Pusat Perawatan Anak Berkebutuhan Khusus
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU
LAPORAN PERANCANGAN
TGA – 490 TUGAS AKHIR
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012/2013
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Arsitektur
Oleh
SESILIA GLORIA SIMARMATA
090406069
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU
Oleh:
SESILIA GLORIA SIMARMATA
09 0406 069
Medan,
Juli 2013
Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc, Ph.D
Ir. N. Vinky Rahman, M.T
NIP : 196307161998022001
NIP : 196606221997021001
NIP : 196307161998022001
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. N. Vinky Rahman, M.T.
NIP. 19660622 199702 1 001
Universitas Sumatera Utara
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR
(SHP2A)
Nama
NIM
Judul Proyek Tugas Akhir
Tema
Rekapitulasi Nilai
A
B+
: Sesilia Gloria Simarmata
: 090406069
: Pusat Perawatan Anak Berkebutuhan Khusus
: Arsitektur Perilaku
:
B
C+
C
D
E
Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan:
No
.
Status
1
Lulus Langsung
2
Lulus
Melengkapi
3
Perbaikan
Tanpa Sidang
4
Perbaikan
Dengan Sidang
5
Tidak Lulus
Waktu
Pengumpulan
Laporan
Medan,
Paraf
Pembimbing I
Paraf
Pembimbing II
Kordinator
TKA – 490
Juli 2013
Ketua Departemen Arsitektur
Koordinator TKA-490
Ir. N. Vinky Rahman, M.T.
NIP. 196606221997021001
Ir. Basaria Talarosa, M.T.
NIP. 196501091995012001
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat,
kasih yang berkelimpahan, penyertaan dan hikmat yang diberikan-Nya dalam
memulai dan menyelesaikan proyek Tugas Akhir pada tahun 2013 ini sebagai
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Departemen
Arsitektur Universitas Sumatera Utara. Penulis mengucap syukur untuk setiap hal,
baik kesukaan maupun kesukaran dalam menjalani langkah demi langkah dengan
Banyak suka dan duka yang penulis rasakan selama proses Tugas Akhir ini,
dan penulis tidak menjalaninya sendiri karena Tuhan memberikan orang- orang
yang mengasihi dan mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada kedua orang tua saya, Abdon Simarmata dan Megawati SInambela,
untuk cinta kasih, doa, dukungan, kesabaran, perhatian, semangat, dan juga materi
kepada saya. Juga kepada kakak saya Evita, abang saya Aran, dan adik saya Gita.
Terima kasih karena telah menjadi keluarga yang terbaik.
Pada kesempatan ini juga dengan tulus dan kerendahan hati, saya
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar –
besarnya kepada pembimbing tugas akhir saya ibu Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc,
Ph.D dan bapak Ir. N. Vinky Rahman, M.T serta kepada para penguji bapak
Firman Eddy, S.T., M.T, dan ibu R. Lisa Suryani, S.T., M.T. atas kesediaan
membimbing, memotivasi, memberi ilmu, memberi masukan dan waktu beliau
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga saya tujukan kepada:
Bapak Ir. N. Vinky Rahman, M.T. sebagai Ketua Departemen Arsitektur dan
bapak Imam Faisal Pane, S.T., M.T. sebagai Sekretaris Departemen
Arsitektur.
Ibu Ir. Basaria Talarosa, M.T. selaku Koordinator Tugas Akhir, Departemen
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
i
Universitas Sumatera Utara
Sahabat-sahabat saya yang menjadi tempat bekeluh kesah, memberi
semangat dan bertukar pikiran Maria, Angelina, Parwinder, Admilia, Rica,
Kiki, Johannes, Anggi, dan Lopiana.
Teman-teman 2009 yang juga turut membantu dan mendukung saya Dessy,
Agata,Theresia, Yemima, Rina, Tami, Bonita, Florine, Angela, David dan
juga kakak kami Kak Heni stambuk 2008.
Teman – teman kelompok tugas akhir Horas, Wintoni, Bonita, Beatrice,
Riyadi, Bang Tumpal, Bang Romy, Bang Meduk dan Kak Nisa atas
kesetiakawanan dan perjuangan bersama.
Adik-adik stambuk 2011 terutama Faridah, Departemen Arsitektur, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan dan melimpahkan kasih dan
anugerah-Nya bagi mereka atas segala yang telah diperbuat untuk penulis.
Saya sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih memiliki
banyak kekurangan Maka dari itu saya membuka diri terhadap kritikan dan saran
bagi penyempurnaan tgas akhir ini agar dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khusunya di lingkungan Departemen Arsitektur
USU
Medan, Juli 2013
Penulis
Sesilia Gloria Simarmata
NIM 090406069
ii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ ix
ABSTRAK .......................................................................................................................... x
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
BAB II
Latar Belakang ..........................................................................................
Maksud dan Tujuan .................................................................................
Masalah Perancangan ............................................................................
Pendekatan ..............................................................................................
Ruang Lingkup / Batasan Proyek ............................................................
Kerangka Berpikir ....................................................................................
Sistematika Laporan ................................................................................
1
8
9
9
10
11
12
DESKRIPSI PROYEK ....................................................................................... 13
2.1
2.2
Terminologi Judul .....................................................................................
Tinjauan Umum .........................................................................................
2.2.1 Sejarah Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus .....................
2.2.2 Jenis dan Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus ......................
2.2.2.1 Tuna Grahita (Mental Retardation) ....................................
a. Pengertian Tuna Grahita ..............................................
b. Identifikasi Anak Tuna Grahita (Down Sindrom) ...........
c. Kualitas Hidup Anak Down Sindrom ..............................
d. Metode Pelatihan ...........................................................
2.2.2.2 Tuna Rungu Wicara (Communication Disorder and
Deafness) ...........................................................................
a. Pengertian Tuna Rungu ...............................................
b. Identifikasi Anak Tuna Rungu .......................................
2.2.2.3 Tuna Netra (Partially Seing and Legally Blind) ..................
a. Pengertian Tuna Netra .................................................
b. Identifikasi dan Karakteristik Anak Tuna Netra .............
c. Pengelompokan Tuna Netra ..........................................
d. Pembelajaran Anak Tuna Netra ....................................
2.2.2.4 Tuna Daksa (Physical Disability)........................................
a. Pengertian Tuna Daksa ................................................
b. Identifikasi Anak Tuna Daksa ........................................
c. Karakteristik Sosial / Emosional Tuna Daksa ................
2.2.2.5 Anak Lamban Belajar .........................................................
a. Pengertian Anak Lamban Belajar .................................
b. Karakteristik Anak Lamban Belajar ...............................
2.2.2.6 Anak Berkesulitan Belajar ..................................................
a. Pengertian Anak Berkesulitan Belajar ..........................
b. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar ........................
2.2.2.7 Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa .......................
13
14
14
15
15
15
16
17
18
19
19
19
20
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
24
25
25
25
26
iii
Universitas Sumatera Utara
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
BAB III
26
26
27
27
28
29
30
34
36
36
36
36
37
37
37
50
51
58
58
59
59
59
59
60
62
ELABORASI TEMA............................................................................................ 65
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
BAB IV
a. Pengertian Anak Cerdas Istimewa dan Bakat
Istimewa ........................................................................
b. Karakteristik Anak Lamban Belajar ...............................
Tinjauan Lokasi..........................................................................................
2.3.1 Kondisi Lingkungan ........................................................................
2.3.2 Persyaratan dan Kriteria Pemilihan Lokasi .....................................
2.3.3 Kriteria Desain Tapak ......................................................................
2.3.4 Analisa Pemilihan Lokasi.................................................................
2.3.5 Deskripsi Lokasi Site sebagai Tapak Rancangan ...........................
Tinjauan Fungsi Bangunan ........................................................................
2.4.1 Tinjauan Pengguna. .......................................................................
2.4.2 Program Kegiatan ...........................................................................
a. Kelompok Kegiatan Utama .........................................................
b. Kelompok Kegiatan Penunjang ...................................................
c. Kelompok Kegiatan Pengelola ....................................................
d. Jadwal Kegiatan ..........................................................................
2.4.3 Perilaku Pengguna Bangunan ........................................................
Kebutuhan Ruang ......................................................................................
Tinjauan Kasus Proyek .............................................................................
2.6.1 Kelayakan Fungsional ...................................................................
2.6.2 Kelayakan Ekonomi ........................................................................
2.6.3 Kelayakan Lokasi ...........................................................................
Studi Banding Proyek Sejenis ...................................................................
2.7.1 Yayasan Karya Murni Medan .........................................................
2.7.2 SLB Karya Tulus Namo Pencawir ...................................................
2.7.3 Sekolah Alam Medan ......................................................................
Pengertian Arsitektur Perilaku ................................................................... 65
3.1.1 Arsitektur.......................................................................................... 65
3.1.2 Perilaku ............................................................................................ 66
3.1.3 Arsitektur Perilaku ........................................................................... 66
Kajian Arsitektur Perilaku .......................................................................... 67
3.2.1 Perilaku Sebagai Suatu Pendekatan .............................................. 67
3.2.2 Psikologi Sosial ............................................................................... 67
3.2.3 Konsep Kajian Arsitektur Lingkungan dan Perilaku ........................ 68
3.2.4 Psikologi Lingkungan ....................................................................... 69
3.2.5 Psikologi Manusia ............................................................................ 69
3.2.6 Arsitektur Untuk Manusia ................................................................. 70
Interpretasi Tema....................................................................................... 72
3.3.1 Pendalaman Perancangan ............................................................ 73
3.3.1.1 Perilaku Anak Tuna Netra ................................................. 73
3.3.1.2 Perilaku Anak Tuna Grahita ............................................. 74
3.3.1.3 Perilaku Anak Tuna Daksa ............................................... 74
3.3.1.4 Perilaku Anak Tuna Rungu Wicara .................................. 75
3.3.2 Pengaruh Perilaku Anak Cacat Fisik Terhadap Perancangan ...... ..75
Kaitan Tema dengan Proyek ...................................................................... 78
Studi Banding Tema Sejenis ....................................................................... 78
3.5.1 Els Colors Kindergarten.................................................................. 78
3.5.2 Toyama Children Center ................................................................. 80
3.5.3 Fawood Children Center.................................................................. 80
ANALISIS .......................................................................................................... 82
4.1
Analisis Fungsional .................................................................................... 82
iv
Universitas Sumatera Utara
4.1.1 Analisa Aktifitas ..............................................................................
4.1.2 Analisa Fasilitas ...............................................................................
4.1.3 Analisa Jumlah Pengguna ..............................................................
4.1.4 Program Ruang ..............................................................................
4.1.5 Persyaratan Teknis .........................................................................
4.2 Analisa Kondisi Lingkungan ......................................................................
4.2.1 Analisa Lokasi (Posisi Site terhadap Kota – Kawasan
Lingkungan ......................................................................................
4.2.2 Kondisi Eksisting Lahan ..................................................................
4.2.3 Tata Guna Lahan .............................................................................
4.2.4 Analisa Sirkulasi ..............................................................................
4.2.4.1 Analisa Sirkulasi Kendaraan ...............................................
4.2.4.2 Analisa Sirkulasi Manusia ...................................................
4.2.5 Analisa Pencapaian ...........................................................................
4.2.6 Analisa Potensi Entrance ...................................................................
4.2.7 Analisa View Dari Tapak ....................................................................
4.2.8 Analisa Matahari ................................................................................
4.2.9 Analisa Kebisingan .............................................................................
4.2.4.1 Analisa Kebisingan Ke Dalam ..............................................
4.2.4.2 Analisa Kebisingan Ke Luar .................................................
4.2.10 Sarana dan Prasarana .....................................................................
4.3 Kesimpulan Analisa ...................................................................................
BAB V
82
83
83
85
92
95
95
96
99
100
100
101
104
105
105
107
108
108
109
110
111
KONSEP ............................................................................................................ 113
5.1
5.2
5.3
Konsep Dasar ............................................................................................
Pendalaman Perancangan ........................................................................
5.2.1 Karakter Warna ..............................................................................
5.2.2 Tinjauan Perabot ............................................................................
5.2.3 Karakter Warna ..............................................................................
5.2.4 Tinjauan Perabot ............................................................................
Konsep Perancangan ...............................................................................
5.3.1 Zoning ..............................................................................................
5.3.2 Organisasi Ruang ...........................................................................
5.3.3 Pencapaian, Entrance, dan Sirkulasi .............................................
5.3.4 Vegetasi dan Lansekap ..................................................................
5.3.5 Bentukan Massa .............................................................................
5.3.6 Penggunaan Warna ........................................................................
5.3.7 Perancangan Ruang Dalam ...........................................................
5.3.8 Detail Arsitektural ...........................................................................
113
114
114
115
112
115
118
118
119
120
121
124
128
129
131
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... xi
LAMPIRAN ......................................................................................................................... xii
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1.1 Skema Dasar Pemikiran .............................................................................. 11
Gambar 2.1 Peta Kota Medan .......................................................................................... 27
Gambar 2.2 Peta Wilayah Pengembangan Pembangunan ............................................. 30
Gambar 2.3 Peta Sumatera Utara ................................................................................... 35
Gambar 2.4 Peta Kota Medan ......................................................................................... 35
Gambar 2.5 Peta Kecamatan Medan Labuhan ............................................................... 35
Gambar 2.6 Peta Lokasi Site ........................................................................................... 35
Gambar 2.7 Skema Perilaku Pengelola ........................................................................... 50
Gambar 2.8 Skema Perilaku Pelatih dan Pengajar ......................................................... 50
Gambar 2.9 Skema Perilaku Anak Berkebutuhan Khusus .............................................. 50
Gambar 2.10 Skema Perilaku Anak Normal ...................................................................... 51
Gambar 2.11 Skema Perilaku Pengunjung ........................................................................ 51
Gambar 2.12 Tari Seribu Tangan oleh Anak Berkebutuhan Khusus di Yayasan Kary Murni
Medan ......................................................................................................... 60
Gambar 2.13 Ruang Terapi Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ................................ 61
Gambar 2.14 Perpustakaan Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ................................ 61
Gambar 2.15 Ruang Kelas Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir .................................. 61
Gambar 2.16 Ruang Keterampilan Memasak Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ..... 62
Gambar 2.17 Ruang Musik dan Terapi Perilaku Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir .. 62
Gambar 2.18 Ruang Komputer Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ............................ 62
Gambar 2.19 Ruang Kumpul Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ............................... 62
Gambar 2.20 Ruang Makan Bersama Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ................. 62
Gambar 2.21 Kegiatan Keterampilan Sekolah Alam Medan ............................................. 64
Gambar 3.1 Tampak Depan Sekolah Els Colors Kindergarten ....................................... 78
Gambar 3.2 Sekolah Els Colors Kindergarten ................................................................. 79
Gambar 3.3 Interior Sekolah Els Colors Kindergarten ..................................................... 80
Gambar 3.4 Toyama Children Center .............................................................................. 80
Gambar 3.5 Fawood Children Center .............................................................................. 81
Gambar 3.6 Interior Fawood Children Center .................................................................. 81
Gambar 4.1 Batas-batas site ........................................................................................... 97
Gambar 4.2 Kondisi Eksisting site ................................................................................... 98
Gambar 4.3 Peta Tata Guna Lahan ................................................................................. 99
Gambar 4.4 Analisa Sirkulasi Kendaraan ........................................................................ 100
Gambar 4.5 Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki ....................................................................... 102
vi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Analisa Pencapaian ...................................................................................... 104
Gambar 4.7 Analisa Potensi Entrance .............................................................................. 105
Gambar 4.8 Analisa View Dari Tapak ............................................................................... 106
Gambar 4.9 Analisa Matahari ........................................................................................... 107
Gambar 4.10 Analisa Kebisingan Ke Dalam ....................................................................... 109
Gambar 4.11 Analisa Kebisingan Ke Luar .......................................................................... 109
Gambar 4.12 Sarana dan Prasarana Sekitar Site .............................................................. 110
Gambar 5.1 Ramp Khusus Tuna Grahita.......................................................................... 113
Gambar 5.2 Toilet Khusus ABK ........................................................................................ 113
Gambar 5.3 Blind Paving ................................................................................................. 114
Gambar 5.4 Contoh Penerapan Pola Penataan Ruang Anak ......................................... 117
Gambar 5.5 Skema Konsep Perancangan Tapak ........................................................... 118
Gambar 5.6 Konsep Zoning Tapak .................................................................................. 118
Gambar 5.7 Konsep Perancangan Organisasi Ruang ..................................................... 119
Gambar 5.8 Konsep Perancangan Pencapaian, Entrance, Sirkulasi .............................. 120
Gambar 5.9 Konsep Perancangan Vegetasi dan Lansekap ............................................ 121
Gambar 5.10 Bagan Konsep Perancangan ....................................................................... 125
Gambar 5.11 Bagan Konsep Perancangan Bentukan Massa ........................................... 126
Gambar 5.12 Konsep Massa ............................................................................................. 128
Gambar 5.13 Interior Perpustakaan ................................................................................... 130
Gambar 5.14 Detail pada Groundplan ............................................................................... 131
Gambar 5.15 Detail pada Interior Bangunan Terapi .......................................................... 132
Gambar 5.16 Detail Bangunan Sanggar ............................................................................ 132
Gambar 6.1 Siteplan ......................................................................................................... 131
Gambar 6.2 Groundplan ................................................................................................... 132
Gambar 6.3 Denah Bangunan Utama ............................................................................. 133
Gambar 6.4 Denah Bangunan Terapi, Musholla, dan Service ........................................ 134
Gambar 6.5 Denah Bangunan Sanggar dan Klinik .......................................................... 135
Gambar 6.6 Tampak Bangunan Utama ........................................................................... 136
Gambar 6.7 Tampak Bangunan Terapi ............................................................................ 137
Gambar 6.8 Tampak Bangunan Sanggar ........................................................................ 138
Gambar 6.9 Tampak Bangunan Service, Klinik, dan Musholla ....................................... 139
Gambar 6.10 Potongan Bangunan Utama dan Terapi ...................................................... 140
Gambar 6.11 Potongan Bangunan Kantin dan Sanggar ................................................... 141
Gambar 6.12 Rencana Pondasi Bangunan Utama dan Service ....................................... 142
Gambar 6.13 Rencana Pondasi Bangunan Terapi dan Musholla ..................................... 143
Gambar 6.14 Rencana Pondasi Bangunan Sanggar dan Klinik ........................................ 144
vii
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.15 Rencana Pembalokan .................................................................................. 145
Gambar 6.16 Rencana Sanitasi ......................................................................................... 146
Gambar 6.17 Rencana Telepon ......................................................................................... 147
Gambar 6.18 Rencana Elektrikal ....................................................................................... 148
Gambar 6.19 Rencana Atap Bangunan Utama dan Klinik ................................................. 149
Gambar 6.20 Rencana Atap Bangunan Terapi dan Sanggar ............................................ 150
Gambar 6.21 Rencana Atap Bangunan Service dan Musholla ......................................... 151
Gambar 6.22 Rencana Fire Protection .............................................................................. 152
Gambar 6.23 Rencana AC ................................................................................................. 153
Gambar 6.24 Detail Atap .................................................................................................... 154
Gambar 6.25 Detail Pembalokan dan Pondasi .................................................................. 155
Gambar 6.26 Perspektif Bangunan Utama ........................................................................ 156
Gambar 6.27 Perspektif Bangunan Terapi ........................................................................ 156
Gambar 6.28 Perspektif Bangunan Sanggar ..................................................................... 156
Gambar 6.29 Perspektif Bangunan Klinik .......................................................................... 157
Gambar 6.30 Suasana Playground .................................................................................... 157
Gambar 6.31 Suasana Kolam Air ...................................................................................... 157
Gambar 6.32 Interior Lobby Bangunan Utama .................................................................. 158
Gambar 6.33 Interior Sanggar Lukis .................................................................................. 158
Gambar 6.34 Interior Gedung Terapi ................................................................................. 158
Gambar 6.35 Interior Terapi ABL ....................................................................................... 158
Gambar 6.36 Interior Fisioterapi ........................................................................................ 158
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 1.1 Persentase penyandang cacat berdasarkan jenis kecacatan ........................... 1
Tabel 1.2 Banyaknya anak cacat menurut kecamatan tahun 2007 .................................... 2
Tabel 1.3 Data Populasi Orang Cacat di Sumatera Utara tahun 2011 ............................... 2
Tabel 1.4 Persentase anak cacat menurut jenis kecacatan dan jenis kelamin tahun 2009 3
Tabel 1.5 Data populasi orang cacat di Sumatera Utara tahun 2011 ................................. 3
Tabel 1.6 Persentase anak cacat 0 – 17 tahun menurut penyebab kecacatan dan tipe darah
tahun 2009 ......................................................................................................... 5
Tabel 1.7 Persentase anak cacat 7 – 17 tahun menurut jenis kelamin dan partisipasi
sekolah tahun 2009 ............................................................................................. 7
Tabel 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi..................................................................................... 28
Tabel 2.2 Rencana Struktur Pusat Pelayanan Kota Medan tahun 2005 ............................ 31
Tabel 2.3 Rencana Struktur Pusat Pelayanan Kota Medan tahun 2030 ............................ 32
Tabel 2.4 Banyaknya Penderita Cacat di Kecamatan Kota Medan ................................... 33
Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Terapi dan Keterampilan ......................................................... 38
Tabel 2.6 Kebutuhan Ruang dan Aktivitas .......................................................................... 51
Tabel 3.1 Warna Yang Disukai Orangtua dan Anak ........................................................... 72
Tabel 4.1 Besaran Ruang Bangunan Terapi ...................................................................... 86
Tabel 4.2 Besaran Ruang Bangunan Sanggar ................................................................... 87
Tabel 4.3 Besaran Ruang Bangunan Utama ...................................................................... 88
Tabel 4.4 Besaran Ruang Pengelola .................................................................................. 89
Tabel 4.5 Besaran Ruang Kantin ........................................................................................ 90
Tabel 4.6 Besaran Ruang Klinik .......................................................................................... 90
Tabel 4.7 Besaran Ruang Bangunan Musholla .................................................................. 91
Tabel 4.8 Besaran Ruang Bangunan Service dan Utilitas .................................................. 91
Tabel 4.9 Kesimpulan Hasil Analisa ................................................................................... 111
Tabel 4.10 Besaran Ruang Lokasi Tuna Netra ................................................................... 92
Tabel 4.11 Kesimpulan Analisa ........................................................................................... 113
Tabel 5.1 Karakter Warna ................................................................................................... 114
Tabel 5.2 Persyaratan Perabot untuk Penyandang Cacat.................................................. 116
ix
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin
keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Lembaga pendidikan
tidak hanya di tunjukkan kepada anak yang memiliki kelengkapan fisik,
tetapi juga kepada anak yang memiliki keterbelakangan mental. Anak-anak
dengan keterbelakangan mental ini memerlukan perhatian khusus tidak
hanya pendidikan
namun sebagai dasar adalah kesehatan. Dalam
mengarahkan setiap pihak untuk menyusun aksi dan program-program
nyata dalam menangani berbagai konsekuensi dari kekhususan yang
dimiliki anak dan atas dasar kepedulian dan tanggung jawab kepada masa
depan anak-anak spesial di Indonesia dibutuhkanlah suatu wadah yang
dapat menampung seluruh kegiatan tersebut. Untuk memberikan
perawatan intensif bagi anak berkebutuhan khusus dalam mendapatkan
perawatan dalam hal terapi-terapi dalam bentuk pelatihan fisik, pelatihan
saraf sensorik – motorik serta pembelajaran pengembangan kemampuan
dan potensi diri dalam peningkatan kualitas hidupnya.
Kata Kunci: pendidikan, berkebutuhan khusus, arsitektur perilaku
ABSTRACT
Education is a basic need of every human being to ensure its survival to be
more beneficial. Educational institutions are not only shown to the child who
has a complete physical, but also to children who have mental retadation.
Children with mental retardation requires special attention not only basic
education but as is health. In directing each party to draw up action and
real programs in addressing the consequences of the specificity of the child
and on the basic of concern and responsibility for the future of the special
children in Indonesia then need a container that can hold all of these
activities. To provide intensive care of children with special needs in getting
treatment in matters therapies in the form of physical training, training of
sensory nerve – motor development and learning ability and potential to
improve quality of life.
Key words: education, special needs, behavioral architecture
x
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin
keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Lembaga pendidikan
tidak hanya di tunjukkan kepada anak yang memiliki kelengkapan fisik,
tetapi juga kepada anak yang memiliki keterbelakangan mental. Anak-anak
dengan keterbelakangan mental ini memerlukan perhatian khusus tidak
hanya pendidikan
namun sebagai dasar adalah kesehatan. Dalam
mengarahkan setiap pihak untuk menyusun aksi dan program-program
nyata dalam menangani berbagai konsekuensi dari kekhususan yang
dimiliki anak dan atas dasar kepedulian dan tanggung jawab kepada masa
depan anak-anak spesial di Indonesia dibutuhkanlah suatu wadah yang
dapat menampung seluruh kegiatan tersebut. Untuk memberikan
perawatan intensif bagi anak berkebutuhan khusus dalam mendapatkan
perawatan dalam hal terapi-terapi dalam bentuk pelatihan fisik, pelatihan
saraf sensorik – motorik serta pembelajaran pengembangan kemampuan
dan potensi diri dalam peningkatan kualitas hidupnya.
Kata Kunci: pendidikan, berkebutuhan khusus, arsitektur perilaku
ABSTRACT
Education is a basic need of every human being to ensure its survival to be
more beneficial. Educational institutions are not only shown to the child who
has a complete physical, but also to children who have mental retadation.
Children with mental retardation requires special attention not only basic
education but as is health. In directing each party to draw up action and
real programs in addressing the consequences of the specificity of the child
and on the basic of concern and responsibility for the future of the special
children in Indonesia then need a container that can hold all of these
activities. To provide intensive care of children with special needs in getting
treatment in matters therapies in the form of physical training, training of
sensory nerve – motor development and learning ability and potential to
improve quality of life.
Key words: education, special needs, behavioral architecture
x
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin
keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki
kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap
warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam
kemampuan (difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 (1).
Sementara itu lembaga pendidikan tidak hanya di tunjukkan kepada anak
yang memiliki kelengkapan fisik, tetapi juga kepada anak yang memiliki
keterbelakangan mental. Mereka dianggap sosok yang tidak berdaya, sehingga
perlu di bantu dan di kasihani untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu di
sediakan berbagai bentuk layanan pendidikan atau sekolah bagi mereka. Pada
dasarnya pendidikan untuk berkebutuhan khusus sama dengan pendidikan anakanak pada umumnya. Disamping itu pendidikan luar biasa, tidak hanya bagi anak –
anak yang berkebutuhan khusus, tetapi juga di tujukan kepada anak-anak normal
yang lainnya.
Beberapa sekolah telah dibuka bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus ini.
Sistem pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan siswa menjadi salah satu
keunggulan yang ditawarkan sekolah – sekolah ini. Jadi anda tidak perlu khawatir
dengan masa depan anak anda karena sekolah ini membekali anak untuk bisa
hidup mandiri dalam hidupnya dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Pada tahun 2009, Badan Pusat Statistik (BPS) menyajikan data statistik
disabilitas dalam SUSENAS 2009 dengan kategori kecacatan dengan jumlah total
adalah 2.126.998 jiwa di Indonesia.
Tabel 1.1 Persentase penyandang cacat berdasarkan jenis kecacatan
Jenis kecacatan
Jumlah (%)
Jumlah (jiwa)
Tuna Netra
15,93
338.796,85
Tuna Rungu
10,52
223.737,78
Tuna Wicara
7,12
151.427,09
Tuna Rungu Wicara
3,46
73.586,76
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
1
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
Tuna Daksa
33,75
717.789,94
Tuna Grahita
13,68
290.944,19
Tuna Ganda
7,03
149.512,99
Jiwa
8,52
181.202,08
100,0
2.126.998
Jumlah total
Sumber : Data BPS, Susenas RI 2009
Data Badan Pusat Statistik tahun 2007 mencatat banyaknya rumah tangga
yang memiliki anak cacat di Medan dengan jumlah 394 orang.
Tabel 1.2 Banyaknya anak cacat menurut kecamatan tahun 2007
Kecamatan
Anak Cacat
(1)
(2)
Medan Johor
31
Medan Amplas
17
Medan Denai
44
Medan Polonia
26
Medan Baru
2
Medan Sunggal
30
Medan Barat
10
Medan Tembung
31
Medan Labuhan
65
Medan Marelan
65
Medan Belawan
73
Total
394
Sumber : BPS 2007
Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat tahun
2008, terdapat jumlah populasi penyandang cacat di Sumatera Utara dari total
penduduk 51.836 jiwa.
Tabel 1.3 Data Populasi Orang Cacat di Sumatera Utara tahun 2008
Jenis Cacat
Jumlah (orang)
(1)
(2)
Tuna Netra
10.097
Tuna Daksa
15.250
Tuna Rungu
5.252
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
2
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
Tuna Wicara
4.393
Tuna Rungu Wicara
11.303
Tuna Grahita
9.844
Tuna Ganda
5.342
Total
46.494
Sumber : PPLS 2008 (Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat)
Dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2009 di Sumatera Utara
terdapat anak yang menyandang cacat menurut jenis kecacatan dan jenis kelamin
terlihat bahwa dari 49 ribu anak cacat, sepertiganya (31,71 persen) menyandang
cacat tubuh, kemudian cacat mental (tuna grahita) sebesar 22,07 persen dan cacat
wicara/bisu sebesar 8,25 persen. Dilihat menurut jenis kelamin, pola tersebut di atas
terjadi baik pada anak laki-laki maupun perempuan.
Tabel 1.4 Persentase Anak Cacat menurut jenis kecacatan
dan jenis kelamin tahun 2009
Jenis Cacat
Laki-laki +
Perempuan
Anak Cacat
(jiwa)
(%)
(1)
(4)
(5)
Tuna Netra
10,71
5.248
Tuna Rungu
5,15
2.524
Tuna Wicara
6,09
2984
Tuna Rungu Wicara
13,73
6.728
Tuna Daksa
31,71
15.538
Tuna Grahita
22,07
10.014
Tuna Ganda
8,25
4043
Gangguan Jiwa
2,29
1.122
100,00
49.000
Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul 2009, BPS
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah populasi orang dengan
kecacatan di Sumatera Utara pada tahun 2011 :
Tabel 1.5 Data Populasi Orang Cacat di Sumatera Utara tahun 2011
Jenis Cacat
Jumlah (orang)
(1)
(2)
Tuna netra
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
7002
3
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
Tuna daksa
24.306
Tuna grahita
10.785
Tuna laras
2268
Tuna ganda
3552
Tuna rungu wicara
10.645
Total
58.558
Sumber : Profil Anak Indonesia
Dari data diatas dapat dilihat bahwa persentase yang terus meningkat dan
dengan jumlah terbanyak adalah penderita cacat tuna daksa, tuna netra, tuna rungu
wicara dan tuna grahita.
Populasi anak berkebutuhan khusus di Indonesia diperkirakan mencapai 350
ribu orang. Namun, jumlah anak yang sudah masuk di jenjang pendidikan baru
sekitar 85 ribu orang. Mereka ditampung di sekitar 1.600 sekolah luar biasa seIndonesia. Artinya, pemerintah baru mengkomodir sekitar 30 persen anak
berkebutuhan khusus. Selain faktor biaya, banyak orang tua yang cenderung
menyembunyikan anaknya karena merasa malu.1
Peningkatan anak cacat ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : 2
a) Faktor penyebab anak berkebutuhan khusus yang terjadi pada pra kelahiran
antara lain : Gangguan Genetika (Kelainan Kromosom, Transformasi); Infeksi
Kehamilan;
Usia Ibu Hamil (high risk group); Keracunan Saat Hamil;
Pengguguran; dan Lahir Prematur.
b) Faktor penyebab anak berkebutuhan khusus yang terjadi selama proses
kelahiran adalah Proses kelahiran lama (Anoxia), prematur, kekurangan
oksigen; Kelahiran dengan alat bantu (Vacum); Kehamilan terlalu lama: > 40
minggu.
c) Faktor penyebab anak berkebutuhan khusus yang terjadi setelah proses
kelahiran yaitu Penyakit infeksi bakteri (TBC/ virus); Kekurangan zat makanan
(gizi, nutrisi); kecelakaan; dan keracunan.
Berdasarkan faktor tersebut di atas, sebagian besar (70,21 persen) anak
cacat disebabkan oleh bawaan lahir, kemudian karena penyakit (15,70 persen) dan
kecelakaan/bencana alam sebesar 10,88 persen. Pola yang sama terjadi baik di
daerah perkotaan maupun daerah pedesaan.
1
http://www.swatt-online.com/
Irwanto, Kasim Eva Rahmi, dkk. 2010. Analisis Situasi Penyandang Disabilitas di
Indonesia. Pusat Kajian Disabilitas. Fakultas Ilmu Sosial dan Politi. Jakarta.
2
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
4
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
Tabel 1.6 Persentase Anak Cacat 0-17 Tahun menurut penyebab kecacatan dan tipe darah
tahun 2009
Penyebab Kecacatan
Perkotaan
Pedesaan
Perkotaan +
Pedesaan
(1)
(2)
(3)
(4)
Bawaan sejak lahir
70,40
70,05
70,21
Kecelakaan/bencana alam
10,64
11,07
10,88
Kurang gizi
1,90
1,43
1,64
Tekanan hidup/stress
0,95
2,08
1,57
Penyakit
16,11
15,37
15,70
Jumlah
100,00
100,00
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul 2009, BPS
Selain secara populasi jumlahnya terus bertambah, ada persoalan mendesak
yang perlu mendapat perhatian serius menyangkut keadaan tumbuh kembang dan
kelanjutan pendidikan anak-anak spesial itu. Meski demikian, dengan segala
keadaannya, bukan berarti mereka kehilangan kesempatan untuk memperoleh
hidup seperti anak-anak lain pada umumnya. Anak-anak dengan label kekhususan
ini tetap harus mendapat ruang hidup yang layak dan kesempatan yang sama untuk
mengoptimalkan potensi yang mereka miliki dan berhak mendapat kehidupan yang
layak, berkesempatan mengembangkan potensinya, dan memiliki kesempatan
menjadi orang dewasa yang bahagia seperti impian banyak orang pada umumnya.
Undang-undang No. 4 Tahun 1997 menegaskan bahwa penyandang cacat
merupakan bagian masyarakat Indonesia yang juga memiliki kedudukan, hak,
kewajiban, dan peran yang sama. Pada pasal 6 dijelaskan bahwa
setiap
penyandang cacat berhak memperoleh: (1) pendidikan pada semua satuan, jalur,
jenis, dan jenjang pendidikan; (2) pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai
jenis dan derajat kecacatan, pendidikan, dan kemampuannya; (3) perlakuan yang
sama untuk berperan dalam pembangunan dan menikmati hasil-hasilnya; (4)
aksesibilitas dalam rangka kemandiriannya; (5) rehabilitasi, bantuan sosial, dan
pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial; dan (6) hak yang sama untuk
menumbuhkembangkan bakat, kemampuan, dan kehidupan sosialnya, terutama
bagi penyandang cacat anak dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
Selain itu, terdapat dasar-dasar hukum yang mendasari pendidikan terhadap
anak berkebutuhan khusus, yaitu :
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
5
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
UUD 1945 Pasal 31 ayat (1), “Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan
pengajaran”
UURI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 5 ayat 920, “Warga Negara yang memiliki
kelainan fisik, mental/intelektual, sosial, dan emosional berhak memperoleh
pendidikan.
Salinan Peraturan Menteri pendidikan Nasional Indonesia Nomor 70 Tahun
2009, “Bahwa peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,
sosial dan atau memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa perlu
mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan asasinya, dan
peserta didik yang memiliki kelaianan sebagaimana dimaksud terdiri dari :
tunanetra;
tunarungu;
tunawicara;
tunagrahita;
tunadaksa;
tunalaras;
berkesulitan belajar; lamban belajar; autis; memiliki gangguan motorik; menjadi
korban penyalahgunann narkoba,obat terlarang dan zat adiktif lainnya; memiliki
kelainan lainnya; tunaganda.”
Seluruh warga negara tanpa terkecuali apakah dia mempunyai kelainan atau
tidak mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Hal ini dijamin
oleh UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang mengumumkan “Bahwa tiap-tiap warga
negara berhak mendapat pengajaran.”
Pada tahun 2003 Pemerintah mengeluarkan Undang- Undang No 20 tentang
sistem pendidikan nasional (UUSPN). Dalam undang – undang tersebut
dikemukakan hal- hal yang erat hubungan dengan pendidikan bagi anak-anak
dengan kebutuhan pendidikan khusus sebagai berikut ;
Bab 1 (Pasal 1 ayat 18); Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang
harus di ikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan
pemerintah daerah.
Bab II (Pasal 4 ayat 1); Pendidikan diselenggarakan secara demokratis
berdasarkan HAM, agama, kultural, dan kemajemukan bangsa.
Bab IV (Pasal 5 ayat 1); Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu baik yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual atau sosial berhak memperoleh pendidikan
khusus.
Bab V bagian 11 Pendidikan khusus (Pasal 32 ayat 1; Pendidikan khusus bagi
peserta yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
6
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial atau memiliki potensi
kecerdasan.
Menurut WHO, diperkirakan terdapat sekitar 7-10 % anak berkebutuhan
khusus dari total populasi anak. Menurut data Sensus Nasional Biro Pusat Statistik
tahun 2003 jumlah penyandang cacat di Indonesia sebesar 0,7% dari jumlah
penduduk sebesar 211.428.572 atau sebanyak 1.480.000 jiwa. Dari jumlah tersebut
24,45% atau 361.860 diantaranya adalah anak-anak usia 0-18 tahun dan 21,42%
atau 317.016 anak merupakan anak cacat usia sekolah (5-18 tahun). Sekitar 66.610
anak usia sekolah penyandang cacat (14,4% dari seluruh anak penyandang cacat)
ini terdaftar di Sekolah Luar Biasa (SLB). Ini berarti masih ada 295.250 anak
penyandang
cacat (85,6%)
ada di masyarakat
dibawah pembinaan dan
pengawasan orang tua dan keluarga dan pada umumnya belum memperoleh akses
pelayanan kesehatan sebagaimana mestinya. Pada tahun 2009 jumlah anak
penyandang cacat yang ada di Sekolah meningkat menjadi 85.645 dengan rincian
di SLB sebanyak 70.501 anak dan di sekolah inklusif sebanyak 15.144 anak.
Tabel 1.7 Persentase anak cacat 7-17 tahun menurut jenis kelamin dan partisipasi sekolah
tahun 2009
Jenis Kelamin
Tidak/belum
pernah
sekolah
Masih
Sekolah
Tidak
Sekolah
Lagi
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Laki-laki
42,69
37,94
19,37
100,00
Perempuan
45,37
33,25
21,38
100,00
Laki-laki + perempuan
43,87
35,87
20,26
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul 2009, BPS
Tabel menunjukkan hampir separuh (43,87 persen) anak cacat usia sekolah
(7-17 tahun) belum pernah mengecap pendidikan, sepertiganya (35,87 persen)
sedang sekolah dan sekitar 20,26 persen berstatus tidak sekolah lagi. Kondisi ini
menggambarkan perlunya perhatian khusus terutama penyandang cacat yang
seharusnya bersekolah seyogyanya dapat bersekolah selayaknya anak seusianya.
Oleh karena itu, dalam mengarahkan setiap pihak untuk menyusun aksi dan
program-program nyata dalam menangani berbagai konsekuensi dari kekhususan
yang dimiliki anak dan atas dasar kepedulian dan tanggung jawab kepada masa
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
7
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
depan anak-anak spesial di Indonesia dibutuhkanlah suatu wadah yang dapat
menampung seluruh kegiatan tersebut.
I.2
Maksud dan Tujuan
Bagi anak penderita anak berkebutuhan khusus :
1.
Untuk memberikan perawatan intensif bagi anak berkebutuhan khusus dalam
mendapatkan perawatan dalam hal terapi-terapi dalam bentuk pelatihan fisik,
pelatihan saraf sensorik – motorik serta pembelajaran pengembangan
kemampuan dan potensi diri dalam peningkatan kualitas hidupnya.
2.
Untuk memfasilitasi anak berkebutuhan khusus supaya mereka dapat menjadi
mandiri dan dianggap sebagai anggota masyarakat yang mempunyai
kemampuan seperti masyarakat normal dengan dapat menyumbangkan
sesuatu yang berguna bagi komunitas bernegara.
3.
Untuk meningkatkan kemauan untuk hidup bermasyarakat dan bersosialisasi
tanpa harus meminta-minta e
ARSITEKTUR PERILAKU
LAPORAN PERANCANGAN
TGA – 490 TUGAS AKHIR
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012/2013
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Arsitektur
Oleh
SESILIA GLORIA SIMARMATA
090406069
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU
Oleh:
SESILIA GLORIA SIMARMATA
09 0406 069
Medan,
Juli 2013
Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc, Ph.D
Ir. N. Vinky Rahman, M.T
NIP : 196307161998022001
NIP : 196606221997021001
NIP : 196307161998022001
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. N. Vinky Rahman, M.T.
NIP. 19660622 199702 1 001
Universitas Sumatera Utara
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR
(SHP2A)
Nama
NIM
Judul Proyek Tugas Akhir
Tema
Rekapitulasi Nilai
A
B+
: Sesilia Gloria Simarmata
: 090406069
: Pusat Perawatan Anak Berkebutuhan Khusus
: Arsitektur Perilaku
:
B
C+
C
D
E
Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan:
No
.
Status
1
Lulus Langsung
2
Lulus
Melengkapi
3
Perbaikan
Tanpa Sidang
4
Perbaikan
Dengan Sidang
5
Tidak Lulus
Waktu
Pengumpulan
Laporan
Medan,
Paraf
Pembimbing I
Paraf
Pembimbing II
Kordinator
TKA – 490
Juli 2013
Ketua Departemen Arsitektur
Koordinator TKA-490
Ir. N. Vinky Rahman, M.T.
NIP. 196606221997021001
Ir. Basaria Talarosa, M.T.
NIP. 196501091995012001
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat,
kasih yang berkelimpahan, penyertaan dan hikmat yang diberikan-Nya dalam
memulai dan menyelesaikan proyek Tugas Akhir pada tahun 2013 ini sebagai
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Departemen
Arsitektur Universitas Sumatera Utara. Penulis mengucap syukur untuk setiap hal,
baik kesukaan maupun kesukaran dalam menjalani langkah demi langkah dengan
Banyak suka dan duka yang penulis rasakan selama proses Tugas Akhir ini,
dan penulis tidak menjalaninya sendiri karena Tuhan memberikan orang- orang
yang mengasihi dan mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada kedua orang tua saya, Abdon Simarmata dan Megawati SInambela,
untuk cinta kasih, doa, dukungan, kesabaran, perhatian, semangat, dan juga materi
kepada saya. Juga kepada kakak saya Evita, abang saya Aran, dan adik saya Gita.
Terima kasih karena telah menjadi keluarga yang terbaik.
Pada kesempatan ini juga dengan tulus dan kerendahan hati, saya
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar –
besarnya kepada pembimbing tugas akhir saya ibu Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc,
Ph.D dan bapak Ir. N. Vinky Rahman, M.T serta kepada para penguji bapak
Firman Eddy, S.T., M.T, dan ibu R. Lisa Suryani, S.T., M.T. atas kesediaan
membimbing, memotivasi, memberi ilmu, memberi masukan dan waktu beliau
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga saya tujukan kepada:
Bapak Ir. N. Vinky Rahman, M.T. sebagai Ketua Departemen Arsitektur dan
bapak Imam Faisal Pane, S.T., M.T. sebagai Sekretaris Departemen
Arsitektur.
Ibu Ir. Basaria Talarosa, M.T. selaku Koordinator Tugas Akhir, Departemen
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
i
Universitas Sumatera Utara
Sahabat-sahabat saya yang menjadi tempat bekeluh kesah, memberi
semangat dan bertukar pikiran Maria, Angelina, Parwinder, Admilia, Rica,
Kiki, Johannes, Anggi, dan Lopiana.
Teman-teman 2009 yang juga turut membantu dan mendukung saya Dessy,
Agata,Theresia, Yemima, Rina, Tami, Bonita, Florine, Angela, David dan
juga kakak kami Kak Heni stambuk 2008.
Teman – teman kelompok tugas akhir Horas, Wintoni, Bonita, Beatrice,
Riyadi, Bang Tumpal, Bang Romy, Bang Meduk dan Kak Nisa atas
kesetiakawanan dan perjuangan bersama.
Adik-adik stambuk 2011 terutama Faridah, Departemen Arsitektur, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan dan melimpahkan kasih dan
anugerah-Nya bagi mereka atas segala yang telah diperbuat untuk penulis.
Saya sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih memiliki
banyak kekurangan Maka dari itu saya membuka diri terhadap kritikan dan saran
bagi penyempurnaan tgas akhir ini agar dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khusunya di lingkungan Departemen Arsitektur
USU
Medan, Juli 2013
Penulis
Sesilia Gloria Simarmata
NIM 090406069
ii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ ix
ABSTRAK .......................................................................................................................... x
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
BAB II
Latar Belakang ..........................................................................................
Maksud dan Tujuan .................................................................................
Masalah Perancangan ............................................................................
Pendekatan ..............................................................................................
Ruang Lingkup / Batasan Proyek ............................................................
Kerangka Berpikir ....................................................................................
Sistematika Laporan ................................................................................
1
8
9
9
10
11
12
DESKRIPSI PROYEK ....................................................................................... 13
2.1
2.2
Terminologi Judul .....................................................................................
Tinjauan Umum .........................................................................................
2.2.1 Sejarah Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus .....................
2.2.2 Jenis dan Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus ......................
2.2.2.1 Tuna Grahita (Mental Retardation) ....................................
a. Pengertian Tuna Grahita ..............................................
b. Identifikasi Anak Tuna Grahita (Down Sindrom) ...........
c. Kualitas Hidup Anak Down Sindrom ..............................
d. Metode Pelatihan ...........................................................
2.2.2.2 Tuna Rungu Wicara (Communication Disorder and
Deafness) ...........................................................................
a. Pengertian Tuna Rungu ...............................................
b. Identifikasi Anak Tuna Rungu .......................................
2.2.2.3 Tuna Netra (Partially Seing and Legally Blind) ..................
a. Pengertian Tuna Netra .................................................
b. Identifikasi dan Karakteristik Anak Tuna Netra .............
c. Pengelompokan Tuna Netra ..........................................
d. Pembelajaran Anak Tuna Netra ....................................
2.2.2.4 Tuna Daksa (Physical Disability)........................................
a. Pengertian Tuna Daksa ................................................
b. Identifikasi Anak Tuna Daksa ........................................
c. Karakteristik Sosial / Emosional Tuna Daksa ................
2.2.2.5 Anak Lamban Belajar .........................................................
a. Pengertian Anak Lamban Belajar .................................
b. Karakteristik Anak Lamban Belajar ...............................
2.2.2.6 Anak Berkesulitan Belajar ..................................................
a. Pengertian Anak Berkesulitan Belajar ..........................
b. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar ........................
2.2.2.7 Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa .......................
13
14
14
15
15
15
16
17
18
19
19
19
20
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
24
25
25
25
26
iii
Universitas Sumatera Utara
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
BAB III
26
26
27
27
28
29
30
34
36
36
36
36
37
37
37
50
51
58
58
59
59
59
59
60
62
ELABORASI TEMA............................................................................................ 65
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
BAB IV
a. Pengertian Anak Cerdas Istimewa dan Bakat
Istimewa ........................................................................
b. Karakteristik Anak Lamban Belajar ...............................
Tinjauan Lokasi..........................................................................................
2.3.1 Kondisi Lingkungan ........................................................................
2.3.2 Persyaratan dan Kriteria Pemilihan Lokasi .....................................
2.3.3 Kriteria Desain Tapak ......................................................................
2.3.4 Analisa Pemilihan Lokasi.................................................................
2.3.5 Deskripsi Lokasi Site sebagai Tapak Rancangan ...........................
Tinjauan Fungsi Bangunan ........................................................................
2.4.1 Tinjauan Pengguna. .......................................................................
2.4.2 Program Kegiatan ...........................................................................
a. Kelompok Kegiatan Utama .........................................................
b. Kelompok Kegiatan Penunjang ...................................................
c. Kelompok Kegiatan Pengelola ....................................................
d. Jadwal Kegiatan ..........................................................................
2.4.3 Perilaku Pengguna Bangunan ........................................................
Kebutuhan Ruang ......................................................................................
Tinjauan Kasus Proyek .............................................................................
2.6.1 Kelayakan Fungsional ...................................................................
2.6.2 Kelayakan Ekonomi ........................................................................
2.6.3 Kelayakan Lokasi ...........................................................................
Studi Banding Proyek Sejenis ...................................................................
2.7.1 Yayasan Karya Murni Medan .........................................................
2.7.2 SLB Karya Tulus Namo Pencawir ...................................................
2.7.3 Sekolah Alam Medan ......................................................................
Pengertian Arsitektur Perilaku ................................................................... 65
3.1.1 Arsitektur.......................................................................................... 65
3.1.2 Perilaku ............................................................................................ 66
3.1.3 Arsitektur Perilaku ........................................................................... 66
Kajian Arsitektur Perilaku .......................................................................... 67
3.2.1 Perilaku Sebagai Suatu Pendekatan .............................................. 67
3.2.2 Psikologi Sosial ............................................................................... 67
3.2.3 Konsep Kajian Arsitektur Lingkungan dan Perilaku ........................ 68
3.2.4 Psikologi Lingkungan ....................................................................... 69
3.2.5 Psikologi Manusia ............................................................................ 69
3.2.6 Arsitektur Untuk Manusia ................................................................. 70
Interpretasi Tema....................................................................................... 72
3.3.1 Pendalaman Perancangan ............................................................ 73
3.3.1.1 Perilaku Anak Tuna Netra ................................................. 73
3.3.1.2 Perilaku Anak Tuna Grahita ............................................. 74
3.3.1.3 Perilaku Anak Tuna Daksa ............................................... 74
3.3.1.4 Perilaku Anak Tuna Rungu Wicara .................................. 75
3.3.2 Pengaruh Perilaku Anak Cacat Fisik Terhadap Perancangan ...... ..75
Kaitan Tema dengan Proyek ...................................................................... 78
Studi Banding Tema Sejenis ....................................................................... 78
3.5.1 Els Colors Kindergarten.................................................................. 78
3.5.2 Toyama Children Center ................................................................. 80
3.5.3 Fawood Children Center.................................................................. 80
ANALISIS .......................................................................................................... 82
4.1
Analisis Fungsional .................................................................................... 82
iv
Universitas Sumatera Utara
4.1.1 Analisa Aktifitas ..............................................................................
4.1.2 Analisa Fasilitas ...............................................................................
4.1.3 Analisa Jumlah Pengguna ..............................................................
4.1.4 Program Ruang ..............................................................................
4.1.5 Persyaratan Teknis .........................................................................
4.2 Analisa Kondisi Lingkungan ......................................................................
4.2.1 Analisa Lokasi (Posisi Site terhadap Kota – Kawasan
Lingkungan ......................................................................................
4.2.2 Kondisi Eksisting Lahan ..................................................................
4.2.3 Tata Guna Lahan .............................................................................
4.2.4 Analisa Sirkulasi ..............................................................................
4.2.4.1 Analisa Sirkulasi Kendaraan ...............................................
4.2.4.2 Analisa Sirkulasi Manusia ...................................................
4.2.5 Analisa Pencapaian ...........................................................................
4.2.6 Analisa Potensi Entrance ...................................................................
4.2.7 Analisa View Dari Tapak ....................................................................
4.2.8 Analisa Matahari ................................................................................
4.2.9 Analisa Kebisingan .............................................................................
4.2.4.1 Analisa Kebisingan Ke Dalam ..............................................
4.2.4.2 Analisa Kebisingan Ke Luar .................................................
4.2.10 Sarana dan Prasarana .....................................................................
4.3 Kesimpulan Analisa ...................................................................................
BAB V
82
83
83
85
92
95
95
96
99
100
100
101
104
105
105
107
108
108
109
110
111
KONSEP ............................................................................................................ 113
5.1
5.2
5.3
Konsep Dasar ............................................................................................
Pendalaman Perancangan ........................................................................
5.2.1 Karakter Warna ..............................................................................
5.2.2 Tinjauan Perabot ............................................................................
5.2.3 Karakter Warna ..............................................................................
5.2.4 Tinjauan Perabot ............................................................................
Konsep Perancangan ...............................................................................
5.3.1 Zoning ..............................................................................................
5.3.2 Organisasi Ruang ...........................................................................
5.3.3 Pencapaian, Entrance, dan Sirkulasi .............................................
5.3.4 Vegetasi dan Lansekap ..................................................................
5.3.5 Bentukan Massa .............................................................................
5.3.6 Penggunaan Warna ........................................................................
5.3.7 Perancangan Ruang Dalam ...........................................................
5.3.8 Detail Arsitektural ...........................................................................
113
114
114
115
112
115
118
118
119
120
121
124
128
129
131
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... xi
LAMPIRAN ......................................................................................................................... xii
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1.1 Skema Dasar Pemikiran .............................................................................. 11
Gambar 2.1 Peta Kota Medan .......................................................................................... 27
Gambar 2.2 Peta Wilayah Pengembangan Pembangunan ............................................. 30
Gambar 2.3 Peta Sumatera Utara ................................................................................... 35
Gambar 2.4 Peta Kota Medan ......................................................................................... 35
Gambar 2.5 Peta Kecamatan Medan Labuhan ............................................................... 35
Gambar 2.6 Peta Lokasi Site ........................................................................................... 35
Gambar 2.7 Skema Perilaku Pengelola ........................................................................... 50
Gambar 2.8 Skema Perilaku Pelatih dan Pengajar ......................................................... 50
Gambar 2.9 Skema Perilaku Anak Berkebutuhan Khusus .............................................. 50
Gambar 2.10 Skema Perilaku Anak Normal ...................................................................... 51
Gambar 2.11 Skema Perilaku Pengunjung ........................................................................ 51
Gambar 2.12 Tari Seribu Tangan oleh Anak Berkebutuhan Khusus di Yayasan Kary Murni
Medan ......................................................................................................... 60
Gambar 2.13 Ruang Terapi Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ................................ 61
Gambar 2.14 Perpustakaan Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ................................ 61
Gambar 2.15 Ruang Kelas Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir .................................. 61
Gambar 2.16 Ruang Keterampilan Memasak Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ..... 62
Gambar 2.17 Ruang Musik dan Terapi Perilaku Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir .. 62
Gambar 2.18 Ruang Komputer Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ............................ 62
Gambar 2.19 Ruang Kumpul Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ............................... 62
Gambar 2.20 Ruang Makan Bersama Yayasan Karya Tulus Namo Pencawir ................. 62
Gambar 2.21 Kegiatan Keterampilan Sekolah Alam Medan ............................................. 64
Gambar 3.1 Tampak Depan Sekolah Els Colors Kindergarten ....................................... 78
Gambar 3.2 Sekolah Els Colors Kindergarten ................................................................. 79
Gambar 3.3 Interior Sekolah Els Colors Kindergarten ..................................................... 80
Gambar 3.4 Toyama Children Center .............................................................................. 80
Gambar 3.5 Fawood Children Center .............................................................................. 81
Gambar 3.6 Interior Fawood Children Center .................................................................. 81
Gambar 4.1 Batas-batas site ........................................................................................... 97
Gambar 4.2 Kondisi Eksisting site ................................................................................... 98
Gambar 4.3 Peta Tata Guna Lahan ................................................................................. 99
Gambar 4.4 Analisa Sirkulasi Kendaraan ........................................................................ 100
Gambar 4.5 Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki ....................................................................... 102
vi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Analisa Pencapaian ...................................................................................... 104
Gambar 4.7 Analisa Potensi Entrance .............................................................................. 105
Gambar 4.8 Analisa View Dari Tapak ............................................................................... 106
Gambar 4.9 Analisa Matahari ........................................................................................... 107
Gambar 4.10 Analisa Kebisingan Ke Dalam ....................................................................... 109
Gambar 4.11 Analisa Kebisingan Ke Luar .......................................................................... 109
Gambar 4.12 Sarana dan Prasarana Sekitar Site .............................................................. 110
Gambar 5.1 Ramp Khusus Tuna Grahita.......................................................................... 113
Gambar 5.2 Toilet Khusus ABK ........................................................................................ 113
Gambar 5.3 Blind Paving ................................................................................................. 114
Gambar 5.4 Contoh Penerapan Pola Penataan Ruang Anak ......................................... 117
Gambar 5.5 Skema Konsep Perancangan Tapak ........................................................... 118
Gambar 5.6 Konsep Zoning Tapak .................................................................................. 118
Gambar 5.7 Konsep Perancangan Organisasi Ruang ..................................................... 119
Gambar 5.8 Konsep Perancangan Pencapaian, Entrance, Sirkulasi .............................. 120
Gambar 5.9 Konsep Perancangan Vegetasi dan Lansekap ............................................ 121
Gambar 5.10 Bagan Konsep Perancangan ....................................................................... 125
Gambar 5.11 Bagan Konsep Perancangan Bentukan Massa ........................................... 126
Gambar 5.12 Konsep Massa ............................................................................................. 128
Gambar 5.13 Interior Perpustakaan ................................................................................... 130
Gambar 5.14 Detail pada Groundplan ............................................................................... 131
Gambar 5.15 Detail pada Interior Bangunan Terapi .......................................................... 132
Gambar 5.16 Detail Bangunan Sanggar ............................................................................ 132
Gambar 6.1 Siteplan ......................................................................................................... 131
Gambar 6.2 Groundplan ................................................................................................... 132
Gambar 6.3 Denah Bangunan Utama ............................................................................. 133
Gambar 6.4 Denah Bangunan Terapi, Musholla, dan Service ........................................ 134
Gambar 6.5 Denah Bangunan Sanggar dan Klinik .......................................................... 135
Gambar 6.6 Tampak Bangunan Utama ........................................................................... 136
Gambar 6.7 Tampak Bangunan Terapi ............................................................................ 137
Gambar 6.8 Tampak Bangunan Sanggar ........................................................................ 138
Gambar 6.9 Tampak Bangunan Service, Klinik, dan Musholla ....................................... 139
Gambar 6.10 Potongan Bangunan Utama dan Terapi ...................................................... 140
Gambar 6.11 Potongan Bangunan Kantin dan Sanggar ................................................... 141
Gambar 6.12 Rencana Pondasi Bangunan Utama dan Service ....................................... 142
Gambar 6.13 Rencana Pondasi Bangunan Terapi dan Musholla ..................................... 143
Gambar 6.14 Rencana Pondasi Bangunan Sanggar dan Klinik ........................................ 144
vii
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.15 Rencana Pembalokan .................................................................................. 145
Gambar 6.16 Rencana Sanitasi ......................................................................................... 146
Gambar 6.17 Rencana Telepon ......................................................................................... 147
Gambar 6.18 Rencana Elektrikal ....................................................................................... 148
Gambar 6.19 Rencana Atap Bangunan Utama dan Klinik ................................................. 149
Gambar 6.20 Rencana Atap Bangunan Terapi dan Sanggar ............................................ 150
Gambar 6.21 Rencana Atap Bangunan Service dan Musholla ......................................... 151
Gambar 6.22 Rencana Fire Protection .............................................................................. 152
Gambar 6.23 Rencana AC ................................................................................................. 153
Gambar 6.24 Detail Atap .................................................................................................... 154
Gambar 6.25 Detail Pembalokan dan Pondasi .................................................................. 155
Gambar 6.26 Perspektif Bangunan Utama ........................................................................ 156
Gambar 6.27 Perspektif Bangunan Terapi ........................................................................ 156
Gambar 6.28 Perspektif Bangunan Sanggar ..................................................................... 156
Gambar 6.29 Perspektif Bangunan Klinik .......................................................................... 157
Gambar 6.30 Suasana Playground .................................................................................... 157
Gambar 6.31 Suasana Kolam Air ...................................................................................... 157
Gambar 6.32 Interior Lobby Bangunan Utama .................................................................. 158
Gambar 6.33 Interior Sanggar Lukis .................................................................................. 158
Gambar 6.34 Interior Gedung Terapi ................................................................................. 158
Gambar 6.35 Interior Terapi ABL ....................................................................................... 158
Gambar 6.36 Interior Fisioterapi ........................................................................................ 158
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 1.1 Persentase penyandang cacat berdasarkan jenis kecacatan ........................... 1
Tabel 1.2 Banyaknya anak cacat menurut kecamatan tahun 2007 .................................... 2
Tabel 1.3 Data Populasi Orang Cacat di Sumatera Utara tahun 2011 ............................... 2
Tabel 1.4 Persentase anak cacat menurut jenis kecacatan dan jenis kelamin tahun 2009 3
Tabel 1.5 Data populasi orang cacat di Sumatera Utara tahun 2011 ................................. 3
Tabel 1.6 Persentase anak cacat 0 – 17 tahun menurut penyebab kecacatan dan tipe darah
tahun 2009 ......................................................................................................... 5
Tabel 1.7 Persentase anak cacat 7 – 17 tahun menurut jenis kelamin dan partisipasi
sekolah tahun 2009 ............................................................................................. 7
Tabel 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi..................................................................................... 28
Tabel 2.2 Rencana Struktur Pusat Pelayanan Kota Medan tahun 2005 ............................ 31
Tabel 2.3 Rencana Struktur Pusat Pelayanan Kota Medan tahun 2030 ............................ 32
Tabel 2.4 Banyaknya Penderita Cacat di Kecamatan Kota Medan ................................... 33
Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Terapi dan Keterampilan ......................................................... 38
Tabel 2.6 Kebutuhan Ruang dan Aktivitas .......................................................................... 51
Tabel 3.1 Warna Yang Disukai Orangtua dan Anak ........................................................... 72
Tabel 4.1 Besaran Ruang Bangunan Terapi ...................................................................... 86
Tabel 4.2 Besaran Ruang Bangunan Sanggar ................................................................... 87
Tabel 4.3 Besaran Ruang Bangunan Utama ...................................................................... 88
Tabel 4.4 Besaran Ruang Pengelola .................................................................................. 89
Tabel 4.5 Besaran Ruang Kantin ........................................................................................ 90
Tabel 4.6 Besaran Ruang Klinik .......................................................................................... 90
Tabel 4.7 Besaran Ruang Bangunan Musholla .................................................................. 91
Tabel 4.8 Besaran Ruang Bangunan Service dan Utilitas .................................................. 91
Tabel 4.9 Kesimpulan Hasil Analisa ................................................................................... 111
Tabel 4.10 Besaran Ruang Lokasi Tuna Netra ................................................................... 92
Tabel 4.11 Kesimpulan Analisa ........................................................................................... 113
Tabel 5.1 Karakter Warna ................................................................................................... 114
Tabel 5.2 Persyaratan Perabot untuk Penyandang Cacat.................................................. 116
ix
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin
keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Lembaga pendidikan
tidak hanya di tunjukkan kepada anak yang memiliki kelengkapan fisik,
tetapi juga kepada anak yang memiliki keterbelakangan mental. Anak-anak
dengan keterbelakangan mental ini memerlukan perhatian khusus tidak
hanya pendidikan
namun sebagai dasar adalah kesehatan. Dalam
mengarahkan setiap pihak untuk menyusun aksi dan program-program
nyata dalam menangani berbagai konsekuensi dari kekhususan yang
dimiliki anak dan atas dasar kepedulian dan tanggung jawab kepada masa
depan anak-anak spesial di Indonesia dibutuhkanlah suatu wadah yang
dapat menampung seluruh kegiatan tersebut. Untuk memberikan
perawatan intensif bagi anak berkebutuhan khusus dalam mendapatkan
perawatan dalam hal terapi-terapi dalam bentuk pelatihan fisik, pelatihan
saraf sensorik – motorik serta pembelajaran pengembangan kemampuan
dan potensi diri dalam peningkatan kualitas hidupnya.
Kata Kunci: pendidikan, berkebutuhan khusus, arsitektur perilaku
ABSTRACT
Education is a basic need of every human being to ensure its survival to be
more beneficial. Educational institutions are not only shown to the child who
has a complete physical, but also to children who have mental retadation.
Children with mental retardation requires special attention not only basic
education but as is health. In directing each party to draw up action and
real programs in addressing the consequences of the specificity of the child
and on the basic of concern and responsibility for the future of the special
children in Indonesia then need a container that can hold all of these
activities. To provide intensive care of children with special needs in getting
treatment in matters therapies in the form of physical training, training of
sensory nerve – motor development and learning ability and potential to
improve quality of life.
Key words: education, special needs, behavioral architecture
x
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin
keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Lembaga pendidikan
tidak hanya di tunjukkan kepada anak yang memiliki kelengkapan fisik,
tetapi juga kepada anak yang memiliki keterbelakangan mental. Anak-anak
dengan keterbelakangan mental ini memerlukan perhatian khusus tidak
hanya pendidikan
namun sebagai dasar adalah kesehatan. Dalam
mengarahkan setiap pihak untuk menyusun aksi dan program-program
nyata dalam menangani berbagai konsekuensi dari kekhususan yang
dimiliki anak dan atas dasar kepedulian dan tanggung jawab kepada masa
depan anak-anak spesial di Indonesia dibutuhkanlah suatu wadah yang
dapat menampung seluruh kegiatan tersebut. Untuk memberikan
perawatan intensif bagi anak berkebutuhan khusus dalam mendapatkan
perawatan dalam hal terapi-terapi dalam bentuk pelatihan fisik, pelatihan
saraf sensorik – motorik serta pembelajaran pengembangan kemampuan
dan potensi diri dalam peningkatan kualitas hidupnya.
Kata Kunci: pendidikan, berkebutuhan khusus, arsitektur perilaku
ABSTRACT
Education is a basic need of every human being to ensure its survival to be
more beneficial. Educational institutions are not only shown to the child who
has a complete physical, but also to children who have mental retadation.
Children with mental retardation requires special attention not only basic
education but as is health. In directing each party to draw up action and
real programs in addressing the consequences of the specificity of the child
and on the basic of concern and responsibility for the future of the special
children in Indonesia then need a container that can hold all of these
activities. To provide intensive care of children with special needs in getting
treatment in matters therapies in the form of physical training, training of
sensory nerve – motor development and learning ability and potential to
improve quality of life.
Key words: education, special needs, behavioral architecture
x
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin
keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki
kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap
warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam
kemampuan (difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 (1).
Sementara itu lembaga pendidikan tidak hanya di tunjukkan kepada anak
yang memiliki kelengkapan fisik, tetapi juga kepada anak yang memiliki
keterbelakangan mental. Mereka dianggap sosok yang tidak berdaya, sehingga
perlu di bantu dan di kasihani untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu di
sediakan berbagai bentuk layanan pendidikan atau sekolah bagi mereka. Pada
dasarnya pendidikan untuk berkebutuhan khusus sama dengan pendidikan anakanak pada umumnya. Disamping itu pendidikan luar biasa, tidak hanya bagi anak –
anak yang berkebutuhan khusus, tetapi juga di tujukan kepada anak-anak normal
yang lainnya.
Beberapa sekolah telah dibuka bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus ini.
Sistem pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan siswa menjadi salah satu
keunggulan yang ditawarkan sekolah – sekolah ini. Jadi anda tidak perlu khawatir
dengan masa depan anak anda karena sekolah ini membekali anak untuk bisa
hidup mandiri dalam hidupnya dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Pada tahun 2009, Badan Pusat Statistik (BPS) menyajikan data statistik
disabilitas dalam SUSENAS 2009 dengan kategori kecacatan dengan jumlah total
adalah 2.126.998 jiwa di Indonesia.
Tabel 1.1 Persentase penyandang cacat berdasarkan jenis kecacatan
Jenis kecacatan
Jumlah (%)
Jumlah (jiwa)
Tuna Netra
15,93
338.796,85
Tuna Rungu
10,52
223.737,78
Tuna Wicara
7,12
151.427,09
Tuna Rungu Wicara
3,46
73.586,76
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
1
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
Tuna Daksa
33,75
717.789,94
Tuna Grahita
13,68
290.944,19
Tuna Ganda
7,03
149.512,99
Jiwa
8,52
181.202,08
100,0
2.126.998
Jumlah total
Sumber : Data BPS, Susenas RI 2009
Data Badan Pusat Statistik tahun 2007 mencatat banyaknya rumah tangga
yang memiliki anak cacat di Medan dengan jumlah 394 orang.
Tabel 1.2 Banyaknya anak cacat menurut kecamatan tahun 2007
Kecamatan
Anak Cacat
(1)
(2)
Medan Johor
31
Medan Amplas
17
Medan Denai
44
Medan Polonia
26
Medan Baru
2
Medan Sunggal
30
Medan Barat
10
Medan Tembung
31
Medan Labuhan
65
Medan Marelan
65
Medan Belawan
73
Total
394
Sumber : BPS 2007
Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat tahun
2008, terdapat jumlah populasi penyandang cacat di Sumatera Utara dari total
penduduk 51.836 jiwa.
Tabel 1.3 Data Populasi Orang Cacat di Sumatera Utara tahun 2008
Jenis Cacat
Jumlah (orang)
(1)
(2)
Tuna Netra
10.097
Tuna Daksa
15.250
Tuna Rungu
5.252
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
2
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
Tuna Wicara
4.393
Tuna Rungu Wicara
11.303
Tuna Grahita
9.844
Tuna Ganda
5.342
Total
46.494
Sumber : PPLS 2008 (Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat)
Dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2009 di Sumatera Utara
terdapat anak yang menyandang cacat menurut jenis kecacatan dan jenis kelamin
terlihat bahwa dari 49 ribu anak cacat, sepertiganya (31,71 persen) menyandang
cacat tubuh, kemudian cacat mental (tuna grahita) sebesar 22,07 persen dan cacat
wicara/bisu sebesar 8,25 persen. Dilihat menurut jenis kelamin, pola tersebut di atas
terjadi baik pada anak laki-laki maupun perempuan.
Tabel 1.4 Persentase Anak Cacat menurut jenis kecacatan
dan jenis kelamin tahun 2009
Jenis Cacat
Laki-laki +
Perempuan
Anak Cacat
(jiwa)
(%)
(1)
(4)
(5)
Tuna Netra
10,71
5.248
Tuna Rungu
5,15
2.524
Tuna Wicara
6,09
2984
Tuna Rungu Wicara
13,73
6.728
Tuna Daksa
31,71
15.538
Tuna Grahita
22,07
10.014
Tuna Ganda
8,25
4043
Gangguan Jiwa
2,29
1.122
100,00
49.000
Total
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul 2009, BPS
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah populasi orang dengan
kecacatan di Sumatera Utara pada tahun 2011 :
Tabel 1.5 Data Populasi Orang Cacat di Sumatera Utara tahun 2011
Jenis Cacat
Jumlah (orang)
(1)
(2)
Tuna netra
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
7002
3
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
Tuna daksa
24.306
Tuna grahita
10.785
Tuna laras
2268
Tuna ganda
3552
Tuna rungu wicara
10.645
Total
58.558
Sumber : Profil Anak Indonesia
Dari data diatas dapat dilihat bahwa persentase yang terus meningkat dan
dengan jumlah terbanyak adalah penderita cacat tuna daksa, tuna netra, tuna rungu
wicara dan tuna grahita.
Populasi anak berkebutuhan khusus di Indonesia diperkirakan mencapai 350
ribu orang. Namun, jumlah anak yang sudah masuk di jenjang pendidikan baru
sekitar 85 ribu orang. Mereka ditampung di sekitar 1.600 sekolah luar biasa seIndonesia. Artinya, pemerintah baru mengkomodir sekitar 30 persen anak
berkebutuhan khusus. Selain faktor biaya, banyak orang tua yang cenderung
menyembunyikan anaknya karena merasa malu.1
Peningkatan anak cacat ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : 2
a) Faktor penyebab anak berkebutuhan khusus yang terjadi pada pra kelahiran
antara lain : Gangguan Genetika (Kelainan Kromosom, Transformasi); Infeksi
Kehamilan;
Usia Ibu Hamil (high risk group); Keracunan Saat Hamil;
Pengguguran; dan Lahir Prematur.
b) Faktor penyebab anak berkebutuhan khusus yang terjadi selama proses
kelahiran adalah Proses kelahiran lama (Anoxia), prematur, kekurangan
oksigen; Kelahiran dengan alat bantu (Vacum); Kehamilan terlalu lama: > 40
minggu.
c) Faktor penyebab anak berkebutuhan khusus yang terjadi setelah proses
kelahiran yaitu Penyakit infeksi bakteri (TBC/ virus); Kekurangan zat makanan
(gizi, nutrisi); kecelakaan; dan keracunan.
Berdasarkan faktor tersebut di atas, sebagian besar (70,21 persen) anak
cacat disebabkan oleh bawaan lahir, kemudian karena penyakit (15,70 persen) dan
kecelakaan/bencana alam sebesar 10,88 persen. Pola yang sama terjadi baik di
daerah perkotaan maupun daerah pedesaan.
1
http://www.swatt-online.com/
Irwanto, Kasim Eva Rahmi, dkk. 2010. Analisis Situasi Penyandang Disabilitas di
Indonesia. Pusat Kajian Disabilitas. Fakultas Ilmu Sosial dan Politi. Jakarta.
2
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
4
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
Tabel 1.6 Persentase Anak Cacat 0-17 Tahun menurut penyebab kecacatan dan tipe darah
tahun 2009
Penyebab Kecacatan
Perkotaan
Pedesaan
Perkotaan +
Pedesaan
(1)
(2)
(3)
(4)
Bawaan sejak lahir
70,40
70,05
70,21
Kecelakaan/bencana alam
10,64
11,07
10,88
Kurang gizi
1,90
1,43
1,64
Tekanan hidup/stress
0,95
2,08
1,57
Penyakit
16,11
15,37
15,70
Jumlah
100,00
100,00
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul 2009, BPS
Selain secara populasi jumlahnya terus bertambah, ada persoalan mendesak
yang perlu mendapat perhatian serius menyangkut keadaan tumbuh kembang dan
kelanjutan pendidikan anak-anak spesial itu. Meski demikian, dengan segala
keadaannya, bukan berarti mereka kehilangan kesempatan untuk memperoleh
hidup seperti anak-anak lain pada umumnya. Anak-anak dengan label kekhususan
ini tetap harus mendapat ruang hidup yang layak dan kesempatan yang sama untuk
mengoptimalkan potensi yang mereka miliki dan berhak mendapat kehidupan yang
layak, berkesempatan mengembangkan potensinya, dan memiliki kesempatan
menjadi orang dewasa yang bahagia seperti impian banyak orang pada umumnya.
Undang-undang No. 4 Tahun 1997 menegaskan bahwa penyandang cacat
merupakan bagian masyarakat Indonesia yang juga memiliki kedudukan, hak,
kewajiban, dan peran yang sama. Pada pasal 6 dijelaskan bahwa
setiap
penyandang cacat berhak memperoleh: (1) pendidikan pada semua satuan, jalur,
jenis, dan jenjang pendidikan; (2) pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai
jenis dan derajat kecacatan, pendidikan, dan kemampuannya; (3) perlakuan yang
sama untuk berperan dalam pembangunan dan menikmati hasil-hasilnya; (4)
aksesibilitas dalam rangka kemandiriannya; (5) rehabilitasi, bantuan sosial, dan
pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial; dan (6) hak yang sama untuk
menumbuhkembangkan bakat, kemampuan, dan kehidupan sosialnya, terutama
bagi penyandang cacat anak dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
Selain itu, terdapat dasar-dasar hukum yang mendasari pendidikan terhadap
anak berkebutuhan khusus, yaitu :
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
5
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
UUD 1945 Pasal 31 ayat (1), “Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan
pengajaran”
UURI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 5 ayat 920, “Warga Negara yang memiliki
kelainan fisik, mental/intelektual, sosial, dan emosional berhak memperoleh
pendidikan.
Salinan Peraturan Menteri pendidikan Nasional Indonesia Nomor 70 Tahun
2009, “Bahwa peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,
sosial dan atau memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa perlu
mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan asasinya, dan
peserta didik yang memiliki kelaianan sebagaimana dimaksud terdiri dari :
tunanetra;
tunarungu;
tunawicara;
tunagrahita;
tunadaksa;
tunalaras;
berkesulitan belajar; lamban belajar; autis; memiliki gangguan motorik; menjadi
korban penyalahgunann narkoba,obat terlarang dan zat adiktif lainnya; memiliki
kelainan lainnya; tunaganda.”
Seluruh warga negara tanpa terkecuali apakah dia mempunyai kelainan atau
tidak mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Hal ini dijamin
oleh UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang mengumumkan “Bahwa tiap-tiap warga
negara berhak mendapat pengajaran.”
Pada tahun 2003 Pemerintah mengeluarkan Undang- Undang No 20 tentang
sistem pendidikan nasional (UUSPN). Dalam undang – undang tersebut
dikemukakan hal- hal yang erat hubungan dengan pendidikan bagi anak-anak
dengan kebutuhan pendidikan khusus sebagai berikut ;
Bab 1 (Pasal 1 ayat 18); Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang
harus di ikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan
pemerintah daerah.
Bab II (Pasal 4 ayat 1); Pendidikan diselenggarakan secara demokratis
berdasarkan HAM, agama, kultural, dan kemajemukan bangsa.
Bab IV (Pasal 5 ayat 1); Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu baik yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual atau sosial berhak memperoleh pendidikan
khusus.
Bab V bagian 11 Pendidikan khusus (Pasal 32 ayat 1; Pendidikan khusus bagi
peserta yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
6
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial atau memiliki potensi
kecerdasan.
Menurut WHO, diperkirakan terdapat sekitar 7-10 % anak berkebutuhan
khusus dari total populasi anak. Menurut data Sensus Nasional Biro Pusat Statistik
tahun 2003 jumlah penyandang cacat di Indonesia sebesar 0,7% dari jumlah
penduduk sebesar 211.428.572 atau sebanyak 1.480.000 jiwa. Dari jumlah tersebut
24,45% atau 361.860 diantaranya adalah anak-anak usia 0-18 tahun dan 21,42%
atau 317.016 anak merupakan anak cacat usia sekolah (5-18 tahun). Sekitar 66.610
anak usia sekolah penyandang cacat (14,4% dari seluruh anak penyandang cacat)
ini terdaftar di Sekolah Luar Biasa (SLB). Ini berarti masih ada 295.250 anak
penyandang
cacat (85,6%)
ada di masyarakat
dibawah pembinaan dan
pengawasan orang tua dan keluarga dan pada umumnya belum memperoleh akses
pelayanan kesehatan sebagaimana mestinya. Pada tahun 2009 jumlah anak
penyandang cacat yang ada di Sekolah meningkat menjadi 85.645 dengan rincian
di SLB sebanyak 70.501 anak dan di sekolah inklusif sebanyak 15.144 anak.
Tabel 1.7 Persentase anak cacat 7-17 tahun menurut jenis kelamin dan partisipasi sekolah
tahun 2009
Jenis Kelamin
Tidak/belum
pernah
sekolah
Masih
Sekolah
Tidak
Sekolah
Lagi
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Laki-laki
42,69
37,94
19,37
100,00
Perempuan
45,37
33,25
21,38
100,00
Laki-laki + perempuan
43,87
35,87
20,26
100,00
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul 2009, BPS
Tabel menunjukkan hampir separuh (43,87 persen) anak cacat usia sekolah
(7-17 tahun) belum pernah mengecap pendidikan, sepertiganya (35,87 persen)
sedang sekolah dan sekitar 20,26 persen berstatus tidak sekolah lagi. Kondisi ini
menggambarkan perlunya perhatian khusus terutama penyandang cacat yang
seharusnya bersekolah seyogyanya dapat bersekolah selayaknya anak seusianya.
Oleh karena itu, dalam mengarahkan setiap pihak untuk menyusun aksi dan
program-program nyata dalam menangani berbagai konsekuensi dari kekhususan
yang dimiliki anak dan atas dasar kepedulian dan tanggung jawab kepada masa
SESILIA GLORIA SIMARMATA – 090406069
7
Universitas Sumatera Utara
PUSAT PERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ARSITEKTUR PERILAKU | TUGAS AKHIR – TKA 490
depan anak-anak spesial di Indonesia dibutuhkanlah suatu wadah yang dapat
menampung seluruh kegiatan tersebut.
I.2
Maksud dan Tujuan
Bagi anak penderita anak berkebutuhan khusus :
1.
Untuk memberikan perawatan intensif bagi anak berkebutuhan khusus dalam
mendapatkan perawatan dalam hal terapi-terapi dalam bentuk pelatihan fisik,
pelatihan saraf sensorik – motorik serta pembelajaran pengembangan
kemampuan dan potensi diri dalam peningkatan kualitas hidupnya.
2.
Untuk memfasilitasi anak berkebutuhan khusus supaya mereka dapat menjadi
mandiri dan dianggap sebagai anggota masyarakat yang mempunyai
kemampuan seperti masyarakat normal dengan dapat menyumbangkan
sesuatu yang berguna bagi komunitas bernegara.
3.
Untuk meningkatkan kemauan untuk hidup bermasyarakat dan bersosialisasi
tanpa harus meminta-minta e