Tujuan Penulisan Pemasalahan Lingkup Penulisan Manfaat Penulisan Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan

1-3 digunakan agar proyek dapat berjalan sesuai dengan time schedule pada konstruksi gedung bertingkat high rise building. Dengan mempelajari karakteristik dan spesifikasi tower crane beserta observasi lapangan akan ditinjau optimasi jumlah yang dapat membantu kontraktor untuk menghitung efektivitas dan produktivitas penggunaan tower crane pada proyek bangunan bertingkat. Perkiraan waktu penggunaan tower crane mencakup waktu untuk gerakan vertikal hoist, berputar swing dan horisontal trolley dapat dihitung secara matematis untuk setiap jenis pekerjaan tower crane, dengan memperhitungkan faktor kondisi pekerjaan dan kondisi manajemen. Dari penjelasan diatas penulis menjadi tertarik kepada pembahasan mengenai TINJAUAN JUMLAH TOWER CRANE YANG DIGUNAKAN PADA GEDUNG BERTINGKAT.

1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk : 1. Menghitung produktivitas sebuah tower crane dan berikutnya, apabila digunakan dalam jumlah banyak. 2. Tinjauan jumlah tower crane serta pengaruhnya terhadap percepatan pengerjaan suatu proyek, serta time schedulenya.

1.3 Pemasalahan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengindentifikasi masalah yang akan dibahas yaitu : 1-4 1. Bagaimana menentukan jumlah tower crane yang optimum pada suatu proyek gedung bertingkat high rise building. 2. Bagaimana menentukan tingkat produktivitas suatu tower crane

1.4 Lingkup Penulisan

Agar tidak terjadi pembahasan yang terlalu luas, penulis memberikan batasannya yaitu :  Peninjauan pekerjaan logistik atau material dalam optimasi. pada basement 3

1.5 Metode Penulisan

Adapun metode dan sistemastika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan kerangka pemikiran yang melandasi seluruh penulisan skripsi ini, yang berisikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, permasalahan, ruang lingkup, metode penulisan, dan manfaat dari penulisaan skripsi itu sendiri.

Bab II Studi Pustaka

Menjelaskan mengenai pengertian, prinsip kerja, penggunaan tower crane pada gedung bertingkat, tipe - tipe tower crane, penjelasan mengenai bagian-bagian tower crane, pemasangan tower crane, pembongkaran tower crane, serta faktor - faktor yang mempengaruhi tower crane. 1-5

Bab III Studi lapangan

Menjelaskan mengenai jenis tower crane yang digunakan, produktivitas tower crane terhadap pekerjaan yang diselesaikan, jumlah dari tower crane yang digunakan berkaitan dengan maanfaat serta kerugiannya.

Bab IV Studi Kasus

Memberikan solusi permasalahan optimasi jumlah tower crane pada proyek tertentu. Proyek yang ditinjau adalah proyek pembangunan TRANS IBIS HOTEL BANDUNG di Jalan Gatot Subroto No. 289 Bandung, Jawa Barat Indonesia.

Bab V Kesimpulan

Berisikan kesimpulan dan saran mengenai penulisan skripsi ini. Untuk bagan penulisan kerangka pemikiran dapat di lihat pada gambar 1.1.

1.6 Manfaat Penulisan

Penulis skripsi ini diharapkan agar dapat bermanfaat kususnya bagi kalangan Teknik sipil dan pada umumnya bagi masyarakat bebas, supaya dapat menjadi bahan pertimbangan. Selain itu pula, penulisan dari skripsi ini diharapkan agar bermanfaat bagi kalangan akademik yaitu untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. 1-6 Gambar 1.1 Kerangka pemikiran penulisan 2-1 BAB 2 STUDI PUSTAKA

2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan

Tower Crane Pada Gedung Bertingkat. www.ilmusipil.comtower-crane-proyek-gedung Di dalam proyek konstruksi bangunan bertingkat, tower crane sangat cocok dipakai untuk pelayanan bangunan bertingkat high rise building untuk melayani daerah konstruksi sesuai luas lahan. Tower crane menjadi sentral atau alat yang paling utama karena dalam proyek gedung bertingkat tower crane digunakan untuk mengangkat muatan secara horisontal maupun vertikal, menahannya apabila diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat lain yang ditentukan dengan mekanisme pendongkrak luffing, pemutar slewing, dan pejalan travelling. Tower crane yang memegang peranan penting soal kecepatan dan percepatan pekerjaan. Seluruh operasional proyek sangat dipengaruhi oleh berfungsinya tower crane, disebabkan peranannya yang dominan untuk kelancaran jalannya pembangunan proyek. Untuk efisiensi biaya proyek, perkiraan jadwal dan waktu penggunaan tower crane perlu dilakukan sebelum 2-2 pelaksanaan konstruksi. Pada proyek bangunan bertingkat tower crane pada umumnya digunakan untuk pekerjaan pengangkatan tulangan, pekerjaan pengecoran, pengangkatan bekisting, pengangkatan dinding precast, pasir, batu bata, atap rangka baja, unit-unit elektrikal dan mekanikal. Banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan tower crane maka dibutuhkan perhitungan yang dapat menghitung efektivitas penggunaan tower crane. Dengan mempelajari karakteristik dan spesifikasi tower crane beserta observasi lapangan. Untuk keperluan operasional, ketinggian tower crane minimal harus lebih tinggi 4-6 meter dari ketinggian maksimum pekerjaan yang dilayani. Prinsip kerja tower crane berdasarkan kekuatan mesin genset, keseimbangan beban, momen dan tegangan tarik kabel, serta sifatnya dapat berputar 360 derajat. Pada prinsipnya, tower crane merupakan pesawat pengangkat dan pengangkut yang memiliki mekanisme gerakan yang cukup lengkap yakni : kemampuan mengangkat muatan lifting menggeser trolleying, menahannya tetap di atas bila diperlukan dan membawa muatan ke tempat yang ditentukan slewing dan travelling. Operasi kerja yang identik dan muatan yang seragam yang diangkutnya, memungkinkan fasilitas transport dilakukan secara otomatis. Bukan hanya untuk memindahkan, melainkan juga untuk proses bongkar muatan. Tower crane mampu menjangkau tempat yang jauh, mempunyai kapasitas angkut yang besar, dan dapat diatur mengikuti ketinggian bangunan. Pemilihan dan penempatan tower crane harus sebaik mungkin agar dapat mengangkut material secara maksimal dan menjangkau seluruh wilayah proyek 2-3 dengan menggunakan panjang lengan jib length. Semakin jauh radius jib, maka kemampuan angkat menurun. Pada Tower Crane terdapat dua buah limit switch :  Switch beban maksimum : untuk memonitor pada kabel dan memastikan tidak terjadinya overload.  Switch momen beban : untuk memastikan operator tidak melebihi rating ton-meter bagi crane, ketika beban bergerak pada jib. Sebuah alat yang dinamakan “cat head assembly” pada slewing unit, dapat mendeteksi secara dini bila terjadi kondisi overload.

2.2 Tipe - Tipe

Dokumen yang terkait

Mesin Pemindah Bahan : Perencanaan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 7 Ton, Tinggi Angkat 55 Meter, Radius 60 M, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat.

15 145 123

Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat

23 143 118

Tinjauan Jumlah Tower Crane Yang Digunakan Pada Gedung Bertingkat

0 2 1

“ EFISIENSI TATA LETAK FASILITAS DAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT ” STUDI KASUS : TOWER CRANE - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 10

“ EFISIENSI TATA LETAK FASILITAS DAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT ” STUDI KASUS : TOWER CRANE - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 10

“ EFISIENSI TATA LETAK FASILITAS DAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT ” STUDI KASUS : TOWER CRANE - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 15

“ EFISIENSI TATA LETAK FASILITAS DAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT ” STUDI KASUS : TOWER CRANE - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 2

“ EFISIENSI TATA LETAK FASILITAS DAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT ” STUDI KASUS : TOWER CRANE - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 1

PERBANDINGAN PENGGUNAAN TOWER CRANE DENGAN MOBIL CRANE DITINJAU DARI EFISIENSI WAKTU DAN BIAYA SEBAGAI ALAT ANGKAT UTAMA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG

1 8 10

OPTIMASI PENEMPATAN GROUP TOWER CRANE PADA PROYEK PEMBANGUNAN MY TOWER SURABAYA

0 3 128