhadap
kualitas laba?

3.

Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kualitas
laba?

4.

Apakah investment opportunity set berpengaruh negatif terhadap kualitas
laba?

5.

Apakah keberadaan komite audit, komisaris independen, kepemilikan
institusional dan investment opportunity set secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kualitas laba?

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menguji pengaruh komite audit terhadap kualitas laba.
2. Untuk menguji pengaruh komisaris independen terhadap kualitas laba.
3. Untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap kualitas laba.
4. Untuk menguji pengaruh investment opportunity set (IOS) terhadap kualitas
laba.

9

5. Untuk menguji pengaruh komite audit, komisaris independen, kepemilikan
institusional dan investment opportunity set secara bersama-sama terhadap
kualitas laba.

1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak,
seperti :
1. Bagi Peneliti.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi
peneliti mengenai pengaruh mekanisme good corporate governance,
investment opportunity set (IOS) terhadap kualitas laba dan nilai perusahaan.
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan bagi setiap
pembaca khusus nya kalangan akademisi mengenai hal terkait penelitian.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan atau referensi bagi
peneliti yang ingin membahas penelitian sejenis.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Komite audit merupakan organ pendukung yang dibentuk untuk membantu

tugas dewan komisaris dalam mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan (good
corporate governance) dan mengawasi tindakan manajemen dalam mengatur dan
menjalankan fungsinya. Dibentuknya komite audit diharapkan dapat mengawasi dan
menghambat tindakan oportunis pihak manajemen. Akibat dari tindakan tersebut,
banyak pihak yang terugikan seperti investor contohnya. Terjadinya manipulasi laba
merupakan realisasi tindakan oportunis manajemen karena pada prinsipnya tindakan
oportunis merupakan usaha pihak manajemen untuk mementingkan kepentingan
pribadi diatas kepentingan pemegang saham. Penelitian ini menunjukkan tidak
adanya pengaruh komite audit sebagai salah satu mekanisme good corporate
governance terhadap kualitas laba.
Terdapat tiga kemungkinan mengapa komite audit tidak berpenaruh. Pertama,
ada kemungkinan bahwa pembentukkan keberadaan komite audit hanya untuk
pemenuhan regulasi pemerintah saja, sehingga tugas pengawasannya tidak optimal
terlaksana. Kemungkinan kedua yaitu komite audit tidak mampu mendeteksi tindakan
manajemen dalam memanajemen laba karena adanya fleksibilitas kebijakan
akuntansi. Kemungkinan yang ketiga ialah bahwa variabel komite audit tidak mampu
mengukur kualitas laba suatu perusahaan.

76

77

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komisaris independen sebagai salah
satu mekanisme good corporate governance terhadap kualitas laba. Hal ini mungkin
terjadi karena rata-rata persentase keberadaan komisaris independen perusahaan yang
diteliti hanya untuk memenuhi regulasi yaitu 33%. Hanya kurang lebih 8 perusahaan
dari 32 perusahaan yang persentase nya jauh diatas 30%, selebihnya menunjukkan
angka 33% bahkan ada yang hanya 25% (dapat dilihat pada Lampiran 2.1 Komisaris
Independen). Ini berarti keberadaan komisaris independen pada perusahaan yang
diteliti masih tergolong lemah. Hasil ini sejalan dengan penelitian Kusumawardhani
(2012) yang menyatakan bahwa ketentuan minimum 30% komisaris independen
mungkin belum cukup tinggi untuk menyebabkan para komisaris independen tersebut
dalam mendominasi kebijakan yang diambil oleh dewan komisaris sehingga
teerlambat untuk menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada
direksi.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak
berpengaruh terhadap kualitas laba. Mengacu kepada penelitian Rice (2012) yang
menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak terdorong pada fungsi pengawasan
terhadap kinerja perusahaan dimana mereka berinvestasi, melainkan hanya untuk
mengalokasikan dana perusahaannya yang menganggur sehingga tidak terlaksana
fungsi kepemilikan institusional sebagai organ pelaksana good corporate governance.
Mengacu kepada penelitian Kartina dan Nikmah (2011) yang menyatakan
tidak ada pengaruh IOS terhadap Kualitas Laba. Pengukuran IOS berdasarkan nilai
pasar dinilai tidak menafsirkan kualitas laba suatu perusahaan. pasar tidak

78

menganggap bahwa pengeluaran investasi sebagai pertimbangan dalam mengukur
kualitas laba perusahaan.
Komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional dan IOS secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini sejalan dengan hasil
regresi sederhana yang menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh keempat variabel
independen terhadap variabel dependen penelitian ini.
5.2 Saran
Melihat dari keterbatasan-keterbatasan yang dialami peneliti, maka saran yang
dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1.

Bagi peneliti selanjut nya sebaiknya memperpanjang periode pengamatan, namun
hanya fokus terhadap satu sektor saja. Dan sebaiknya menggunakan alat ukur
lain untuk mengukur investment opportunity set.

2.

Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya bagi perusahaan yang terkait dalam
penelitian dan perusahaan lain agar lebih memperhatikan keefektifan dari
perangkat good corporate governance dalam menjalankan fungsinya.

DAFTAR PUSTAKA
Adriani, Irma. 2011. Pengaruh Investment Opportunity Set dan Mekanisme
Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan.
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Agoes, Sukrisno dan Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis Dan Profesi. Jakarta:
Salemba Empat.

Bursa Efek Indonesia, 2011. Pedoman tata Kelola Perusahaan (Code Of
Corporate Governance).

Dechow, P et al. 2010. Understanding Earnings Quality: A Review Of The
Proxies, Their determinants and Their Consequence. Journal Of
Accounting and Economics 50. Hal 344-401.
Evana, Einde. 2009. Analisis Hubungan Investment Opportunity Set Berdasarkan
Nilai Pasar dan Nilai Buku dengan Realisasi Pertumbuhan. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan. Vol. 14 No. 2.
Ewert, R dan Alfred Wagenhofer. 2010. Earnings Quality Metrics and What They
Measure. University Of Graz.
Fakultas Ekonomi, 2015 : Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Universitas
Negeri Medan.
Fatimah, Nurul. 2012. Analisis Perbedaan Pengaturan Laba (Earnings
Management) Pada Kondisi Laba dan Rugi Pada Perusahaan Manufaktur
Go Public Di Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 20
Edisi V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gusti,

I. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen dan Good Corporate
GovernanceTerhadap Manajemen Laba. Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomi
Udayana. ISSN 1410-4628.

Ikhsan, Arfan dkk. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Cipta Pustaka
Media.

79

80

Kartina, Eti dan Nikmah. 2011. Pengaruh Corporate Governance, Investment
Opportunity Set Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Jurnal
Akuntansi Vol-1 No. 1. Hal 92-121.
Keputusan Menteri BUMN No: KEP-117/M-MBU/2002. Penerapan Praktek
Good Corporate Governance Pada BUMN Menteri Badan Usaha Milik
Negara.
Kieso, et al. 2002. Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga.
Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia.
Kusumawardhani, Indra. 2012. Pengaruh Corporate Governance, struktur
Kepemilikan,, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.
Fakultas Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta. Jurnal Akuntansi dan Sistem
Teknologi Informasi. Vol 9, No 1, Oktober 2012:41-54.
Muid, Dul. 2009. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap
Kualitas Laba. Fokus Ekonomi. Vol.4 No. 2. Hal.94-108.
Mustaqomah, Erniyawati. 2011. Pengaruh Penerapan Mekanisme Corporate
Governance Teerhadap Kualitas Laba Dengan Moderasi Kompetensi
Komisaris Independen. Tesis Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Oktarya, dkk. 2014. Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set,
Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Jurnal. STIE Multi Data
Palembang.
Paulus, C. 2012. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba.
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.
Putro, S.N. 2009. Perbedaan Discretionary Accruals Antara Perusahaan
Manufaktur Laba dan Perusahaan Manufaktur Rugi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rachmawaty, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional
Akuntansi X. Makassar.
Rice, 201. Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional, Ukuran dan Nilai
Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil.
Vol 2. No. 02.

81

Sedarmayanti. 2012. Good Governance “Kepemerintahan Yang Baik” & Good
Corporate Governance “Tata Kelola Perusahaan Yang Baik”. Bandung:
CV Mandar Maju.
Setianingsih, E.P. 2013. Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan
Kinerja Perusahaan Terhadap Kualitas Laba. Procceding PESAT. Vol. 5.
ISSN:1858-2559.
Siallagan, H dan Mas’ud Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate Governance,
Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX.
Padang.
Siregar dan Utama, 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan,
dan Praktek Good Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba
(Earnings Management). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. SNA
VIII, Solo 15-16 September 2015.

Susanti, Angraheni Niken. 2010. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kualitas Laba Sebagai
Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI
Periode 2004-2007. Simposium Nasional Keuangan I.
Utami, R.B. dan Rahmawati. 2008. Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan
Keberadaan Komite Audit Terhadap Aktivitas Manajemen Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ. Prosiding Seminar
Ketahanan Ekonomi Nasional (SKEN). Yogyakarta.
Yushita, dkk. 2014. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas
Auditor Eksternal dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

PENGARUH PROFITABILITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

2 27 122

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan GoodCorporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan

5 40 108

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

3 7 15

PENDAHULUAN PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

2 4 15

PENUTUP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 4 5

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA MELALUI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 10 30

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PENGARUH STRUKTUR MODAL, INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016)

0 0 16

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI - Unika Repository

0 0 14