30 Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran
KKPI SMK Negeri Bansari Kab.Temanggung untuk mengetahui lebih mendalam permasalahan yang akan diteliti. Selain itu wawancara juga nantinya digunakan
untuk memperoleh masukan perbaikan dari para ahli. b. Instrumen
Instrumen berupa angket atau kuesioner ditujukan untuk menilai kelayakan modul pembelajaran yang dikembangkan. Instrumen dalam penelitian
ini berupa angket yang akan ditujukan kepada ahli media, ahli materi dan juga untuk siswa. Angket ini berbentuk skala
Likert dengan 5 kategori penilaian, yaitu: sangat setuju skor 5, setuju skor 4, cukup setuju skor 3, tidak setuju skor
2 dan sangat tidak setuju skor 1.
2. Instrumen
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Menurut Suharsimi Arikunto
2010:203, instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Sebelum modul di uji cobakan maka harus dilakukan validasi produk oleh para ahli terlebih dahulu
expert judgement. Validasi akan dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Dari tahap ini akan diperoleh pendapat, masukan dan
persetujuan dari para validator yang sesuai dengn bidangnya. Masukan tersebut kemudian digunakan sebagai bahan penyempurna modul.
31 Berikut adalah kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk menilai modul
yang dikembangkan. 1 Kisi – kisi Instrumen Kelayakan Ahli Media
Aspek yang direview oleh ahli media yaitu aspek format, organisasi, daya tarik, ukuran dan bentuk huruf, dan ruang spasi kosong.
Tabel 2. Kisi-kisi instrumen Ahli Media No
Aspek Indikator
Nomor Butir 1
Format 1. Format kolom
1 2. Format ukuran kertas
2,4 3. Kesesuaian ukuran modul
dengan standar ISO 3
4. Format tanda Icon 5
2 Organisasi
5. Kelengkapan komponen
modul 6,7,8,9,10,
11,12,13,14 6. Kejelasan keterbacaan
15,16 7. Tata letak
17,18 3
Daya tarik 8. Desain sampul modul
19 9. Desain isi modul
20,21,22 10. Penampilan
pusat pandang center point
23 4
Bentuk dan ukuran huruf
11. Perbandingan huruf
proporsional 24, 25,26
12. Bentuk huruf jelas dan proporsional
27,28,29,30 13. Penggunaan warna huruf
31, 32 5
Ruang Spasi
kosong 14. Ruang kosong
33,34,35 15. Spasi teks
36,37 6
Konsistensi 16. Konsistensi penulisan
38 17. Konsistensi
huruf dari
halaman ke halaman 40
18. Konsistensi jarak spasi 39
19. Tata letak 41
32 2 Kisi – kisi Instrumen Kelayakan Ahli Materi
Aspek yang direview oleh ahli materi yaitu aspek Self-Instructional, Self-
Contained, Stand Alone, Adaptive, dan User Friendly. Tabel 3. Kisi-kisi instrumen Ahli Materi
No Aspek
Indikator Nomor Butir
1 Self-Instructional
1. Tujuan umum dan tujuan khusus
1,2 2. Keseuaian
indikator, materi,
dan kegiatan
belajar 3,4,7
3. Relevansi latihan dan soal evaluasi
5,6,8 2
Self-Contained 4. Memuat seluruh materi
satu unit kompetensi 9,10
5. Keruntutan materi 11
3 Stand Alone
6. Tidak tergantung pada media lain
12,13,14 4
Adaptive 7. Fleksibilitas adaptasi pada
perkembangan teknologi 15,16
5 User Friendly
8. Kemudahan instruksi dan paparan informasi
17,20 9. Penggunaan
kaidah bahasa yang baik
18,19
3 Kisi – kisi Instrumen Kelayakan untuk Siswa Aspek yang direview oleh siswa adalah aspek penyajian materi, aspek
mediatampilan, aspek pembelajaran modul, dan aspek manfaat.
33 Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Kelayakan Oleh Siswa
No Aspek
Indikator Nomor Butir
1 Penyajian materi
1. Kemudahan instruksi dan informasi
1 2. Pengemasan
dan relevansi materi
2 3. Kemudahan memahami
materi 3
4. Kejelasan istilah 5,6,7
5. Relevansi latihan dan soal evaluasi terhadap
materi 8,9
2 MediaTampilan
1. Sampul 10,11,12
2. Teks 13,14
3. Ketersediaan contoh,
ilustrasi dan gambar 15,16
4. Kelengkapan komponen modul
17,18,19,20, 21,22,23,24,
25 3
Pembelajaran dengan modul
Kegiatan belajar mengajar 26,27,28,29,
30 4
Manfaat 1. Kemudahan belajar
31 2. Ketertarikan
menggunakan modul 32
3. Motivasi belajar 33
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu memaparkan hasil pengembangan produk
yang berupa modul pembelajaran setelah diimplementasikan, diuji tingkat validasinya dan kelayakan produk.
Data yang telah diperoleh melalui angket oleh ahli media, ahli materi dan siswa berupa nilai kuantitatif akan diubah menjadi nilai kualitatif.
34 Tabel 5. Aturan Pemberian Skor
Keterangan Skor
Pernyataan Positif
Skor Pernyataan Negatif
SS Sangat Setuju 5
1
S Setuju 4
2
CS Cukup setuju 3
3
TS Tidak Setuju 2
4
STS Sangat Tidak Setuju
1 5
Analisis deskriptif dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut: Persentase kelayakan =
x 100
Menurut Arikunto 2010:35, data kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan cara dijumlah,
dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh presentase. Hasil perhitungan digunakan untuk menentukan kesimpuan atau
kategori kelayakan media sesuai aspek-aspek yang diteliti, berikut klasifikasi kelayakan yang dibagi rata sesuai dengan 5 kategori pada skala
likert. Pembagian rentang kategori kelayakan media dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 6. Kriteria Kelayakan
Kategori Presentase
Sangat Layak 80 - 100
Layak 60 - 80
Cukup Layak 40 - 60
Tidak Layak 20 - 40
Sangat Tidak Layak 0 - 20