56 sama untuk dipilih menjadi sampel. Penentuan jumlah sampel dalam
penelitian ini menggunakan tabel penentuan jumlah sample dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 5. jika populasinya 102 dengan
keselahan 5, maka sampel yang dapat diambil 78 orang. Dalam penelitian ini populasinya ditambah 10 untuk jaga- jaga maka sampel
yang diambil menjadi 86 siswa.
Tabel 1. Jumlah Sampel
F. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang di gunakan untuk menjaring data dan mengumpulkan informasi adalah, metode observasi,
penyebaran angket non tes, dan dokumentasi. a.
Observasi Observasi adalah cara menghimpun bahan – bahan keterangan
data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena – fenomena yang sedang dijadikan
sasaran pengamatan
Anas Sudjono,
1998:76. Observasi
sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi, tingkah
laku, interaksi belajar mengajar, dan interaksi kelompok Budi Susetyo 2005:1.
No. Kelas
Populasi Sampel
1. XI Busana 1
35 35102 x 78 = 26.76
≈ 27 2.
XI Busana 2 33
33102 x 79 = 25.23 ≈ 25
3. XI Busana 3
34 34102 x 80 = 26
78 + 10 x 78 = 78 + 8
Total 102
86
57 Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pelaksanaan pembelajaran praktek membatik. Alat bantu observasi dalam penelitian ini berupa pedoman observasi.
b. Kuesioner angket
Penggunaan angket pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
perilaku siswa
dalam implementasi
keselamatan dan
kesehatan kerja praktek membatik yang dilihat dari perilaku siswa meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan dalam mengimplementasikan
keselamatan dan kesehatan kerja pada saat pembelajaran membatik. siswa kelas XI di SMK N 6 Yogyakarta.
c. Dokumentasi
Menurut Guba dan Lincoln 1981:228 dokumen adalah setiap bahan tertulis, ataupun film, record, yang tidak dipersiapkan karena
adanya permintaan penyidik. Dokumen juga dapat berbentuk surat – surat, buku harian, laporan berkala, formulir isian. Dokumentasi dapat
dijadikan sebagai badan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam laporan penelitian. Dalam
penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tertulis dan sebagai pelengkap dari penggunaan – penggunaan metode observasi serta
agar hasil penelitian dapat dipercaya.
58
G. Instrument Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan 3 instrumen, yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan siswa dalam implementasi keselamatan dan
kesehatan kerja praktek membatik. Pengetahuan siswa dalam implementasi keselamatan dan kesehatan
kerja praktek membatik diperoleh dari nilai siswa pada saat kelas X dimana siswa telah menempuh mata pelajaran keselamatan dan kesehatan kerja.
Sikap siswa dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja praktek membatik diperoleh menggunakan angket non tes dengan empat
alternatif jawaban yaitu selalu SL, sering SR, kadang – kadang KK, tidak pernah TP. Kemudian dilakukan pengukuran atau penentuan angka terhadap
suatu obyek secara sistematis. Karakteristik yang terdapat pada obyek yang di ukur ditransfer menjadi bentuk angka sehingga lebih mudah untuk di
nilai.kriteria pengukuran dari setiap jawaban dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Kriteria Penilaian
Untuk jawaban selalu SL dapat diartikan bahwa setiap kali tatap muka praktek membatik dipastikan siswa melakukan, atau artinya 100
menerapkan dalam hal ini sikap siswa dalam mengimplementasikan keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk jawaban sering SR diartikan bahwa
Pernyataan
Jawaban Nilai
Selalu SS 4
Sering SR 3
Kadang – kadang KK 2
Tidak Pernah TP 1
59 dalam setiap kali pertemuan ada kemungkinan 1 atau 2 kali praktek tidak
menerapkan atau 70. Untuk jawaban kadang – kadang KK berarti kurang dari 70. Untuk jawaban tidak pernah TP sama sekali tidak menerapkan.
Dalam hal ini responden tinggal memberikan tanda checklist v pada jawaban yang paling sesuai yang dialami.
Untuk mengidentifikasi
tindakan siswa
dalam implementasi
keselamatan dan kesehatan kerja praktek membatik menggunakan angket dengan dua alternatif jawaban untuk mendapat kepastian, Ya berarti pernah
mengalami dengan skor 1 dan tidak berarti tidak pernah mengalami dengan skor 0. Jika semakin kecil kecelakaan yang terjadi maka berarti bahwa
implementasi keselamatan dan kesehatan kerja semakin baik. Untuk memudahkan penyusunan instrumen maka dibuat kisi – kisi instrumen sikap
dan tindakan siswa dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja praktek membatik di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Adapun kisi – kisi instrumen
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Kisi – kisi Instrumen Penelitian Sikap dan Tindakan
Variabel Sub
variabel Indikator
Sub Indikator No
item Perilaku
Siswa Dalam
Implementasi Keselamatan
Dan Kesehatan
Kerja Praktek
Membatik Sikap
1. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja a. Mematuhi peraturan
b. Melaksanakan SOP keselamatan kerja
1,2,3 4,5
2. Kesehatan lingkungan kerja
a. kebersihan tempat kerja b. menjaga kebersihan
peralatan c. menjaga sirkulasi udara
d. memaksimalkan 6,7
8,9
10,11
60
H. Pengujian Instrumen