balap F1 Formula 1 digunakan sebagai objek penerapan algoritma A tersebut. Ujicoba dilakukan pada 3 track yang berbeda yaitu Turki, Hungaria dan Italia.
Game Tajog Race dan Simulating Car Racing Game tersebut memiliki kesamaan pada salah genre game yaitu race game. Perbedaan juga nampak pada
game play, fitur dan genre game. Perbedaan dari Simulating Car Racing Game dengan game Tajog Race dapat dilihat pada table 2.4.
Tabel 2.4 Perbandingan antara Simulating Car Racing Game dengan game Tajog Race.
Parameter Simulating Car Racing
Game Game Tajog Race
Game play level 1 game utama yaitu race
game dengan Formula 1 sebagai objek simulasi game.
Terdapat 3 track berbeda yang digunakan pada game,
antara lain: Turki, Hungaria dan Italia.
2 game utama, yaitu: 1. Explore Game merupakan
game endless yang memiliki 3 track yang
berbeda, 2. Stage Game adalah game
yang terdiri dari 3 stage dengan setiap stage
memiliki game yang sama yaitu balap tajog namun
terdapat perbedaan kecepatan, rintangan dan
fitur menarik dari game di setiap track-nya.
Fitur Algoritma
A, Collision
Detection dan
Fungsi Random
Sensor Accelerometer, Collision Detection, Fungsi
Random, Parallax Effect Genre
Race Race dan Endless-Running
2.2 Definisi
Game
Game berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual”
intellectual playability game. Kelincahan intelektual pada tingkat tertentu merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara
maksimal. Dengan kata lain, segala bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap target tertentu dapat dikatakan
sebagai game Zamroni, Suryaman Jalaludin 2013. Game atau permainan biasanya dilakukan untuk kesenangan dan kadang
kadang digunakan sebagai alat pendidikan. Pembuat Game harus membuat deskripsi yang menceritakan game yang akan dibuat terlebih dahulu untuk
membuat sebuah game. Selain itu dibutuhkan juga desain game yang sederhana untuk mempermudah pembuatan game. Desain yang telah dibuat dapat membantu
mengetahui semua elemen-elemen yang dibutuhkan dalam pembuatan game, misalnya karakter user, karakter musuh, animasi serangan dan sebagainya.
Membuat game akan mebutuhkan gambar dari tiap elemen-elemen yang ada, background image, dan sound. Semua hal diatas dapat dikatakan sebagai resources
game.
2.3 Jenis-Jenis Game
Menurut Chowanda Lusiana, game dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis Game diantaranya shooting tembak-tembakan, fighting
pertarungan, adventure Petualangan, Simulasi, Konstruksi, Manajemen, Strategi, Olahraga, puzzle, dan Edugames Chowanda Lusiana 2011.
1. Shooting Tembak-Tembakan
Game tembak-tembakan sangat memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga timing, inti dari game jenis ini adalah tembak, tembak dan
tembak. Contoh : GTA, dan Crysis. 2.
Fighting Pertarungan Fighting pertarungan merupakan game yang permainannya memerlukan
refleks dan koordinasi mata dan tangan dengan cepat, tetapi inti dari game pertarungan adalah penguasaan hafalan jurus. Contoh: Mortal Kombat dan Tekken.
3. Adventure Petualangan
Game yang lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berpikir pemain dalam menganalisia tempat secara visual, memecahkan tekateki maupun
menyimpulkan berbagai peristiwa. Contoh: Kings Quest, dan Space Quest.
4. Simulasi, Konstruksi, Manajemen
Video game simulasi, kontruksi dan manajemen seringkali menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan
dengan detil berbagai faktor. Contoh: The Sims. 5.
Strategi Game strategi memerlukan koordinasi dan strategi dalam memainkan
permainan ini. Kebanyakan game strategi adalah game perang. Contoh: Warcraft. 6.
Olahraga Jenis game olahraga merupakan adaptasi dari kenyataan, membutuhkan
kelincahan dan juga strategi dalam memainkannya. Contoh : Winning Eleven dan NBA.
7. Puzzle
Game teka-teki, pemain diharuskan memecahkan teka-teki dalam game tersebut. Contoh : Tetris, Minesweeper dan Bejeweled.
8. Edugames
Edugames dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, baik untuk belajar mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika,
sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuat edugame, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik,
menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan
dan desain visual ataupun animasinya. Contoh edugames: Bobi Bola, Dora the Explorer, Petualangan Billy dan Tracy.
Game Tajog Race merupakan game yang memiliki dua genre atau jenis game. Jenis game running-endless diimplementasikan pada Explore game dan jenis
racing olahraga diimplementasikan pada Stage game.
2.4 Metajog