Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Maintenance Discrepancy & Rectification (MDR) Di PT. GMF Aero Asia

(1)

1 1.1. Latar Belakang

Dalam suatu proses bisnis dibutuhkan keakuratan dalam setiap pengontrolan sistem yang dipakai dan cara kerja yang efektif agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Kinerja yang baik guna menghasilkan produk dan jasa yang prima memerlukan suatu perencanaan, persiapan dan pelaksanaan perawatan yang prima. Hal itu juga diterapkan di PT. GMF Aero Asia dimana fokus utama kegiatan perusahaannya adalah perawatan (maintenance) pesawat.

Pesawat terbang ibarat tubuh manusia yang terdiri dari pelbagai organ dan sistem yang saling berkaitan. Manusia bisa beraktifitas dengan baik jika seluruh fungsi didalam tubuhnya berfungsi dengan baik atau sehat. Begitu juga dengan pesawat akan dapat terbang dengan lancar jika seluruh sistemnya berfungsi dengan, atau laik terbang.

Untuk memastikan pesawat “sehat”, maka peran berbagai pihak seperti tekniksi, inspector, engineer, dan organisasiaviasi sangat penting. Mereka ibarat dokter yang mendagnosis tubuh untuk menentukan kesehatan seseorang. Tapi, dokter dalam setiap praktek/operasi hanya bertanggung jawab terhadap satu pasien. Sedangkan ‘dokter’ pesawat bertanggung jawab atas ratusan nyawa setiap kali melakukan maintenance.


(2)

2

Dalam perawatan pesawat, ada kalanya ‘dokter’ biasa tidak menemukan masalah yang kerap muncul. Untuk menanganinya dibutuhkan ‘dokter’ ahli untuk menganalisis dan menemukan solusi secara cepat dan murah. ‘Dokter’ ahli adalah produk dan training, pengalaman, dan kemampuan logika dedukif yang prima.

‘Dokter’ pesawat juga membutuhkan suatu sistem pencatatan yang dapat membantu untuk mempermudah ‘dokter’ pesawat tersebut melakukan berbagai perawatan dalam pesawat, perawatan yang dilakukan dimulai dari pengecekan kerusakan komponen pesawat sampai ke perbaikan pesawat. Sistem pencatatan tersebut dinamakan Maintenance Discrepancy & Rectification (MDR).

1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

1. Belum selesainya/ belum adanya sistem terintegrasi yang menghubungkan antar unit secara komprehensif.

2. Pengelolaan dokumen atau arsip belum berjalan dengan baik. 3. Penggunaan MDR di PT. GMF Aero Asia masih belum berjalan

optimal.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem Informasi yang saat ini berjalan di PT. GMF Aero Asia.


(3)

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Maintenance Discrepancy & Rectification (MDR) di PT. GMF Aero Asia.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk

mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan, sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi yang dipakai di PT. GMF Aero Asia. 2. Untuk merancang Sistem Informasi Maintenance Discrepancy &

Rectification (MDR) di PT. GMF Aero Asia.

1.4. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kerja praktek serta luasnya ruang lingkup sistem informasi di PT. GMF Aero Asia, maka ruang lingkup penelitian yang dilakukan dibatasi pada analisis proses organizing for maintenance yang terdapat di dalam sistem informasi Maintenance Discrepancy & Rectification (MDR). Sedangkan implementasinya langsung dikerjakan oleh pihak Information Technology & Business Process Engineering.


(4)

4

1.5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Lokasi kerja praktek yang kami lakukan adalah di PT. GMF Aero Asia Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng-Indonesia, khususnya di bagian Information Technology & Business Process Engineering. Sedangkan waktu yang dibutuhkan selama kerja praktek adalah ±3 minggu, terhitung dari tanggal 21 Juli 2009 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2009.

Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan di PT. GMF Aero Asia : Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Kerja Praktek


(5)

5

2.1 Pengertian Sistem

a. Gordon B. Davis ( 1984 ) :

“Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud“. b. Raymond Mcleod (2001) :

“Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu“.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, sistem dapat diartikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.1 Elemen Sistem

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan (building block), yaitu :

(1) Komponen input atau komponen masukan (2) Komponen model


(6)

6

(4) Komponen teknologi (5) Komponen basis data

(6) Komponen kontrol atau komponen pengendalian.

Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. 2. Blok Model (Model Block)

Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan

3. Blok Keluaran (Output Block)

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,


(7)

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh 5. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control block)

Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu : 1. Komponen-komponen

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.

b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.


(8)

8

2. Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem . 4. Penghubung

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.


(9)

5. Masukan

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran atau tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


(10)

10

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi, dan sistem transportasi. 2. Sistem Deterministik dan Probabilistik

Sistem deterministic (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistic (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energy dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan,


(11)

misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedankan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia, misalnya sistem komputer dan sistem telekomunikasi.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sistem sepeda, sistem mesin ketik, sistem infiltrasi tanah) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

2.2 Pengertian Informasi

“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dalam mengambil keputusan saaat ini dan mendatang, tetapi informasi dapat menjadi data mentah bagi tingkat manajemen tertentu atau proses berikutnya” (Mcloed, Raymond, 2001).

2.3 Pengertian Sistem Informasi


(12)

12

Sistem Informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

b. Bodnar dan HopWood (1993)

Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

c. Alter (1992)

Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi harus mempunyai persyaratan umum sebagai berikut :

1. harus diketahui oleh penerima sebagai referensi yang tepat

2. harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam proses pembuatan / pengambilan keputusan


(13)

3. harus mempunyai nilai surprise, yaitu hal yang sudah diketahui hendaknya jangan diberikan

4. harus dapat menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Suatu keputusan tidak selalu menuntut adanya tindakan.

Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti :

1. Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai

2. Manajemen informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen, keamanan dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan

3. Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu macam operasi

• Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mengetahui dan puas terhadap sistem informasi.

2.4 Pengertian Maintenance Discrepancy & Rectification (MDR)

Maintenance discrepancy & rectification (MDR) is a form used by GMF to record any discrepancy found during maintenance process, and to give order and record for rectification.


(14)

14

2.5 Metode Analisis dan Perancangan Objek 2.5.1 Use Case Diagram

Pengertian Use Case menurut spesifkasi UML, adalah “The specification of a sequence of actions, including variants, that a system (or a subsystem ) can perform, interacting with actors of the system”.

Definisi lain menyebutkan bahwa Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar. Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Kebutuhan atau requirements sistem adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang mengelilinginya (actor),


(15)

serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri.

2.5.2 Work Flow

work flow adalah otomatisasi proses bisnis yang meliputi perpindahan dokumen melalui suatu prosedur kerja. Activity diagram menjelaskan aktivitas di dalam suatu use case atau sifat dari suatu objek.

2.5.3 Activity Diagram

Activity diagram adalah sebuah diagram yang menjelaskan aktifitas di dalam suatu use case atau sifat dari suatu objek

2.5.4 Sequential diagram

Sequential diagram mendeskripsikan bagaimana objek-objek saling “berbicara” satu dengan lainnya sesuai dengan alur waktu.


(16)

16

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda Indonesia berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Selain berpusat di Jakarta, Garuda Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota – kota di luar negeri.

Tepat pada tanggal 26 Januari 1949 – pesawat RI-001 Seulawah diterbangkan dari Calcutta, India menuju Rangon, ibukota Burma sebagai penerbangan niaga. Untuk mengabadikan dan mengenang misi komersial yang dilaksanakan oleh Seulawah tersebut, kemudian peristiwa itu diperingati sebagai hari lahirnya Garuda Indonesia, yang ketika itu bernama Indonesian Airways, maskapai penerbangan komersial pertama yang mengudara membawa bendera Republik Indonesia.

Pada tanggal 1 Maret 1950 Garuda Indonesia baru dapat beroperasi dengan sejumlah pesawat yang diterima pemerintah Republik Indonesia dari perusahaan penerbangan KLM.

Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan penerbangan di dalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8


(17)

pesawat jenis PBY – Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian mengadakan pembaruan armadanya untuk melayani penerbangannya. Jaringan penerbangan Garuda Indonesia diperluas meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri menjangkau kota – kota seperti Singapura, Bangkok dan Manila.

Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut – turut ditambah dengan tipe – tipe pesawat seperti DC-10, MD-11, Boeing 747, 737, Airbus 300 dan Airbus 330.

Garuda Indonesia saat ini tercatat sebagai perusahaan penerbangan terbesar ke tiga puluh di dunia. Jumlah karyawan Garuda Indonesia saat ini mencapai 6.424 orang. Sedangkan jumlah armadanya terdiri dari 49 pesawat yang terdiri dari : 3 pesawat Boeing 747-400, 6 pesawat Airbus A330-300, 40 pesawat Boeing 737, seperti seri 400 (19), seri 300 (14), seri 500 (5) dan seri 800 NG (2). Garuda Citilink beroperasi dengan Boeing 737 seri 300.

Garuda bukan hanya sebuah perusahaan penerbangan kecil tetapi merupakan sebuah perusahaan yang besar dan juga memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis atau usaha pendukung bisnis penerbangan salah satunya seperti PT. GMF Aero Asia (merupakan pusat pelayanan perawatan pesawat terbang).


(18)

18

PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) merupakan pusat perawatan pesawat Garuda Indonesia. Fasilitas perawatan pesawat ini dibangun di area seluas 115 Ha di kawasan Bandara Soekarno – Hatta Cengkareng.

GMF beroperasi 24 jam setiap harinya dengan mempekerjakan kurang lebih 1.600 karyawan.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai perusahaan yang besar, Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF AA) memiliki visi dan misi dalam menjalankan organisasi perusahaannya. Visi dan misi tersebut adalah :

A. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan global dalam jasa Maintenance, Repair,

dan Overhaul pesawat terbang, komponen, mesin dan produk

pendukungnya secara kompetitif dalam quality, cost, dan

delivery.

B. Misi Perusahaan

Misi yang diemban perusahaan ini meliputi tiga buah hal, yaitu :

1. Bisnis, yaitu dengan meningkatkan profit dan pendapatan usaha serta dapat tumbuh berkembang.

2. Servis, yaitu dapat memberikan solusi dengan lengkap kepada customer melalui one stop service.


(19)

3. Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu sebagai wahana aktualisasi profesionalisasi.

3.2 Struktur Organisasi

Setelah status GMF berubah menjadi PT. GMF Aero Asia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu bagian dari PT Garuda Indonesia menjadi terpisah dan berdiri sendiri.

Struktur Organisasi PT. GMF Aero Asia:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi GMF

Saat ini Dewan Direksi GMF beranggotakan empat orang, yang terdiri dari satu orang Direktur Utama dan Tiga orang Direktur yang membidangi masing-masing fungsi. Tugas pokok Direksi adalah :

1. Melaksanakan manajemen perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan dan bertindak selaku pimpinan dalam perusahaan. 2. Memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan.


(20)

20

Dalam menjalankan tugasnya Dewan Direksi GMF dibantu oleh Executive Commite yang terdiri dari sebelas orang Vice President. Dimana masing-masing VP tersebut menangani masing-masing-masing-masing unit, yaitu :

1. Engine Maintenance (TR), unit ini bertanggung jawab atas jasa

perawatan mesin.

2. Base Maintenance (TB), unit ini yang bertanggung jawab dalam perawatan pesawat yang meliputi berbagai layanan, mulai dari perawatan rutin menengah hingga overhaul, pelaksanaan perbaikan struktur dan sistem pesawat yang ringan hingga perawatan besar, termasuk modifikasinya.

3. Component Maintenance (TC), mempunyai tugdas dan wewenang untuk memperbaiki dan merawat komponen pesawat agasr selalu layak pakai.

4. Line Maintenance (TL), unit yang mempunyai tugas dalam jasa perawatan ringan pesawat seperti perawatan sebelum terbang (Pre Flight Check), perawatan harian (Daily Check) dan Transit Check. 5. Engineering Service (TE), mempunyai tugas dalam rekayasa

perawatan pesawat terbang seperti standar perawatan modifikasi, program pengendalian kehandalan, perpustakaan & distribusi dokumentasi teknik dan pelayanan jasa tenaga ahli.

6. Trade & Asset Management (TM) unit ini bertugas dalam mengelola asset, mengelola pergudangan (logistic), penjualan asset terutama yang tidak terpakai dan mengenai eksport maupun import.


(21)

7. Internal Audit & Control (TI), bertugas dalam pengendalian program kerja, masalah angaran dan internal audit.

8. Quality Assurance (TQ), bertanggung jawab atas standard an kualitas produk pekerjaan perawatan pesawat serta pengembangannya.

9. Corporate Strategic & Development (TS), bertugas untuk menangani masalah fasilitas perusahaan, sumber daya manusia, mengembangkan & memelihara sistem informasi manajemen, dan menjaga hubungan komunikasi antar karyawan, manajemen dan pemegang saham di perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan.

10.Corporate Finance (TA), meliputi tanggung jawab atas aktivitas keuangan, administrasi dan control arus kas.

11.Business Coorporate & Development (TP), mempunyai tugas dan wewenang mencari pelanggan dan memasarkan produk-produk PT. GMF Aero Asia ke pasar domestic maupun internasional dan juga menangani masalah pengembangan bisnis.

Unsur pelaksanaan operasi di perusahaan ditangani oleh General Manager

(GM) yang teridir dari bidang-bidang ibawah 11 unit yang ada. Sebagai contoh Unit Corporate Finance (TA) membawahi 3 bidang pelaksana operasi yaitu, bidang Treasury, bidang Revenue & Risk Management dan bidang Accounting & Financial Report lalu unit Corporate Strategic & Development (TS) yang membawahi 4 pelaksana operasi, salah satunya adalah Information Technology & Bussiness Process Engineering.


(22)

22

3.3 Deskripsi Kerja

Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF AA) merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang perawatan pesawat terbang, baik yang dimiliki Garuda Indonesia sendiri maupun yang dimiliki oleh maskapai penerbangan lainnya.

Fasilitas yang dimiliki GMF AA senantiasa dimodernisasi dan selalu dikembangkan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia penerbangan yang melaju pesat. Hingga saat ini fasilitas yang dimiliki antara lain : 3 buah hangar yang total ukurannya …. m2, Office and Store Area, Runup

Bay and Apron seluas 318.000m2 yang mampu menangani kegiatan

maintenance serta menampung 15 pesawat terbang berbadan kecil dan 4 pesawat terbang berbadan besar.

Hingga saat ini GMF AA telah dilengkapi dengan sarana untuk melakukan services and overhaul sebagian besar pesawat terbang, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional, yang membutuhkan kualitas dan biaya yang sesuai dengan standar maintenance internasional. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia para karyawannya, maka GMF AA secara berkesinambungan melakukan pelatihan technical

staff, agar dapat dihasilkan karyawan yang memiliki kemampuan, dedikasi

dan pengalaman yang sangat dibutuhkan untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi yang semakin tinggi dibidang penerbangan.


(23)

3.4 Strategi dan Produk 3.4.1 Strategi

Strategi yang selama ini dijalankan oleh PT. GMF AA adalah :

1. Melaksanakan strategi 3 in 1, diantaranya yaitu meningkatkan penjualan, produktifitas, dan menciptakan nilai kerja yang tinggi. 2. Meningkatkan talenta kepemimpinan yang terdidik dan spesialis

yang ahli.

3. Mengefektifkan fungsi melalui pusat pengadaan regional dan penyatuan komponen.

4. Mengoptimalkan pemasaran melalui perdagangan counter, penyatuan komponen dan mengembangkan portfolio non-garuda. 5. Mengadakan Inhouse Training sesuai kebutuhan

3.4.2 Produk/Jasa

Produk jasa PT. GMF AA diantaranya, yaitu :

a. Line Maintenance

Menyediakan jasa overnight dan transit dengan waktu yang efektif dan efisien, dengan waktu kerja 24 jam sehari selama 365 hari.

b. Base Maintenance

Memberikan jasa solusi untuk berbagai masalah heavy

maintenance mulai dari kerusakan utama, mengecat eksterior

pesawat sampai dekorasinya, memodifikasi sayap pylon, cabin


(24)

24

dilakukan untuk segala jenis pesawat dengan tipe B 737, B 747, A 300, A 310, A 330, DC 10, MD 80, dan F 28.

c. Engine Maintenance

Dengan memiliki teknologi aviasi dan pengembangan kapabilitas, pengalaman dan keahlian, PT. GMF AA melakukan jasa overhaul

pada berbagai tipe mesin pesawat, selain itu mengembangkan

Heavy Industrial Turbine (HIT) dan Light Industrial Turbine (LIT)

d. Component Maintenance

Menangani component besar untuk jenis pesawat dengan tipe B 737, B 747, A 300, A 310, DC 10, MD 80, dan F 28, sebagai solusi total Workshop PT. GMF AA dilengkapi dengan peralatan untuk komponen pneumatic dan hydraulic.

e. Engineering Services

Menangani perbaikan kerusakan pada saat pemeliharaan untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikas dari keperluan operator yang terotorisasi.

f. Trade and Asset Management

Menyediakan material untuk melayani para customernya. Dengan memiliki fasilitas penyimpanan bounded area dan memiliki ruangan khusus untuk mengakomodasi inventory atau penyimpanan peralatan yang besar. Beriringan dengan waktu jasa AOG dan komputerisasi tracking system yang modern yang semuanya telah di desain untuk mengurangi downtime pesawat.


(25)

3.5 Analisis Sistem yang Berjalan

Keseluruhan sistem dan infrastruktur teknologi yang ada di Garuda Maintenance Facilities diatur dan dikelola oleh unit TDI. Unit ini bertugas memenuhi keperluan unit lain (end-user) dengan menyediakan aplikasi untuk menunjang pekerjaan sesuai dengan requirement dan proses bisnis yang ada. Tujuannya adalah tercapainya efisiensi dan efektifitas sistem kerja yang lebih baik.

Namun karena keterbatasan TDI, salah satunya yaitu minimnya

resource pekerja maka proses pembuatan aplikasi untuk user dilakukan

secara end-user development dan prototyping untuk mengejar waktu pengerjaan yang singkat. Hal tersebut mengakibatkan proses bisnis tidak seluruhnya terpenuhi oleh aplikasi dan proses pengembangan sistem menjadi lebih sulit karena tidak adanya penerapan metodologi pengembangan sistem. Karena pembuatan aplikasi berorientasi pada user (end-user development) maka aplikasi yang ada menjadi terpisah-pisah dan sulit untuk mengintegrasikannya, selain itu beresiko tinggi adanya redudansi fungsi dari setiap aplikasi yang terpisah tersebut.


(26)

26

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1Analisis Sistem

4.1.1 Analisis Dokumen

Dalam proses pembuatan MDR sedikitnya ada 5 aktor yang berpengaruh, yaitu Project Manager (PM), Project Engineering (PE), Visual Inspector, Supervisor, dan Mechanic.

Visual Inspector adalah orang yang melihat keadaan pesawat dan menandai temuan/kerusakan pada pesawat. Hasil temuan tersebut dicatat pada sebuah inspection tag dan akan didata oleh PM untuk kemudian diserahkan kepada PE untuk dibuatkan MDR-nya.

Setelah menerima data dari PM, PE kemudian membuat rectification order (tahap-tahap perbaikan) dari masing-masing temuan, komponen atau material-material yang dibutuhkan, serta unit mana saja yang terlibat dalam proses perbaikan pesawat kedalam sebuah form. Form inilah yang nantinya akan “berjalan” dari satu unit ke unit yang lain dan kembali lagi kepada PE untuk dibuatkan detail reportnya. Detail report tersebut akan di serahkan kepada PM untuk di validasi dan diberikan kepada customer.


(27)

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan 4.1.2.1. Process Flow

Gambar 4.1. Process Flow MDR S T A R T

O rg a n iz in g fo r m a in te n a n c e

A irc ra ft P re lim in a ry

P re lim in a ry in s p e c tio n re s u lts re c o rd e d . M D R is s u e d fo r d e fe c t fo u n d . O p e ra to r is in fo rm e d & a c k n o w le d g e

A irc ra ft M a in te n a n c e P ro c e s s

A /C in s p e c tio n /fo llo w in g J o b C a rd s a n d m a in te n a n c e m a n u a l

p e r o p e ra to r’s p ro g ra m

C o m p o n e n t re m o v e d fo r s c h e d u le d & u n s c h e d u le d

m a in te n a n c e

S h o p & s u b -c o n tra c te d re p a ir o r e x c h a n g e

C o m p o n e n t re m o v e d fo r a c c e s s p u p o s e s

V is u a l in s p e c tio n fo r o b v io u s d a m a g e

R e p a ir o r E x c h a n g e F in d in g D e fe c ts . M D R is is s u e d

D e fe c t e v a lu a tio n & d is p o s itio n

T a g g in g s to ra g e & p re s e rv a tio n

S e a rc h in g fo r A p p ro v e d d a ta fro m O p e ra to r/T C H o ld e r o r

A u th o rity

W rite re p a ir/re c tific a tio n o rd e r U s in g M D R

D e fe c t re c tific a tio n

C o m p o n e n t In s ta lla tio n

F U C . O r O P C T e s t M a in te n a n c e re le a s e

F IN IS H

A n y D a m a g e ?

A n y D a m a g e ?

A p p ro v e d d a ta A v a ila b le ?


(28)

28

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan

Berdasarkan hasil pengamatan, proses pengembangan sistem yang ada sekarang menggunakan pendekatan end-user development dimana pengembangan dilakukan langsung oleh end-user dari masing-masing unit. Developer sekaligus user memahami benar bagaimana sistem bekerja sehingga tahap analisis sistem dapat dilakukan dengan lebih cepat. Kelemahan dari pendekatan ini terdapat pada pengendalian mutu dan kecenderungan tumbuhnya “private” sistem informasi sehingga integrasi dengan sistem yang lain menjadi sulit.

4.2. Usulan Perancangan Sistem

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Kemudahan dalam penggunaan suatu sistem adalah hal yang sangat penting dalam proses berjalanannya suatu pengaplikasian kerja dan analisis. Oleh karena itu, kami sebagai penulis mencoba merancanang suatu sistem yang bisa dipahami dan mudah digunakan oleh unit yang terkait. Adakalanya kendala dan keterbatasan dalam suatu sistem menjadi jaminan agar sistem yang kita pakai menjadi lebih baik dari sebelumnya.


(29)

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan 4.2.2.1. Business Process

Gambar 4.2. Work Flow MDR Visual Inspection

Finding Damage Record

Production Enginer mechanic Finding Damage repair Inspektor check mechanic STAMP ` Input

Maintenance Discrepancy and Rectification (MDR) Maintenance Discrepancy and Rectification (MDR) Detail Report Customer Inspektor STAMP Project Management Production Enginer ACC Project Management DR


(30)

30

4.2.2.2. Use Case

! "#

$ "# % & ' (

)

% & &

(

(

% &

(

( %

& (

* (

" #


(31)

Maintenance Discrepancy Rectification

Project Engineering Project

Manajement Inspektor Mechanic Customer

Visual Inspektor Mengambil Inspektion tag Melihat keadaan pesawat Menandai & mencatat temuan Mendistribusikan dokumen Dokor (Open) Mengambil Job Card Mengambil Job Card Memberikan Job Card Menentukan PE Unit yang bertugas

Menentukan tugas-tugas mekanik Mengambil MDR Memberikan MDR Menandatangani MDR Membuat MDR Dokor (Close) Menstamp MDR Mengambil MDR Memberikan tugas kepada mekanik Menyerahkan detail report Membuat detail report Mengambil MDR Mendistribusikan Detail Report Menandatangani Detai Report Menerima detail report Mengarsipkan detail report Menerima detail report Menstamp MDR Melakukan test Melakukan perbaikan Menerima tugas Dokor (Finish) Cek ketersediaan komponen Y Apakah sudah benar Y Dokor (Pending) N Start Finish 4.2.2.3. Activity Diagram


(32)

32

4.2.2.4. Sequence Diagram

Gambar 4.5. Sequence Diagram MDR

4.2.2.5. Design Form

Gambar 4.6. Design Halaman Login Logo GMF

gambar3 gambar1

gambar2

Login Exit Password


(33)

Gambar 4.7. Design Halaman General MDR

+ ,

,

-& . - / "# - / 0 ) - / 1%2 - / "

3%) # 343 # $ 5

%)

6 7

-3 & '

)2 2- -4 % 3#4 )83-,

3 & ' 8

)

" # $ $ ")3

# $

2


(34)

34

Gambar 4.9. Design Halaman Detail MDR

Gambar 4.10. Design Halaman History Of Discrepancy & Rectification Order


(35)

Gambar 4.11. Design Halaman Reference Of Discrepancy

4.2.2.6. Imlementasi Design


(36)

36

Gambar 4.13. Tampilan Halaman General MDR


(37)

Gambar 4.15. Tampilan Halaman New MDR

Gambar 4.16.Tampilan Halaman History of Discrepancy and Rectification Order


(38)

38

Gambar 4.17. Tampilan Halaman Reference of Discrepancy

4.2.3. Evaluasi terhadap sistem yang di usulkan/di rancang

Berdasarkan hasil analisis dan diskusi yang dilakukan, kami mencoba

mengembangkan desain sistem Maintenance Discrepancy &

Rectification (MDR) berbasis data/paperless sehingga dalam penggunaannya tidak membutuhkan banyak dokumen untuk menghubungkan satu unit dengan unit yang lain pada proses maintenance pesawat.

Sistem ini dirancang sebagai sistem informasi online, dimana user dapat langsung mengakses informasi mengenai temuan-temuan kerusakan pada pesawat, tahap-tahap perbaikan sedang, telah dan akan dilakukan, komponen atau material-material yang digunakan, serta unit-unit mana saja yang terlibat sehingga dapat lebih mengefektifkan dan mengefisienkan waktu yang ada. User juga dapat melihat sejarah


(39)

perawatan suatu pesawat dan referensi perbaikan untuk setiap temuan yang ditemukan.

Namun dalam sistem ini masih membutuhkan waktu untuk dapat

digunakan secara online, selain karena masih diperlukan

pengembangan yang lebih lanjut juga karena belum adanya jaringan komputer yang menghubungkan satu unit dengan unit yang lain untuk sistem MDR.


(40)

40

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis akan mencoba menyimpulkan dari seluruh pokok bahasan yang ada di dalam laporan kerja praktek ini. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut :

1. PT. GMF Aero Asia memiliki sistem informasi yang sangat

kompleks, dimana suatu sistem dapat terhubung dengan banyak sistem dan masing-masing sistem tersebut memiliki sub-sub sistem yang saling terhubung.

2. Unit TDI merupakan bagian departemen dari Garuda

Maintenance Facility yang mengatur dan mengelola

infrastruktur teknologi dan sistem yang informasi yang ada di seluruh perusahaan. Salah satunya adalah sistem informasi

Maintenance Discrepancy & Rectification (MDR).

3. Sistem MDR digunakan sebagai sistem pencatatan dari setiap

temuan-temuan kerusakan pada pesawat dan tahap-tahap perbaikan serta material-material yang diperlukan dalam proses perbaikan. Di dalam sistem ini terdapat empat proyek utama, yaitu open project, processing project, pending project, dan


(41)

4. Penggunaan MDR membuat keseluruhan proses maintenance menjadi lebih terperinci, karena data-data yang diperlukan dalam proses perawatan sudah tercatat dalam satu form. Namun, karena form yang digunakan hanya satu waktu yang digunakan pun menjadi tidak efektif karena setiap unit harus menunggu form tersebut dari unit sebelumnya.

5. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan dan mengefektifkan

kinerja dari MDR itu sendiri dibuatlah sebuah sistem informasi MDR berbasis data /paperless. Sehingga user, dalam hal ini unit-unit yang terkait, dapat lebih cepat melakukan perbaikan pesawat.

5.2Saran

Agar tercapainya suatu sistem maintenance yang lebih baik, maka perlu dilakukan :

1. standarisasi atau pembakuan bahasa untuk temuan-temuan

kerusakan pada pesawat dan disimpan dalam satu database, sehingga tidak terjadi kesalahan atau kebingungan dalam melakukan proses perbaikan dan perawatan pesawat.

2. Mensosialisasikan kepada setiap user yang terlibat dalam


(42)

42

3. Membuat perancangan sistem usulan berdasarkan analisis

design ini, dan melanjutkannya sesuai dengan proses tahapannya.


(43)

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Ardi Budiman NIM. 10506095 Dinar Mustika Juhara NIM. 10506109 Onah Siti Fatonah NIM. 10506120

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(44)

(45)

v

Halaman

Lembar Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Simbol ... x

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1. Pengertian Sistem ... 5

2.1.1. Elemen Sistem ... 5

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 7


(46)

vi

2.2. Pengertian Informasi ... 11

2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 11

2.4. Pengertian Maintenance Discrepancy & Rectification (MDR) ... 13

2.5. Metode Analisis dan Perancangan Berbasis Objek ... 14

2.5.1. Use Case Diagram ... 14

2.5.2. Work Flow ... 15

2.5.3. Activity Diagram ... 15

2.5.4. Sequence Diagram ... 15

BAB III PROFIL PERUSAHAAN ... 16

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan ... 16

3.1.1. Sejarah Perusahaan ... 16

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 18

3.2. Struktur Organisasi ... 19

3.3. Deskripsi Kerja ... 22

3.4. Strategi dan Produk ... 23

3.4.1. Strategi ... 23

3.4.2. Produk / Jasa ... 23

3.5. Analisis Sistem yang Berjalan ... 25

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK ... 26

4.1. Analisis Sistem ... 26

4.1.1. Analisis Dokumen ... 26


(47)

vii

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 28

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 29

4.2.2.1. Work Flow ... 29

4.2.2.2. Use Case ... 30

4.2.2.3. Activity Diagram ... 31

4.2.2.4. Sequence Diagram ... 32

4.2.2.5. Design Form MDR ... 32

4.2.2.6. Implementasi Design MDR ... 35

4.2.3. Evaluasi terhadap sistem yang diusulkan/dirancang ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

5.1. Kesimpulan ... 40

5.2. Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 43


(48)

6. Dokumentasi

Dokumentasi saat visual inspector memeriksa pesawat.

Saat pesawat asing sedang di maintenance oleh team GMF

Proses maintenance saat di lihat dari bagian atas.


(49)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Adapun judul dari penulisan laporan yang penulis ambil

adalah “Analis dan Perancangan Sistem Informasi Maintenance Discrepancy &

Rectification Order (MDR) di PT. GMF Aero Asia”.

Tujuan penulisan laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat mata kuliah kerja praktek. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan laporan kerja praktek ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si. selaku ketua jurusan Manajement

Informatika.

2. Ibu Lusi Melian, S.Si., M.T. selaku dosen wali kelas MI-3 dan sebagai

pembimbing yang telah memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.

3. Bapak Bambang Wijarnoko selaku pembimbing selama penulis

melaksanakan kegiatan kerja praktek di PT. GMF Aero Asia.

4. Bapak Aji selaku pembimbing selama penulis melaksanakan kegiatan


(50)

ii

5. Bapak Ir. Sutresna Juhara yang telah membantu memberikan motivasi dan

masukan-masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

6. Orang tua penulis yang telah memberikan motivasi dan

dorongan-dorongan baik spiritual maupun materi.

7. Teman-teman yang setia membantu dalam memberikan masukan-masukan

dalam pembuatan laporan ini.

8. Dan pihak-pihak lain yang terkait dalam pembuatan laporan ini sehingga

laporan ini dapat selesai dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Bandung, Oktober 2009


(51)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Ardi Budiman NIM. 10506095

Dinar Mustika Juhara NIM. 10506109

Onah Siti Fatonah NIM. 10506120

Bandung, 2 Oktober 2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

... ... NIP. 4127.70.26. ……….

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S. E., M. Si. NIP. 4127.70.26.019


(1)

vi

2.2. Pengertian Informasi ... 11

2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 11

2.4. Pengertian Maintenance Discrepancy & Rectification (MDR) ... 13

2.5. Metode Analisis dan Perancangan Berbasis Objek ... 14

2.5.1. Use Case Diagram ... 14

2.5.2. Work Flow ... 15

2.5.3. Activity Diagram ... 15

2.5.4. Sequence Diagram ... 15

BAB III PROFIL PERUSAHAAN ... 16

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan ... 16

3.1.1. Sejarah Perusahaan ... 16

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 18

3.2. Struktur Organisasi ... 19

3.3. Deskripsi Kerja ... 22

3.4. Strategi dan Produk ... 23

3.4.1. Strategi ... 23

3.4.2. Produk / Jasa ... 23

3.5. Analisis Sistem yang Berjalan ... 25

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK ... 26

4.1. Analisis Sistem ... 26

4.1.1. Analisis Dokumen ... 26


(2)

vii

4.1.2.1. Process Flow ... 27

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan ... 28

4.2. Usulan Perancangan Sistem ... 28

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 28

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 29

4.2.2.1. Work Flow ... 29

4.2.2.2. Use Case ... 30

4.2.2.3. Activity Diagram ... 31

4.2.2.4. Sequence Diagram ... 32

4.2.2.5. Design Form MDR ... 32

4.2.2.6. Implementasi Design MDR ... 35

4.2.3. Evaluasi terhadap sistem yang diusulkan/dirancang ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

5.1. Kesimpulan ... 40

5.2. Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 43


(3)

6. Dokumentasi

Dokumentasi saat visual inspector memeriksa pesawat.

Saat pesawat asing sedang di maintenance oleh team GMF

Proses maintenance saat di lihat dari bagian atas.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Adapun judul dari penulisan laporan yang penulis ambil adalah “Analis dan Perancangan Sistem Informasi Maintenance Discrepancy & Rectification Order (MDR) di PT. GMF Aero Asia”.

Tujuan penulisan laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat mata kuliah kerja praktek. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan laporan kerja praktek ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si. selaku ketua jurusan Manajement Informatika.

2. Ibu Lusi Melian, S.Si., M.T. selaku dosen wali kelas MI-3 dan sebagai pembimbing yang telah memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.

3. Bapak Bambang Wijarnoko selaku pembimbing selama penulis

melaksanakan kegiatan kerja praktek di PT. GMF Aero Asia.

4. Bapak Aji selaku pembimbing selama penulis melaksanakan kegiatan kerja praktek di PT. GMF Aero Asia.


(5)

ii

5. Bapak Ir. Sutresna Juhara yang telah membantu memberikan motivasi dan

masukan-masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

6. Orang tua penulis yang telah memberikan motivasi dan

dorongan-dorongan baik spiritual maupun materi.

7. Teman-teman yang setia membantu dalam memberikan masukan-masukan

dalam pembuatan laporan ini.

8. Dan pihak-pihak lain yang terkait dalam pembuatan laporan ini sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Bandung, Oktober 2009


(6)

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Maintenance

Discrepancy & Rectification (MDR) di PT. GMF Aero Asia

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Ardi Budiman NIM. 10506095

Dinar Mustika Juhara NIM. 10506109

Onah Siti Fatonah NIM. 10506120

Bandung, 2 Oktober 2009

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

... ...

NIP. 4127.70.26. ……….

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S. E., M. Si. NIP. 4127.70.26.019