HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA TERHADAP PERILAKU ORANGTUA DALAM PEMBERIAN OBAT PENURUN PANAS (ANTIPIRETIK) PADA ANAK USIA INFANT (0-1 TAHUN)

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA

TERHADAP PERILAKU ORANGTUA DALAM PEMBERIAN

OBAT PENURUN PANAS (ANTIPIRETIK) PADA ANAK USIA

INFANT (0-1 TAHUN)

SKRIPSI

Oleh :

PUTRI ROOSDIANA MEI 08060022

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

i

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA TERHADAP PERILAKU ORANGTUA DALAM PEMBERIAN OBAT PENURUN PANAS (ANTIPIRETIK) PADA ANAK USIA INFANT (0-1 TAHUN)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperolah Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Muhammadyah Malang

Oleh :

PUTRI ROOSDIANA MEI 08060022

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA TERHADAP PERILAKU ORANGTUA DALAM PEMBERIAN OBAT PENURUN PANAS (ANTIPIRETIK) PADA ANAK USIA INFANT (0-1 TAHUN)

SKRIPSI

Disusun Oleh : PUTRI ROOSDIANA MEI

NIM. 08060022

Skripsi ini Telah Disetujui Tanggal 13 Juli 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom. NIP. UMM. 10488040080 NIP. UMM. 11203090405

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini,S.kep.Ns.M.Kep. NIP.UMM.112.0501.0419


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA TERHADAP PERILAKU ORANGTUA DALAM PEMBERIAN OBAT PENURUN PANAS (ANTIPIRETIK) PADA ANAK USIA INFANT (0-1 TAHUN)

SKRIPSI

Disusun Oleh : PUTRI ROOSDIANA MEI

NIM. 08060022

Skripsi ini Telah Diujikan Tanggal 30 Juli 2012

Penguji I, Penguji II,

Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd Yoyok Bekti Prasetyo., M.Kep, Sp.Kom NIP. UMM. 10488040080 NIP. UMM. 11203090405

Penguji III, Penguji IV,

Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat Nurul Aini, S.Kep.Ns,M.Kep NIP.UMM.11293110304 NIP.UMM.11205010419

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep,Sp.Mat NIP.UMM.11293110304


(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Putri Roosdiana Mei Nim : 08060022

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul skripsi : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Terhadap Perilaku Orangtua Dalam Pemberian Obat Penurun Panas

(Antipiretik) Pada Anak Usia Infant (0-1 Tahun)

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 13 Juli 2012 Yang membuat pernyataan,

Putri Roosdiana Mei


(6)

v

MOTTO

“Saat kita terjatuh maka tersenyumlah karena orang yang pernah jatuh adalah orang yang sedang berjalan menuju keberhasilan”

“Hargai orang lain siapapun itu dan jangan pernah menaruh dendam kepada siapapun.

Isi setiap hari kita dengan kebaikan”

“Allah selalu memberikan yag terbaik. Ketika kita merasa ditinggalkan, percayalah Dia mempersiapkan sesuatu yang lebih baik untuk kita”

Putri Roosdiana Mei


(7)

vi

PERSEMBAHAN

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah , Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk para nabi dan para rasul, Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.

Karya sederhana sebagai mahasiswa yang telah usai menempuh pendidikan dan lulus yang dinyatakan sebagai sarjana, rasa syukur dan trima kasih tak lupa saya ucapkan kepada :

Allah SWT karena telah memberikan inayah dan pertolongan-Nya kepada saya sehingga dapat terselesaikan dan sukses dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga Allah senantiasa menyebarkan manfaatnya ditengah dunia ilmu dan keagamaan.Aamiin..

Kedua orangtua, Ayah Rusmanan (Alm) dan Mama Dra. Hj. Trisila Mei

trima kasih buat kasih sayang,dukungan,pengorbanan serta iringan do’a

yang selalu menyertai dalam tiap langkah Putri untuk menyelesaikan setiap tugas dan masalah untuk mencapai sebuah kesuksesan...”You Are My Everything” ^_^

Buat MeX trima kasih buat cinta kasih,dukungan,pengorbanan dan do’a

untuk Putri selama ini. Smoga smua tak akan berhenti sampai disini. Sukses slalu dunia dan akhirat...Aamiin..^^

Keluarga besar Aminah-Abdoellah buat Mbah,Budhe,Pak dhe,Om,Tante, Mas, Mbak dan adek-adekku yang tak bisa disebut satu per satu trima

kasih buat motivasi dan do’anya untuk Putri dalam menuntut ilmu. Buat

Lia n Tatik Good Luck yaa...My Big Family Love You All..

Buat Detty Fitriyanti trima kasih banyak buat waktu,tempat dan ilmu yang uda kamu berikan buat Putri sampai terselesaikannya skripsi ini. Maaf Putri slalu merepotkan kamu Eet hehe.. ^^


(8)

vii

Genk Cippirilly (Detty, Armimot, Roro, Dwi, Ewik, Nona, Dini, Leni, Ela,Indrut) Trima kasih buat smuanya kalian telah memberikan banyak cerita dan pengalaman dalam kehidupan Putri. Smoga persahabatan ini tidak akan berhenti sampai disini..Sukses buat kita smua..Aamiin..Love You All..^_^

Bunda Henny Dwi Susanti trima kasih buat dukungan dan bimbingan selama 4 tahun ini,tidak akan terlupakan kebaikan bunda kepada Putri.

Teman-teman PSIK A 2008 trima kasih buat smuanya, kalian telah

mengisi hari-hariku selama 4 tahun dengan berbagai cerita..Good Luck For You All..Aamiin..

Teman seperjuangan skripsi (Dini ,Leni,Ewik,Ela,Nurwiyah,Vivi,Ina,Vivin,DianRinda,Nia,Niken,Nety,Nirma la,Dian,Nurul,Olive,Fitrah,Nande,Mbak Devi,Mbak Heni,Yuda,Adit,Ivan,Hariz,Fauzan,Andri,Dedy,Agus) Kalian telah menemani perjuangan menyelesaikan skripsi ini dan akhirnya smuanya terselesaikan dengan hasil yang membanggakan.. Semangat buat perjalanan selanjutnya frend, Smoga sukses slalu..Aamiin..^^

Teman KKN 32 Tumpuk Renteng-Turen trima kasih buat dukungan dan

do’anya buat Putri..Sukses buat kita smua..Aamiin..

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Man Jaddah wa Jaddah ^_^

Putri Roosdiana Mei 13082012


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orangtua terhadap Perilaku Orangtua dalam Pemberian Obat Penurun Panas (Antipiretik) Pada Anak Usia Infant (0-1 Tahun)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil bagi terselesaikanya skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.


(10)

ix

7. Kepala Puskesmas Ardimulyo dan Kader Posyandu RW 05 Wilayah Kerja Puskesmas Ardimulyo.

8. Anggota Posyandu Cut Nyak Dien Pos V Desa Losari yang bersedia menjadi responden.

9. Teman-teman PSIK A 2008 dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, 10 Juli 2012


(11)

x

The Relationship of Knowledge and Attitudes of Parents toward Parental Behavior in Dispensing Fever Reducer (Antipyretics) in Children age of

Infant (0-1 years)

Putri Roosdiana Mei1, Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd.2, Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom.3

ABSTRACT

Introduction: Knowledge, attitudes and behavior of parents who are different can cause different attitudes and behavior in facing the child's fever. The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge and attitudes of parents toward parental behavior in drug fever (antipyretic) in children aged infant (0-1 year).

Methods: The study is a analytical descriptive study by using the cross-sectional study design. Number of samples is 20 respondents, drawn by using purposive sampling techniques that is mothers of children ages infant member of the IHC. The independent variable is the knowledge and attitudes of the parents. Dependent variable is the behavior of parents in drug fever (antipyretic) in children ages infant. Data were collected using a questionnaire. Data were analyzed using Chi Square test with a significance level α <0.05.

Results: In the hypothesis test by using the Chi Square test for the level of knowledge with behavior of parents in giving antipyretics obtained significantly is 0.015 smaller values of alpha 5% (0.015 <0.050) and parental attitudes with behavior of parents in giving antipyretics obtained significantly is 0.040 smaller values of alpha of 5% (0040 <0050). So H1 accepted that there is a relationship of knowledge and attitudes of parents toward parental behavior in drug fever (antipyretic) in children aged Infant (0-1 years).

Conclusion: There is a relationship of knowledge and attitudes of parents toward parental behavior in drug fever (antipyretic) in children aged Infant (0-1 years). therefore, the health workers are expected to provide pre-counseling and health promotion of parent.

Key words: Attitude, Knowledge, Behavior, Antipyretics

1. Student of Program Nursing Science, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang

2. Lecturer of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang

3. Lecturer of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang


(12)

xi

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orangtua terhadap Perilaku Orangtua dalam Pemberian Obat Penurun Panas (Antipiretik) pada Anak Usia Infant

(0-1 tahun)

Putri Roosdiana Mei1, Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd.2, Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom.3

INTISARI

Latar belakang :Pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua yang berbeda-beda dapat menimbulkan sikap dan perilaku yang berbeda pula dalam menghadapi anak demam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1tahun).

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel sebanyk 20 responden, diambil dengan menggunakan tehnik purposive sampling yaitu ibu yang memiliki anak usia infant anggota Posyandu. Variabel bebas adalah pengetahuan dan sikap orangtua. Variabel terikat adalah perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat signifikansi α <0,05.

Hasil : Pada Uji hipotesis dengan menggunakan Uji Chi Square untuk tingkat pengetahuan dengan perilaku orangtua dalam pemberian antipiretik didapatkan nilai signifikan 0.015 yang artinya lebih kecil dari alpha 5% (0.015<0.050) dan sikap orangtua dengan perilaku orangtua dalam pemberian antipiretik didapatkan nilai signifikan 0.040 yang artinya lebih kecil dari alpha 5% (0.040<0.050). Maka H1 diterima yaitu ada hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun).

Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun). Oleh karena itu pihak petugas kesehatan di harapkan pemberian konseling pra pengobatan dan promosi kesehatan pada orangtua.

Kata Kunci : Sikap, Pengetahuan, Perilaku, Antipiretik

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


(13)

xii DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

INTISARI ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengetahuan ... 8

2.1.1 Definisi ... 8

2.1.2 Tingkat Pengetahuan ... 9

2.1.3 Faktor yang Mempengarugi Pengetahuan ... 10

2.1.4 Sumber Pengetahuan... 13

2.1.5 Skala Pengukuran Pengetahuan ... 14

2.2 Konsep Sikap ... 16

2.2.1 Definisi ... 16

2.2.2 Struktur Sikap ... 18

2.2.3 Interaksi Komponen-komponen Sikap ... 19

2.2.4 Tingkatan Sikap ... 20

2.2.5 Sifat-sifat Sikap ... 21

2.2.6 Ciri-ciri Sikap ... 21

2.2.7 Cara Pengukuran Sikap ... 22

2.2.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap ... 22

2.3 Konsep Perilaku ... 24


(14)

xiii

2.3.2 Perilaku Kesehatan ... 25

2.3.3 Domain Perilaku ... 26

2.3.4 Perubahan Perilaku dan Indikator ... 27

2.4 Konsep Demam ... 28

2.4.1 Definisi ... 28

2.4.2 Mekanisme Demam ... 29

2.4.3 Identifikaasi Anak Demam ... 31

2.4.4 Cara Mengukur Temperatur Tubuh ... 33

2.5 Konsep Antipiretik ... 34

2.5.1 Definisi ... 34

2.5.2 Agen-agen Antipiretik ... 35

2.6 Management Pemberian Antipiretik pada Anak ... 40

2.7 Mekanisme Kerja Antipiretik ... 41

2.8 Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Orangtua Dalam Pemberian Antipiretik Sebagai Obat Demam ... 42

2.9 Peran Perawat ... 43

2.9.1 Definisi ... 43

2.9.2 Klasifikasi Peran Peran ... 44

2.9.3 Peran Perawat Dalam pemberian Antipiretik pada Anak Usia Infant (0-1 Tahun) ... 45

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ... 47

3.2 Hipotesis Penelitian ... 49

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 50

4.2 Kerangka Penelitian ... 51

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 52

4.3.1 Populasi ... 52

4.3.2 Sampel ... 52

4.3.3 Sampling ... 52

4.3.3.1 Kriteria Sampel ... 52

4.4 Variabel Penelitian ... 53

4.4.1 Variabel Independent (Bebas) ... 53

4.4.2 Variabel Dependent (Terikat) ... 54

4.5 Definisi Operasional ... 54

4.6 Tempat Penelitian ... 56

4.7 Waktu Penelitian ... 56

4.8 Instrumen Penelitian ... 57

4.8.1 Uji Validitas ... 57

4.8.2 Uji Reliabilitas ... 59


(15)

xiv

4.10 Analisis dan Pengolahan Data ... 61

4.10.1Analisis Univariat ... 61

4.10.2Analisis Bivariat ... 62

4.11 Etika Penelitian ... 63

4.11.1Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent) ... 63

4.11.2Tanpa Nama (Annonimty) ... 63

4.11.3Kerahasiaan (Confidentiality) ... 64

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Hasil Penelitian ... 65

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 65

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan ... 66

5.2 Hasil Analisis Data ... 66

5.2.1 Distribusi Tingkat Pengetahuan Orangtua ... 67

5.2.2 Distribusi Sikap Orangtua ... 67

5.2.3 Distribusi Perilaku Orangtua ... 68

5.2.4 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orangtua Terhadap Perilaku Orangtua Dalam Pemberian Obat Penurun Panas (Antipiretik) Pada Anak Usia Infant (0-1tahun) ... 68

5.2.4.1 Hubungan Pengetahuan Orangtua Terhadap Perilaku Orangtua Dalam Pemberian Obat Penurun Panas (Antipiretik) Pada Anak Usia Infant (0-1tahun) ... 68

5.2.4.2 Hubungan Sikap Orangtua Terhadap Perilaku Orangtua Dalam Pemberian Obat Penurun Panas (Antipiretik) Pada Anak Usia Infant (0-1tahun) ... 69

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Pengetahuan Orangtua Dalam Pemberian Obat Penurun Panas (Antipiretik) Pada Anak Usia Infant (0-1tahun) ... 71

6.2 Sikap Orangtua Dalam Pemberian Obat Penurun Panas (Antipiretik) Pada Anak Usia Infant (0-1tahun) ... 74

6.3 Perilaku Orangtua Dalam Pemberian Obat Penurun Panas (Antipiretik) Pada Anak Usia Infant (0-1tahun) ... 76

6.4 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orangtua Terhadap Perilaku Orangtua Dalam Pemberian Obat Penurun Panas (Antipiretik) Pada Anak Usia Infant (0-1tahun) ... 77 6.4.1 Hubungan Pengetahuan Orangtua Terhadap


(16)

xv

Penurun Panas (Antipiretik) Pada Anak

Usia Infant (0-1tahun) ... 77 6.4.2 Hubungan Sikap Orangtua Terhadap Perilaku

Orangtua Dalam Pemberian Obat Penurun

Panas (Antipiretik) Pada Anak Usia Infant (0-1tahun) ... 78 6.5 Keterbatasan Penelitian ... 80 6.6 Implikasi Keperawatan ... 81

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan ... 82 7.2 Saran ... 82


(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Dosis Antipiretik Parasetamol Berdasarkan Kelompok Umur .... 40

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 53

Tabel 4.2 Uji Validitas Instrumen Tingkat Pengetahuan (X1) ... 56

Tabel 4.3 Uji Validitas Instrumen Sikap (X2) ... 56

Tabel 4.4 Uji Validitas Instrumen Antipiretik (X3) ... 57

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas...58

Tabel 5.1 Distribusi Responden Usia Ibu di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V pada Tahun2012 ... 65

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan ... 66

Tabel 5.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Orangtua di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V pada Tahun 2012 ... 67

Tabel 5.4 Distribusi Sikap Orangtua di Posyandu ` Cut Nyak Dien Pos V pada Tahun 2012 ... 67

Tabel 5.5 Distribusi Perilaku Orangtua di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V pada Tahun 2012 ... 68


(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mekanisme Demam ... 29

Gambar 2.2 Mekanisme Kerja Antipiretik ... 41

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 47


(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 86

Lampiran 2 Kisi-Kisi Kuesioner ... 87

Lampiran 3 Lembar Kuesioner ... 89

Lampiran 4 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Kuesioner ... 96

Lampiran 5 Data Kuesioner ... 104

Lampiran 6 Uji Hipotesis (Uji Chi Square)... 108

Lampiran 7 Surat Studi Pendahuluan dan Ijin Penelitian ... 110

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian... 111

Lampiran 9 Surat Tugas ... 112

Lampiran 10 Surat Keterangan selesai Penelitian ... 113

Lampiran 11 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 114

Lampiran 12 Surat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ... 115

Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi ... 116

Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian ... 120


(20)

xix

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Aslam, Mohammed, Chik Kaw Tan, Adi Prayitno. 2003. Farmasi Klinis (Clinical Pharmacy). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Azwar, Saifuddin. 2009. Sikap ManusiaTeori dan Pengukurannya Edisi ke 2.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Crocetti M, Moghbelli N, Serwint J. 2001.Fever Phobia Revisited: Have Parental Misconceptions About Fever Changed In 20 Years. Pediatric; 1241-6.

Djamhuri,A.1995,.Synopsis Farmakologi dengan Terapan Khusus di Klinik dan Keperawatan Edisi 1. Jakarta : Hipokkrates.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

Kirana, editor. 2011. Sullivan JE, Farrar HC, The section on Clinical Pharmacology and Therapeutics and Comitte on Drugs, Clinical Report Fever and Antypiretic use in Children, Pediatrics2011; 127:580-587

Mubarak, W.I; Chayatin, N. 2007. Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam . 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika.

Nelwan RHH.2006.Demam:Tipe Dan Pendekatan, Dalam: Sudoyo AW., Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid Tiga. Edisi keempat. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Setiadi.2007.Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Soedibyo S, Souvriyanti E. 2006. Gambaran Persepsi Orangtua Tentang Penggunaan Antipiretik Sebagai Obat Demam. Jakarta : Sari Pediatri.

Soedjadmiko.2005.Persepsi Orangtua Tentang Demam dan Pentingnya Edukasi Oleh Dokter. Dalam: Penanganan Demam pada Anak Secara Profesional. Jakarta : Grasindo Schmitt BD.1980. Fever phobia, misconceptions of parents about fevers. Am J Dis Child 1 ;


(21)

xx

Shearn MA. 1992. Obat antiinflamasi non steroid; analgesik nonopiat;obat yang digunakan Saat Demam. Dalam: Katzung BG. Farmakologi Dasar Dan Klinik. Jakarta:EGC. Uyun Mufaza. 2009. Pengetahuan dan Perilaku Orangtua dalam Pemberian Obat Penurun

Panas pada Anak Ditinjau Dari Aspek Sosial Ekonomi. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Wilmana, P.F., dan Gan, S., 2007. Analgesik-Antipiretik Analgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. Dalam: Gan, S., Setiabudy, R., dan Elysabeth, eds. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI, 237-239.

Agnes. 2004. Demam Bukan Musuh Yang Harus Diperangi. (http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/17/hikmah/lainnya02.htm) (Diakses tanggal 3 Desember 2011).

Arifianto, Hariayadi NI. 2007. Demam. Jakarta (http://wwww.sehatgroup. web.id/artikel/1082,asp?FNM=1082) (Diakses tanggal 23 Februari 2012). Graneto, J.W., 2010. Pediatric Fever. Chicago College of Osteopathic Medicine of

Midwestern University. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/801598-overview. (Diakses pada tanggal 23 November 2011).

Pro-Health.(2009).Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi (forbetterhealth.wordpress.com/2009) (Diakses pada tanggal 12 Desember 2011).

Pujiarto PS, editor.2007. Demam pada Anak: Fever is Funcional.Jakarta : Yayasan Orangtua Peduli. (http://www.sehatgroup.web.id/articles/isiArt.asp?artID=4) (Diakses pada tanggal 23 Februari 2012).

Rhandiya. (2011). Peran, Fungsi dan Tugas Perawat. http://perawat77. blogspot.com/2010/05/definisi-peran-fungsi-dan-tugas-perawat.html.


(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengetahuan dan sikap orangtua mengenai kesehatan merupakan hal yang penting, karena penggunaan sarana kesehatan berkaitan erat dengan pengetahuan dan sikap orangtua . Pengetahuan dan sikap orangtua tersebut mempengaruhi respon orangtua ketika anak sakit, dalam hal ini demam. Demam pada anak sering menimbulkan stres, kecemasan dan fobia yang menyebabkan orangtua segera memberikan obat penurun panas (antipiretik) atau membawa anaknya ke pelayanan kesehatan. Hal yang sering muncul dari kekhawatiran orangtua terhadap demam yaitu fobia, fobia ini yang mengakibatkan penanganan demam pada anak menjadi berlebihan (Soedibyo, 2006). Selain membawa anak ke pelayanan kesehatan atau memberikan obat, beberapa orangtua memberikan tindakan terapi yang menurut mereka dapat menurunkan demam. Terapi yang biasa dilakukan orangtua untuk menangani demam pada anak adalah kompres dan memberikan banyak minum pada anak (Kirana, 2011).

Pemberian obat penurun panas (antipiretik) oleh orangtua pada anak ketika sakit merupakan sikap yang umum dilakukan. Terapi antipiretik yang biasa diberikan dan cukup banyak dijual bebas adalah parasetamol, ibuprofen dan aspirin. Pemberian antipiretik dapat menurunkan demam secara simtomatik (Nelwan , 2006).

Obat penurun panas seperti parasetamol banyak dipakai oleh orangtua untuk mengatasi demam pada anaknya. Gunja (2011,dalam Kirana, 2011) mengemukakan tidak semua orangtua memberikannya dalam dosis yang tepat dan sebagian dari itu dosisnya terlalu besar. Pemberian parasetamol dalam takaran yang terlalu banyak dapat


(23)

2

memicu overdosis, dalam jangka pendek akan langsung merusak sistem pencernaan. Dalam dosis yang sangat banyak, bukan hanya lambung yang rusak tetapi juga hati yang berfungsi memetabolisme obat. Sepanjang tahun 2010 ada 4.300 panggilan gawat darurat yang dipicu oleh obat-obatan penurun panas. Kebanyakan adalah parasetamol yakni 3.000 kasus, sedangkan sisanya adalah ibuprofen yakni 1.300. Kasus overdosis parasetamol pada anak selalu ada minimal sekali dalam sebulan, ada yang mengalami kerusakan hati, dari yang ringan hingga berat.

Efek samping yang timbul dari pemberian antipiretik juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti organ-organ pada anak belum sempurna pertumbuhannya, sehingga obat dapat menjadi racun dalam darah (mempengaruhi organ hati dan ginjal). Pada hati, enzim-enzim belum terbentuk sempurna, sehingga obat tidak termotabolisme dengan baik, mengakibatkan konsentrasi obat yang tinggi di tubuh anak. Pada ginjal, bayi berumur 6 bulan, ginjal belum efisien mensekresikan obat sehingga mengakibatkan konsentrasi yang tinggi di darah anak.

Pada pengobatan, anak-anak tidak dapat diperlakukan sebagai orang dewasa berukuran kecil. Penggunaan obat pada anak merupakan hal yang bersifat khusus yang berkaitan dengan perbedaan laju perkembangan organ, sistem dalam tubuh maupun enzim yang bertanggungjawab terhadap metabolisme dan ekskresi obat (Aslam, 2003).

Berbagai macam sumber informasi baik media cetak maupun media elektronik melalui iklan mengenai obat penurun panas yang dapat mempengaruhi sikap orangtua dalam pemberian antipiretik saat anak demam sebelum dibawa ke pelayanan kesehatan atau pertolongan medis. Akan tetapi, banyaknya iklan mengenai obat penurun panas (antipiretik) tidak disertai dengan edukasi mengenai penggunaan obat-obat tersebut. Sehingga pengetahuan orangtua mengenai obat penurun panas,


(24)

3

baik kandungan atau zat aktif, dosis maupun efek samping antipiretik tersebut masih rendah. (Agnes,2004)

Sesuai dengan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V kelurahan Losari Kecamatan Singosari terdapat 41 anggota posyandu yang heterogen, yaitu 21 orang memiliki anak usia 2 tahun dan 20 orang memiliki anak usia infant (0-1 tahun). Penelitian ini menggunakan responden yang memiliki anak usia infant (0-1tahun) karena sesuai dengan studi pendahuluan di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V sebagian besar anggota posyandu yang aktif adalah ibu dengan anak usia infant (0-1tahun). Berdasarkan tingkat pendidikan akhir didapatkan data orangtua responden menunjukkan 1 orang (5 %) SD, 5 orang (25%) SMP, 11 orang (55%) SMA, 1 orang (5%) Diploma dan 2 orang (10%) Sarjana. Dari data tersebut menunjukkan jika tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap pemilihan obat (antipiretik) sebagai obat penurun panas pada anak. Adapun kasus demam yang sering terjadi pada anak di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V antara lain timbulnya demam akibat imunisasi (62%), tumbuhnya gigi (13%), influenza (21%) dll (4%). Dalam hal ini petugas kesehatan harus lebih memperhatikan untuk meningkatkan pengetahuan dan mencegah kekhawatiran orangtua yang berlebihan serta mencegah efek samping dan resistensi dari pemberian obat penurun panas (antipiretik)yang kurang tepat pada anak.

Berdasarkan fenomena tersebut mendorong peneliti untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku pemberian obat penurun panas (antipiretik ) pada anak usia infant (0-1tahun). Dari gambaran latar belakang di atas maka peneliti menentukan judul penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas(antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun).


(25)

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimanakah pengetahuan orangtua di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V Kelurahan Losari Kecamatan Singosari dalam memberikan obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)?

1.2.2 Bagaimanakah sikap orangtua di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V Kelurahan Losari Kecamatan Singosari selama ini dalam memberikan obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)? 1.2.3 Bagaimanakah perilaku orangtua di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V

Kelurahan Losari Kecamatan Singosari selama ini dalam memberikan obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)? 1.2.4 Adakah hubungan antara pengetahuan dan sikap orangtua terhadap

perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik ) pada anak usia infant (0-1 tahun) di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V Kelurahan Losari Kecamatan Singosari ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas(antipiretik ) pada anak usia infant (0-1 tahun) di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V Kelurahan Losari Kecamatan Singosari.


(26)

5

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan orangtua terhadap pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)

b. Mengidentifikasi sikap orangtua terhadap pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)

c. Mengidentifikasi perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)

d. Menganalisa hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia usia infant (0-1 tahun)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi : 1.4.1 Peneliti

Untuk meningkatkan pengetahuan peneliti dan dapat memberikan informasi tentang tindakan orangtua terhadap pemberian antipiretik pada anak

1.4.2 Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan mengenai tindakan orangtua tentang demam pada anak dan pemberian antipiretik pada anak sebelum berobat ke pelayanan kesehatan.


(27)

6

1.4.3 Bagi Institusi UMM

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang tindakan orangtua tentang demam pada anak dan pemberian antipiretik pada anak sebelum berobat ke pelayanan kesehatan. Dan untuk pembangunan ilmu pengetahuan di kampus dan untuk sumbangsih ilmu bagi adik tingkat.

1.4.4 Pengembangan Penelitian

Peneliti mengharapkan data yang ada pada penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar dalam penelitian selanjutnya.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Beberapa hasil penelitian terdahulu di antaranya adalah:

Menurut penelitian Uyun Mufaza (2009) tentang Pengetahuan dan perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas pada anak ditinjau dari aspek sosial ekonomi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan peneliti yaitu metode deskriptif dengan desain cross sectional yang dilakukan pada orangtua pasien yang datang ke Poliklinik Umum Ilmu Kesehatan Anak, RS.Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada Mei 2009. Hasil pada penelitian ini ditemukan masih banyak juga indikasi pemberian antipiretik cenderung berlebihan bahkan diberikan pada suhu tubuh yang masih normal. Responden dengan tingkat sosio-ekonomi rendah menengah dan tinggi juga memperlihatkan persentase yang sama dalam penggunaan antipiritek dalam kehidupan sehari-hari. Antipiritek yang sering digunakan adalah asetaminofen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah frekuensi penggunaan


(28)

7

antipiretik sudah benar dan dosis yang diberikan juga sudah mengikuti dosis takar obat. Antipiretik yang sering digunakan adalah asetaminofen karena mudah didapat dan harga murah. Penggunaan antipiritek terutama didapat dari informasi tenaga medis maka diharapkan tenaga medis yang memberikan pelayanan primer memberikan informasi dengan tepat.

2. Penelitian-penelitian sebelumnya :

Dalam penelitian sebelumnya (Baitil Atiq, 2009) ini membahas tentang gambaran pengetahuan dan perilaku orangtua dalam pemberian antipiretik pada anak sebelum berobat berdasarka jenis pekerjaan orangtua. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orangtua dengan jenis pekerjaan yang berbeda memiliki pengetahuan dan perilaku yang tidak jauh berbeda dalam menyikapi demam pada anak, sebagian besar besar memberikan antipiretik sebelum berobat ke dokter. Hal ini mungkin disebabkan karena sumber-sumber informasi orangtua mengenai demam tidak terkait dengan pekerjaan. Dalam penelitian ini juga didapatkan gambaran pengetahuan dan perilaku orangtua mengenai keadaan demam pada anak, yang akan berpengaruh terhadap tindakan orangtua dalam mengatasi demam.


(1)

memicu overdosis, dalam jangka pendek akan langsung merusak sistem pencernaan. Dalam dosis yang sangat banyak, bukan hanya lambung yang rusak tetapi juga hati yang berfungsi memetabolisme obat. Sepanjang tahun 2010 ada 4.300 panggilan gawat darurat yang dipicu oleh obat-obatan penurun panas. Kebanyakan adalah parasetamol yakni 3.000 kasus, sedangkan sisanya adalah ibuprofen yakni 1.300. Kasus overdosis parasetamol pada anak selalu ada minimal sekali dalam sebulan, ada yang mengalami kerusakan hati, dari yang ringan hingga berat.

Efek samping yang timbul dari pemberian antipiretik juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti organ-organ pada anak belum sempurna pertumbuhannya, sehingga obat dapat menjadi racun dalam darah (mempengaruhi organ hati dan ginjal). Pada hati, enzim-enzim belum terbentuk sempurna, sehingga obat tidak termotabolisme dengan baik, mengakibatkan konsentrasi obat yang tinggi di tubuh anak. Pada ginjal, bayi berumur 6 bulan, ginjal belum efisien mensekresikan obat sehingga mengakibatkan konsentrasi yang tinggi di darah anak.

Pada pengobatan, anak-anak tidak dapat diperlakukan sebagai orang dewasa berukuran kecil. Penggunaan obat pada anak merupakan hal yang bersifat khusus yang berkaitan dengan perbedaan laju perkembangan organ, sistem dalam tubuh maupun enzim yang bertanggungjawab terhadap metabolisme dan ekskresi obat (Aslam, 2003).

Berbagai macam sumber informasi baik media cetak maupun media elektronik melalui iklan mengenai obat penurun panas yang dapat mempengaruhi sikap orangtua dalam pemberian antipiretik saat anak demam sebelum dibawa ke pelayanan kesehatan atau pertolongan medis. Akan tetapi, banyaknya iklan mengenai obat penurun panas (antipiretik) tidak disertai dengan edukasi mengenai penggunaan obat-obat tersebut. Sehingga pengetahuan orangtua mengenai obat penurun panas,


(2)

baik kandungan atau zat aktif, dosis maupun efek samping antipiretik tersebut masih rendah. (Agnes,2004)

Sesuai dengan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V kelurahan Losari Kecamatan Singosari terdapat 41 anggota posyandu yang heterogen, yaitu 21 orang memiliki anak usia 2 tahun dan 20 orang memiliki anak usia infant (0-1 tahun). Penelitian ini menggunakan responden yang memiliki anak usia infant (0-1tahun) karena sesuai dengan studi pendahuluan di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V sebagian besar anggota posyandu yang aktif adalah ibu dengan anak usia infant (0-1tahun). Berdasarkan tingkat pendidikan akhir didapatkan data orangtua responden menunjukkan 1 orang (5 %) SD, 5 orang (25%) SMP, 11 orang (55%) SMA, 1 orang (5%) Diploma dan 2 orang (10%) Sarjana. Dari data tersebut menunjukkan jika tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap pemilihan obat (antipiretik) sebagai obat penurun panas pada anak. Adapun kasus demam yang sering terjadi pada anak di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V antara lain timbulnya demam akibat imunisasi (62%), tumbuhnya gigi (13%), influenza (21%) dll (4%). Dalam hal ini petugas kesehatan harus lebih memperhatikan untuk meningkatkan pengetahuan dan mencegah kekhawatiran orangtua yang berlebihan serta mencegah efek samping dan resistensi dari pemberian obat penurun panas (antipiretik) yang kurang tepat pada anak.

Berdasarkan fenomena tersebut mendorong peneliti untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku pemberian obat penurun panas (antipiretik ) pada anak usia infant (0-1tahun). Dari gambaran latar belakang di atas maka peneliti menentukan judul penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun).


(3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimanakah pengetahuan orangtua di Posyandu Cut Nyak Dien Pos

V Kelurahan Losari Kecamatan Singosari dalam memberikan obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)?

1.2.2 Bagaimanakah sikap orangtua di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V

Kelurahan Losari Kecamatan Singosari selama ini dalam memberikan obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)?

1.2.3 Bagaimanakah perilaku orangtua di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V

Kelurahan Losari Kecamatan Singosari selama ini dalam memberikan obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)?

1.2.4 Adakah hubungan antara pengetahuan dan sikap orangtua terhadap

perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik ) pada anak usia infant (0-1 tahun) di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V Kelurahan Losari Kecamatan Singosari ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik ) pada anak usia infant (0-1 tahun) di Posyandu Cut Nyak Dien Pos V Kelurahan Losari Kecamatan Singosari.


(4)

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan orangtua terhadap pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)

b. Mengidentifikasi sikap orangtua terhadap pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)

c. Mengidentifikasi perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia infant (0-1 tahun)

d. Menganalisa hubungan pengetahuan dan sikap orangtua terhadap perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik) pada anak usia usia infant (0-1 tahun)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi :

1.4.1 Peneliti

Untuk meningkatkan pengetahuan peneliti dan dapat memberikan informasi tentang tindakan orangtua terhadap pemberian antipiretik pada anak

1.4.2 Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan mengenai tindakan orangtua tentang demam pada anak dan pemberian antipiretik pada anak sebelum berobat ke pelayanan kesehatan.


(5)

1.4.3 Bagi Institusi UMM

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang tindakan orangtua tentang demam pada anak dan pemberian antipiretik pada anak sebelum berobat ke pelayanan kesehatan. Dan untuk pembangunan ilmu pengetahuan di kampus dan untuk sumbangsih ilmu bagi adik tingkat.

1.4.4 Pengembangan Penelitian

Peneliti mengharapkan data yang ada pada penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar dalam penelitian selanjutnya.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Beberapa hasil penelitian terdahulu di antaranya adalah:

Menurut penelitian Uyun Mufaza (2009) tentang Pengetahuan dan perilaku orangtua dalam pemberian obat penurun panas pada anak ditinjau dari aspek sosial ekonomi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan peneliti yaitu metode deskriptif dengan desain cross sectional yang dilakukan pada orangtua pasien yang datang ke Poliklinik Umum Ilmu Kesehatan Anak, RS.Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada Mei 2009. Hasil pada penelitian ini ditemukan masih banyak juga indikasi pemberian antipiretik cenderung berlebihan bahkan diberikan pada suhu tubuh yang masih normal. Responden dengan tingkat sosio-ekonomi rendah menengah dan tinggi juga memperlihatkan persentase yang sama dalam penggunaan antipiritek dalam kehidupan sehari-hari. Antipiritek yang sering digunakan adalah asetaminofen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah frekuensi penggunaan


(6)

antipiretik sudah benar dan dosis yang diberikan juga sudah mengikuti dosis takar obat. Antipiretik yang sering digunakan adalah asetaminofen karena mudah didapat dan harga murah. Penggunaan antipiritek terutama didapat dari informasi tenaga medis maka diharapkan tenaga medis yang memberikan pelayanan primer memberikan informasi dengan tepat.

2. Penelitian-penelitian sebelumnya :

Dalam penelitian sebelumnya (Baitil Atiq, 2009) ini membahas tentang gambaran pengetahuan dan perilaku orangtua dalam pemberian antipiretik pada anak sebelum berobat berdasarka jenis pekerjaan orangtua. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orangtua dengan jenis pekerjaan yang berbeda memiliki pengetahuan dan perilaku yang tidak jauh berbeda dalam menyikapi demam pada anak, sebagian besar besar memberikan antipiretik sebelum berobat ke dokter. Hal ini mungkin disebabkan karena sumber-sumber informasi orangtua mengenai demam tidak terkait dengan pekerjaan. Dalam penelitian ini juga didapatkan gambaran pengetahuan dan perilaku orangtua mengenai keadaan demam pada anak, yang akan berpengaruh terhadap tindakan orangtua dalam mengatasi demam.