Analisis sistem informasi rencana kerja anggaran (RKA) Di Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung : laporan kerja praktek

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, tidak terkecuali teknologi informasi. Manusia semakin membutuhkan informasi yang cepat dan 1ystem baik untuk perorangan maupun instansi. Setiap instansi baik pemerintah maupun swasta pada saat ini sudah mulai mengunakan sistem informasi berbasis sistem untuk menjalankan kegiatannya.

Penanganan sistem informasi yang baik, selain akan membantu para pengguna dan pelaku bagian keuangan, juga memudahkan para pengambil keputusan dalam mengevaluasi, sekaligus menentukan kebijakan dan perencanaan kegiatan di perusahaan. Performansi dan tingkat kelancaran di bagian keuangan, disebabkan karena penggunaan sistem informasi akan lebih memudahkan dan cepat dalam melakukan proses kegiatan yang dilakukan dibagian keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Dinas Pendidikan Kota Bandung adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang bertanggung jawab


(2)

langsung kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah Kota Bandung.

Dengan berbagai bidang pekerjaan yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota Bandung terdapat kendala pada Bidang Keuangan dalam kegiatan kerjanya. Salah satunya yaitu mengelola sistem informasi rencana kerja anggaran dinas pendidikan kota bandung.

Sehubungan dengan itu, penulis mencoba membahas hal tersebut dalam laporan kerja praktek dengan judul: ANALISIS SISTEM INFORMASI RENCANA KERJA ANGGARAN (RKA) DI BAGIAN KEUANGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG.

Dan diharapkan dengan adanya analisis yang penulis lakukan terhadap sistem informasi rencana kerja anggaran tersebut dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan pengembangan supaya dapat terkomputerisasi.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

 Bagaimana sistem informasi rencana kerja anggaran di bagian keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung yang sedang berjalan.


(3)

 Bagaimana penyimpanan data di sistem informasi rencana kerja anggaran tersebut.

 Seberapa besar manfaat sistem informasi rencana kerja anggaran tersebut.

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan 1.3.1. Maksud kerja praktek

 Agar para mahasiswa mendapatkan materi pembelajaran secara langsung di dunia kerja.

 Untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek di jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM.

 Memperluas wawasan bagi mahasiswa tentang keadaan lapangan atau dunia kerja yang sebenarnya sehingga tidak hanya mengerti dalam teori-teori saja, tetapi juga memahami dan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama bangku kuliah.


(4)

1.3.2. Tujuan kerja praktek

 Untuk mengetahui Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran di Bagian Keuangan Dinas Pendidikan yang sedang berjalan.

 Untuk mengetahui penyimpanan data di Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran tersebut.

 Untuk mengetahui seberapa besar manfaat Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran tersebut.

1.4.Batasan masalah

Dari beberapa perumusan masalah yang telah dijabarkan, penulis membatasi pada bagaimana untuk membuatkan data base penyimpanan data di Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran di Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung.

1.5.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung pada Bidang Keuangan di Jend. Ahmad Yani No. 239 Bandung. Waktu pelaksanaan dari tanggal 4 Juli 2011 sampai 4 Agustus 2011 seperti yang tertera dalam lampiran daftar hadir praktek kerja lapangan.


(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Bentuk umum dari sebuah sistem terdiri atas masukan (input), proses (process), dan keluaran (output), yang mana sistem dapat memiliki satu atau lebih masukan yang akan diproses dan mampu menghasilkan keluaran yang sesuai dengan rencana yang sudah diharapkan sebelumnya. Gambaran umum mengenai sistem ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Gambar : Bentuk Umum Sistem

prose s


(6)

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).


(7)

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien. 4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku


(8)

sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2. Karakterisitik Sistem

Memiliki komponen ; Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk


(9)

satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

Batas sistem (boundary) ; Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.


(10)

Lingkungan luar sistem (environment) ; Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.  Penghubung sistem (interface) ; Merupakan media

penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

Masukan sistem (input) ; Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

Keluaran sistem (Output) ; Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

Pengolah sistem (Process) ; Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.


(11)

Sasaran sistem ; Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)

Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)

Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.  Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.

Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)

Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)


(12)

Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem sederhana dan Sistem kompleks 2.2.Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta yang memiliki suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi. Informasi dapat juga dianggap suatu data untuk diolah lagi dan menjadikan informasi sesuai dengan keperluan unit kerja tertentu.


(13)

Informasi dapat juga dibuat untuk keperluan manajemen sesuai dengan unit kerjanya pada tingkatnya masing-masing.

Informasi mempunya tingkat kuaalitas. Yang ditentukan beberapa hal antara lain:

a. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa

atau menyesatkan dan harus jelas penyampaian maksudnya.

b. Tepat pada waktunya, informasi yang datang tidak boleh terlambat

pada penerima.

c. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainya.

d. Lengkap, informasi berisi informasi yang dibutuhkan.

e. Jelas, isi informasi bertenu dengan keperluan pemakai.

2.3.Pengertian Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi adalah kumpulan dari berbagai atau komponen atau subsistem baik fisik ataupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama


(14)

secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu, yaitu mengolah data menjadi informasi.

Menurut JOG[5] kegiatan dalam melakukan sistem informasi pada dasarnya hanya memiliki lima kegiatan yaitu:

 Input yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan dan memasukan data ke dalam tempat penyimpanan untuk diproses.

 Proses yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

 Output yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses dari kegiatan input dan proses tersebut.

 Penyimpanan suatu kegiatan untuk memelihara dan meyimpan data.

Istilah Sistem Informasi

= Manajemen Information System = Information Processing System = Information Decision System = Information System.

Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.


(15)

2.4.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 2.4.1. Metode Pendekatan Sistem

Suatu sistem yang merupakan rangkaian dari kerja komponen maupun elemen, dimana akan menghasilkan suatu tujuan yang hendak dicapai. Sistem harus diperhatikan agar mencapai sasaran yang dikehendaki.

2.4.2. Alat Bantu Analisis 2.4.2.1. Flow Map

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmapmenolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.


(16)

PEDOMAN DALAM MEMBUAT FLOWMAP

Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowmap, ada

beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

5. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.stem.

6. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

SIMBOL SIMBOL FLOWMAP


(17)

2.4.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.


(18)

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”

Jadi, yang dibutuhkan adalah :

1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem, 2. Data apa saja yang diberikannya ke sistem,

3. kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan, dan


(19)

Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;  Terminologi sistem :

Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan

sistem”.

Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang

berhubungan atau mempengaruhi sistem tersebut.

Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem

dengan linkungan sistem tersebut. Sebagai contoh, dalam gambar 1.  Menggunakan satu simbol proses, 


(20)

Catatan:

Yang masuk didalam lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan pemrosesan informasi (Batas Sistem). Kegiatan

informasi adalah mengambil data dari file,

mentransformasikan data, atau melakukan filing data, misalnya mempersiapkan dokumen, memasukkan, memeriksa, mengklasifikasi, mengatur, menyortir, menghitung, meringkas data, dan melakukan filing data (baik yang melakukan secara manual maupun yang dilakukan secara terotomasi).

 Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,

 Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung

 Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ).

 Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan personil tersebut.


(21)

 Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.

2.4.2.3. Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional system kepada pemakai maupun pembuat program.

KOMPONEN DFD

1. Menurut Yourdan dan Demarco


(22)

TERMINATOR / ENTITAS LUAR

Adalah Entitas diluar sistem yang berkomunikasi / berhubungan langsung dengan sistem.

Terdapat 2 jenis Terminator :

1. Terminator Sumber

Merupakan Terminator yang menjadi sumber

2. Terminator Tujuan

Merupakan Terminator yang menjadi tujuan data / informasi system


(23)

KOMPONEN PROSES

Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dgn proses/kegiatan yang sedang dilakukan.

KOMPONEN DATA STORE

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dgn kata benda bersifat jamak. Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk atau bersifat manual seperti buku alamat, file folder.

Yang perlu diperhatikan tentang data store :

1. Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi sebagai tujuan/tempat penyimpanan fari suatu proses (proses write).

2. Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sbg sumber/proses memerlukan data (proses read).


(24)

3. Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi sbg sumber dan tujuan.

KOMPONEN ALUR DATA

Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data / paket datadari satu bagian ke bagian lainnya.

Ada 4 konsep tentang alur data : 1. Packets of data

2. Diverging data flow 3. Converging data flow 4. Sumber dan Tujuan


(25)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1.Tinjauan Umum Perusahaan

1.1.1. Sejarah Singkat Dinas Pendidikan Kota Bandung

Dinas Pendidikan Kota Bandung yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang bertanggung jawab langsung kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah Kota Bandung.

Pemberlakukan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kota Bandung merupakan ketentuan-ketentuan yang menjadi acuan utama dalam pelaksanakan penyelenggaraan pendidikan. Disamping itu secara institusional berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Maka Dinas Pendidikan merupakan bagian yang integral dari Pemerintah Kota Bandung.


(26)

Secara bertahap, upaya peningkatan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat menjadi program prioritas sektor pendidikan dalam rangka pengembangan SDM yang berkualitas. Selain dari itu terdapat beberapa hal yang bernilai strategis dalam upaya mewujudkan visi dan misi Dinas Pendidikan. Hal yang utama adalah semakin meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menyekolahkan anak usia sekolah untuk mengikuti pendidikan.

Di Kota Bandung angka pertisipasi kasar (AKP) untuk jenjang pendidikan dasar sudah dapat mencapai target yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Namun demikian pada jenjang pendidikan menengah masih terdapat adanya siswa yang tidak melanjutkan dari tingkat SMP/MTs ke tingkat SMA/MA/SMK. Secara normatip, Dinas Pendidikan telah menuntaskan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun dan melaksanakan Wajib Belajar Pendidikan Menengah. Program tersebut merupakan itikad untuk lebih menggiring anak usia sekolah agar mengikuti dan melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi. Demikian pula untuk jalur pendidikan non formal, Dinas Pendidikan telah menetapkan kebijakan pengembangan dan peningkatan lembaga-lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.


(27)

Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai organisasi dalam melaksanakan kewenangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya tidak terlepas dari lingkungan baik secara internal maupun eksternal. Lingkungan tersebut akan mempengaruhi terhadap tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan organisasi. Oleh sebab itu lingkungan perlu dianalisis dari segi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan (Analisis SWOT).

1.1.2. Visi Misi Perusahaan

Visi Dinas Pendidikan Kota Bandung

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2009 Visi Pemerintah Kota Bandung adalah

“Memantapkan Kota Bandung sebagai Kota Jasa Bermartabat”, Kota Bermartabat diartikan sebagai kota yang mempunyai harga diri yang dapat dibanggakan oleh seluruh warganya, memiliki pelayanan publik prima tanpa membedakan status. Arah visi tersebut adalah memerankan Kota Bandung sebagai Kota Jasa sebagai pusat pertumbuhan, khususnya sektor jasa yang memberikan manfaat bagi warga Bandung khususnya dan nasional umumnya.

Untuk mendukung visi Pemerintah Kota Bandung sebagaimana tersebut di atas, Dinas Pendidikan Kota Bandung


(28)

memiliki visi : “Mewujudkan Masyarakat Kota Bandung Yang Cerdas, Sehat, Produktif, Berahlak Mulia, dan Cinta Lingkungan

Guna Mendukung Bandung BERMARTABAT”.

Agar keinginan, harapan, cita-cita, serta tujuan yang tertuang dalam visi yang telah ditetapkan dapat direalisasikan, maka Dinas Pendidikan Kota Bandung beserta stakeholder harus memahami makna dari visi tersebut.

Pertama : Warga masyarakat yang cerdas adalah warga masyarakat yang memiliki keuanggulan, kritis, mandiri, kreatif, dan inovatif, sebagai perwujudan dari kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan sosial.

Kedua : Warga masyarakat yang sehat adalah warga masyarakat memiliki kesehatan jasmani dan rohani sehingga mampu memberikan dukungan yang optimal dalam menjalankan peran dan fungsinya.

Ketiga : Warga masyarakat yang produktif adalah warga masyarakat proaktif, partisipatif, apresiatif, aktualitatif, dan mampu memberikan manfaat bagi yang lain.

Keempat : Warga masyarakat yang berhalak mulia adalah warga masyarakat yang religious, beretika, bermoral, taat, social,


(29)

disiplin, toleran serta memiliki kecerdasan spiritual, dan kesalehan sosial.

Kelima : Warga masyarakat yang cinta lingkungan adalah warga masyarakat yang memiliki kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan guna mendukung Kota Bandung sebagai Kota Jasa Yang Bermartabat.

Secara sederhana makna visi tersebut dapat diartikan bahwa warga Kota Bandung, khususnya warga belajar difasilitasi untuk memiliki kecerdasan, kesehatan, keterampilan, akhlak mulia, dan kecintaan terhadap lingkungan yang sangat dibutuhkan untuk membangun Kota Bandung dalam berbagai aspek kehidupan pada kurun waktu 5 tahun mendatang.

Misi Dinas Pendidikan Kota Bandung

Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan (2009-2013), segala potensi yang didukung oleh SDM serta semangat kebersamaan dan tanggung jawab dari seluruh stakeholder, maka misi yang akan dilaksanakan, terdiri atas :

1. Peningkatan aksesibilitas dan mutu pendidikan menuju standar nasional pendidikan.


(30)

2. Mengembangkan pendidikan karakter (character building) menuju akhlak mulia.

3. Pengembangan sekolah sehat dan sekolah berwawasan lingkungan. 4. Pengembangan kepemudaan, olahraga, dan seni budaya.

5. Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

6. Pengembangan good govermance melalui manajemen pendidikan yang akuntabel dan transparan.

1.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Kota Bandung Adapun tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kota Bandung berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, yang selanjutnya diatur melalui Peraturan Walikota Bandung Nomor 475 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Dinas Daerah Kota Bandung.


(31)

1.1.3.1. Tugas Pokok Dinas Pendidikan Kota Bandung Dinas Pendidikan Kota Bandung mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan urusan pemerintah di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga berdasarkan asas otonomi dan pembangunan.

1.1.3.2. Fungsi Dinas Pendidikan Kota Bandung

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, maka Dinas Pendidikan Kota Bandung mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis lingkup Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (PTKSD), Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan Sekolah Menengah atas dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non Formal dan Informal, serta kepemudaan dan olahraga.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang laksanaan kegiatan teknis operasional bidang pendidikan, Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar


(32)

(PTKSD), Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan Sekolah Menengah atas dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non Formal dan Informal, serta kepemudaan dan olahraga.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan, Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (PTKSD), Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan Sekolah Menengah atas dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non Formal dan Informal, serta kepemudaan dan olahraga.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Dinas.


(33)

1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Kepala Dinas

Drs. H. OJI MAHROJI

Sekretaris Dinas

Drs. DADANG IRADI, M.Pd

Kasubag Umum & Kepegawaian

Drs. HARTA K, MM

Kasubag Program

BENNY ERWAN, S.Pd

Kasubag Keuangan

Drs. Momon, M.Si

Kelompok Jab.fungsional

Bidang PTKSD

Drs. ENDE MUTAQIN

Bidang PSMP

Drs. H. DEDE AMAR, M.Pd

Bidang PNFI

Dra. THERESIA WIDYANTI, M.Si

Bidang PSMAK

DEDI DARMAWAN, S.Pd

Seksi Manajemen Sarana & Prasarana

Drs. SURYADI, M.Si

Seksi Manajemen Sarana & Prasarana

Dra. AHMAD ARIF, M.Si

Seksi Kurikulum & Sistem Pengujian

Drs. SIROJUDIN, M.Pd

Seksi Kurikulum & Sistem Pengujian

Drs. SARIFUDDIN, M.Pd

Seksi Pengembangan Tenaga Pendidik &

Kesiswaan

Dra. Hj. PUPUNG PUSPITAWATI, M.Pd

Seksi Pengembangan Tenaga Pendidik &

Kesiswaan

Dra. YETI HERAWATI, SMHk

Seksi Dikmas & Seni Budaya

Dra. Hj. EEM SUKAEMAH, M.Pd

Seksi Pengembangan Tenaga Pendidik &

Kesiswaan

Dra. Hj. CUCU ROSTINI

Seksi Kursus & Kelembagaan

Drs. Abdul Gaos, M.Pd

Seksi Kurikulum & Sistem Pengujian

Drs. H. D. SUPANDA, M.M.Pd

Seksi Manajemen Sarana & Prasarana

Drs. H. USEP SADELI

Seksi PAUD & Kesetaraan

Dra. YETI HAMDIYATI, M.Pd

UPTD


(34)

Kesubag Bagian Keuangan Penjabat Penatausahaan

Keuangan (PPK) Drs. Momon, M.Si

Bendahara Pengeluaran

Suyono, S.Pd

Pembantu Bendahara Pengeluaran I & II

Carwa. S.Pd Otang

Bagian Gaji / Pengelolaan Gaji

Iis Nuryati

Bagian Pembuat Dokumen Teti Susmiati Endah Hendasari

Anan Mamat.S

Page 1 STRUKTUR ORGANISASI


(35)

1.3. Deskripsi Kerja

Berdasarkan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Nomor

800/460 a-Sekr/2009 tentang melaksanakan pengelolaan administrasi Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun Anggaran 2009 maka Struktur Organisasi Sub Keuangan adalah berikut :

1. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) : Drs. Momon, M.Si (Kasubag Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung)

2. Bendahara Pengeluaran : Suyono, S.Pd Pembantu Bendahara Pengeluaran : Carwa, S.Pd

Otang

3. Pengelola Gaji : Iis Nuryati

4. Pembuat Dokumen, Pencatatan : Teti Susmiati Pembukuan serta verifikasi : Endah Hendasari

Aan

Mamat Surachmat


(36)

1.4. Tugas Pokok dan Fungsi Unit Organisasi Sub Bagian Keuangan di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung

1. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

a. Menyusun program dan rencana kerja sub Bagian Keuangan

b. Menyusun petunjuk teknik operasional administrasi dan pengelolaan keuangan dinas

c. Melaksanakan pengumpulan data bahan penyusunan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dinas d. Melaksanakan penyiapan bahan dan pelaksanaan

administrasi keuangan, anggaran, pendapatan, dan belanja

e. Melaksanakan penyusunan bahan dan pembuatan daftar gaji dan tambahan penghasilan bagi pegwai negeri sipil


(37)

f. Melaksanakan penatausahaan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja dinas

g. Melaksanakan pembinaan administrasi keuangan h. Melaksanakan pengkoordinasian, penyiapan bahan

dan penyusunan laporan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dinas

i. Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan mum pengelolaan dan administrasi keuangan dinas

1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Unit Organisasi Pengolahan Kegiatan Secara Spesifik di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung

1.5.1. PPK SKPD mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan Barang dan jasa yang diketahui PPTK

b. Meneliti kelengkapan SPP c. Melakukan verifikasi SPP d. Menyiapkan SPM

e. Melaksanakan verifikasi atas penerimaan f. Melaksanakan akuntansi SKPD


(38)

g. Menyiapkan laporan keuangan SKPD

2. Bendahara pengeluaran mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menerima, menyimpan, membayarkan,

menatausahakan dan mempertanggung jawabkan uang untuk keperluan belanja daerah pada SKPD. b. Melaksanakan tugas lainnya yang dibebankan oleh

kasubag keuangan

3. Pembantu bendahara pengeluaran mempnyai tugas sebagai berikut :

a. Membantu Bendahara pengeluaran melaksanakan fungsi sebagai kasir

b. Pebuatan dokumen pengeluaran uang atau pengurusan gaji

c. Mengekpedisikan SPM ke Bank d. Mendistribusikan SPM ke PPTK

e. Penerbitan SPP, GU, TU, LS, dan surat pernyataan SKPD untuk pengajuan SP2D

f. Melaksanakan tugas lainnya yang dibebankan oleh Kasubag keuangan.


(39)

4. Pengelolaan gaji mempunyai tugas sebagai berikut : a. Pembuatan daftar gaji

b. Pengadministrasian potongan diluar daftar gaji c. Penyimpanan daftar gaji ke Subag belanja pegawai d. Pendistribusian gaji, tunda, kontrak kerja

e. Penyiapan bahan pertanggungjawaban (SPJ) gaji f. Pelaporan pelaksanaan tugas pembuatan SPP gaji

secara berkala kepada BP

g. Meregistrasi seluruh SPM, penomoran SPM/Cap h. Laporan realisasi penerbitan SPM

i. Melaksanakan tugas lainnya yang telah dibebankan oleh Kasubag keuangan

5. Bagian Pembuatan Dokumen mempnyai tugas sebagai berikut:

a. Akuntansi dan pelaporan keuangan ata SPJ keselruhan b. Membuat Rencana Kerja Anggaran

c. Verifikasi seluruh SPJ kegiatan laporan pertanggung jawaban SPJ


(40)

e. Melaksanakan tugas lainnya yang telah dibebankan oleh Kasubag keuangan.


(41)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan

Dinas Pendidikan Kota Bandung yang biasa dikenal dengan sebutan Disdik merupakan perusahaan dalam lingkungan Departemen Pekerjaan Pemerintahan yang terdiri dari beberapa bagian dengan tugas dan tagging jawabnya masing-masing yang ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah mengelola sistem informasi rencana kerja anggaran disdik dibagian keuangan.

4.1.1. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran di Bidang Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung, dalam melakukan proses pengelolaan anggaran masih bersifat manual sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikan.

 PPK memberikan proposal anggaran ke bagian pembuatan dokumen

 Bagian pembuatan dokumen, membuatkan Rencana Kerja Anggaran (RKA) menjadi dua rangkap, yang satu untuk di arsipkan yang satu di serahkan ke bendahara pengeluaran


(42)

 Bendahara pengeluaran memverifikasi RKA yang di buata bagian pembuatan dokumen. Jika RKA tidak terjadi kesalahan, maka RKA tersebut diberikan kepada PPK untuk di ACC dan jika RKA terjadi kesalahan maka RKA tersebut akan dikembalikan ke bagian pembuatan dokumen untuk dibuatkan ulang.

 PPK meng ACC RKA yang telah di terima dari bendahara pengeluaran.

 Setelah di ACC RKA tersebut dikembalikan ke bendahara pengeluaran untuk di cairkan dana nya.


(43)

4.1.1.1. Flow Map

PPK

BAGIAN PEMBUATAN DOKUMEN

BENDAHARA

Proposal Anggaran

Proposal Anggaran

RKA

ACC

Membuat RKA

RKA

RKA

Memverifi kasi RKA

Verifikasi

RKA

RKA RKA

Pencairan Dana Anggaran A


(44)

4.1.1.2. Diagram Kontek SI Pembuatan RKA PPK Bendahara Pengeluaran Info Proposal

Anggaran Info RKAI

4.1.1.3. Data Flow Diagram

PPK 1.0 Membuat RKA Bendahara Pengeluaran 2.0 Memverifikasi RKA 4.0 Pencairan Dana 3.0 ACC A. RKA Info Proposal Anggaran Info RKA Info RKA Info RKA Info RKA Info RKA Info RKA


(45)

4.2.Usulan Perancangan Sistem

4.2.1. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran di Bidang Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung, dalam melakukan proses pengelolaan anggaran yang penulis ingin usulkan mengenai penambahan data base dalam system informasi ini.  PPK memberikan proposal anggaran ke bagian pembuatan

dokumen

 Bagian pembuatan dokumen, membuatkan Rencana Kerja Anggaran (RKA), kemudian di simpan di data base

 Bendahara pengeluaran mengambil data data RKA dari data base lalu kemudian memverifikasi RKA yang ada di data base kemudian mencetak RKA yang sudah ada di data base yang sudah diverifikasi.

 PPK meng ACC RKA yang telah di terima dari bendahara pengeluaran.

 Setelah di ACC RKA tersebut dikembalikan ke bendahara pengeluaran untuk di cairkan dana nya.


(46)

4.2.1.1. Flow Map

PPK

BAGIAN PEMBUATAN DOKUMEN

BENDAHARA

Proposal Anggaran Proposal Anggaran RKA ACC Membuat RKA Memverifi kasi RKA Verifikasi RKA RKA RKA Pencairan Dana Anggaran D at a Bas e Cetak RKA Mengambil Data RKA T Y


(47)

4.2.1.2. Diagram Kontek

SI Pembuatan

RKA

PPK PengeluaranBendahara

I Info Proposal

Anggaran

Info RKA

4.2.1.3. Data Flow Diagram

PPK 1.0 Membuat RKA Bendahara Pengeluaran 3.0 Mencetak RKA 5.0 Pencairan Dana 4.0 ACC DB. RKA Info Proposal Anggaran Info RKA Info RKA Info RKA Info RKA Info RKA Info RKA 2.0 Memperivikasi RKA Info RKA Info RKA 2.0 Mengambil Data RKA Info RKA


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

Dinas Pendidikan Kota Bandung adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang bertanggung jawab langsung kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah Kota Bandung.

Penanganan sistem informasi yang baik, selain akan membantu para pengguna dan pelaku bagian keuangan, juga memudahkan para pengambil keputusan dalam mengevaluasi, sekaligus menentukan kebijakan dan perencanaan kegiatan di perusahaan. Performansi dan tingkat kelancaran di bagian keuangan, disebabkan karena penggunaan sistem informasi akan lebih memudahkan dan cepat dalam melakukan proses kegiatan yang dilakukan dibagian keuangan di Dinas Pendidikan Kota Bandung.

5.2.Saran

Saran kami Dengan berbagai bidang pekerjaan yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota Bandung terdapat kendala pada system yang ada di Bidang Keuangan dalam kegiatan kerjanya. Salah satunya yaitu mengelola sistem informasi rencana kerja anggaran dinas pendidikan kota bandung dengan itu kami membuat perbaikan dan usulan pada system yang telah ada.


(49)

i

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Frastia Dwi R NIM. 10508093 Reza Fauzan NIM. 10508099 Ibnu Hajar NIM. 10508108

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(50)

v DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan………...1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah………..2

1.3.Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan………..2

1.3.1. Maksud Praktik Kerja………...…..2

1.3.2. Tujuan Praktik Kerja………..………….3

1.4.Batasan Masalah………..….3

1.5.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan……….4

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem………5

2.1.1. Elemen Sistem………..5

2.1.2. Karakteristik Sistem……….8

2.1.3. Klasifikasi Sistem………...11

2.2. Pengertian Informasi……….12


(51)

vi

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem………...….15

2.4.2. Alat Bantu Analisis……….…15

2.4.2.1. Flowmap………..15

2.4.2.2. Diagram Kontek………..17

2.4.2.3. Data Flow Diagram……….21

BAB III. PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan……….25

3.1.1. Sejarah singkat Dinas Pendidikan Kota Bandung……….25

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan………...27

3.1.3. Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pendidikan Kota Bandung ………...….30

3.1.3.1. Tugas Pokok Dinas Pendidikan Kota Bandung....31

3.1.3.2. Fungsi Dinas Pendidikan Kota Bandung………..31

3.2. Struktur Organisasi Perusahaan……….33

3.3. Deskripsi Kerja………..35

3.4. Tugas Pokok dan Fungsi Unit Organisasi Sub Bagian Keuangan di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung……….36

3.5. Tugas Pokok dan Fungsi Unit Organisasi Pengolahan Kegiatan Secara Spesifik di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung …..37

BAB IV. ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan………...41

4.1.1. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan………...….41

4.1.1.1. Flow Map………....43

4.1.1.2. Diagram Konteks………44


(52)

vii

4.2.1. Perancangan Prosedur yang diusulkan………...45

4.2.1.1. Flowmap……….….46

4.2.1.2. Diagram Kontek……….….47

4.2.1.3. Data Flow Diagram……….47

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………...48

5.2. Saran ………....48


(53)

Daftar Pustaka

 www.wikipedia.com/15 Oktober 2011

 www.flowmap.geog.uu.nl/History.html/ 15 Oktober 2011

 FithGerald, Jerry, Pengertian Sistem

 Leitch, Robert A, Pengertian Sistem Informasi  Yourdan dan Demarco, Komponen DFD  Gene dan Serson, Komponen DFD

 Jogiyanto H. M, 2003. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.


(54)

iii

Lapangan yang berjudul “ Analisis Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran di Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung “.

Penulisan ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah praktek kerja lapangan program studi system informasi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Allah SWT, yang telah memberikan karunia berupa ilmu.

2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan sehingga tersusunnya laporan ini.

3. Dadang Munandar, S.E.,M.Si selaku Dekan Ketua Prodi Sistem Informasi.

4. Novrini Hasti, S.Si.,MT selaku Ketua Panitia PKL. 5. Dinas Pendidikan Kota Bandung yang telah

memberikan kami kesempatan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.


(55)

iv

7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak bias saya sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah di sampaikan masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat di perlukan untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Oktober 2011


(56)

(57)

(1)

vii

4.2. Usulan Perancangan Sistem……….45

4.2.1. Perancangan Prosedur yang diusulkan………...45

4.2.1.1. Flowmap……….….46

4.2.1.2. Diagram Kontek……….….47

4.2.1.3. Data Flow Diagram……….47

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………...48

5.2. Saran ………....48


(2)

48

Daftar Pustaka

 www.wikipedia.com/15 Oktober 2011

 www.flowmap.geog.uu.nl/History.html/ 15 Oktober 2011  FithGerald, Jerry, Pengertian Sistem

 Leitch, Robert A, Pengertian Sistem Informasi  Yourdan dan Demarco, Komponen DFD  Gene dan Serson, Komponen DFD

 Jogiyanto H. M, 2003. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.


(3)

iii

Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “ Analisis Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran di Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung “.

Penulisan ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah praktek kerja lapangan program studi system informasi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Allah SWT, yang telah memberikan karunia berupa ilmu.

2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan sehingga tersusunnya laporan ini.

3. Dadang Munandar, S.E.,M.Si selaku Dekan Ketua Prodi Sistem Informasi.

4. Novrini Hasti, S.Si.,MT selaku Ketua Panitia PKL. 5. Dinas Pendidikan Kota Bandung yang telah

memberikan kami kesempatan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.


(4)

iv

6. Drs. Momon, M.Si dan Wahyuni, S.Si.,M.T selaku pembimbing PKL maupun pembuatan laporan PKL yang telah sabar dan ikhlas membimbing kami dalam penyelesaian laporan PKL ini.

7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak bias saya sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah di sampaikan masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat di perlukan untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Oktober 2011


(5)

(6)