EFEK PEMBERIAN SEDUHAN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus) HIPERURISEMIA

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asam urat merupakan asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan
hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk nukleoprotein). Patokan untuk
menentukan hiperurisemia yaitu kadar asam urat lebih dari 7,0 mg/dl pada laki-laki
dan lebih dari 6,0 mg/dl pada perempuan. Dalam keadaan normal terjadi
keseimbangan antara pembentukan dan degradasi nukleotida purin serta
kemampuan ginjal dalam mengekskresikan asam urat. Apabila terjadi kelebihan
pembentukan (overproduction) atau penurunan ekskresi (underexcretion) atau
keduanya maka akan terjadi peningkatan konsentrasi asam urat darah yang disebut
dengan hiperurisemia (Hensen, 2007; Wisesa dan Suastika, 2009; Wortman, 2009;
Putra, 2007).
Belum ada data pasti, kejadian hiperurisemia pada masyarakat Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Indrawan (2005) pada penduduk kota Denpasar,
Bali

mendapatkan


prevalensi

hiperurisemia

sebesar

18,2%.

Prevalensi

hiperurisemia di masyarakat dan berbagai kepustakaan barat sangat bervariasi,
diperkirakan antara 2,3-17,6%, sedangkan kejadian gout bervariasi antara 0,161,36% (Kelley dan Wortman, 1997). Di China pada tahun 2006, Nan dkk (2006)
mendapatkan prevalensi hiperurisemia sebesar 25,3% dan gout sebesar 0,36% pada
orang dewasa usia 20- 74 tahun.
Terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi hiperurisemia adalah
golongan urikosurik dan inhibitor xantin oksidase. Obat-obat urikosurik seperti
probenesid dan sulfinpirazone akan meningkatkan klirens ginjal untuk asam urat

2


dengan cara menghambat reabsorpsi tubular dari asam urat. Saat ini banyak
dikembangkan tanaman obat yang diduga dapat menurunkan asam urat. Sedangkan
golongan inhibitor xantin oksidase bekerja dengan cara menghambat perubahan
hipoxantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat. Akumulasi allopurinol
dan metabolitnya akan menimbulkan reaksi toksik tetapi reaksi ini jarang terjadi
namun jika terjadi dapat berakibat fatal. Reaksi toksik yang ditimbulkan antara lain
ditandai dengan timbulnya skin rash, selain itu juga dapat terjadi hepatitis, demam,
eosinofilia, eritematus, serta dapat pula menyebabkan berkembangnya penyakit
ginjal. Berdasarkan studi yang dilakukan terhadap 120 pasien menunjukkan bahwa
sebanyak lima orang pasien mengalami efek samping dari terapi allopurinol yaitu
empat orang mengalami skin rash dan satu orang mengalami sindroma
hipersensitivitas allopurinol (Hawkins and Rahn, 2006; Mellado, et al., 2001).
Salah satu tanaman obat tersebut adalah seledri. Infus daun seledri dengan
kadar 10% sebanyak 5 ml/kg bb akan memberikan efek penurunan kadar asam urat
darah kera secara nyata (Dalimarta, 2000).
Mengingat tanaman obat bersifat kompleks dan organis yang cocok untuk
tubuh yang bersifat kompleks dan organis, sehingga tanaman obat dapat
disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud
merekonstruksi organ yang rusak. Berbagai penelitian telah berhasil membuktikan
bahwa beberapa obat bahan alam sangat efektif untuk digunakan pada kondisi

hiperurisemia. Di samping itu, obat yang berasal dari bahan alam ini relatif lebih
aman, murah dan mudah diperoleh, karena dapat disediakan sendiri di rumah
dengan proses pembuatan yang sederhana (Florakita, 2009).

3

Dalam tanaman obat seledri, terdapat kandungan flavonoid dan 3-n
butylphthalide

(3nB)

yang diduga

mempunyai

mekanisme

kerja

untuk


menghambat pembentukan asam urat. Aktivitas flavonoid dan 3-n butylphthalide
(3nB) sebagai penurun kadar asam urat melalui proses penghambatan kerja enzim
xantin oksidase (Kristanti, 2003; Murray, 2004).
Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti ingin meneliti lebih lanjut untuk
mengetahui efek pemberian seduhan seledri terhadap penurunan kadar asam urat
pada tikus putih jantan strain wistar dan memberikan informasi dengan dasar bukti
yang dapat dipetanggungjawabkan secara ilmiah sehingga dapat digunakan sebagai
terapi alternatif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah seduhan seledri ( Apium graveolens L. ) dapat berpengaruh
terhadap kadar asam urat pada tikus putih jantan strain wistar (Rattus
norvegius) hiperurisemia?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Umum
1. Untuk mengetahui pengaruh seduhan seledri (Apium graveolens L.)
terhadap kadar asam urat pada tikus jantan hiperurisemia.
1.3.2. Khusus
1. Untuk mengetahui dosis seduhan seledri ( Apium graveolens L. ) yang
memiliki pengaruh paling efektif terhadap penurunan kadar asam urat

serum pada tikus jantan hiperurisemia.

4

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Akademis
1. Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
penelitian lebih lanjut mengenai efek penurunan kadar asam urat seduhan
seledri.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, terutama mengenai bahan alam yang
dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif.
1.4.2. Klinis
1.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh pilihan terapi adjuvant
dengan menggunakan bahan alam di sekitar kita dengan biaya yang
terjangkau masyarakat luas.

KARYA TULIS AKHIR


EFEK PEMBERIAN SEDUHAN SELEDRI (Apium graveolens L.)
TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN
STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus) HIPERURISEMIA

Oleh :
Reni Deviandra
06020098

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
i

HASIL PENELITIAN

EFEK PEMBERIAN SEDUHAN SELEDRI (Apium graveolens L.)
TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN
STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus) HIPERURISEMIA

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh :
Reni Deviandra
06020098

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian

Untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
25 Februari 2011

Pembimbing I

dr. Fathiyah Safithri, M.Kes
Pembimbing II

dr. Mochammad Ma’roef, SpOG
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Reni Deviandra ini telah diuji dan dipertahankan di
depan Tim Penguji pada tanggal 25 Februari 2011

Tim Penguji

dr. Fathiyah Safithri, M.Kes

Ketua

dr. Mochammad Ma’roef, SpOG

Anggota

dr. Nanang Mardiraharjo, SpTHT-KL

Anggota

iv

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang
telah

memberi

petunjuk

dan

hidayah-Nya

sehingga

Penulis

dapat

menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan judul “Efek Pemberian Seduhan

Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Kadar Asam Urat Pada Tikus Putih
Jantan Strain Wistar (Rattus norvegicus) Hiperurisemia”. Shalawat dan salam
senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah
membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang
benderang yakni agama Islam.
Pada penulisan Karya Tulis Akhir ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan,
kesabaran dan lindungan-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini.
2. dr. Irma Suswati, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD. selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Fathiyah Safitri, M. Kes. selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, sekaligus sebagai
dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu serta banyak
memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini
sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
5. dr. Thontowi Djauhari NS, M. Kes. selaku Pembantu Dekan III
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
6. dr. Mochammad Ma’roef, SpOG. selaku dosen pembimbing II yang
telah meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan

v

dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini
dapat terselesaikan.
7. dr. Nanang Mardiraharjo, SpTHT-KL. selaku dosen penguji yang telah
memberi tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.
8. Karya tulis ini aku persembahkan khusus untuk Almarhum papaku
tercinta dr. Zainal Munir, MM yang selalu memberikan dukungan,
kasih sayang, nasehat, semangat, doa dan senyuman yang tak
terlupakan sehingga penulis dapat menyelesaikan sekolah di Perguruan
Tinggi ini. Walaupun Papa sudah tidak disamping ayu lagi, tapi ayu
yakin papa selalu mendampingi dan menjaga ayu selalu. I Love you
Papa........
9. Mamaku tercinta Endang Kisworo Dewi yang telah memberikan
dukungan, kasih sayang, nasehat, semangat dan do’a sehingga penulis
dapat menyelesaikan sekolah di Perguruan Tinggi ini.
10. Kakakku Rena Roy Zulkarnain yang selalu memberikan semangat,
do’a,

dorongan

serta

kasih

sayangnya

hingga

penulis

dapat

menyelesaikan skripsi ini.
11. Faisal Roni Kurniawan terima kasih selalu ada memberikan support dan
atas semuanya.
12. Bunda dan Ayah yang selalu memberi dukungan serta doa sehingga
penulis dapat menyelesaikan sekolah di Perguruan Tinggi ini.
13. Sahabat-sahabatku Silvia Hayati Faisal, Intan Dwi Kurniasari,
Sholehuddin, Khoirun Nisa Caesaria, Maya Sophia, Dike Ronawati,
Yuli, Didik Darmaji, Wasis Sasono, Yuliandi, Mbak Ita, Mbak
Febriendo, Evri, Fitri, Erma terima kasih atas dukungan, bantuan,
nasehat, dan pertemanan selama ini serta teman-teman seperjuangan di
FK UMM angkatan 2006 terima kasih sebanyak-banyaknya.
14. Para dosen pengajar, TU, asisten laboratorium Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu
dan pengetahuan serta segala fasilitas dan kemudahan dalam penelitian
ini.
15. Muhammad Ariesandy, Angga N Ditia beserta staff Laboratorium
Kimia UMM, terima kasih banyak atas segala bantuan, dukungan dan
ilmu yang telah diberikan.
vi

16. Pak Arif Bafadal, terima kasih banyak atas segala bantuan, dukungan
dan ilmu yang telah diberikan .
17. Teman, sahabat dan orang-orang yang selalu ada untuk mendukungku
serta semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu dalam
pengantar ini yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi
18. Semua pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan Karya Tulis
Akhir ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
membangun, serta Penulis mengharapkan agar Karya Tulis Akhir ini dapat
berguna serta bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Malang, Februari 2011

Penulis

ABSTRAK

vii

Deviandra, Reni. 2011. Efek Pemberian Seduhan Seledri (Apium graveolens L.)
Terhadap Kadar Asam Urat Pada Tikus Putih Jantan Strain Wistar
(Rattus norvegicus) Hiperurisemia. Tugas akhir, Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1)
Fathiyah Safithri (2) Mochammad Ma’roef.

Latar Belakang : Hiperurisemia adalah kondisi dimana kadar asam urat tinggi
dalam darah. Salah satu jenis tanaman yang diduga dapat menurunkan kadar
asam urat adalah seledri. Seledri mengandung flavonoid dan 3-n butylphtalide
(3nB) dapat menurunkan kadar asam urat dengan menghambat kerja enzim
xantin oksidase.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan seledri
(Apium graveolens L.) terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus putih
jantan (Rattus Norvegicus) hiperurisemia.
Metode Penelitian : Menggunakan eksperimental murni, dengan rancangan
Randomized Post Test Control Group Design. Sampel penelitian dibagi
menjadi 5 kelompok. Kelompok I: Kontrol positif (Saripati hati ayam mentah 3
ml/150grBB selama 21 hari + pakan normal selama 7 hari), II, III dan IV:
diberikan Saripati hati ayam mentah 3 ml/150grBB selama 21 hari + seduhan
seledri dengan dosis 50, 100, 150mg/ekor/hari selama 7 hari, V: Kontrol
negatif (Pakan normal selama 28 hari). Pengukuran kadar asam urat dengan
menggunakan metode kolometrik enzimatik. Dianalisis dengan One Way
ANOVA, uji korelasi dan regresi.
Hasil : Hasil pengukuran asam urat kelompok dengan pemberian seduhan
seledri dosis 150 mg/ekor/hari menunjukkan kadar asam urat paling rendah
(4,679±0,687) dibanding dengan kelompok kontrol positif menunjukkan kadar
asam urat paling tinggi (11,563±1,541). Hasil analis pengaruh seduhan seledri
bermakna menurunkan nilai asam urat (One Way ANOVA p

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT SERUM TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus Novergicus Strain Wistar ) HIPERURISEMIA

5 18 21

PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM (Camellia sinensis) TERHADAP KADAR LIPID PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) DISLIPIDEMIA

0 9 21

PENGARUH DOSIS SARI SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP KECEPATAN JELAJAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) PADA LABIRIN

0 27 1

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID.

0 0 7

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L).

0 0 6

! "# Efek Diuretik Ekstrak Air Herba Seledri (Apium graveolens, Linn.) pada Tikus Jantan Wistar.

1 1 14

EFEK DIURESIS EKSTRAK SELEDRI (Apium graviolens L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus).

0 1 14

Pengaruh pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol daun seledri (Apium graveolens linn.) terhadap kadar asam urat serum darah tikus putih jantan galur wistar hiperurisemia. [CD-ROM] - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 15

Pengaruh pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol daun seledri (Apium graveolens linn.) terhadap kadar asam urat serum darah tikus putih jantan galur wistar hiperurisemia. [CD-ROM] - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 19

Pengaruh ekstrak daun seledri (apium graveolens linn) terhadap kadar asam urat serum darah tikus putih jantan galur wistar hiperurisemia - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 14