Jenis alat pelindung pernafasan

21

2.9 Pemakaian Masker

Masker untuk melindungi debu atau partikel yang lebih besar yang masuk ke dalam pernafasan, dapat terbuat dari kain dengan ukuran tertentuA.M. Sugemg budiono,dkk,2003:332. Tenaga kerja merasa kurang nyaman menggunakan masker. Perasaan maupun keluhan yang dirasakan memberikan respon yang berbeda-beda, sehingga mengakibatkan keengganan untuk menggunakannya A.M. Sugeng Budiono,dkk, 2003:334. Perlindungan pada tenaga kerja melalui usaha teknis pengamatan tempat, peralatan dan lingkungan kerja sangat perlu diutamakan, sehingga digunakan alat pelindung pernafasan. Alat ini harus memenuhi persyaratan yaitu: 1 Enak dipakai; 2 Tidak mengganggu kerja; 3 Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis berbahaya Suma’mur P.K., 1996:217.

2.9.1 Jenis alat pelindung pernafasan

2.9.1.1 Respirator Respirator adalah alat pelindung pernapasan yang berguna untuk melindungi pernapasan dari debu, kabut, uap logam, asap dan gas. Alat ini dapat dibedakan menjadi: 2.9.1.1.1 Respirator pemurni udara Membersihkan udara dengan cara menyaring atau menyerap kontaminan dengan toksinitas rendah sebelum memasuki sistim pernapasan. Alat pembersihnya terdiri dari filter untuk menangkap debu dari udara atau tabung kimia yang dapat menyerap gas, uap dan kabut. 22 2.9.1.1.2 Respirator penyulur udara Membersihkan aliran udara yang tidak terkontaminasi secara terus menerus. Jenis respirator ini biasa dikenal dengan Self Contained Breathing Apparatus SCBA atau alat pernapasan mandiri. Digunakan untuk tempat kerja yang terdapat gas beracun atau kekurangan oksigen A.M Sugeng Budiono, 2003:332. Sedangkan menurut J.M. Harington 2003:145 jenis respirator adalah: 2.9.1.1.3 Respirator Sekali Pakai Respirator sekali pakai Gambar 2.7 terbuat dari bahan filter, cocok untuk paparan debu berukuran pernapasan. Gambar 2.7: Respirator Sekali Pakai Sumber: J.M. Harrington 2003:254. 2.9.1.1.4 Respirator Separuh Masker Respirator separuh masker Gambar 2.8 terbuat dari karet atau plastik dan dirancang untuk menutupi mulut dan hidung. Cocok untuk paparan debu, gas dan uap. Bagian muka bertekanan negatif karena hisapan dari paru. Gambar 2.8: Respirator Separuh Masker Sumber: J. M. Harrington 2003:255 23 2.9.1.1.5 Respirator Seluruh Muka Respirator seluruh muka Gambar 2.9 terbuat dari karet atau plastik dan dirancang untuk menutupi mulut, muka, hidung dan mata. Medium filter dipasang didalam canister yang langsung disambung lentur dengan canister yang sesuai. Alat ini cocok untuk paparan debu, gas dan uap. Gambar 2.9: Respirator Seluruh Muka Sumber: J.M. Harrington 2003:255 2.9.1.1.6 Respirator Berdaya Respirator berdaya Gambar 2.10 terbuat dari karet atau plastik yang dipertahankan dengan tekanan positif dengan jalan mengalirkan udara melalui filter dengan bantuan kipas baterai. Gambar 2.10: Respirator Berdaya Sumber: J.M. Harrington 2003:256 2.9.1.1.7 Respirator Topeng Muka Berdaya Respirator topeng muka berdaya Gambar 2.11 mempunyai kipas dan filter yang dipasang pada helm, dengan udara ditiupkan kearah bawah, diatas muka pekerja, di dalam topeng yang menggantung. Topeng dapat dipasang bersama tameng pinggir yang dapat diukur untuk mencocokkan dengan muka pekerja. 24 Gambar 2.11: Respirator Topeng Muka Berdaya Sumber: J.M. Harrington 2003:256 2.9.1 Cara Pemakaian Masker Cara pemakaian masker atau alat pelindung pernafasan harus sesuai dengan: 1. Pilih ukuran masker yang sesuai dengan ukuran antropometri tubuh pemakai, ukuran antropometri tubuh yang berkaitan adalah: panjang muka, lebar muka, lebar mulut, panjang tulang hidung, dan tonjolan hidung. Periksa lebih dahulu dengan teliti, apakah respirator dalam keadaan baik, tidak rusak, dan komponennya masih dalam keadaan baik, 2. Jika terdapat komponen yang sudah tidak berfungsi, maka perlu diganti lebih dahulu dengan yang baru dan baik. Pilih jenis filter atau katrid atau canister yang sesuai dengan kontaminannya, 3. Pasang filter atau katrid atau canister dengan seksama, agar tidak terjadi kebocoran, 4. Singkirkan rambut yang menutupi bagian muka, potong jenggot sependek mungkin, 5. Pasang atau kenakan gigi palsu, bila bekerja menggunakan gigi palsu pakailah respirator dengan cara yang sesuai dengan petunjuk operasional instruction manual yang harus ada pada setiap respirator, 25 6. Gerakan kepala, untuk memastikan bahwa tidak akan terjadi kebocoran apabila pekerja bekerja sambil bergerak.

2.9.2 Penyimpanan Masker

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN PEMAKAIAN MASKER SEKALI PAKAI DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA BAGIAN COMPOSTING DI PT. ZETA AGRO CORPORATION BREBES

0 21 93

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU TENAGA KERJA TERPAPAR DEBU KAPAS PADA Hubungan antara Tingkat Kedisiplinan Pemakaian Masker dengan Kapasitas Fungsi Paru Tenaga Kerja Terpapar Debu Kapas pada Bagian Windi

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU TENAGA KERJA TERPAPAR Hubungan antara Tingkat Kedisiplinan Pemakaian Masker dengan Kapasitas Fungsi Paru Tenaga Kerja Terpapar Debu Kapas pada Bagian Winding di PT. Bintan

0 2 16

HUBUNGAN LAMA PAPARANPEMAKAIAN Hubungan lama paparan debu kayu dan kedisiplinan pemakaian masker dengan penurunan kapasitas fungsi paru pada pekerja mebel ud. mita furniture kalinyamatan jepara.

0 3 16

HUBUNGAN LAMA PAPARAN DEBU KAYU DAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN PENURUNAN KAPASITAS Hubungan lama paparan debu kayu dan kedisiplinan pemakaian masker dengan penurunan kapasitas fungsi paru pada pekerja mebel ud. mita furniture kalinyamatan jepara

0 2 11

(ABSTRAK) PENGARUH PAPARAN DEBU GAMPING TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA GAMPING UD TELAGA AGUNG DESA TAMBAKSARI BLORA.

0 0 2

PENGARUH PAPARAN DEBU GAMPING TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA GAMPING UD TELAGA AGUNG DESA TAMBAKSARI BLORA.

1 2 79

Hubungan Antara Masa Kerja dengan Gangguan Kapasitas Vital Paru (KVP) pada Pekerja Bagian Pengamplasan di Industri Meubel PT. Kota Jati Furindo di Desa Suwawal Kecamatan Mlonggo Kabopaten Jepara.

0 0 1

Pengaruh Perilaku Pemakaian Masker, Kadar Debu Lingkungan, Kebiasaan Merokok terhadap Kapasitas Vital Paru Pekerja Bagian Produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Sragen - UNS Institutional Repository

0 0 11