1
1. Pendahuluan
Sesuai dengan peraturan pemerintah, mengacu pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, maka upaya untuk menyempurnakan
kurikulum pendidikan sains ditekankan pada penggunaan metode kerja ilmiah, yang berarti metode ini harus diterapkan oleh semua guru pengajar ilmu sains Matematika,
Fisika, Kimia dan Biologi. Kurikulum ini disebut KTSP. Dalam KTSP pengetahuan bukanlah suatu kumpulan fakta atau konsep
– konsep yang harus dihafalkan, akan tetapi menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari –
hari. Proses pembelajaran ditekankan pada pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik agar peserta didik menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Dalam pembelajaran metode ilmiah dilakukan dengan urutan merumuskan masalah, membuat hipotesa, mengumpulkan data atau
observasi, membuat analisa data, menarik kesimpulan dan menerapkannya untuk menciptakan suatu produk teknologi dan sikap ilmiah [8].
Pada saat mengikuti mata kuliah Program Pengenalan Lapangan PPL penulis sudah berusaha menerapkan KTSP, yaitu dengan menekankan pembelajaran pada terapan
dikehidupan sehari –hari. Akan tetapi ditemukan masalah ketika siswa dihadapkan pada
sebuah terapan yang memiliki kompleksitas tinggi, misalnya pada suatu terapan yang di dalamnya terdapat beberapa konsep fisika sekaligus. Siswa sering mengalami kesulitan
menjelaskan prinsip fisika apa saja yang ada diterapan tersebut. Karena ada masalah itulah maka beberapa metode pembelajaran dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Salah satunya adalah Contecxtual Teaching and Learning CTL yang sifatnya mengaitkan antar konsep untuk menyelesaikan suatu problem [1].
Melalui penelitian ini akan dibahas, apakah metode CTL dapat membuat siswa mengaitkan antar konsep pada konteks roket air? Penelitian serupa sudah pernah
dilakukan oleh Oktorisa Restu P.A yang membuat desain pembelajaran fisika dengan pendekatan CTL pada konteks sepeda [9]. Sedangkan pada penelitian ini akan dibuat
desain pembelajaran CTL pada konteks roket air. Konteks roket air dipilih memuat beberapa konsep fisika, di antaranya tentang gerak, hukum kekekalan momentum
dengan masa sistem yang berubah, tekanan dan sifat aerodinamis, apalagi akhir-akhir ini permainan roket air cukup mendapat perhatian dalam dunia pendidikan, misalnya
belum lama ini diadakan beberapa perlombaan membuat roket air dari tingkat daerah, nasional, hingga internasional dalam Kompetisi Roket Air Internasional 2011 [3].
Adapun batasan masalah penelitian ini yaitu pembelajaran konsep fisika pada konteks roket air dengan level sekolah menengah atas, pembelajaran difokuskan pada
faktor –faktor yang mempengaruhi jarak jangkauan roket, bukan pada persamaan gerak
2 roket. Penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan pembaca. Bagi guru
akan sangat bermanfaat karena diberikan contoh RPP sebagai referensi untuk melaksanakan CTL dalam kelas. Bagi siswa akan diberikan pengalaman baru agar anak
belajar secara kontekstual. Sedangkan bagi pembaca sendiri dapat digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan CTL pada konteks yang lain.
2. Dasar Teori