2-13
crane dapat juga dihubungkan pada bangunan, untuk mendapatkan tambahan kestabilan.
2.5 Cara Pembongkaran
Tower Crane
Apabila pekerjaan telah selesai dan sudah waktunya untuk membongkar tower crane tersebut. Tahapan pembongkaran tower crane adalah kebalikan dari
pemasangannya. Mula-mula hooke akan melepaskan bagian section terakhir, sehingga timbul ruang kosong antara slewing dengan section ke 2 terakhir dan
teleskop diturunkan perlahan-lahan hingga menyatu dengan section berikutnya. Kemudian hooke melepaskan section berikutnya, sehingga timbul slewing dengan
section ke 3 terakhir. Proses ini dilakukan terus menerus hingga slewing menyatu dengan section 1.
Dengan bantuan mobil crane, tower crane dilepaskan satu per-satu. Dimulai dari hoist dilepaskan 3 buah terlebih dahulu, setelah itu jib beserta
perlengkapannya dilepaskan. Berikutnya, counter jib dilepaskan beserta perlengkapannya. Tower crane menjadi bentuk I kembali. Top head dan
slewing dilepaskan dengan mobil crane, dilanjutkan dengan teleskop, section 1 hingga basic master. Setelah selesai pembongkaran hanya menyisakan pondasi
tower crane, selanjutnya dibongkar dengan menggunakan alat berat untuk mengambil fine angel yang akan digunakan kembali untuk mendirikan tower
crane berikutnya.
2-14
Gambar 2.17 Detail Pembongkaran Tower Crane
Sumber: www.ilmusipil.com
2.6 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Tower Crane
http:www.senyawa.com201003alat-pengangkat-crane.html
1.
Kriterian pemilihan Tower Crane
pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material didasarkan pada kondisi lapangan dari pengerjaan konstruksi, ketinggian
yang tidak dijangkau oleh alat lain. Dan tidak dibutuhkannya pergerakan alat. Pemilihan jenis tower crane yang akan dipakai harus
mempertimbangkan situasi proyek, bentuk struktur bangunan, kemudahan operasional baik pada saat pemasangan maupun pada saat pembongkaran.
Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane berdasarkan berat, dimensi, dan daya jangkau pada beban terberat, ketinggian maksimum
alat, perakitan alat diproyek, berat alat yang harus ditahan oleh strukturnya, ruang yang tersedia untuk alat, luas area yang harus dijangkau
alat dan kecepatan alat untuk memindahkan material. 2.
Kapasitas Tower Crane Kapasitas tower crane tergantung beberapa faktor. Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa jika material yang diangkut oleh crane
2-15
melebihi kapasitasnya maka akan terjadi jungkir. Oleh karena itu, berat material yang diangkut sebaiknya sebagai berikut :
Untuk mesin beroda crawler adalah 75 dari kapasitas alat
Untuk mesin beroda bankaret adalah 85 dari kapasitas alat
Untuk mesin yang memiliki kaki adalah 85 dari kapasitas alat
3-1
BAB 3
STUDI LAPANGAN
Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan
Saat ini proyek konstruksi bangunan bertingkat sangat berkembang, dalam pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat. Salah
satunya adalah perencanaan penggunaan alat konstruksi yang tepat agar dapat menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam pemilihan alat
konstruksi yang penting adalah mengindentifikasi alat untuk mengetahui fungsi
3-2
serta cara pengoperasiannya dan dapat memperkirakan produktivitas dan efisiensi kerja alat.
Salah satu alat yang sering digunakan pada proyek bangunan bertingkat adalah tower crane. Alat ini digunakan sebagai alat pemindah material material
handling equiptment dari suatu tempat ke tempat yang lain secara vertikal maupun horisontal. Tower crane banyak digunakan karena ketinggian tower crane
dapat disesuaikan dengan tinggi bangunan dan juga memiliki jarak jangkauan yang luas.
Masalah yang sering dihadapai kontraktor dalam pemakaian tower crane adalah biaya pengoperasiaan yang cukup mahal biaya sewa dan operasional, dan
efektifitas penggunaan tower crane terhadap jadwal proyek. Hal ini menyebabkan terjadinya pemborosan biaya pada penggunaan tower crane, maka diperlukan
suatu perhitungan yang dapat menghitung efektivitas penggunaan tower crane dimana perhitungan tersebut dapat membantu kontraktor untuk memperkirakan
produktivitas dari tower crane tersebut. Dalam suatu konstruksi bangunan bertingkat high rise building
penentuan dan pemilihan tower crane sangatlah berpengaruh terhadap kecepatan dan percepatan pekerjaan konstruksi nantinya. Dimana hal tersebut berpengaruh
terhadap produktivitas pekerjaan yang dihasilkan sebuah tower crane. Apabila penentuan dan pemilihan tower crane tidak sesuai dengan keadaan di lapangan
maka produktivitas dari pada tower crane tersebut akan berkurang hal ini akan berdampak pada time schedule pekerjaan dan menyebabkan kemunduran waktu
penyelesaian proyek. Disamping itu juga akan terjadi peningkatan biaya.
3-3
Untuk itu disini penulis mencoba menjabarkan beberapa hal yang sangat berpengaruh terhadap penentuan dan pemilihan tower crane yang tepat,
produktivitas dari tower crane dan manfaaat serta kerugian dari penggunaan tower crane yang lebih dari satu.
Maka penulis melakukan studi lapangan. Berdasarkan studi lapangan ini penulis bermaksud untuk menghitung produktivitas sebuah tower crane dan
berikutnya dalam jumlah lebih dari satu tower crane. Studi lapangan untuk menganalisis produktivitas tower crane terhadap pekerjaan logistik atau material,
Hasil dari analisis penggunaan tower crane tersebut dapat berpengaruh terhadap efektifitas penggunaan tower crane di lapangan.
3.1 Penentuan Dan Pemilihan Tower Crane