HUBUNGAN KEPATUHAN MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON (PTRM) DENGAN PENURUNAN KONSUMSI NAPZA PADA PENGGUNA NAPZA STUDI DI PUSKESMAS KENDALSARI MALANG

 
 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LatarBelakang
Penggunaan napza di jaman sekarang ini banyak disalahgunakan bukan hanya

dikalangan orang tua, dewasa, atau remaja. Penyalahgunaan napza merupakan
masalah boi-psiko-sosio-kultural yang kompleks, ditandai dengan penggunaan yang
intensif, disertai pula dengan perasaan ketagihan yang kuat yang seringkali sulit di
kontrol, sehingga menyebabkan penggunannya harus mendapatkan dengan cara
apapun dan bagaimanapun konsekuensinya.
Penyalahgunaan napza merupakan masalah yang menjadi perhatian di dunia
Internasional disamping masalah HIV dan AIDS, kekerasan (violence), kemiskinan,
pencemaran lingkungan, pemanasan global dan kelangkaan pangan. Global Burden of
Disease (GBD) terkait penyalahgunaan napza sebesar 8,9% sedangkan Global Mortality
Rate (GMR) sebesar 12,4% dan Disable Adjusted Life Years(DALYs) sebesar 8,9%

(Kemenkes RI, 2010).
Di Amerika sekitar 20 juta orang dengan usia diatas 12 tahun hampir 8% dari
populasi telah menggunakan obat-obatan terlarang 30 hari sebelumnya. Dalam
sebuah estimasi dinyatakan bahwa 2,1 juta orang Amerika telah menggunakan
halusinogen, hampir 153.000 menggunakan heroin, 5,2 juta menyalahgunakan pereda
nyeri, 1,8 juta menyalahgunakan obat penenang, 1,1 juta menyalahgunakan stimulan
dan 0,3 juta menggunakan sedatif (Halgin & Whitbourne, 2010). Lambdin, et al.
(2014) dalam jurnalnya mengemukakan bahwa pada tahun 2009 sekitar 40-50 ton
heroin yang melintas di Afrika sekitar 34 ton dikonsumsi di wilayah ini, dan di
perkirakan 533.000 pengguna opiat tinggal di Afrika.


 

2

 

Pada tahun 2004 diperkirakan ada 3,2 juta orang (1,5% polulasi) di Indonesia
yang mempunyai riwayat menggunakan napza. Jumlah tersebut diperkirakan hanya

10% yang mendapatkan layanan terapi atas gangguan penggunaan napza yang diderita
(Kemenkes RI, 2010). Sementara pada tahun 2006 di Indonesia diperkirakan kurang
lebih 2,94 juta penduduk yang menyalahgunakan napza, dengan omset peredaran
lebih dari 36 triliun rupiah per tahun. Hal ini merupakan salah satu faktor mengapa
peredaran dan penyalahgunaan napza sulit diberantas (Nasir& Abdul, 2011). Menurut
data Pencegahan dan Pemberantasn Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika
(P4GN) pada tahun 2010 jumlah pecandu yang mendapatkan terapi dan rehabilitasi
di seluruh Indonesia sebanyak 17.734 orang yang berusia 20-34 tahun dengan jumlah
pengguna heroin sebanyak 10.768 orang dan pengguna ganja sebanyak 1.774,
pengguna sabu 984 orang dan sisanya pengguna alkohol dan zat adiktif lainnya (BNN
2013 dalam Dewi, 2014).
Penyebab penggunaan napza disebabkan oleh banyak faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, dan sosial seseorang (Kemenkes, 2010).
Dewi

(2014)

dalam

penelitianya


menyebutkan

bahwa

penyebab

orang

menyalahgunakan napza sesuai kasus yang pernah ditangani BNN Kota Malang
adalah karena dari keluarga yang tidak harmonis (dampak broken home), rasa ingin tahu
karena ingin coba-coba, karena faktor lingkungan karena tidak mungkin pecandu
sendiri melainkan selalu berkelompok atau komunitas, faktor keimanan yang rendah,
dan tidak tahu tentang bahaya narkobakarena hanya ikut-ikutan teman atau orang
lain.
Berdasarkan undang-undang No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, dengan
memberi kewenangan besar kepada hakim untuk memutuskan hukuman rehabilitasi
kepada penyalahgunaan narkoba, tetapi tidak banyak dilakukan, hakim justru lebih
 
 


3

 

banyak memilih memberikan hukuman pidana penjara adanya perundang-undangan
tersebut,

seharusnya

penyalahguna

mendapat

perawatan

rehabilitasi.

Jika


penyalahguna mendapat perawatan rehabilitasi dan terapi diharapkan penyalahgunaan
dapat berhenti dari mengkonsumsi napza tersebut. Fakta di masyarakat saat ini bahwa
penyalahgunaan napza lebih ditempatkan di penjaradari pada di pusat rehabilitasi.
Selama ini upaya penanggulangan penyalahgunaan napza, khususnya zat opioid telah
banyak dilakukan, termasuk diantaranya melalui program terapi rumatan metadon.
Menurut Kemenkes RI tahun 2006, Program Terapi Rumatan Metadon
(PTRM) merupakan salah satu terapi substitusi diperlukan sebagai pendekatan harm
reduction atau pengurangan dampak buruk penularan HIV/AIDS melalui narkotik
suntik. Metadon merupakan obat analgesik yang dikembangkan untuk mengobati
rasa sakit pada tahun 1940an. Sampai sekarang masih diresepkan secara luas untuk
pengelolaan nyeri di Amerika, Australia, dan Eropa (Breen, et al. 2009). Selain
diindikasikan

untuk mengobati nyeri, metadon diindikasikan untuk pengobatan

kecanduan opioid (Ehret, et al. 2006).
Metadon merupakan opioida sintetik yang mempunyai masa kerja yang lebih
lama dari pada lainnya dan lebih efektif pada penggunaan secara oral dari pada
morfin. Metodon banyak dipakai untuk detoksifikasi ketergantungan morfin atau
heroin, serta dalam Methadone Maintenance Program dengan harapan orang tidak

kembali pada ketergantungan morfin atau heroin (Joewana, 2004).Liao, et al. (2014)
dalam jurnalnya juga mengungkapkan bahwa terapi metadon dapat memfasilitasi
kesehatan masyarakat dengan menambah kontrol kognitif dan mengurangi perilaku
beresiko menggunakan heroin.
Bawor, et al. (2014) menyebutkan bahwa 57% dari 260 laki-laki dengan
ketergantungan opioid yang mengikuti terapi rumatan metadon secara signifikan

 
 

4

 

dapat menekan kadar testosteron dibandingkan dengan kontrol. Menurut penelitian
Lambdin, et al. (2014) mengemukakan bahwa terapi metadon paling efektif dalam
pengobatan jangka panjang pada kesehatan kronis. HasilpenelitianBooth, et al. (2004)
mengemukakan sebanyak 60% dari 577 pengguna narkoba suntik tetap mengikuti
program terapi rumatan metadon selama 90 hari. Dengan pendekatan pengobatan
menunjukkan efektifitas dalam mengurangi perilaku beresiko HIV, aktivitas kriminal,

perbaikan dalam masalah medis dan sosial. Lambdin, et al. (2014) mengatakan bahwa
diantara pengguna narkoba suntik terapi rumatan metadon dapat mencegah
penularan HIV, virus hepatitis C, dan penyakit menular lainnya dengan mengurangi
injeksi terkait dan perilaku seksual beresiko seperti berbagi jarum suntik, seks yang
tidak aman dan banyak pasangan seks.
Breen, et al. (2009) dalam penelitiannya mengemukakan pada dasarnya
pengobatan rumatan metadon adalah pengamatan bahwa analgesik opioid dapat
digantikan satu sama lain. Penggunaan metadon pada dosis yang memadai dapat
mencegah atau membalikkan gejala penarikan sehingga dapat mengurangi kebutuhan
untuk menggunakan heroin. Metadon berlaku kurang lebih 24 jam dalam dosis
tunggal di bandingkan 3-4 kali sehari pada pengguna heroin. Metadon dapat
memblok efek euforia heroin, mengurangi penggunaan secara ilegal, menghilangkan
pengguna kebutuhan atau keinginan untuk mencari heroin.
Breen, et al. (2009) dalam jurnalnya mengemukakan bahwa metadon banyak
digunakan untuk program pemeliharaan dan detoksifikasi untuk mencoba dan
membantu pengguna untuk menarik diri dari penggunaan opiad. Namun sebagian
besar pengguna mengundurkan diri dari program rehabilitasi ketika diminta untuk
bebas dari narkoba. Rehabilitasi metadon ini menunjukkan bahwa metadon dapat

 

 

5

 

mengurangi penggunaan napza pada pengguna yang ketergantungan dan menjaga
mereka agar tetap dalam pengobatan.
Pengguna napza yang mengikuti terapi membutuhkan kepatuhan yang tinggi
dalam proses pelaksanaan terapi, supaya tidak terjadi kekambuhan dalam penggunaan
napza. Salah satu terapi yang efektif dalam menekan penggunaan napza adalah terapi
rumatan metadon

yang merupakan program rumatan jangka panjang,sehingga

tingkat kepatuhan merupakan keberhasilan suatu program. Terapi adalah suatu
proses pemulihan dengan memberikan intervensi secara fisik, psikologis maupun
sosial kepada klien gannguan pengguna napza (Kemenkes RI, 2010). Sedangkan
kepatuhan didefinisikan sebagai perilaku seseorang bertepatan dengan nasehat medis
atau kesehatan (Fenton, et al. 2014). Menurut Cramer, et al. (2008) dalam jurnalnya

mengemukakan bahwa ketidakpatuhan dalam melakukan pengobatan dapat
meningkatkan mordibitas dan mortalitas dari berbagai macam penyakit, serta
meningkatkan biaya perawatan kesehatan.
Hasilstudipendahuluan, berdasarkanwawancaradenganpetugaskesehatanyang
bertanggungjawabdalampelaksanaan

program

terapirumatanmetadon

di

PuskesmasKendal Sari Malang dahulu penggunanarkoba yang mengikuti program
terapirumatanmetadonsebanyak 140 pengguna, sekaranginimenurut data yang tercatat
di Puskesmas Kendalsari tinggal 20 pengguna yang mengikuti program terapi
rumatan metadon. Penggunanapza yang mengikuti program terapirumatanmetadon
di Puskesmas Kendalsari mengkonsumsijenisnapza, sepertiopiad, ganja, alkohol,
tembakau,

benzena,


amfetamin.Petugaskesehatanjugamengungkapkanbahwameskipun

program

terapirumatanmetadonmasihjarangtetapiterbuktiefektifdalammenanggulangipengguna
annapza yang berlebih. Di kota Malang terdapattigatempatfasilitaskesehatan yang

 
 

6

 

melakukan program terapirumatanmetadon, di PuskesmasKendalsari, RSSA,
danPuskesmasGondangLegi.

Program


terapirumatanmetadondilakukansetiapharisesuaiwaktu

yang

ditentukan,

apabilatidaksesuaidenganwaktu

yang

telahditentukanbiasanyaparapenggunamengamuk.
Berdasarkanmasalahtersebutdiatasmakapenelitiinginmengambilmenelitihubun
gankepatuhanmengikuti

Program

TerapiRumatanMetadon

(PTRM)

denganpenurunankonsumsinapzapadapenggunanapzastudi di PuskesmasKendalsari
Malang.
1.2

RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakang,

makarumusanmasalahdalampenelitianinisebagaiberikut : “ Apakah terdapathubungan
kepatuhan mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) dengan penurunan
komsumsi napza pada pengguna napza studi di Puskesmas Kendalsari Malang”.
1.3

TujuanPenelitian

1.3.1

TujuanUmum
Tujuanumumpenelitianiniadalahuntukmengetahuihubungan

kepatuhan

mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) dengan penurunan komsumsi
napza pada pengguna napza studi di Puskesmas Kendalsari Malang.
1.3.2

TujuanKhusus
1. Mengidentifikasi kepatuhan pengguna napza dalam mengikuti Program
Terapi Rumatan Metadon (PTRM) studi di Puskesmas Kendalsari
Malang.
2. Mengidentifikasi penurunan konsumsi napza pada pengguna napza studi
di Puskesmas Kendalsari Malang.

 
 

7

 

3. Menganalisishubungan kepatuhan mengikuti Program Terapi Rumatan
Metadon (PTRM) dengan penurunan komsumsi napza pada pengguna
napza studi di Puskesmas Kendalsari Malang.
1.4

ManfaatPenelitian

1.4.1

Bagi Puskesmas Kendalsari
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan memberi

informasi yang benar tentang kepatuhan mengukuti program terapi rumatan metadon
pada pengguna napza dan petugas puskesmasdi Puskesmas Kendalsari Malang.
1.4.2

Bagi Ilmu Keperawatan
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemampuan mahasiswa

keperawatan dalam memberikan edukasi khususnya tentang kepatuhan dalam
mengikuti program terapi rumatan metadon. Memberikan tindak lanjut dalam
penanganan kejadian penyalahgunaan napza dan pengawasan terhadap penurunan
konsumsi napza. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan
acuan perawat dalam memberikan layanan keperawatan (perawat sebagai edukator
dan konsultan) khususnya dalam mengantisipasi peningkatan konsumsi napza pada
pengguna napza.
1.4.3

Bagi Responden
Memberikan pengetahuan kepada pengguna napza dalam melakukan terapi

untuk meminimalisir terjadinya peningkatan konsumsi napza dengan meningkatkan
kesiapan untuk menjalani program terapi rumatan metadon dan mengantisipasi
timbulnya penghambat.
1.4.4

BagiPeneliti
Mengetahui hubungan kepatuhan melakukan terapi rumatan metadon dengan

penurunan konsumsi napza. Serta menambah wawasan dan pengetahuan dari hasil

 
 

8

 

penelitian yang dilakukan pada pengguna napza dalam kepatuhan mengikuti program
terapi rumatan metadon.
1.4.5

BagiPenelitiSelanjutnya
Sebagaibahandasarataurujukandalammengembangkanpenelitianselanjutnyaterk

ait kepatuhan melakukan terapi rumatan metadon dengan penurunan konsumsi
napza pada pengguna napza.
1.4.6

BagiInstitusiPendidikan
Sebagaidokumentasisertainformasidalamrangkapengembanganpengetahuanm

ahasiswamengenai kepatuhan melakukan terapi rumatan metadon dengan penurunan
mengonsumsi napza pada pengguna napza.
1.5

KeaslianPenelitian
Dewi, (2014) meneliti tentang Hubungan Antara Penyalahgunaan Napza

Dengan Tipe Kepribadian Individu Pada Pasien Ruang Napza di Rumah Sakit Jiwa
dr.

Radjiman

Wediodiningrat

Kab.

Lawang.

Perbedaanpenelitian

yang

akandilakukandenganpeneliti Dewi (2013) yaituterletakpadavariabel dependen.
Dimanavariabel

dependenpenelitisebelumnyayaitu

tipe

kepribadian

individu,

sedangkanpenelitian yang akandilakukanvariabel dependennya penurunan konsumsi
napza.

Selainitusampel

yang

menggunakansampelpasien

digunakanjugaberbeda,

ruang

napza

di

peneliti

Rumah

Dewi

Sakit

(2014)

Jiwa

Dr.

RadjimanWediodiningrat Kab.Lawang, sedangkanpenelitian yang akandilakukanyaitu
pengguna napza di Puskesmas Kendalsari Malang.
Pada penelitian yang kedua yang dilakukan peneliti Setyawan (2007) tentang
Hubungan Antara Fungsi Keluarga Dengan Kepatuhan Berobat Pasien Program
Terapi

Rumatan

Metadon

akandilakukandenganpeneliti

RSU

dr.

Setyawan

(2007)

 
 

Soetomo.
yaitu

Perbedaanpenelitian
terletak

pada

yang

variabel

9

 

independen. Dimana variabel independen peneliti sebelumnya yaitu fungsi keluarga,
sedangkan penelitian yang akandilakukan variable independennya kepatuhan
mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM). Selainitusampel yang
digunakanjugaberbeda, peneliti Setyawan (2007) menggunakansampelpasien program
terapi rumatan metadon, sedangkan penelitian yang akan dilakukan pengguna napza
di Puskesmas Kendalsari Malang.
1.6

BatasanPenelitian
Menghindariluasnyapembahasandankajiandalampenelitianini,

makapenelitimembatasipenelitianpada :
1. Penelitihanyameneliti pennguna napza yang mingikuti Program Terapi
Rumatan Metadon (PTRM) di Puskesmas Kendalsari Malang.
2. Penelitihanyameneliti penurunan konsumsi napza pada pennguna napza yang
mingikuti Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) di Puskesmas
Kendalsari Malang.

 
 

HUBUNGAN KEPATUHAN MENGIKUTI PROGRAM
TERAPI RUMATAN METADON (PTRM) DENGAN
PENURUNAN KONSUMSI NAPZA PADA
PENGGUNA NAPZA STUDI DI
PUSKESMAS KENDALSARI
MALANG

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :
BENTI KOMSATUN
201010420311201

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
i

ii

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: BENTI KOMSATUN

NIM

: 201010420311201

Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi

: Hubungan Kepatuhan Mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon
(PTRM) dengan Penurunan Konsumsi Napza pada Pengguna Napza
Studi di Puskesmas Kendalsari Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.Apabila dikemudian hari
dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, April 2015
Yang Membuat Pernyataan,

Benti Komsatun
NIM. 201010420311201

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Kepatuhan Mengikuti
Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) dengan Penurunan Konsumsi
Napza pada Pengguna Napza Studi di Puskesmas Kendalsari Malng”. Skripsi
ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan
(S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis
menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat :
1.

Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang, serta Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

2.

Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Henik Tri Rahayu, S.Kep, Ns, M.S., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4.

Dr. Ida Megawati selaku kepala Puskesmas Kendalsari Malang yang telah
memberikan izin penelitian dalam penelitian ini.

5.

Seluruh pengguna napza di Puskesmas Kendalsari sebagai subjek penelitian.

6.

Kedua orang tua dan saudara yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan
moril dan materil bagi terselesaikannya skripsi ini.

v

7.

Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
ilmunya.

8.

Teman-teman PSIK E 2010 dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian
skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan

dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca.

Malang, April 2015

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................... i
Lembar Persetujuan ....................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ....................................................................................................... iii
Surat Pernyataan Keaslian Penelitian .......................................................................... iv
Motto
........................................................................................................................ v
Lembar Persembahan ................................................................................................... vi
Kata Pengantar ............................................................................................................... ix
Abstrak ........................................................................................................................ xi
Abstack ........................................................................................................................ xii
Daftar Isi ........................................................................................................................ xiii
Daftar Tabel .................................................................................................................... xvi
Daftar Gambar ............................................................................................................... xvii
Daftar Lampiran ............................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1
Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah.............................................................................................. 6
1.3
Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................... 6
1.4
Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7
1.5
Keaslian Penelitian ............................................................................................ 8
1.6 Batasan Penelitian............................................................................... ................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10
2.1
Konsep Kepatuhan Dalam Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) 10
2.1.1 Definisi Kepatuhan ........................................................................... 10
2.1.2 Jenis-jenis Kepatuhan......................................................................... 11
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan ............................ 11
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan.................... 11
2.1.5 Strategi Meningkatkan Kepatuhan .................................................. 12
2.1.6 Definisi Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) ................. 13
2.1.7 Tujuan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) .................. 13
2.1.8 Komponen Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) .......... 14
2.1.9 Seleksi Pasien Mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon ... 14
2.1.10 Pemberian Dosis Awal Metadon .................................................... 15
2.1.11 Fase Stabilisasi Terapi Metadon ...................................................... 15
2.1.12 Kriteria Penambahan Dosis ............................................................. 16
2.1.13 Fase Rumatan Terapi Subtitusi Metadon ....................................... 16
2.1.14 Fase Penghentian Metadon .............................................................. 16
2.1.15 Kebijakan Memberikan Dosis Bawa Pulang ................................. 17
2.1.16 Dosis Terlewat ................................................................................... 18
2.1.17 Farmako Kinetik dan Farmako Dinamik....................................... 18
2.1.18 Efek Samping Metadon .................................................................... 19
2.1.10 Kepatuhan Dalam Program Terapi rumatan Metadon................ 20
vii

2.2

Konsep Rehabilitasi Napza .............................................................................. 20
2.2.1 Definisi Napza ................................................................................... 20
2.2.2 Jenis-jenis Napza ............................................................................... 21
1) Narkotika ....................................................................................... 21
2) Psikotropika ................................................................................... 22
3) Zat Adiktif Lainnya ...................................................................... 23
2.2.3 Faktor Pengaruh Penggunaan Napza ............................................. 23
1) Faktor Individu ............................................................................. 24
2) Faktor Lingkungan ....................................................................... 24
3) Faktor Napza ................................................................................. 25
2.2.4 Klasifikasi Penggunaan Napza ........................................................ 25
2.2.5 Dampak Penggunaan Napza ........................................................... 26
1) Dampak Jasmaniah ....................................................................... 26
2) Dampak Kejiwaan ........................................................................ 27
3) Dampak Soaial .............................................................................. 27
2.2.6 Rahabilitasi Napza ............................................................................. 28
2.2.7 Model-model Pelayanan Rahabilitasi .............................................. 29
1) Model Pelayanan dan Rehabilitasi Medis .................................. 29
2) Model Pelayanan dan Rehabilitasi dengan Bimbingan Individu
dan Kelompok ................................................................................... 30
3) Model Pelayanan dan Rehabilitasi dengan Pendekatan
Therapeutik Comunity .......................................................................... 30
4) Model Pelayanan dan Rehabilitasi dengan Pendekatan
Agama ................................................................................................. 30
5) Model Pelayanan dan Rehabilitasi dengan dengan Pedekatan
Narcotic Anonymus ............................................................................... 31
6) Model Pelayanan dan Rehabilitasi Medis DENGAN
Pendekatan Terpadu......................................................................... 32

2.3

Hubungan Kepatuhan Daalam Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM)
dengan Rehabilitasi Napza ............................................................................... 32

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN....... 37
3.1
Kerangka Konsep .............................................................................................. 37
3.2
Hipotesis Penelitian........................................................................................... 39
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................ 40
4.1
Desain Penelitian ............................................................................................... 40
4.2
Kerangka Penelitian (Frame Work) .................................................................. 41
4.3
Populasi, Sampeldan Teknik Sampling .......................................................... 41
4.3.1 Populasi Penelitian ............................................................................ 41
4.3.2 Sampel Penelitian .............................................................................. 42
4.3.3 Teknik Sampling ................................................................................ 42
4.4
Varibel Penelitian............................................................................................... 42
4.4.1 Variabel Independen ......................................................................... 42
4.4.2 Variabel Dependen ........................................................................... 43
4.5
Definisi Operasional ......................................................................................... 43
4.6
Tempat Penelitian.............................................................................................. 44
viii

4.7
4.8

4.9
4.10
4.11
4.12

Waktu Penelitian ................................................................................................ 45
Instrumen Penelitian, Uji Validitas dan Reabilitas........................................ 45
4.8.1 Instrumen Penelitian .......................................................................... 45
4.8.1.1 Kuesioner .............................................................................. 45
4.8.2 Uji Validitas ......................................................................................... 48
4.8.3 Uji Reabilitas ....................................................................................... 49
Prosedur Pengumpulan Data........................................................................... 49
Pengolahan Data................................................................................................ 51
Analisa Data ....................................................................................................... 51
4.11.1 Analisa Univariat................................................................................. 51
4.11.2 Analisa Bivariat ................................................................................... 52
Etika Penelitian ................................................................................................... 53
4.12.1Informed Consent ..................................................................................... 53
4.12.2Anonymity ............................................................................................... 54
4.12.3 Confidentiality......................................................................................... 54

BAB V HASIL DAN ANALISA DATA PENELITIAN ............................ 55
5.1
Karakteristik Responde .................................................................................... 56
5.2
Kepatuhan Mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM)
Pada Pengguna Napza di Puskesmas Kendal Sari Malang ......................... 58
5.3
Penurunan Konsumsi Napza Pada Pengguna Napza di Puskesmas
Kendal Sari Malang ........................................................................................... 61
5.4
Hasil Analisis Spearman Rank Hubungan Kepatuhan Mengikuti
Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Dengan Penurunan
Konsumsi Napza Pada Pengguna Napza di Puskesmas Kendal Sari
Malang ................................................................................................................ 63
BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................ 65
6.1
Interpretasi dan Hasil Diskusi ......................................................................... 65
6.1.1 Gambaran Kepatuhan Mengikuti Program Terapi Rumatan
Metadon (PTRM) pada Pengguna Napza .......................................... 65
6.1.2 Gambaran Penurunan Konsumsi Napza ............................................. 67
6.1.3 Analisis Hubungan Kepatuhan Mengikuti Program Terapi
Rumatan Metadon (PTRM) Dengan Penurunan Konsumsi
Napza Pada Pengguna Napza di Puskesmas Kendalsari Malang.... 68
6.2
Keterbatasan Penelitian.................................................................................... 70
6.3
Implikasi Keperawatan..................................................................................... 71
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 73
7.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 73
7.2 Saran ........................................................................................................................ 73
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 75

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.5 Devinisi Operasional Variabel ........................................................................ 43
Tabel 5.1 Karakteristik RespondenBerdasarkan Usia, Pendidikan, Status Perkawinan,
dan Lama Mengikuti Terapi Pada Pengguna Napza di Puskesmas Kendal Sari Malang
Bulan Februari 2015........................................................................................................... 56
Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Kepatuhan Berdasarkan Waktu, Frekuensi, dan Dosis
Mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Pada Penguuna Napza di
Puskesmas Kendal Sari Malang ........................................................................................ 58
Tabel 5.3 Tingkat Kepatuhan Pengguna Napza yang Mengikuti Program Terapi
Rumatan Metadon (PTRM) di Puskesmas Kendal Sari Malang .................................. 60
Tabel 5.4 Distribusi Berdasarkan Waktu, Frekuensi, dan Dosis Penurunan Konsumsi
Napza Pada Penguuna Napza di Puskesmas Kendal Sari Malang .............................. 61
Tabel 5.5 Tingkat Penurunan Konsumsi Napza Pada Pengguna Napza di Puskesmas
Kendal Sari Malang ............................................................................................................ 62

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1Kerangka Konsep Penelitian ....................................................................... 37
Gambar 4.1Kerangka Kerja Penelitian ........................................................................... 41

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Surat Izin Penelitian dari Univ.Muhammadiyah Malang .......... 79
Lampiran 2 Lembar Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Malang ........ 80
Lampiran 3 Lembar Surat Balasan Penelitian Sudah Selesei Melakukan Penelitian di
Puskesmas Kendal Sari Malang ........................................................................................ 81
Lampiran 4 Lembar ACC judul Skripsi........................................................................... 82
Lampiran 5-7 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ................................................... 83
Lampiran 8 Lembar Angket Persetujuan ........................................................................ 86
Lampiran 9 Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden ....................................... 87
Lampiran 10 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ............................................... 88
Lampiran 11 Lembar Kuesioner ...................................................................................... 89
Lampiran 12 Lembar Analisis Validitas Reliabilitas Variabel Kepatuhan Mengikuti
PTRM dan Penurunan Konsumsi Napza ....................................................................... 92
Lampiran 13 Deskripsi Hasil Uji Validitas Reabilitas ................................................... 96
Lampiran 14 Data Mentah Hubungan Kepatuhan Mengikuti Program Terapi
Rumatan Metadon Dengan Penurunan Konsumsi Napza Pada Pengguna Napza di
Puskesmas Kendal Sari Malang ........................................................................................ 97
Lampiran 15 Tabel Spearman Rank Hubungan Kepatuhan Mengikuti Program
Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Denagn Penurunan Konsumsi Napza .............. 99
Lampiran 16 Lembar Dokumentasi ................................................................................ 100

xii

DAFTAR PUSTAKA
Atella, Vicenzo., Franco Peracchi., Domenico Depalo., Claudio Rossetti. (2005).
Drug Complience, Co-Payment and Health Outcomes: Evidence from a
Panel of Italian Patients. CEISTO Vergata, Vol. 26. No. 76.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (2005). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bawor, Monica., Brittany B. Dennis., et al. (2014). Methadone Induces Testosterone
Suooression in Patients with Opioid Addiction. Scientific reports, 4:6189/DOI:
10.1038/srep06189.
Booth, Robert E., Karen F.Corsi., Susan K. Mikulich-Gilbertson. (2004). Factors
Associated With Methadone Maintenance Treatment Retention Among
Street-Recruited Injection Drug Users. Drug and Alcohol Dependence, 74. 177185.
Breen, C., Mattick RP., Kimber J., Davoli M. (2009). Methadone Maintenance
Therapy Versus No Opioid Replacement Therapy For Opioid Dependence
(Review).The Cochrane Library, Issue 3.
Case, Anne., Ingrid Le Roux., Alicia Menendez. (2004). Medical Compliance and
Income-Health Gradients. Health, Health Care and Economic Development, Vol.94
No. 2.
Cremer, Joice A., Anuja Roy., Anita Burrell., et al. (2008). Medication Compliance
and Persistence: Terminology and Definitions. Value In Health, Volume 11.
Number 1. 098-3015/08/44.
Cutler dan Lieras-Muney. (2009). Leprosy dalam Sinopsis Penyakit Menular Jilit 1. Jakarta:
EGC.
Dewi, Yosie Novita. (2014). Hubungan Antara Penyalahgunaan Napza dengan Tipe
Kepribadian Individu pada Pasien Ruang Napza di Rumah Sakit Jiwa dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang Kab. Malang, Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas
Muhammadiyah Malang.
Ehret, Georg., Cathy Voide., Marianne Gex-Fabry., et al. (2006). Drug-Inducted
Long QT Syndrome in Injection Drug User Receiving Methadone. American
Medical Association, ARCH INTERN MED/Vol.166.
Fenton, Wayne S., Crystal R Blyler., Robert K. Heinssen. (2014). Determinants of
Medication Compliance in Schizophrenia: Empirical and Clinical Findings.
Schizophrenia Bulletin, Vol 23. No 4.
xiii

Kahn, P. (2004). AIDA Vaccine Handbook: Global Perspektivev (2rd Ed.). New York:
AIDS Vaccine.
Handayani, Fitria., Dewi Irawati., & Yati Afiyanti. (2012). Pengalaman Injecting Drud
Users Living With HIV/AIDS (ILWHA) Menjalani Terapi Rumatan Metadon.
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 15, No. 2, 103-108.
Halgin, Richard P dan Susan Krauss Whithbourne. (2010). Psikologi Abnornal:
Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis. Jakarta: Salemba Humanika.
Hidayat, A. Aziz Alimul (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Jaya, Nandang Trisna A. A. (2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat
Kepetuhan Minum Obat Antihipertensi di Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan
Provinsi Banten Tahun 2009. Jakarta: Program Studi Keperawatan. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Joewana, Satya M.D. (2004). Gangguan Mental Dan Perilaku Akibat Penyalahgunaan Zat
Psikoaktif: Penyalahgunaan NAPZA/Narkoba. Jakarta: EGC.
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., and Grebb, J.A. (1997). Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan
Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid Satu. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Standart pelayanan Terapi dan
Rehabilitasi Gangguan Penggunaan Napza. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
___________________________________. (2010). Pedoman Layanan Terapi dan
Rehabilitasi Komperhensif pada Gangguan Penggunaan Napza Berbazis Rumah Sakit.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
___________________________________. (2011). Rehabilitasi Medis Pecandu,
Penyalahguna dan Korban Penyalahgunaan Narkotika. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
___________________________________. (2006). Penetapan Rumah Sakit dan
Satelit Uji Coba Pelayanan Terapi Rumatan Metadon Serta Pedoman Terapi Rumatan
Metadon. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kurniawati, Ninuk Dian., & Nursalam. (2007). Asuhan Keperawatan pada Pasien
Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.
Lambdin, Barrot H., Frank Masao., Olivia Chang., et al. (2014). Methadone
Treatment for HIV Prevention-Feasibility, Retention and Predictors of
Attrition in Dar es Salaam, Tanzania: A Retrospective Cohort Study. Clinic
Infectious Disease, 59.
Liao, Ding-Lieh., Cheng-Yi Huang., Sien Hu., et al. (2014). Cognitive Control in
Opioid Dependence and Methadone mintenance Treatment. Plos One,
Volume 9. Issue 4. e94589.
xiv

McCombs, Jeffrey S., Patrick Thiebaud., Connie McLaughlin-Miley., Jinhai Shi
(2004). Compliance With Drug Therapies for The Threatment and
Prevention of Osteoporosis. Maturitas The European Menopouse Journal, 48. 271287.
Mesquita, F., Winarso, I., et all. (2007). Public Heath The Leading Force of The
Indonesian Respone to The HIV/AIDS Crisis Among People Who Inject
Drugs. Harm Reduction Journal, 4 (9).
Murni, S. (2003). Hidup Dengan HIV/AIDS. Jakarta: Yayasan Spiritia.
Mutmainah, Nurul., & Mila Rahmawati. (2010). Hubungan Antara Kepatuhan
Penggunaan Obat dan Keberhasilan Terapi Pada Pasien Hipertensi di Rumah
Sakit Daerah Surakarta. PHARMACON, Vol. 11, No. 2 (51-56).
Mycek, Mary J., Richard A. Harvey., Pamela C. Champe. (2001). Farmkologi: Ulasan
bergambar. Jakarta: Widya Medika.
Nasir, Abdulah dan Abdul Muhith. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar dan
Teori. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003.) Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Nursalam, Effendi. (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Pratita, Nurina Dewi. (2012). Hubungan Dukungan Pasangan dan Heath Locus Of
Control Dengan Kepatuhan Dalam Menjalani Proses Pengobatan pada
Penderita Diabetes Militus Tipe-2. Dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya Vol. 1 N0. 1.
Pratiwi, Enditiara Yuli (2012). Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan
Menjalankan Program Terapi Pada Pasien Terapi Rumatan Metadon.
Developmental and Clinical Psychology, 1 (1).
Setyawan, Agung Budi. (2007). Hubungan Antara Fungsi Keluarga Dengan Kepatuhan
Berobat Pasien Program Terapi Rumatan Metadon RSU dr. Soetomo, Fakultas
Kedokteran Universitas Wijayakusuma Surabaya.
Schaffer, S. D, &Tian, L. (2004). Promotion Adherence: Effect of The Theory Based
Astma Education. Clinical Nursing Research, 13 (1): 69-89.
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. EGC : Jakarta.
Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
xv

Sumiati, SKp. Msi., Dinarti, SKp. MAP dkk. (2009). Kesehatan Jiwa Remaja dan
Konseling. Jakarta: Trans Info Media.
Sumiati, SKp. Msi., Dinarti, SKp. MAP dkk. (2009). Asuhan Keperawtan Pada Klien
Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA. Jakarta: Trans Info Media.
Vlahov, D., O’Driscoll, P., Mehta, S. H., et all. (2007). Risk Factor for Methadone
Outside Treatment Programs: Implications for HIV Treatment Among
Injection Drug Users. Addiction, 102 (5), 771-777.
WHO. (2003). Adherence Long-Term Therapies. Who Library Catalouging. Switzerland.

xvi

Dokumen yang terkait

Perilaku Pengguna Napza Suntik Di Dalam Mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010

5 46 152

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DALAM MENJALANKAN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON (Studi di Puskesmas Kendalsari Kota Malang)

3 24 29

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DALAM MENJALANKAN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON (Studi di Puskesmas Kendalsari Kota Malang)

2 25 28

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN TERAPI RUMATAN METADON PADA PENGGUNA NAPZA SUNTIK

3 16 135

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK PROGRAM TERAPI Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan Surakarta.

0 2 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan

0 0 19

(ABSTRAK) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN TERAPI RUMATAN METADON PADA PENGGUNA NAPZA SUNTIK (PENASUN) (Studi di Puskesmas Manahan Kota Surakarta Tahun 2011).

0 0 3

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP ADVERSITY QUOTIENT PADA PENGGUNA NARKOBA SUNTIK YANG MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON (PTRM)

0 0 12