7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kondisi Geologi Semarang
Keadaan Kota Semarang mencerminkan susunan bentang alam yang berupa dataran rendah pantai, perbukitan bergelombang sedang, serta daerah
kerucut gunung api yang merupakan kaki dari Gunung Ungaran. Bentuk morfologi kota Semarang dapat dikelompokkan menjadi 3 satuan, yaitu:
1 Satuan dataran, penyebarannya terletak di dataran pantai di utara mulai dari
daerah Kendal – Semarang hingga ke daerah Demak dengan ketinggian
antara 0 m – 50 m diatas permukaan laut dpl.
2 Satuan perbukitan bergelombang sedang, penyebarannya di bagian tengah
memanjang dari arah barat ke arah timur dengan ketinggian berkisar antara 50 m
– 300 m dpl. 3
Satuan perbukitan bergelombang kuat, penyebarannya di bagian selatan dengan ketinggian 300 m dpl.
Menurut Tigor Tobing dan Dodid Murdohardono 2002 berdasarkan peta geologi lembar Magelang Semarang Thaden et al., 1996. Susunan
Stratigrafi Kota Semarang terdiri dari Aluvial, batuan Gunungapi Gajahmungkur, batuan Gunungapi Kaligesik, Formasi Jongkong, Formasi Damar, Formasi
Kaligetas, Formasi Kalibeng, Formasi Kerek.Struktur geologi yang terdapat di daerah Semarang umumnya berupa sesar yang terdiri dari sesar normal, sesar
8
geser dan sesar naik. Sesar normal relatif berarah Barat-Timur sebagian agak cembung ke arah Utara, sesar geser berarah Utara-Selatan hingga Barat Laut-
Tenggara. Sesar-sesar tersebut umumnya terjadi pada batuan Formasi Kerek, Formasi Kalibeng dan Formasi Damar yang berumur kuarter dan tersier.
Geologi Kota Semarang berdasarkan peta geologi lembar Magelang Semarang Thaden et al., 1996, Aluvium Qa Merupakan endapan aluvium pantai, sungai
dan danau. Endapan pantailitoginya terdiri dari lempung, lanau, pasir dan campuran dengan ketebalan mencapai 50 m atau lebih. Endapan sungai dan danau
terdiri dari kerikil, kerakal, pasir dan lanau dengan tebal 1-3 m. Bongkahan tersusun andesit, batu lempung dan sedikit batu pasir.
2.2 Tanah