2 dapat berupa pemuntiran, penekukan, penekanan atau penarikan. Pada kasus ini
etiologinya adalah pada bulan november 2012, saat bekerja pasien mengalami kecelakaan terpeleset, dan jatuh terbentue diteras.
Akibat benturan yang berlebihan yang mengenai pada paha pasien mengakibatkan terjadinya fraktur atau patah pada daerah tersebut.
BAB III A.
Proses Fisioterapi
Pasien merupakan seorang perempuan bernama W, berumur 40 tahun, beralamat di gumpang, Kartasura, beragama islam, dengan diagnosa penatalaksanaan fisioterapi pada
kasus fraktur
femur 13 proximal dextra
di puskesmas kartasura. Telah dilakukan pemeriksaan nyeri, kekuatan otot, dan kemampuan fungsional.
1.
Impairment Impairment
adalah a nyeri pada tungkai kanan, b penurunan lingkup gerak sendi
hip dextra
, c penurunan kekuatan otot, d Penurunan fungsional tungkai dalam aktifitas berjalan.
2.
Functional Limitation Functional limitation
adalah : Adanya gangguan menggerakkan tungkai untuk posisi jongkok, duduk bersimpuh dan jalan.
3.
Retriction of Participation Retriction of participation
adalah adanya hambatan dalam melakukan aktivitas sosial antara pasien dengan keluarga dan masyarakat.
B. Teknologi Intervensi Fisioterapi
Banyak teknik yang bisa digunakan pada terapi latihan, namun disini teknik yang digunakan adalah:
a.
Infra Red Infra Red
atau sinar infra merah adalah pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 7700
Ẳ - 4 juta Ẳ, letak diantara sinar merah dan
hertzain
.
3 b.
Free active movement
Merupakan gerakan aktif di mana pasien melakukan sendiri gerakan tersebut dengan mengkotraksikan otot pada bagian tubuh tanpa adanya bantuan dari luar.
c. Statik kontraksi Suatu metode terapi latihan yang bertujuan untuk mengurangi nyeri dan spasme
otot Ebner, 1959.
1 Hold relaxed
Merupakan gerakan aktif yang dilakukan pasien dan diberi tahanan oleh terapis, untuk menambah LGS dan mengurangi nyeri
2 Latihan Kemampuan Fungsional
Latihan jalan dengan 2 kruk dengan metode PWB dan berlatih untuk naik turun tangga.
2. Edukasi
Beberapa bentuk edukasi diberikan pada pasien fraktur femur 13
proximal
meliputi 1 Pasien disarankan untuk tetap menggerak-gerakan tungkai agar stabilitas sendi tetap
terjaga, 2 Pasien disarankan untuk menggunakan sepatu yang tinggi sepatunya menyesuaikan panjang tungkai, 3 Pasien disarankan untuk menggunakan kursi yang ditaruh
diatas wc saat menggunakanya.
4
Hasil Evaluasi Evaluasi nyeri dengan VDS
diagram 1. Evaluasi Nyeri dengan VDS
Evaluasi kekuatan otot
Diagram 2. Evaluasi kekuatan otot
Evaluasi panjang tungkai dan oedema dengan
Antropometri
Tabel 5. Evaluasi panjangtungkai dan oedema dengan antropometri
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
T1 T2
T3 T4
T5 T6
nyeri diam nyeri tekan
nyeri gerak
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
T1 T2
T3 T4
T5 T6
Fleksor hip Ekstensor hip
Abduktor hip Adduktor hip
Fleksor knee Ekstensor knee
5
Evaluasi LGS dengan Goniometer
Diagram 3. Evaluasi LGS aktif
Diagram 4. Evaluasi LGS pasif
20 40
60 80
100 120
140
T1 T2
T3 T4
T5 T6
fleksor ekstensor
abdukror adduktor
flesor knee
20 40
60 80
100 120
140
T1 T2
T3 T4
T5 T6
fleksor hip ekstensor
abduktor adduktor
fleksor knee
6
Evaluasi aktivitas fungsional
Diagram 5. Evaluasi aktivitas fungsional
BAB IV A.