Metode Penelitian PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA KELOMPOK A Pengembangan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Balok Pada Kelompok A TK Karangpelem 1 Kedawung Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

7 Penelitian Silvia Dian Ani Pratiwi dalam skripsinya pada tahun 2009 yang berjudul “Pengembangkan Motorik Halus Anak melalui Bermain Konstruktifdi PAUD Sumber Pucung Malang” menyimpulkan bahwa melalui Bermain Konstruktif dapat Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini. Adapun dalam penelitian yang akan dilakukan penulis mengangkat judul: “Pengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak melalui Permainan Balok pada Kelompok A TK Karangpelem 1 Kedawung Sragen Tahun Ajaran 20132014”. Persamaanya yaitu sama-sama mengacu pada perkembangan motorik halus. Sedangkan perbedaannya adalah dalam penelitian terdahulu terdapat dalam metode dalam kegiatan permainan, sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode permainan balok untuk dapat mengembangkan kemampuan perkembangan motorik halus anak.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok A TK Karangpelem 1 Kedawung Sragen, yang beralamat di Desa Sawit, Rt. 05, Kelurahan Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2013 2014. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelasPTK. Penelitian tindakan kelas adalah suatu proses penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru dalam situasi pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki pemahaman dan keadilan tentang situasi atau praktik pendidikan, memahami tentang praktik yang dilakukan, dan situasi-situasi dimana praktik itu dilaksanakan Arifin, 2012:98. Pengumpulan data merupakan pekerjaan peneliti yang harus dilakukan dalam kegiatan penelitian, adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 8 1. Teknik Observasi Menurut Wardhani dan Wihardhit 2008: 2.23 menjelaskan bahwa observasi adalah pengamatandan pencatat secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejalagejala-gejala dalam objek penelitian. Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan berlangsung. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 157 menjelaskan bahwa observasi terdapat dua jenis meliputi: a. Observasi non-sistematis adalah yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. b. Observasi sistematis adalah yang dilakukan pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul akan diamati. Dalam proses observasi, observator pengamat tinggal memberikan tanda atau tally pada kolom tempat peristiwa muncul sering disebut dengan tanda sign system. Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan informasi untuk mendapatkan data-data untuk dapat mengetahui perkembangan anak dan permasalahan yang dimiliki oleh anak. Observasi yang dilakukan oleh guru dengan cara mengamati atau pengamatan pada anak didik 9 2. Teknik Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumblah respondenya sedikit atau kecil, wawancara ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur Sugiyono,2009:194. 3. Teknik Dokumentasi Menurut Arikunto 2010:103 dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Metode dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah dengan cara melihat buku hasil belajar siswa dari awal sekolah sampai ketika akan diteliti, satuan kegiatan harian, foto anak dan buku penghubung anak. Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis data deskriptif kualitatif, Analisis deskriptif adalah menganalisis data kuantitatif yang berupa nilai hasil dari belajar anak. Teknik analisis deskriptif dapat digunakan untuk mengolah data yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari presentasi, menyajikan data secara menarik mudah dibaca dan diikuti alur berfikirnya tabel, grafik, chart. Teknik ini digunakan untuk membandingkan nilai antar siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus Aqib,dkk. 2009:203. Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang tingkat pemahaman anak, pandangan atau sikap anak terhadap metode pembelajaran yang baru, dan partisipasi anak dalam mengikuti pembelajaran. Untuk teknik data 10 secara kualitatif, berupa hasil wawancara. Baik wawancara dengan sesama guru maupun dengan anak. Teknik analisis data secara kualitatif dapat berupa hasil pengamatan dan angket. Analisis data terhadap anak dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut : a. Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan. b. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan membaca anak yang terdiri dari nomer, nama anak, butir amatan, jumlah skor. c. Menghitung prosentase peningkatan kemampuan berbicara anak dengan menggunakan pembelajaranoutdoor activities, dengan cara sebagai berikut: 1 Prosentase pencapaian kemampuan: Jumlah skor amatan yang dapat dicapai tiap anak X 100 Jumlah skor maksimum 2 Skor maksimum = skor maksimum butir amatan X jumlah butir amatan. 3 Skor maksimum = 4 X 6 = 24. 4 Hasil prosentase diisikan pada tabel tabulasi pada kolom . d. Membandingkan hasil prosentase pencapaian pada setiap anak dengan prosentase keberhasilan pada setiap siklus yang telah ditentukan peneliti. Penelitian pada setiap siklus akan berhasil jika anak sudah mencapai prosentase yang telah ditentukan oleh peneliti pada setiap siklusnya.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUCING-KUCINGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK RT 17 KEJURON KOTA MADIUN Indrawati TK RT 17 KEJURON

0 3 10

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA DEMANGAN

1 3 9

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN EGRANG BATHOK KELAPA PADA ANAK KELOMPOK B TK KARTIKA IV-15

1 4 10

Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Membuat Mainan (Realia) Dengan Teknik Menggunting, Melipat dan Menempel Melalui Metode Demontrasi di Kelompok B TK Bina Insan II Barabai Tahun Pelajaran 20162017

1 9 6

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dalam Membuat Kolase Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Kelompok A TK Nurrahman Kecamatan Labuan Amas Selatan

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 7

PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN PERMAINAN MENYUSUN BENTUK-BENTUK BANGUN SEDERHANA DARI BALOK DI TK KARTINI MAYONG

1 1 26

PENGARUH PERMAINAN EDUKATIF MERONCE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MERONCE PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG

0 1 6