Analisis Sistem Informasi Pendaftaran Pasang Speedy Baru DI PT. Telkom Kadatel Bandung

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan berjalannya waktu, kebutuhan manusia akn informasi semakin meningkat. Oleh karena itu, kita selaku Mahasiswa/i dituntut untuk mengikuti perkembangan yang ada dengan senantiasa mempersiapkan diri dengan informasi, ilmu dan teknologi yang terkini.

Oleh karena itu, dengan adanya kerja praktek di harapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan maupun mahasiswa/i. Karena bagi mahasiswa/i kerja praktek merupakan sarana untuk mempraktekan ilmu-ilmu yang selama ini telah didapat di bangku kuliah dan sekaligus untuk memperoleh pengalaman yang tidak di dapatkan di perkuliahan.

Berdasarkan latar belakang diatas dalam laporan kerja praktek ini penulis

mengambil judul “ANALISIS SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN


(2)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diutarakan pada sub-bab sebelumnya dan kejadian sebenarnya maka dapat diidentifikasikan berbagai permasalahan yang terjadi, yaitu :

1. Belum efektifnya sistem penulisan Password Speedy dan Nomor Telepon pelanggan karena masih secara manual.

2. Karena kurangnya komputer sekaligus sumber daya

manusia (SDM) yang terdapat di bagian admin sehingga

bisa memperlambat kerja para pegawai untuk

menginputkan data pelanggan yang menghasilkan

Password Speedy.

3. Belum efektif dalam perekapan data dari hasil penginputan data pelanggan.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem pendaftaran pasang Speedy baru yang melaui Mitra (Agen).

2. Bagaimana sistem pendaftaran pasang Speedy baru yang melaui Web.

3. Bagaimana sistem pendaftaran pasang Speedy baru yang melaui SMS.

4. Bagaimana sistem pendaftaran pasang Speedy baru yang melaui Walk-In.


(3)

5. Bagaimana sistem pendaftaran pasang Speedy baru yang melaui Plasa Telkom.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud di laksanakan kerja praktek adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang di dapat di perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya di lapangan, sedangkan tujuan di laksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Memenuhi syarat kelulusan sarjana Strata-1 di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

2. Agar mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang di terima di kampus dengan praktek yang di terima di lapangan.

3. Memberikan bekal pengalaman bagi mahasiswa untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang di terima di kampus.

4. Melatih disiplin dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.

5. Memberikan pandangan bagi mahasiswa tentang dunia kerja yang sebenarnya.

1.4 Batasan Masalah

Penulis telah mempelajari banyak hal selama melakukan kerja praktek seperti merekap data dari dari hasil pendaftaran pasang baru Speedy. Di dalam laporan ini penulis hanya membatasi pokok bahasan tentang bagaimana melakukan pendaftaran pasang baru Speedy melalui Mitra (Agen), Web, SMS, Walk-In, dan melalui Plasa Telkom terdekat.


(4)

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja praktek ini dilakukan di Divisi Data & Vas Sales, terutama untuk produk Speedy yang terletak di Jl.Wahidin No 4, selama 1 bulan mulai dari tanggal 3 Agustus sampai tanggal 28 agustus dan dengan bekerja dari pukul 08.00 sampai pukul 16.30.


(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

Menurut “ANATOL RAPOROT”.

“Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain”.

Menurut“ L. ACKOF”.

“Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya”.

2.1.1. Syarat - Syarat Sistem :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting daripada elemen sistem.


(6)

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Secara garis besar, sistem dapat dibagi 2 :

a) SISTEM FISIK ( PHYSICAL SYSTEM ):

Kumpulan elemen-elemen/ unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.

Contoh :

1. Sistem transportasi, elemen : petugas, mesin, organisasi yang menjalankan transportasi .

2. Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.

b) SISTEM ABSTRAK ( ABSTRACT SYSTEM):

Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.

Contoh :

1. Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan.

2.1.2. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta


(7)

lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2.Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3.Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.


(8)

4.Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem

informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6.Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.


(9)

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.3. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

A. Komponen-komponen

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

1. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan

sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.

2. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.


(10)

B. Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

C. Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus

ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup

dari sistem .

D. Penghubung

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.


(11)

E. Masukkan

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

F. Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

G. Pengolah

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

H. Sasaran atau tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


(12)

2.1.4. Klasifikasi Sistem

A. Deterministik Sistem.

Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti.

Contoh :

1. Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya.

2. Sistem penggajian.

B. Probabilistik Sistem.

Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang

dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit

kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).

Contoh :

1. Sistem penilaian ujian 2. Sistem pemasaran.

C. Open Sistem.

Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya.


(13)

Contoh :

1. Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. (Bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir)

D. Closed Sistem.

Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.

Contoh :

1. reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.

E. Relatively Closed Sistem.

Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu .

Contoh :

1. Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya. tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).


(14)

2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah keterangan, penerangan. Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya.

Menurut “Raymond Mcleod“ :

“ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang ”

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis,


(15)

kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yandisebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai

2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan

pemakai


(16)

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan informasi yang tepat, cepat dan relevan. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus menggunakan sistem informasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

Menurut “Mc leod“ :

“Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk

mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai

media untuk menampilkan informasi”

Sistem informasiadalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah


(17)

data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.

Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan

eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk

pengambilan keputusan.

Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi harus mempunyai persyaratan umum sebagai berikut :

1. Harus diketahui oleh penerima sebagai referensi yang tepat

2. Harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam proses pembuatan / pengambilan keputusan

3. Harus mempunyai nilai surprise, yaitu hal yang sudah diketahui hendaknya jangan diberikan


(18)

4. Harus dapat menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Suatu keputusan tidak selalu menuntut adanya tindakan.

Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti :

1. Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai

2. Manajemen informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen, keamanan dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan

3. Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu macam operasi

4. Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mengetahui dan puas terhadap sistem informasi.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan (building block), yaitu :

(1) Komponen input atau komponen masukan (2) Komponen model

(3) Komponen output atau komponen keluaran (4) Komponen teknologi


(19)

(6) Komponen kontrol atau komponen pengendalian.

Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. 2. Blok Model (Model Block)

Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang

diingiinkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.


(20)

model,menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh. 5. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, \tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control block)

Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk

menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem 2.4 Metode Analisis dan Perancangan Sistem

2.4.1 Flow Map

Flowmap atau juga dapat disebut block chart berfungsi untuk memodelkan masukan dan keluaran proses maupun transaksi dengan simbol-simbol tertentu. Pembuatannya harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi.

Aturan dalam membuat Flow Map. a. Tentukan entitas yang terlibat dalam sistem.

b. Dokumen yang mengalir dalam entitas harus digambarkan ulang. c. Dokumen yang mengalir dalam entitas yang sama harus melalui proses. d. Banyaknya dokumen yang digunakan disesuaikan.


(21)

2.4.2 Diagram Kontek

Pengertian diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan.

mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.

Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita buat. secara uraian mah dapat dikatakan bahwa diagram kontek itu berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) kesimstem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem.

Jadi dalam diagram ini yang dibutuhkan adalah :

1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem.

2. Data apa saja yang diberikannya kesistem

3. Kepada siapa sistem harus memberikan informasi atau laporan

4. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.

Kata siapa diatas dilambangkan dengan kotak persegi atau disebut dengan terminator, dan kata "apa" diatas dilambangkan dengan aliran data, dan kata sistem dilambangkan dengan lingkaran atau disebut dengan proses.


(22)

2.4.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagramatau yang sering disingkat DFD yaitu:

a. Diagram yang menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau

sistem baru yang akan dikembangkan, secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dsb) atau lingkungan fisik di mana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, hard disk, tape, disket dsb).

b. Sebuah diagram yang menggambarkan aliran data antar entitas di dalam sistem (McLeod,1996).

DFD berfungsi menunjukkan perpindahan dan perubahan data

dalam suatu system .Meskipun singkatan dari Data Flow Diagram,

namun DFD lebih menitikberatkan pada proses. DFD merupakan salah satu alat pemodelan proses dari sistem yang paling sering digunakan. Dalam DFD ada 4 komponen utama yaitu: (McLeod,1996)

1.External Entity

External Entityadalah komponen yang menunjukkan asal/tujuan dari data di dalam system, External Entity disebut juga terminator/input/output. External Entitydilambangkan dengan gambar persegi panjang,

2.Data Flow

Data Flow adalah komponen yang menunjukkan aliran data, dari mana data itu berasal dan kemana tujuannya. Dilambangkan dengan gambar


(23)

anak panah yang diberi keterangan di bawahnya mengenai data apa yang mengalir

3. Process

Process adalah komponen yang menunjukkan pemrosesan data dari suatu

bentuk menjadi bentuk yang lain. Process menerima masukan data dan

mengeluarkan keluaran data lain yang telah diproses. Dilambangkan dengan dua macam simbol yaitu persegi panjang dimana ujung-ujungnya agak bulat atau lingkaran

4. Data Store

Data Store adalah komponen yang menunjukkan tempat penyimpanan data dalam suatu sistem, seperti data pelanggan, data pembelian, dan

sebagainya. Simbol dari Data Store ada dua macam. Yang pertama

berbentuk persegi panjang dimana pada sisi kirinya terdapat kotak kecil, yang kedua berupa dua garis horisontal yang sejajar

Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

mendesain suatuDFD (Data Flow Diagram):

a. Setiap proses dalam DFD harus mempunyaiinputdanoutput.

b. Suatu data store hanya boleh menerima input dari proses dan hanya boleh memberikanoutputke proses saja.

c. Setiap simbol harus diberi nama yang unik, dan tidak boleh berubah jika berpindah kelevelberikutnya.

d. Suatu kesatuan luar hanya boleh mempunyai input atau output, tapi tidak boleh kedua-duanya.


(24)

e. Hindari membuat garis yang berpotongan.

f. Dalam DFD tidak dibedakan antara data dan informasi, semua dianggap data.

g. Setiap DFD harus dibuat hanya dalam satu halaman.

DFD dapat dipresentasikan di dalam level-level yang memiliki

kedalaman yang berbeda.Levelyang paling rendah disebutContext Diagram. Proses umum dengan entitas-entitas serta aliran datanya digambarkan dalam Context Diagram. Proses pada Context Diagram dapat dijabarkan lagi pada DFD level1 menjadi proses-proses yang lebih detail.

Pada level 1, muncul komponen baru yaitu penyimpanan data. Jika system kompleks, proses-proses pada level 1 dapat dijabarkan lagi menjadi proses-proses yang lebih detail lagi di DFDlevel2 dan seterusnya. Kedalamanlevel tergantung dari seberapa kompleks system yang dibuat.

Tingkatan (Levelisasi) dalam DFD : 1.Context Diagram(diagram konteks) 2.Overview Diagram(diagram level 0) 3.Primitive Diagram(diagram primitif) 2.5 Marketing Management

Dalam marketing management, diversifikasi Usaha merupakan salah satu cara untuk mengembangkan usaha perusahaan. Keputusan untuk melakukan diversifikasi adalah keputusan strategis perusahaan yang didasarkan pada analisis yang cukup mendalam. Realisasi diversifikasi uasaha dimulai dan ditindaklanjuti dengan pembangunan proyek bisnis dan diimplementasikan secara rutin. Oleh


(25)

karena itu, sudah tentu diperlukan suatu manajemen yang andal untuk melaksanakannya.

A. Pengertian Marketing Management

Marketing adalah suatu proses social dan manajerial yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui creating, offering, dan exchanging produk yang lebih bernilai.

Marketing Management adalah suatu analisis, perencanaan, implementasi, dan pengontrol dari program pemasaran yang telah dibuat untuk menghasilakan dan memelihara perubahan laba dengan target penjualan produk sebagai tujuan dari pencapaian organisasi.

Dalam Marketing management, satu hal yang penting yang tudak dapat ditinggalkan adalah adanya Pasar.

B. Pengertian Pasar

Pasar, menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain, mengatakan bahwa pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-menawar, sehingga dengan demikian akan terbentuk harga. Dalam suatu pasar, akan banyak perusahaan yang bersaing. Dalam persaingan


(26)

ini perusahaan-perusahaan yang mempunyai produk yang sama akan saling memperebutkan pasar tersebut. Yang diperebutkan antara lain :

1. Market Share

2. Mind Share

3. Heart Share

Untuk bisa menguasai aspek yang diperebutakan tersebut, perusahaan harus memiliki nilai lebih dalam pemasaran yang memang harus dimiliki oleh suatu perusahaan. Nilai lebih tersebut adalah :

1. Brand

2. Service

3. Process

Proses-proses dalam manajemen pemasaran adalah sebagai berikut :

a. Analyzing Marketing Opportunities yaitu menganalisis

kesempatan atau kemungkinan suatu perusahaan untuk

memasuki suatu segmen tertentu di dalam pasar.

b. Researching and Selecting Target Market yaitu mencari dan

menyeleksi target-target pasar yang sekiranya sangat


(27)

c. Designing Marketing Strategis (Positioning) yaitu membuat strategis pemasaran, dalam arti lain perusahaan menetukan positioning yang hendak di buat oleh perusahaan tersebut.

d. Planning Marketing Program (Marketing Mix) yaitu membuat rencana program pemasaran.

e. Organizing, Implementing and Controling Marketing Effort yaitu mengorganisasi, implementasi, dan mengontrol program pemasaran yang telah dibuat.


(28)

BAB III

TINJAUAN UMUM PT.TELKOM

3.1 Tinjauan Umum

3.1.1 Sejarah PT. TELEKOMUNIKASI Tbk

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk atau dikenal dengan TELKOM adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum dalam negeri. Sejarah yang dilalui instansi ini pun terbilang cukup panjang. Berawal pada tahun 1984,

pemerintah kolonial Belanda mendirikan Post En Telegraafedienst sebuah

perusahaan swasta yang bergerak di bidang ekspedisi surat menyurat untuk domestic dan jasa layanan telegraph internasional.

Di Indonesia jasa telepon mulai ada sejak tahun 1882 hingga tahun 1906, bentuk perusahaan dalah swasta tetapi telah mendapat izin dari pemerintah selama 25 tahun, pada tahun 1906 pemerintah kolonial Belanda membentuk Depatment untuk mengawasi kegiatan jasa Pos dan Telekomunikasi di Indonesia dengan Staatsbland Nomor : 52 Tahun 1884.

Penyelenggara Telekomunikasi oleh swasta ini berlangsung sampai tahun1906 dan sejak itu diambil alih oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan berdasarkan kepada Staatland Nomor : 395 Tahun 1906. Sejak itu berdirilahPost


(29)

Telegaraf En Telefoondients, atau disebut PTT Dients yang pada tahun 1927 ditetapkan sebagai Perusahaan Negara Pemerintah Hindia Belanda.

Jawatan PTT berlangsung sampai dikeluarkanya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor : 19 Tahun 1961 Perusahaan Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi. Pada tahun 1961, jasa Pos dan Telekomunikasi baru berdiri dengan bentuk perusahaan pemerintah pertama, agra menjaga jas Pos dan Telekominikasi di wilayah Sumatera, dimana mulai terbentuk pada tahun 1970 secara Nasional. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 240 Tahun 1961 Perusahaan Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi. Pemerintah memisahkan Jasa Pos dan Telekomunikasi pada tahun 1965 ke dalam dua perusahaan milik Negara yaitu PN Pos dan Giro dan PN.Telekomunikasi. seiring dengan kemajuan teknologi dan jasa telekomunikasi mendorong pemerintah untuk meningkatkan bentuk PN Telekomunikasi menjasi Perusahaan Umum (PERUM).

Dan kemudian pada tahun 1974 PN Telekomunikasi terbagi menjadi dua perusahaan milik Negara, Perusahaan Umum Telekomunikasi dan PT. Inti untuk peningkatan jasa telekomunikasi dalam dan luar negeri, juga pembuatan peralatan telekomunikasi pada khususnya. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1974 resmi berdiri Perusahaan Umum Telekomunikasi yang popular dengan sebutan PERUMTEL. Dalam peraturan tersebut PERUMTEL dinyatakan

sebagai penyelenggara telekomunikasi untuk umum, baik hubungan


(30)

telekomunikasi luar negeri jga diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelit Corporation (INDOSAT) yang saat itu berstatus perusahaan asing, bagian dari America Cable and Radio Corporation sebuah perusahaan di Negara bagian Delaware, Amerika Serikat.

Seluruh saham PT. INDOSAT dengan modal asing tersebut, pada akhir tahun 1980 dibeli oleh Negara Republik Indonesia. Pada tahun 1980 bisnis telekomunikasi internasional dipindahkan dari PERUMTEL ke INDOSAT dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun 1980 yang isinya tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor : 22 Tahun 1974.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi dalam negeri. Pada tahun 1991, memasuki Repelita V Pemerintah merasa perlu pencepatan pembangunan di bidang telekomunikasi, karena sebagian infrastruktur diharapkan dapat memacu perkembangan pembangunan di sektor lainnya, untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 1991, Pemerintah telah mengubah PERUMTEL dari “ Perusahaan Umum” menjadi Perusahaan Negara dengan layanan masyarakat umum senagai tujuan utama perusahaan, yaitu “Persero”.

Perusahaan Negara mempunyai keterbatasan kewajiban untuk tujuan komersial sehingga berubah nama menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekominikasi Indonesia yang juga dikenal dengan TELKOM disahkan pada tahun 1995. Bisnis TELKOM terbagi menjadi 12 Unit Operasional Regional yang


(31)

dikenal dengan nama “ Witel “ dimana secara terpusat dikontrol oleh kator pusat TELKOM di Bandung Jabar.

Tiap Witel mempunyai struktur manajemen tersendiri yang bertanggung jawab untuk semua aspek bisnis TELKOM dalam wilayah maka, dari penyediaan jasa telepon hingga kegiatan manajemen dan pengamanan, meskipun mereka bukan merupakan perusahaan berorientasi keuntungan tang terpisah. Jika ditelaah, perubahan-perubahan besar-besaran terjadi pad tahun 1995 yang meliputi:

1. Restrukturisasi Internal 2. Kerja Sama Operasi (KSO) 3. Initial Public Offering(IPO)

Restrukturisasi Internal dimaksudkan untuk pengelolaan perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif, karena terjadi pemisahan bidang usaha kegiatan bisnis perusahaan yang terbagi menjadi tiga bagian utama antara lain:

a. Primari Businesses( Bisnis Utama), b. Related Businesses( Bisnis Sampingan),

c. Overhead Perusahaan(Jasa Pendukung Bisnis).

Bisnis utama perusahaan adalah menyediakan jasa sambungan local dan sambungan lokal jarak jauh dalam negeri, bisnis yang berhubungan termasuk jasa selular bergerak, saluran sewa, telex, penyewaan satelit transponder, VSAT (Very Small Aprature Terminal) dan berbagi jasa tambahan lainnya yang diselenggarakan dengan membentuk perusahaan patungan.

Bisnis Sampingan tersebut, tidak dioperasikan oleh TELKOM secara


(32)

mempunyai keuntungan langsung dan tidak langsung kemudian bisnis selular analog dioperasikan oleh TELKOM dengan perjanjian pembagian keuntungan bersama Investor. Hal ini menjadikan perhatian lebih bagi bagi perusahaan untuk mengubah penambahan bisnis sampingan (Related Businesses)kea rah kerjasama Joint Venture. Perusahaan juga merencanakan untuk mendelegasi perusahaan luar (Outsource)untuk jasa pendukung bisnis sebagai bagian dari Restrukturisasi.

Juga bagian dari Restrukturisasi, TELKOM menghilangkan struktur Witel dan membuat delapan Divisi Operasi pada tanggal 1 Juli 1995, termasuk Divisi Regionaldimana penyediaan jasa telepon tidak berdasrkan wilayahnya dan divisi jasa jaringan dimana penyediaan jasa sambungan lokal jarak jauh melalui operasi secara nasional infrastruktur jaringan transmisi dan satu Divisi Network yang keduanya mengelola bidang usaha utama.

Divisi regional ini menjadi pengganti struktur Wilayah Usaha

Telekomunikasi (WITEL) yang memiliki daerah territorial tertentu namun hanya menyelenggarakan jasa telepon local dan mendapat bagian dari jasa telepon Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ), Sambungan Langsung Internasional (SLI) melalui perhitungan interkoneksi. Fungsi tiap divisi adalah terpisah, team bergerak dalam desentralisasi (tidak terpusat) manajemen dan aspek biaya serta keuntungan dibagi terpisah, dengan menjaga internal aspek keuangan masing-masing.

Perusahaan juga mengorganisasikan jasa pendukung bisnis untuk


(33)

dalam Divisi regional TELKOM, dari Divisi I sampai VII mewakili Geografis Indonesia seperti:

1. Divisi Regional I, Sumatera.

2. Divisi Regional II, Jakarta dan Wilayah sekitarnya. 3. Divisi Regional III, Jawa Barat.

4. Divisi Regional IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 5. Divisi Regional V, Jawa Timur.

6. Divisi Regional VI, seluruh Kalimantan.

7. Divisi Regional VII kawasan Indonesia Timur yang trdiri dari seluruh Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Perkembangan terakhir berdasarkan keputusan Direksi TELKOM, mulai tanggal 31 Desember 1996 TELKOM menambah dua Divisi, yaitu Divisi Multimediandan Divisi Pembangunan. Divisi Multimedia yang mengelola jasa pengelola bisnis utama, sedangkan Divisi Pembangunan termasuk Divisi Penunjang.

1. Ruang Lingkup Divisi-Divisi di PT.TELKOM

Adapun ruang lingkup dari masing-masing Divisi dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Divisi Network

Divisi yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan tranmisi jalur

utama nasional. Pelanggan Divisi Network adalah untuk

kepentingan internal TELKOM namun bila dimungkunkan dapat melayani eksternal TELKOM.


(34)

2) Divisi Multimedia

Divisi TELKOM yang mengelola Multimedia dan Network Provider untuk melayani masyarakat, langganan dan internal

TELKOM, Internal Provider Corporate Costumers. Divisi ini

bertanggung jawab untuk menyiapkan bisnis masa depan yang ditandai dengan adanya konvergensi telepon, televise kabel (Video Communication)danInternet (Computer Communication).

3) Divisi Sistem Informasi

Divisi yang menyediakan sistem informasi, baik untuk

kepentingan TELKOM maupun pihak lain, produk-produk

layanan yang dihasilkan adalah : Software, Management

Informations System, System Information Costumer (SISKA), Biling Corporate Database, Interkoneksi Billing dan Proses Telepon Selular.

4) Divisi Riset Teknologi Informasi (RisTi)

Divisi yang melaksanakan Riset dan Pembangunan

Teknologi Telekomunikasi dan Informasi yang kepentingan internal TELKOM, baik riset pengembangan produk baru,

standarisasi perangkat, Grand Scenario Technologi uji kaji

laboratorium. 5) Divisi Properti

Divisi yang mengelola Property (tanah gedung, dan sarana lainnya) milik TELKOM yang tidak berkaitan dengan alat


(35)

produksi, pengelolaan property ini utamanya untuk kepentingan TELKOM, namun bila memungkinkan dapat melayani pihak lainnya.

6) Divisi Atelir

Divisi yang berfungsi sebagai Repair Center (Pusat

Pembengkelan) bagi kepentingan TELKOM, meliputi :

Pengetesan dan Modul Repair menyediakan suku cadang

perangkat dan konsultasi teknis. 7) Divisi Pelatihan

Divisi yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai TELKOM untuk menunjang Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas professional dan berintegrasi.

8) Divisi Pembangunan

Divisi yang melaksanakan pembangunan, kontruksi

jaringan konsultasi pembangunan, desain proyek dan pengadaan untuk kepentingan TELKOM. Divisi pembangunan ini tidak menagani pembangunan yang menjadi tanggung jawab Mitra KSO yang harus diselesaikan sampai Repelita VI.


(36)

3.1.1.1 Visi dan Misi PT. TELKOM

Setiap perusahaan yang didirikan akan mempunyai program sebagai

sandaran bagi setiap aktifitasnya, sehingga masing-masing perusahaan

mempunyai tolak ukur tersendiri. PT TELKOM membawa misi yang diemban dan visi yang harus dicapai dengan membuat kebijakan-kebijakan dalam hal produk dan jasa layanan telekomunikasi.

Seiring dengan berjalanya kurun waktu, visi dan misi organisasi PT TELKOM mengalami perubahan sesuai dengan standart yang harus dicapai pada periode masing-masing.

Visi dan Misi PT TELKOM sebagai penyedia layanan dibidang jasa telekomunikasi, yaitu:

1. Visi

To Become a Leading Inficom Player in the Region “,

menunjang suatu tekad PT TELKOM untuk menjadi

penyelenggara jasa informasi dan komunikasi yang handal dan terkemuka di level regional.

2. Misi

Memberikan layanan “ One Stop Service ” dengan kualitas yang prima dan harga kompetetif, mengelola usaha dengan cara yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul, dengan

teknologi yang kompetetif dan dengan Bussiness Partner yang


(37)

Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di kawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 3010 maka berbagai upaya telah dilakukan TELKOM untuk tetap unggul dan leading pada seluruh produk dan layanan.

Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan yang unggul di antara para pemain telekomunikasi. Selama tahun 2006 TELKOM telah menerima beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya The Best Value Creator, The Best of Performance Excellence Achievement, Asia’s Best Companies 2006 Award dari majalah Finance Asia.

Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah Indonesia (51,19%) dan pemegang sahan public (48.81%), yang terdiri dari investor asing (45,54%) dan investor local (3,27%). Sementara itu harga saham TELKOM di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat sebesar 71,2% dari Rp 5.600,- menjadi 10.100,-. Kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir 2006 sebesar USD 22,6 miliar.

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasara untuk setiap portopolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, saat ini TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.


(38)

3.1.1.2 Unit Bisnis Telkom

Unit-unit Bisnis TELKOM terdiri dari Divisi, Center, Yayasan, dan Anak Perusahaan, sebagai berikut:

1. Divisi Long Distance

2. Carrier Interconnection Service 3. Divisi Multimedia

4. Divisi Fixed Wireless Network 5. Enterprise Service

6. Divisi Regional I – Sumatera 7. Divisi Regional II – Jakarta 8. Divisi Regional III – Jawa Barat

9. Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta 10. Divisi Regional V – Jawa Timur

11. Divisi Regional VI – Kalimantan

12. Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia 13. Maintenance Service Center

14. Training Center

15. Carrier Development Support Center 16. Management Consulting Center 17. Construction Center

18. I/S Center 19. R&D Center


(39)

20. Community Development Center (CDC)

3.1.1.3 Yayasan-Yayasan :

1. Dana Pensiun (Dapentel). 2. Yayasan Pendidikan TELKOM. 3. Yayasan Kesehatan.

4. Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT).

3.1.1.4 Anak Perusahaan :

Kepemilikan >50%

1. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) : Telekomunikasi (Selular GSM) (baru).

2. PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO – VI Kalimantan).

3. PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru).

4. PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional : Internasional

Telecommunication Services, Investment & Strategic Partnership and Project Management & Consultancy.

5. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO – I Sumatra).


(40)

6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia, pay special TV.

7. PT. Napsindo Primental Internasional (Napsindo) : Network Access Point.

8. PT. Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru).

9. PT. Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Kontruksi dan Jasa (baru). Kepemilikan 20% - 50%

1. PT. Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT. 2. PT. Citra Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan telekomunikasi lainnya.

3. PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi.

Kepemilikan < 20%

1. PT. Mandala Selular Indonesia (MSI) : Layanan NMT – 450 Selular dan CDMA.

2. PT. Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon Tetap di Batam dan Pulau Bintan.

3. PT. Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) :


(41)

3.1.2 Sejarah Speedy

Data Vas & Sales merupakan divisi dari PT.TELKOM yang bergerak dalam bidang marketing/ penjualan produk dari PT.TELKOM yang bekaitan dengan akses Broadband dan komunikasi data.

Speedy adalah produk terbaru dari TELKOM yang dipasarkan oleh divisi tersebut. Penggunaan produk Speedy di Bandung masih tergolong baru, karena launching Speedy di Bandung baru dilakukan sekitar dua tahun yang lalu (sekitar awal Juni 2006). Sehingga Divisi Data Vas & Sales difokuskan untuk memasarkan Speedy untuk memperbanyak pelanggan yang menggunakan jasa PT.TELKOM.

PT.TELKOM Tbk.,sebagai salah satu service provider telekomnikasi di Indonesia yang lebih banyak bergerak dalam bidang Landline Phones, Mobile Phone, dan multimedia. Salah satu produk yang dtawarkan dari bidang multimedia adalah Produk TelkomSpeedy.

Speedy adalah produk layanan internet access end–to-end dari

PT.TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subsciber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan oleh modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server). Produk ini menwarkan kemudahan untuk mengakses internet dengan kecepatan hingga 1 Mbps.


(42)

Layanan Speedy telah ditetapkan sebagai newr evenoe generator TELKOM di masa datang. Salah satu hal yang mendasar untuk menjadikan produk Speedy sebagai produk unggulan serta dapat memberikan layanan terbaik bagi pelanggan adalah tersedianya sebuah pedoman yang dapat menjadi acuan bagi seluruh personil Speedy. Layanan Speedy ini melibatkan Divisi Multimedia, seluruh Divisi Regional, Divisi Enterprise Service, Divisi Long Distance, ISC, Infomedia, dan Mitra.

Delivery Channel (DC) dalam hal ini Divisi Enterprise Service sebagai Interface kepada Corporate Customer dan Divisi Regional sebagai interface kepada pelanggan personal. DC memerlukan integrasi PO-DC untuk dapata memberikan layanan sesuai dengan SLG kepada pelanggan.

Harapan dan tingkat kehandalan yang diminta oleh pelanggan untuk

menunjang operasionalnya membutuhkan unit pelayanan yang mampu

memberikan jaminan layanan maksimal baik saat delivery maupun after sales. Bahwa peta peran dan proses bisnis yang mengatur hubungan PO-DC dan Mitra dalam menyelenggarakan delivery dan after sales layanan Speedy End to end saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan pelanggan, sehingga sudah saatnya Telkom melakukan transformasi peta peran dan bisnis proses layanan Speedy yang Radikal.

Keunggulan yang dimilki Speedy adalah sebagai berikut :

1. saluran telepon dapat di gunakan untuk pembicaraan telpon dan akses internet secara bersamaan.


(43)

3. Koneksi ke internet dapat di lakukan setiap saat karena setiap hubungan internet bersifat dedicated connection.

4. Layanan terintegrasi, yaitu jaringan internet dan provider internet yang sama.

5. Koneksi bersifathighly reliabledanhighly secure.

6. Pemakaian mudah dikendalikan dan di pantau dengan fitur Quota alert

atau mengakseswww.telkomspeedy.com.

7. Pilihan paket berlangganan di tawarkan bersifat variatif sesuai dengan kebutuhan pengguna layanan.

8. Tanpa deposit (uang jaminan) berlangganan.

9. Akses kabel lebih handal dan nyaman, tanpa membutuhkan Tower dan Antena.

TelkomSpeedy mengeluarkan paket layanan terbarunya per 1 April 2009, namun demikian paket ini baru berlaku di wilayah Jabotabek dan Jawa Barat. Berbeda dengan paket layanan lama, paket terbaru ini terlihat digolongkan berdasarkan kecepatan akses yang diperoleh oleh pengguna. Satu hal yang

mengejutkan adalah kecepatan maksimal yang dijanjikan TelkomSpeedy

MultiSpeed adalah 3 Mbps atau sekitar 375KB/s pada pake Biz.

Proses migrasi telkom speedy paket personal berbasis data ke paket personal berbasis waktu cukup mudah, bahkan tanpa dikenakan biaya tambahan.

Saya hanya membayar biaya materai sebesar 6000 ribu rupiah, dan

menandatangani pernyataan aturan layanan telkom speedy. Sehubungan dengan trauma masa lampau, saya memastikan sekali lagi kepada CS Telkom Speedy


(44)

bahwa paket telkom speedy saya akan berubah per tanggal 1 April 2007 bukan pada akhir bulan pendaftaran. Informasi lebih lanjut tentang Paket Telkom Speedy Time Based.

A. Modem

Untuk dapat mengakses Speedy, kita tidak dapat mempergunakan modem analog biasa, melainkan harus mempergunakan modem ADSL Modem dapat dihubungkan ke komputer/laptop melalui fasilitas konektor:

1. Ethernet LAN (umumnya memiliki 1 port hingga 4 port) 2. Wireless LAN

3. USB

Paket-paket Modem yang ada memungkinkan menggabungkan dua atau tiga fasilitas di atas, ataupun hanyamemiliki satu saja. Modem ADSL pada umumnya juga sudah menyediakan fasilitas-fasilitas builtin router, pengaturan modem melalui web browser, dan fitur keamanan seperti firewall.

B. Koneksi

Koneksi ke internet dapat dilakukan setiap saat (on-line) di mana setiap hubungan sifatnya dedicated connection. Koneksi memiliki sifat highly reliability dan highly secure. Tidak seperti modem kabel, ADSL memberikan dedicated line ke Internet.


(45)

Dikarenakan teknologinya, tidak semua jaringan telepon dapat dipergunakan untuk layanan Speedy. Untuk dapat melakukan koneksi ADSL, diperlukan kualitas jaringan telepon yang cukup baik serta alat Digital Multiplekser (DSLAM) di STO Telkom terdekat yang melayani

jaringan telepon yang ingin dikoneksikan dengan Speedy.

Sumber : www.telkomspeedy.com


(46)

Untuk melakukan koneksi internet, modem ADSL melakukan 2 tahap koneksi:

1. Koneksi ADSL dari modem ke Digital Multiplekser (DSLAM) di STO terdekat

2. Koneksi Internet ke BRAS (Broadband Remote Access Server), untuk memverifikasi username dan password pelanggan.

Biasanya pada modem ADSL, kedua tahap koneksi tersebut dapat terlihat dari lampu led yang berlabelkan "ADSL" dan "Internet".

C. Tarif Telkom Speedy

Sumber : www.telkomspeedy.com


(47)

D. Keamanan

Disarankan, pengguna Speedy dan koneksi internet pada

umumnya, seharusnya menginstal firewall dan anti virus yang mampu untuk meminimalisasi serangan-serangan maya dari perengah (cracker) maupun worm, trojan horse, dan virus.

E. Dimana dapat melihat info tentang SPEEDY ?

a. Web: http://www.telkomspeedy.com/ b. Phone: CALL CENTER 147


(48)

3.2 Struktur Organisasi Divisi Data Data Vas Sales

Untuk Produk Speedy

Sumber : Dokumentasi selama melakukan kerja praktek, 2009

Gambar 3.3. Struktur Organisasi GM Data &Vas

Sales

ASMAN Content & Vas

Sales & Promotion

ASMAN Data & Internet Sales & Promotion OFF 2 Sales Planning OFF 2 Sales OFF 3 Sales Staf Sales OFF 2 Sales OFF 3 Sales OFF 2 Sales Planning Staf sales


(49)

3.3 Deskripsi Kerja

3.3.1. GM Data & Vas Sales

a. Tugas :

1. Memastikan efektivitas penjualan (sales) dan promosi penjualan untuk meningkatan jumlah pelnggan produk Data, Internet dan Content VAS.

b. Tanggung Jawab :

1. Memastikan tersedianya strategi pengelolaan Sales Data

dan VAS yang sejalan dengan strategi operasional

Kandatel.

2. Memastikan tersedianya rumusan/ penjabaran sistem dan kebijakan pengelolaan Sales Data dan VAS sesuai dengan pedoman serta kebijakan sub bisnis unitnya seta kebijakan fungsional perusahaan.

3. Memastikan tersedianya usulan RKA Sales Dta dan VAS mengacu pada strategi dan kebijakan pengelolaan Sales Data dan VAS.

4. Memastikan tercapainya kinerja fungsi Sales Data dan VAS

melalui pelaksanaan RKA dan implementasi sistem

pengelolaan kinerja di fungsinya sesuai kebijakan yang berlaku (SKU dan SKI)

5. Memastikan optimalnya penggunaan sumber daya di unit kerjanya.


(50)

6. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan kompetensi subordinate-nya difasilitasi dengan baik.

7. Memastikan terciptanya kerjasama yang kondusif dan sinergis dengan pihak-pihak terkait.

8. Memastikan kebijakan Sales Data dan VAS dan informasi penting dipahami oleh karyawan d jajaran organisasinya. 9. Memastikan terindentifikasinya semua resiko proses yang

berada dalam lingkup tanggung jawabnya, serta

memastikan pengendalian & evaluasinya secara

periodic/inisidentil untuk minimalisasi resiko.

10. Memastikan efektivitas program penjualan produk Data & Internet & VAS memastikan tersusunnya demand potensial dan waiting list.

11. Memastikan efektivitas program promosi untuk mendukung penjualan produk.

12. Memastikan efektivitas pemanfaatan informasi competitor dan customer profilling untuk mendukung penjualan dan promosi.

13. Memastikan efektivitas pembinaan sales forces dan outlets (saluran distribusi).

3.3.2. ASMAN Data & Internet Sales & Promotion


(51)

1. Memastikan implementasi penjualan (sales) dan promosi produk Data & Internet secara efektif untuk meningkatkan jumlah pelnggan baru melalui implementasi penjulan, promosi, penjulan, pemanfaatan, informasi competitor, dan perluasan outlets, serta pembinaan sales forces.

d. Tanggung Jawab :

1. Memastikan tersedianya rumusan program kerja dan anggaran tahunan sales & promotion Data & Internet selaras dengan strategi pengelolaan Sales Data & VAS. 2. memastikan tersedianya rumusan prosedur operasional atau

aturan-aturan pendukung lainnya dengan kebijakan Sales Data & VAS.

3. Memastikan efektivitas penugasan / pendistribusian

program kerja kepada subordinate sesuai dengan peran dan tanggungjawabnya.

4. memastikan tercapainya kinerja Sales&Promotion Data & Internet melalui pelaksanaan program kerja sesua proses bisnis dan implementasi sistem pengelolaan kinerja di unit kerjanya sesuai kebijakan yang berlaku.

5. memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di unit kerjanya.

6. memastikan pengembangan karir dan peningkatan


(52)

7. memastikan terciptanya kerjasama yang kondutif dan sinergi dengan pihak-pihak terkait.

8. memastikan kebijakan Sales & Promotion Data & Internet dan informasi penting dipahami oleh karyawan di jajaran organisasinya.

9. memastikan terindentifikasinya semua resiko proses bisnis yang berada dalam lingkup tanggung jawabnya, serta memastikan pengendalian & evaluasinya secara periodic/ insidentil untuk minimalisasi resiko.

3.3.3 ASMAN Content & Vas Sales & Promotion

e. Tugas :

1. memastikan implementasi penjualan (sales) dan promosi

produk CONTENT & VAS secara efektif untuk

meningkatkan jumlah pengguna dan pelanggan baru

melalui implementasi penjualan, promosi penjualan,

pemanfaatan informasi competitor, dan perluasan outlets, serta pembinaan sales forces.


(53)

1. Memastikan tersedianya rumusan program kerja dan anggaran tahunan Sales & Promotion Content &VAS selaras dengan strategi pengelolaan Sales Data &VAS. 2. Memastikan tersedianya rumusan procedur operasional atau

aturan-aturan pendukung lainnya sesuai dengan kebijakan Sales Data & VAS.

3. memastikan efektivitas penugasan/ pendistribusian program kerja kepada subordinate sesuai dengan peran dan tanggungjawabnya.

4. memastikan tercapainya kinerja Sales & Promotion Content & VAS melalui pelaksanaan program kerja sesuai proses bisnis dan implementasi sitem pengelolaan kinerja di unit kerjanya sesuai kebijakan yang berlaku.

5. Memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di unit kerjanya.

6. memastikan pengembangan karir dan peningkatan

kompetensi subordinate-nya difasilitasi dengan baik.

7. memastikan terciptanya kerjasama yang kondutif dan sinergis dengan pihak-pihak terkait.

8. Memastikan kebijakan Sales & Promotion Content & VAS dan informasi penting dipahami oleh karyawan di jajaran organisasinya.


(54)

9. Memastikan terindentifikasinya semua resiko proses bisnis yang berada dalam lingkup tanggungjawabnya, serta pengendalian & evaluasinya secara periodic/insidentil untuk minimalisasi resiko.

3.4 Analisis Sistem yang Berjalan

Sistem pendaftaran pasang baru speedy yang berjalan di PT.Telkom saat ini belum efisien dan efektif dan ini menyebabkan kinerjanya masih memerlukan waktu yang lama sehingga dalam proses pemasangan speedy kepada customer sedikit terlambat karena perlunya pengecekan dalam hal adanya persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar pemasangan speedy berjalan dengan lancar.


(55)

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1 Analisis Sistem

Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai pengurangan dari suatau sistem informasi uang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Misalnya anda dihadapkan pada suatu sistem untuk menentukan seberapa jauh sistem tersebut telah mencapai sasarannya. Jika sistem mempunyai beberapa kelemahan, anda harus dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut sebagai analisis sistem.


(56)

Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi :

1. Menentukan lingkup sistem

2. Mengumpulkan fakta

3. Menganalisis fakta

4. Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan

analisis sistem.

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Langkah-langkah dasar yang dilalui dalm nalisis sistem adalah :

1. Identify, mengidentifikasi masalah.

2. Understand, memahami kerja sistem yang ada. 3. Analyze, menganalisis sistem.

4. Report, membuat laporan.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen adalah kegiatan menganalisis seluruh dokumen dasar yang digunakan dan mengalir pada sebuah sistem informasi yang berjalan pada PT. TELKOM SPEEDY :

1. Formulir

Formulir : merupakan keterangan calon peserta anggota yang harus diisi dengan data-data dari calon peserta.


(57)

2. Password

Password : merupakan suatu kata kunci untuk menjalankan suatu program yang hanya bisa di pakai oleh penguna Password.

4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

1. Costumer menadapatkan formulir pendaftaran Pasang Baru Speedy sebanyak 5 rangkap serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.

2. kemudian customer mengisi dengan lengkap formulir pendaftaran Pasang Baru Speedy.

3. Setelah lengkap mengisi semua formulir diisi beserta persyaratan-persyaratan yang telah dilengkapi, maka formulir tersebut dikembalikan ke petugas PSB di Data&Vas maupun di Plasa terdekat.

4. Petugas PSB baik di Dat&Vas maupun Plasa melakukan penginputan data lengkap dari formulir pendaftaran.

5. Setelah input data formulir pendaftaran Pasang Baru Speedy terlebih dahulu dilakukannya pengecekan apakah data formulir pendaftaran PSB yang sudah diisi tersebut sudah sesuai maka datanya di simpan di Database Data&Vas atau Plasa. Kemudian data tersebut di aktivasi dan validasi sehingga bisa di buatkan laporan Password dan dicetak.

6. Data yang sudah valid sebanyak 5 rangkap, 2 rangkap diserahkan kepada customer, 3 rangkap disimpan di arsip.


(58)

7. CPE akan mendapatkan laporan dari customer PSB lalu diberikan kepada Setter Agen. Setter Agen melakukan pemasangan Speedy dan setelah melakukan pemasangan Speedy Setter Agen melaporkan kepada CPE bahwa Setter Agen telah melakukan pemasangan Speedy di rumah customer dan menjadi pelanggan Speedy.

4.1.2.1 Flow Map

Flow map dalam Analisis Sistem Informasi Pendaftaran Pasang Speedy Baru.

Entitas luar : 1. Customer 2. Setter Agen Entitas dalam :

1. Data & Vas atau Plasa 2. CPE

Proses yang terjadi : 1. Melakukan promosi 2. Mengisi f.pendaftaran 3. Menginput Data 4. Melakukan Aktivasi 5. Memvalidasi f.pendaftaran 6. Membuat Laporan Password 7. Mencetak Password dan No.Telpon


(59)

9. Cetak Order Kerja

10. Menyerahkan Hasil Pencetakan Kepada Mitra (Agen) untuk di lakukan Pemasangan Baru Speedy.


(60)

Customer Data & Vas / Plasa CPE Setter Agen

tidak

ya

Gambar 4.1 Flow Map Sistem yang berjalan Formulir Mengisi Formulir Formulir Input Data Menyimpan Data Formulir

Aktivasi dan Valiadasi

Membuat laporan password Mencetak laporan password Formulir valid Formulir vallid Menc etak Order Kerja Lap. Order Kerja Pemasa ngan Speedy Pengecekan Data


(61)

4.1.2.2 Diagram Kontek


(62)

4.1.2.3 Data Flow Diagram

DFD via walk-in dan Plasa

Customer 1. Registrasi PSB 2. Mengisi formulir

Data & Vas

Plasa 3. Pengecekan Data Verifikasi Data 4. Melakukan Aktivasi &validasi 5. Mencetak Password Speedy CPE 6. Mencetak order kerja 7. Melakukan Pemasangan Speedy Setter Agen Dt_customer Dt_customer Dt_Setting Dt_valid Dt_password Dt_Formulir Dt_formulir Dt_Formulir Dt_Formulir Dt_Formulir Dt_Formulir Dt_password Dt_valid Password Speedy Dt_Setting Dt_Setting


(63)

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan

Dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini kami mengambil kesimpulan bahwa proses Sistem Pendaftaran Pasang Baru Speedy yang sedang berjalan di PT. TELKOM tersebut masih ada yang menggunakan sistem yang manual sehingga hal ini menyebabkan keterlambatan informasi dan penyajian laporannya kurang tepat.

Pada bagian penginputan data customer yang sudah melakukan

pendaftaran untuk menghasilakan No. Password masih secara manual atau dengan tulis tangan sehingga pekerjaan tidak berjalan dengan lancar dan memnerlukan waktu yang lama, di samping itu juga kemungkinan salah menulis No. Password.

Jadi untuk mengefisienkan waktu maka kinerja SDM lebih ditingkatkan sehingga pekerjaan tidak menumpuk dan bisa mengerjakan pekerjaan yang lainnya sesuai dengan tepat pada waktunya. Selain kinerja SDM yang ditingkatkan Sistem kinerja dalam penginputan data lebih di sempurnakan sehingga dalam menghasilkan No. Password tidak membutuhkan waktu yang lama.

4.2 Usulan Perancangan Sistem

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu pengenbangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau untuk memrnuhi hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan memanfaatkan


(64)

teknologi dan fasilitas yang ada. Suatu perancangan sistem dimaksudkan untuk menghilangkan kekurangan, kelemahan, dan mengembangkan sistem yang sedang berjalan.

Pembuatan rancangan sistem ini adalah untuk mengembangkan sistem lama yang sudah tidak relevan di dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Dengan demikian pembuatan perancangan sistem ini diharapakan dapat membantu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada dan dapat menghasilkan

informasi serta laporan-laporan dengan lebih cepat dan tepat. Adapun

perancangan yang diusulkan merupakan langkah untuk lebih mengefektifkan dan mengefisienkan sistem yang lama.

4.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

1. Costumer menadapatkan formulir pendaftaran Pasang Baru Speedy sebanyak 5 rangkap serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.

2. kemudian customer mengisi dengan lengkap formulir pendaftaran Pasang Baru Speedy.

3. Setelah lengkap mengisi semua formulir diisi beserta persyaratan-persyaratan yang telah dilengkapi, maka formulir tersebut dikembalikan ke petugas PSB di Data&Vas maupun di Plasa terdekat.

4. Petugas PSB baik di Dat&Vas maupun Plasa melakukan penginputan data lengkap dari formulir pendaftaran.


(65)

5. Setelah di input data formulir pendaftaran PSB terlebih dahulu dilakukan pengecekan data setelah itu di lakukan verifikasi atau di konfirmasi apakah telah disetujui apa belum. Jika disetujui maka datanya disimpan di database Dat&Vas atau Plasa, kemudian data tersebut di aktivasi dan validasi sehingga bisa dibuatkan laporan Password dan dicetak.

6. Data yang sudah valid sebanyak 5 rangkap, 2 rangkap diserahkan kepada customer, 3 rangkap disimpan di arsip.

7. CPE akan mendapatkan laporan dari customer PSB lalu diberikan kepada Setter Agen. Setter Agen melakukan pemasangan Speedy dan setelah melakukan pemasangan Speedy Setter Agen melaporkan kepada CPE bahwa Setter Agen telah melakukan pemasangan Speedy di rumah customer dan menjadi pelanggan Speedy.


(66)

4.2.2.1 Flow Map

Customer Data & Vas/Plasa CPE Setter Agen

tidak

ya Formulir

mengisi form

Formulir

input data

menyimpan data formulir

Pengecekan data

Verifika si data

aktivasi & validasi

membuat laporan password


(67)

Gambar 4.4 Flow Map Sistem yang diusulkan mencetak

password

Laporan password

formulir valid

menceta k order kerja

Lap. order kerja

Pemasan gan Speedy Formulir


(68)

4.2.2.2 Diagram Kontek

Customer PendaftaranSI PSB

Data & Vas Atau Plasa

CPE Registrasi

Data valid Hasil data valid

Laporan data Aktivasi &

validasi


(69)

4.2.2.3 Data Flow Diagram

DFD via walk-in dan Plasa

Customer 1. Registrasi PSB 2. Mengisi formulir

Data & Vas

Plasa 3. Pengecekan Data Verifikasi Data 4. Melakukan Aktivasi &validasi 5. Mencetak Password Speedy CPE 7. Mencetak order kerja 8. Melakukan Pemasangan Speedy Setter Agen Dt_customer Dt_customer Dt_Setting Dt_valid Dt_password Dt_Formulir Dt_formulir Dt_Formulir Dt_Formulir Dt_Formulir Dt_Formulir Dt_password Dt_valid Password Speedy Dt_Setting Dt_Setting 6. Menyerahkan Data Valid Dt_password


(70)

4.2.2.4 Kamus Data

1. Nama Arus Data : Dt_customer

Alias :

Aliran : Customer−Proses1− Proses2

Atribut : no_ktp, nama_customer

alamat, no_telprmh, no_hp

2. Nama Arus Data : Dt_formulir

Alias :

Aliran : Proses2−Data&vas−Proses3−

F.verifikasi data−Proses4,

Proses2−Plasa−Proses3−

F.verifikasi data, Proses3−

Proses4

Atribut : nama_customer, alamat,

no_telprmh, no_hp, Biaya_reg,

nama_paket, program_promo,


(71)

no_tlpagen, nama_petugasagen

3. Nama Arus Data : Dt_password

Alias :

Aliran : Proses4−Proses5−F.password

speedy− Proses6

Atribut : nama_customer, alamat,

no_telprmh, no_speedy,

nama_paket, tanggal

4. Nama Arus Data : Dt_valid

Alias :

Aliran : Proses6−CPE−Proses7

Atribut : nama_customer, alamat,

no_telprmh, no_hp, Biaya_reg,

nama_paket, program_promo,

biaya_modem, kode_agen,

no_tlpagen,nama_petugasagen,


(72)

wilayah_customer

5. Nama Arus Data : Dt_setting

Alias :

Aliran : Proses7−Setter Agen−Proses8

−Customer

Atribut : nama_customer, alamat,

no_telprmh,no_speedy,

nama_petugasagen,

wilayah_customer

4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem yang Diusulkan

Pada dasarnya sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan atau dirancang tidak jauh berbeda, apabila sistem yang berjalan dalam proses alur proses bisnis belum efektif dengan adanya proses yang belum akurat oleh para karyawan.

Keunggulan sistem yang diusulkan yaitu melakukan verifikasi atau konfirmasi yang dilakukan oleh petugas PSB sehingga dapat langsung di lakukan aktivasi dan validasi.


(73)

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melaksanakan kerja praktek dan menyusun laporan hasil kerja praktek, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Speedy adalah layanan broadband dari PT.TELKOM yang

menggunakan teknologi ADSL untuk akses internet yang

berkecepatan tinggi. speedy memberikan layanan data dan telepon/fax bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakn saluran telepon.

2. Telkomspeedy adalah suatu layanan internet dedicated dengan teknologi digitalsubscriber line.

3. Telkomspeedy yang merupakan layanan internet dedicated

menyadarkan tagihan berdasarkan volume yang digunakan tarif tetap sesuai dengan paket layanan sehingga biaya lebih efisien. 4. Teknologi ADSL adlah salah satu bentuk teknologi DSL dimana

cirri khasnya yaitu sifat yang asimetrik sehingga bisa mentrasfer data dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke sisi yang lain.


(74)

6. Pelaksanaan kerja praktek sangat bermanfaat bagi para mahasiswa guna mengkondisikan diri dengan dunia kerja yang sesungguhnya, serta dapat merealisasikan pengetahuan yang telah di dapat d kuliahnya.

7. Bagian Data & Vas Sales Kandatel Bandung saat ini sedang berkonsentrasi pada tingkat penjualan speedy.

5.2 Saran

1. Divisi Data & Vas Sales perlu meningkatkan koordinasi antar elemen yang berada di divisi tersbut, hal ini dikarenakan divisi tersebut langsung bersinggungan dengan pelanggan, sehingga pelanghgan akan dengan mudah menyampaikan tanggapan atu reaksi atas produk telkomspeedy, yang mana hal ini harus cepat direspon oleh perusahaan telkomspeedy.

2. Jalinan kejasama dengan pendidikan formal yang selama ini sudah belangsung perlu terus dilanjutkan dan ditingkan guna lebih meningkatkan sumber daya manusi di Indonesia.

3. Kemampuan dari Skill para Galdi bagian Speedy hendaknya selalu di tingkatkan agar bisa meningkatkan kualitas pelayanan.


(75)

5. Telkomspeedy harus sering mengadakan tranning terhadap tenaga outsource karena perusahaan ini termasuk perusahaan yang banyak menggunakan tenaga outsource.


(76)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Yane Suryane NIM. 10506103

Elsa Sanusi N NIM. 10506138

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(77)

iii

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR SIMBOL... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1. Pengertian Sistem ... 5

2.1.1. Elemen Sistem ... 6

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 9


(78)

iv

2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur ... 20

2.4.1.Flow Map ... 20

2.4.2. Diagram Kontek ... 21

2.4.3. Data Flow Diagram ... 22

2.5.Marketing Management... 24

BAB III TINJAUAN UMUM PT.TELKOM ... 28

3.1. Tinjauan Umum ... 28

3.1.1.Sejarah PT.TELEKOMUNIKASI Tbk ... 28

3.1.1.1. Visi dan Misi PT.TELKOM ... 36

3.1.1.2. Unit Bisnis TELKOM ... 38

3.1.1.3. Yayasan-Yayasan ... 39

3.1.1.4. Anak Perusahaan ... 39

3.1.2. Sejarah Speedy ... 41

3.2. Struktur Organisasi Divisi Data dan Vas Sales ... 48

3.3. Deskripsi Kerja ... 49


(79)

v

3.4. Analisis Sistem yang Berjalan ... 54

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK... 55

4.1. Analisis Sistem ... 55

4.1.1. Analisis Dokumen ... 56

4.1.2. Analisis prosedur yang sedang berjalan ... 57

4.1.2.1. Flow Map ... 58

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 61

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 62

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan ... 63

4.2. Usulan Perancangan Sistem ... 63

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 63

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 64

4.2.2.1. Flow Map ... 66

4.2.2.2. Diagram Kontek ... 68


(80)

vi

BAB V PENUTUP ... 73

5.1. Kesimpulan... 73

5.2. Saran... 74


(81)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.telkomspeedy.com/new/productphp?section=product

“Sekilas Telkom”, www.Telkom.com

http://portal.telkomspeedy.com/divre6/index.php?act=company&id=50&pag e=1,1

http://www.telkommadiun.at.ua/index/

“5 Pilar Bisnis Telkom”, www.Telkom.com

http://www.unhas.ac.id/rhiza/arsip/Arsitektur%20Komputer/sist%20dan%2

0analisis%20sist/_Microsoft_Word_-_Modul_4_APSI_-_Pendekatan_Perancangan_Ters.pdf

blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-klasifikasi-sistem.htm

tri_s.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../konsep+dasar+SI.pdf

blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-elemen-sistem.htm

wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1004/Konsep+SI.pdf

www.total.or.id/info.php?kk=system

http://www.total.or.id/info.php?kk=informasi


(82)

vii

Gambar 3.2. Tarif Telkom Speedy………..46

Gambar 3.3. Struktur Organisasi……….48

Gambar 4.1. Flow Map Sistem yang berjalan………..60

Gambar 4.2. Diagram Kontek Sistem yang berjalan………61

Gambar 4.3. DFD Sistem yang berjalan………..62

Gambar 4.4. Flow Map Sistem yang diusulkan………...66

Gambar 4.5. Diagram Kontek Sistem yang diusulkan……….68


(83)

viii Dokumen Proses manual

Proses terkomputerisas

Arsip manual

Kondisi

Database


(84)

ix


(85)

x

1. Lampiran bukti / surat pengajuan kerja praktek ke perusahaan. 2. Daftar hadir kerja praktek.

3. Daftar penilaian kerja praktek di Lapangan. 4. Daftar bimbingan kerja praktek.


(86)

i

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja prakter di PT.Telkom tepat pada waktunya dan dengan tidak ada halangan sesuatu apapun.

Selama kerja praktek banyak ilmu dan pengalaman yang diperoleh oleh penulis, tidak lain karena kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek ini.

Pelaksanaan kerja praktek ini berjalan dengan baik berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung membantu kelancaran penyelesaian kerja praktek ini. oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan berkat dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Orangtua penulis yang telah memberikan doa restu serta dorongan Moril kepada penulis.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E, M. Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika.

4. Ibu Lusi Melian,S.Si,MT. selaku dosen wali penulis yang telah membimbing dalam menyusun laporan kerja praktek

5. Bapak.Afianto, selaku GM Data & Vas Sales.


(87)

ii Sales Palnning.

9. Seluruh Staf dan karyawan PT.TelkomSpeedy yang telibat langsung maupun tidak langsung selama penulis melaksanakan kerja praktek.

10. Teman-teman mahasiswa Unikom yang telah memberikan semangat dalam menyusun laporan kerja praktek ini.

11. Serta teman-teman di tempat Kerja Praktek yang memberikan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan tanggapan baik dalam bentuk kritik maupun saran dari pembaca demi perbaikan laporan kerka praktek di masa yang akan dating. Akhir kata penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.

Bandung, 2009


(88)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Yane Suryane NIM. 10506103

Elsa Sanusi N NIM. 10506138

Bandung, 10 Oktober 2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Lusi Melian, S.Si,M.T Asep Sudarmanto

NIP.4127.70.26.003 NIK. 620088

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, SE., M.Si. NIP. 4127.70.26.019


(1)

Simbol Flow Map

Simbol Keterangan

Dokumen Proses manual

Proses terkomputerisas

Arsip manual

Kondisi

Database


(2)

Simbol Diagram Kontek


(3)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran bukti / surat pengajuan kerja praktek ke perusahaan. 2. Daftar hadir kerja praktek.

3. Daftar penilaian kerja praktek di Lapangan. 4. Daftar bimbingan kerja praktek.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja prakter di PT.Telkom tepat pada waktunya dan dengan tidak ada halangan sesuatu apapun.

Selama kerja praktek banyak ilmu dan pengalaman yang diperoleh oleh penulis, tidak lain karena kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek ini.

Pelaksanaan kerja praktek ini berjalan dengan baik berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung membantu kelancaran penyelesaian kerja praktek ini. oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan berkat dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Orangtua penulis yang telah memberikan doa restu serta dorongan Moril kepada penulis.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E, M. Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika.

4. Ibu Lusi Melian,S.Si,MT. selaku dosen wali penulis yang telah membimbing dalam menyusun laporan kerja praktek


(5)

7. Bapak.Asep Sudarmanto, selaku pembimbing kerja praktek yang telah meluangkan waktu dan memberikan petunjuk selama kerja praktek.

8. Bapak Asep Sasmita, Bapak Haryadi dan Bapak Maryudi, selaku Office 2 Sales Palnning.

9. Seluruh Staf dan karyawan PT.TelkomSpeedy yang telibat langsung maupun tidak langsung selama penulis melaksanakan kerja praktek.

10. Teman-teman mahasiswa Unikom yang telah memberikan semangat dalam menyusun laporan kerja praktek ini.

11. Serta teman-teman di tempat Kerja Praktek yang memberikan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan tanggapan baik dalam bentuk kritik maupun saran dari pembaca demi perbaikan laporan kerka praktek di masa yang akan dating. Akhir kata penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.

Bandung, 2009


(6)

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASANG

SPEEDY BARU DI PT. TELKOM KANDATEL BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Yane Suryane NIM. 10506103

Elsa Sanusi N NIM. 10506138

Bandung, 10 Oktober 2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Lusi Melian, S.Si,M.T Asep Sudarmanto

NIP.4127.70.26.003 NIK. 620088

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, SE., M.Si. NIP. 4127.70.26.019