Populasi Sampel dan Sampling

38

BAB III METODE PENELITIAN

Menurut Suharsini Arikunto 1998:14 ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah. Sistematis artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang penting sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efesien. Berencana artinya dilaksanankan dengan adanya unsur kesengajaan dan sesudahnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya. Mengikuti konsep ilmiah artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengukuti cara-cara yang sudah ditentukan yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Metode penelitian sebagaimana yang kita kenal sekarang memeberikan garis- garis yang tepat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat harga yang ilmiah serta kualitas tinggi. Penerapan metode penelitian harus dapat mengarah pada tujuan penelitian sehingga hasil yang diperoleh bisa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

3.1. Populasi

Menurut Suharsini Arikunto 1998:14 ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah. Sistematis artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang penting sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efesien. Berencana artinya dilaksanankan dengan adanya unsur kesengajaan dan sesudahnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya. Mengikuti konsep ilmiah artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengukuti cara-cara yang sudah ditentukan yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Metode penelitian sebagaimana yang kita kenal sekarang memeberikan garis- garis yang tepat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat harga yang ilmiah serta kualitas tinggi. Penerapan metode penelitian harus dapat mengarah pada tujuan penelitian sehingga hasil yang diperoleh bisa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dikatakan pula bahwa populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Dalam penelitian ini populasi yang dipakai adalah pemain putra UKM Hockey Universitas Negeri Semarang yang berjumlah 15 pemain putra

3.2 Sampel dan Sampling

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 2002:108. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahya kurang dari jumlah populasi 2000:182. Dari pengertian tersebut, yang dimaksud sampel adalah sebagian individu yang mempunyai sifat yang sama untuk diselidiki dan dapat mewakili seluruh populasi. Meskipun sampel hanya merupakan bagian dari populasi, kenyataan−kenyataan yang diperoleh menggambarkan dalam populasi. Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel Eri Pratiknyo, 2003:42. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan total sampling. Dalam hal ini sampel yang digunakan adalah anak didik dengan jenis laki-laki peserta UKM Hockey Universitas Negeri Semarang yang berjumlah 15 pemain. Jumlah subyek yang kurang dari 100 diambil semua dan jika subyeknya besar dapat diambil 10 sd 15 atau 20 sd 25 atau lebih, hal ini tergantung dari: 1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana 2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti SuharsiniArikunto, 2006:134. Dalam penelitian ini peneliti mengambil semua jumlah pemain laki-laki peserta UKM Hoki Universitas Negeri Semarang yang berjumlah 15 pemain.

3.3. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN POWER OTOT LENGAN, KEKUATAN GENGGAMAN, FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN TEMBAKAN PENALTI PADA HOCKEY

2 17 106

SUMBANGAN KOORDINASI MATA TANGAN, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN FLEKSIBILITAS SENDI BAHU DAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL FLYING SHOT DALAM PERMAINAN BOLA TANGAN

4 71 89

KORELASI ANTARA KOORDINASI MATA DAN TANGAN, DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETEPATAN SERVIS FOREHAND TOPSPIN DALAM TENIS MEJA PADA ANGGOTA UKM

7 50 118

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET.

0 2 30

Hubungan Koordinasi Mata-Tangan, Kelentukan Pergelangan Tangan dan Power Lengan terhadap Kemampuan Servis Tinggi Pada Atlet Pemula Persatuan Bulutangkis Purnama Solo Tahun 2016.

0 0 18

SUMBANGAN POWER LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN SATU TANGAN PADA MAHASISWA IKK BOLA BASKET UNNES TAHUN 2010.

0 0 2

SUMBANGAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA OLAHRAGA HOCKEY.

0 0 1

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS SATU TANGAN PADA PESERTA UKM BOLA BASKET PUTERA UNNES TAHUN AKADEMIK 2008/2009.

1 3 75

SUMBANGAN KETERAMPILAN KOORDINASI MATA KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA MAJISTIK SMAN 1 KEBUMEN.

0 1 107

lap penelitian sumbangan kelentukan pergelangan tangan otot lengan dan bahu thd ketrampilan bermain

0 0 9