PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI KELAS XI SMK NEGERI 3 MEDAN.

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF

PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER

DAN PENGELOLAAN INFORMASI KELAS XI

SMK NEGERI 3 MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

I L Y A S

NIM : 8116121026

T E S I S

M E D A N 2 0 1

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF

PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER

DAN PENGELOLAAN INFORMASI KELAS XI

SMK NEGERI 3 MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

I L Y A S

NIM : 8116121026

T E S I S

M E D A N 2 0 1

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(3)

(4)

(5)

Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat dan Memalsukan Data

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ilyas

NIM : 8116121026

Angkatan : XXI

Prodi Teknologi Pendidikan

Judul Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Pada

Pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Kelas XI SMK Negeri 3 Medan.

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;

2. saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;

3. saya tidak ada merubah atau memalsukan data penelitian saya;

Jika ternyata dikemudian hari, terbukti saya telah melakukan salah satu hal diatas, maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya

Medan, 12 Maret 2014

Saya yang membuat pernyataan

METERAI TENIPEL 88AAFOiNkterr r

'01

t

8E30 I L Y AS


(6)

ABSTRAK

I L Y A S: Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Pada Pembelajaran Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Kelas XI SMK Negeri 3 Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana, Universitas Negeri

Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk : 1)Mengembangkan bahan ajar berbasis multimedian interaktif sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran KKPI di SMK Negeri 3 Medan, 2)Mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar berbasis multimedia interaktif sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran KKPI di SMK Negeri 3 Medan.

Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan prosedur penelitian menggunakan model Borg & Gall. Pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif, terdiri dari 4 tahap, yaitu : 1) Analisis Kebutuhan, 2) Desain Pembelajaran, 3) Desain pengembangan, 4) Uji Coba dan Revisi Produk. Penentuan tingkat kelayakan bahan ajar berbasis multimedia interaktif berdasarkan uji validasi para ahli dan uji coba kepada siswa serta dilanjutkan dengan uji efektifitas. Cara menentukan sampel validasi ahli dengan teknik purposive sample dan untuk sampel uji coba yaitu siswa kelas XI KA 1 sebanyak masing-masing 36 siswa menggunakan teknik random sampling.

Hasil penilaian yang dilakukan oleh ahli materi yang terdiri dari guru KKPI SMK Negeri 3 Medan dan dosen STMIK Guna Dharma rata-rata 87,23%, yang termasuk pada kategori sangat baik. Hasil penilaian ahli materi ini dapat diartikan bahwa bahan ajar yang dikelas dalam CD pembelajaran multimedia interaktif dikategorikan sangat baik atau layak. Hasil penilaian yang dilakukan oleh ahli Media rata-rata 83,57%, termasuk pada kategori sangat baik. Demikian juga dengan hasil penilaian ahli desain pembelajaran, kedua ahli memberikan penilaian rata-rata 81,07%, termasuk pada kategori sangat baik atau layak. Selanjutnya dari presentase penilaian siswa diperoleh pada uji coba lapangan adalah 93,45%, juga dapat dintepretasikan bahwa bahan ajar berbasis multimedia interaktif termasuk pada kategori sangat baik atau layak. Hasil uji efektifitas pada kelas uji coba berhasil meningkatkan nilai dari 62,83 menjadi 85 atau meningkat 35,29%.

Secara keseluruhan, berdasarkan penilaian ahli materi, ahli desain dan ahli media serta hasil uji coba pada siswa serta uji efektifitas, maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis multimedia interaktif pada pembelajaran KKPI kelas XI KA 1 SMK Negeri 3 Medan layak digunakan dan lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa.


(7)

ABSTRACT

I L Y A S: Development of Interactive Multimedia Based Instructional Materials In

Learning Computer Skills and Information Management Class XI SMK Negeri 3 Medan. Thesis. Medan: Graduate School, Medan State University, 2014.

This study aims to: 1) Develop multimedia based interactive teaching materials as a medium of learning in subjects KKPI in SMK Negeri 3 Medan , 2) Determine the feasibility of interactive multimedia based teaching materials as a medium of learning in subjects KKPI in SMK Negeri 3 Medan.

This was a research and development study by using a model research procedures Borg & Gall. The development of interactive multimedia based teaching materials, consists of 4 stages, namely: 1) Needs Analysis, 2) Design Learning, 3) design development, 4) Product Testing and Revision. Determination of the feasibility of interactive multimedia based teaching materials based on test validation and testing experts to students and continued to test effectiveness. How to determine the validation sample with expert technique and a purposive sample for testing samples that the students of class XI KA1 respectively as 36 students using random sampling techniques.

The results of the assessment carried out by experts material consisting of teachers KKPI SMK Negeri 3 Medan and lecturer STMIK Guna Dharma average of 87,23%, which is included in the excellent category. The results of expert evaluation of these materials can be interpreted that the instructional materials in the classroom teaching interactive multimedia CD categorized as very good or worthy. The results of the assessment carried out by media experts on average 83,57%, including the very good category. Like wise, the instructional design expert assessment results, both experts gave an average rating 81,07%, including in the category of very good or worthy. Further assessment of the percentage of students obtained in field trials was 93,45%, also can dintepretasikan that interactive multimedia based teaching materials included in the category of very good or worthy. Test results on the effectiveness of classroom trials succeeded in increasing the value of 62.83 to 85, an increase of 35,29 % .

Overall, based on expert assessment of materials, design experts and media experts as well as the test results and test the effectiveness of the student , it can be concluded that the interactive multimedia teaching materials based on the instructional class XI KA 1 SMK Negeri 3 Medan fit for use and more effective in improving outcomes student learning.


(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis haturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh tugas dalam pendidikan S2 dan penulisan laporan penelitian (tesis) ini dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Pada Pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Kelas XI SMK Negeri 3 Medan”, sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tesis ini disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk semuanya itu Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

Pertama, bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.Dr.Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.Dr. Harun Sitompul, M.Pd., dan bapak Dr.R.Mursid, M.Pd., selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan beserta staf yang telah membantu penulis dalam menempuh pendidikan Pascasarjana pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Kedua, Bapak Prof. Dr.Sahat Siagian, M.Pd. dan bapak Dr. R.Mursid selaku pembimbing saya, yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk melakukan telaah, koreksi, bimbingan, dan arahan kepada penulis.

Ketiga, Bapak Prof. Dr. Hasan Saragih, M.Pd, Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd dan Dr.Rahmad Mulyana, M.Pd.selaku nara sumber yang telah banyak memberikan masukan dalam penulisan tesis ini. Demikian juga kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Bapak Prof. Dr.Abd .Hamid K, M.Pd, Bapak Prof.Dr.Efendi Napitupulu, M.Pd, Bapak Dr. Arief Rahman, M.Pd, atas perhatian dan waktu yang diluangkan untuk memvalidasi bahan ajar berbasis multimedia pembelajaran hasil pengembangan.


(9)

Negeri Medan yang telah membimbing, mencurahkan waktu dan memberikan ilmunya kepada penulis selama menempuh studi.

Kelima, Bapak Drs. H.Usman Lubis, selaku Kepala SMK Negeri 3 Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan di Pascasarjana Universitas Negeri Medan, dan seluruh Bapak/Ibu guru dan staff pegawai SMK Negeri 3 Medan, atas semua bantuan yang telah diberikan.

Keenam, Orangtua tercinta Bapak Cut Ali dan Ibunda Nursiah, yang menjadi motivator utama bagi penulis, yang selalu memberikan semangat, serta mendoakan penulis., demikian juga istriku Vita Wahyuni dan anak-anakku tercinta Raihanah Zhafira Zahra dan Muhammad Radhi Mudzakkir yang menjadi sumber semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, seiring dengan rasa harap atas kritik dan saran, Penulis mengucapkan terima kasih atas saran maupun kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Medan, 20 Pebruari 2014 Penulis,


(10)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 12

C. Pembatasan Masalah ... 13

D. Rumusan Masalah ... 14

E. Tujuan Penelitian ... 14

F. Manfaat Penelitian ... 15

BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis ... 17

1. Hakikat Bahan Ajar ... 17

2. Hakikat Belajar KKPI ... 21

3. Hakekat Hasil Belajar KKPI ... 25

4. Hakikat Media Pembelajaran ... 29

a. Media dan Multimedia Interaktif ... 29

b. Media Buku Teks ... 40

c. Teori Belajar Yang Mendasari Pembelajaran Berbasis Multimedia ... 42

5. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 50

6. Hakikat Efektifitas Pembelajaran menggunakan Bahan Ajar Berbasis Multimedia ... 55

B. Penelitian dan Pengembangan ... 58

C. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia ... 67


(11)

v

E. Kerangka Berfikir ... 73

E. Hipotesis ... 77

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 78

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 78

B. Metode Penelitian ... 78

C. Prosedur Pengembangan ... 79

D. Tahapan Uji Coba Produk ... 83

1. Desain Uji Coba ... 83

2. Subjek Uji Coba ... 83

3. Prosedur Pelaksanaan Uji Coba ... 84

E. Teknik Pengumpulan Data ... 85

1. Jenis Data ... 85

2. Instrumen Pengumpul Data ... 86

a. Instrumen Pengembangan Produk ... 86

b. Instrumen Uji Efektifitas ... 90

F. Teknik Analisis Data Pengembangan dan Uji Efektifitas ... 91

1. Teknik Analisis Data Pengembangan Produk ... 91

2. Teknik Analisis Data Uji Efektifitas ... 93

G. Uji Efektifitas Produk ... 96

1. Populasi dan Sampel Penelitian ... 96

2. Rancangan Uji Efektifitas ... 97

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 98

A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 98

1. Deskripsi Produk Awal ... 98

2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba ... 103

a. Deskripsi Data Hasil Validasi Ahli Materi ... 104

b. Deskripsi Data Hasil Validasi Ahli Desain ... 108

c. Deskripsi Data Hasil Validasi Ahli Media ... 112

d. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 116

e. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 119

f. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Lapangan ... 123


(12)

vi

1. Pengajuan Persyaratan Analisis ... 127

C. Uji Hipotesis ... 129

D. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 130

E. Keterbatasan Penelitian ... 137

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 138

A. Simpulan ... 138

B. Implikasi ... 141

C. Saran ... 142


(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil Belajar Siswa Mengoperasikan Software Microsoft excel... 10

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar KKPI ... 24

Tabel 2.2 Tiga Pandangan Multimedia ... 32

Tabel 2.3 Pandangan Tentang Desain Multimedia ... 32

Tabel 2.4 Perbedaan Buku Teks dan Bahan Ajar ... 41

Tabel 3.1 Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Materi Tehadap Kualitas Materi Pembelajaran, Sistem Penyampaian dan Strategi Pembelajaran ... 87

Tabel 3.2 Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Desain Pembelajaran Terhadap Kualitas Desain Informasi dan Presentasi ... 88

Tabel 3.3 Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Media Terhadap Kualitas Multimedia Pembelajaran ... 89

Tabel 3.4 Angket Penilaian dan Tanggapan Peserta didik Terhadap Kualitas Teknis/Tampilan Multimedia Pembelajaran ... 89

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ... 91

Tabel 3.6 Kriteria Jawaban item instrument validasi dengan jenis Skala Likert ... 92

Tabel 3.7 Kriteria Persentase Indikator pada Multimedia Interaktif Kompetensi Dasar Mengoperasikan software Microsoft excel ... . 93

Tabel 3.8. Kriteria Penilaian Efektifitas Media Pembelajaran Interaktif ... 96

Tabel 4.1. Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Guru Adaptif dan Normatif ... 98

Tabel 4.2. Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Siswa Prog.Studi KA dan KI .. 99

Tabel 4.3. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Oleh Ahli Materi Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 104

Tabel 4.4. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Oleh Ahli Materi Tentang Kualitas Strategi Pembelajaran ... 105


(14)

Tabel 4.5. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Oleh Ahli Materi

Tentang Sistem Penyampaian Pembelajaran ... 105 Tabel 4.6. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia

Pembelajaran Mata Pelajaran KKPI Oleh Ahli Materi ... 106 Tabel 4.7. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Multimedia Pembelajaran

KKPI Oleh Ahli Materi Pembelajaran ... 107 Tabel 4.8. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Kualitas Desain Informasi ... 108 Tabel 4.9. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Desain Pembelajaran ... 109 Tabel 4.10. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Kualitas Desain Interaksi ... 109 Tabel 4.11. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Kualitas Desain Presentasi ... 110 Tabel 4.12. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia

Pembelajaran Mata Pelajaran KKPI Oleh ahli Desain Pembelajaran 111 Tabel 4.13. Ikhtisar Saran/PerbaikanTerhadap Multimedia Pembelajaran

KKPI Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 112

Tabel 4.14. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Oleh Ahli Desain Media Pembelajaran Tentang Aspek Pemrograman ... 113 Tabel 4.15. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Oleh Ahli Desain Media

Pembelajaran Tentang Aspek Teknis atau tampilan ... 113 Tabel 4.16. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia

Pembelajaran Mata Pelajaran KKPI Oleh ahli Media Pembelajaran 114 Tabel 4.17. Ikhtisar Saran/PerbaikanTerhadap Multimedia Pembelajaran

KKPI Oleh Ahli Media Pembelajaran ... 116 Tabel 4.18. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Pada Ujicoba Perorangan

Pembelajaran Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 116 Tabel 4.19. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Pada Ujicoba Perorangan

Pembelajaran Tentang Kualitas teknis atau tampilan ... 117 Tabel 4.20. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia


(15)

Tabel 4.21. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Pada Ujicoba Kelompok Kecil Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 120 Tabel 4.22. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Pada Ujicoba Kelompok

Kecil Tentang Kualitas Teknis/Tampilan ... 120 Tabel 4.23. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia

Pembelajaran Mata Pelajaran KKPI Pada Uji Coba Kelompok Kecil 122 Tabel 4.24. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Pada Ujicoba

Lapangan Tentang Kualitas Teknis/Tampilan . 123 Tabel 4.25. Skor Penilaian Multimedia Pembelajaran Pada Ujicoba

Lapangan Tentang Kualitas Materi pembelajaran . 124 Tabel 4.26. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia

Pembelajaran Mata Pelajaran KKPI Pada Uji Coba Lapangan ... 125 Tabel 4.27. Ikhtisar Saran/PerbaikanTerhadap Multimedia Pembelajaran

KKPI Pada Uji Coba Lapanagan ... 126 Tabel 4.28. Rangkuman Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap

Multimedia Pembelajaran Mata Pelajaran KKPI Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 133


(16)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Langkah-langkah metode R&D menurut Sugiyono ... 60 Gambar 2.3. Tahap-Tahap Pengembangan Bahan Ajar Menurut Dick & Carey . 63 Gambar 2.4. Defenisi Teknologi Pendidikan Menurut Miarso ... 66 Gambar 3.1. Prosedur Pengembangan Multimedia Bahan Ajar Berbasis

Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran KKPI ... 82 Gambar 4.1. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Multimedia

Pembelajaran Mata Pelajaran KKPI Oleh Ahli Materi ... 107 Gambar 4.2. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Multimedia

Pembelajaran Mata Pelajaran KKPI Oleh Ahli Desain

Pembelajaran ... 111 Gambar 4.3. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Multimedia

Pembelajaran Mata Pelajaran KKPI Oleh Ahli Media

Pembelajaran ... 115 Gambar 4.4. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Multimedia

Pembelajaran Mata Pelajaran KKPI Pada Uji Coba Perorangan ... 119 Gambar 4.5. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Multimedia

Pembelajaran Mata Pelajaran KKPI Pada Uji Coba

Kelompok Kecil ... 122

Gambar 4.6. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Multimedia


(17)

iv

LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus KKPI Semester Kelas XI semester 1 ... Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... Lampiran 3. Angket Analisis Kebutuhan ... Lampiran 4. Angket Penilaian AhliMateri ... Lampiran 5. Instrumen Uji Coba Perorangan, Kelompok Kecil dan Lapangan .... Lampiran 6. Hasil Revisi Pada Validasi Ahli ... Lampiran 7. Panduan Penggunaan Produk ... Lampiran 8. Soal Tes Hasil Belajar ... Lampiran 9. Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ... Lampiran 10. Hasil Analisis Data Penelitian ... Lampiran 11. Tabel Statistik ... Lampiran 12. Flowchart ... Lampiran 13. StoryBoard ... Lampiran 14. Foto Dokumentasi ... Lampiran 15. Surat Keputusan Pembimbing Tesis ... Lampiran 16. Undangan Seminar Proposal tesis ... Lampiran 17. Surat Keterangan Seminar Proposal tesis ... Lampiran 18. Surat Izin melakukan Uji Coba Soal Tes Hasil belajar ... Lampiran 19. Surat Izin melakukan Penelitian Lapangan dari Unimed ... Lampiran 20. Surat Izin melakukan Penelitian Ke tempat yang dituju ... Lampiran 21. Surat Keterangan telah melaksanakan penelitian ... Lampiran 22. Undangan Ujian Tesis ... Lampiran 23. Biodata Mahasiswa ...


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung kemajuan bangsa dan Negara seperti yang tertuang dalam Undang-undang Republik No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Beberapa komponen pendidikan yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran yaitu tujuan pendidikan, pendidik/guru, dan peserta didik/peserta didik.

Untuk mencapai tujuan pendidikan, guru memegang peran penting dalam mencerdaskan peserta didik. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pelajaran. Guru sebagai perencana pembelajaran dituntut untuk mampu merancang pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber belajar yang sesuai agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien.

Selanjutnya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 Pasal 20, mengisyaratkan bahwa guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dimana salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar.


(19)

2

Dengan demikian dalam mengembangkan RPP guru juga diharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP dikembangkan untuk mengatasi masalah umum yang terjadi di dunia pendidikan di Indonesia yaitu lemahnya proses belajar dan pembelajaran yang masih didominasi oleh guru (teacher centered). Melalui KTSP guru diberi keleluasaan untuk mendesain pembelajaran baik dari segi materi, metode, media, sistem evaluasi dan model pembelajaran yang selaras dengan kondisi perkembangan dan kebutuhan dunia industri atau dunia usaha.

KTSP Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dikembangkan bersama-sama dengan stakeholder sekolah mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut : (1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; (2) Beragam dan terpadu; (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan; (5) Menyeluruh dan berkesinambungan; (6) Belajar sepanjang hayat; (7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentinagn daerah. (Depdiknas, 2007:59)

Prinsip tersebut mengindikasikan bahwa proses pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru (teacher center), pembelajaran hendaknya berpusat pada peserta didik (student center). Peserta didik diberi kesempatan untuk belajar sesuai dengan kemampuannya, hingga menguasai bahan ajar (kompetensi) secara menyeluruh dan berkesinambungan (mastery learning). Guru bertugas menciptakan lingkungan belajar dan membimbing peserta didik dalam belajar.


(20)

3

Pendidikan kejuruan sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional adalah pendidikan khusus yang direncanakan untuk menyiapkan peserta didik guna memasuki dunia kerja, serta mengembangkan sikap profesional di bidang-bidang profesi tertentu. Lulusan pendidikan kejuruan diharapkan menjadi manusia produktif yang mampu bersaing untuk masuk lapangan kerja global. Tujuan pendidikan menengah kejuruan di Indonesia menurut Permendiknas nomor 22 tahun 2006 adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Selanjutnya Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 1990 mengisyaratkan bahwa lulusan SMK dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja, bukan hanya dunia kerja yang terstruktur di dalam industri besar, melainkan juga pada sektor usaha informal yang membutuhkan kemandirian kerja. Oleh karena itu kurikulum SMK menekankan pada pemberian bekal kemampuan yang sesuai dan berorientasi pada kebutuhan pemakai tamatan (demand driven).

Usaha pemerintah untuk merespon tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global serta perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, desentralisasi, dan hak asasi manusia diantaranya adalah dengan mengintegrasikan mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) ke dalam kurikulum SMK. Tujuannya adalah untuk membekali peserta didik agar mampu beradaptasi dengan dunia kerja, perkembangan dunia, dan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mendukung pembentukan kompetensi program keahlian serta memudahkan peserta didik mendapatkan pekerjaan yang berskala nasional maupun internasional. Standar isi mata diklat KKPI untuk SMK menyatakan bahwa tujuan


(21)

4

mata pelajaran KKPI adalah agar peserta didik memiliki kemampuan untuk : (a) menggunakan teknologi komputer dalam kehidupan sehari-hari, dan (b) mengaplikasikan komputer sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Namun untuk mencapai tujuan seperti yang di amanatkan dalam standar isi tersebut masih terbentur berbagai kendala. Pelaksanaan KTSP sampai saat ini masih menemui banyak kendala terutama pada kesiapan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang dimiliki SMK, khususnya di SMK Negeri 3 Medan. Berdasarkan pengamatan di SMK Negeri 3 Medan, pembelajaran mata pelajaran KKPI masih dilakukan secara konvensional, guru masih menggunakan metode ceramah, demontrasi dan penugasan. Kegiatan pembelajarannya meliputi: (1) guru menyampaikan materi; (2) guru melakukan demontrasi pada materi-materi praktek; (3) guru memberikan tugas praktek dengan berpedoman pada lembar kerja peserta didik (LKS); dan (4) guru memeriksa hasil pekerjaan peserta didik. Prinsip pembelajaran tersebut masih menganut pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center), peserta didik kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi dan kreativitasnya. Hal ini bertentangan dengan salah satu prinsip KTSP yaitu pembelajaran yang berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, guru dituntut untuk menjadikan pembelajaran lebih inovatif, yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar secara optimal, baik belajar secara mandiri maupun belajar di dalam kelas. Pengembangan bahan ajar adalah salah satu solusi yang harus dilakukan oleh guru dan diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan dalam pembelajaran.


(22)

5

Disamping pengembangan bahan ajar, guru juga diharapkan mampu memanfaatkan dan mengembangkan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu sarana atau alat bantu guru untuk menyampaikan pesan ataupun informasi agar dapat diterima dengan baik dan menarik oleh peserta didik. Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan berpengaruh dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih optimal. Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar peserta didik. Beberapa bentuk penggunaan media yang dapat digunakan dalam pembelajaran antara lain ; (1) CD Multimedia Interaktif; (2) Multimedia Presentasi; (3) Video Pembelajaran; dan (4) Internet.

Permasalahan lainnya saat ini adalah banyak guru yang belum mampu memanfaatkan dan mengembangkan media untuk pembelajaran. Keterbatasan penggunaan media pembelajaran disatu sisi dan lemahnya kemampuan guru mengembangkan media pembelajaran sisi lainnya menjadi salah satu penyebab semakin menjamurnya penerapan metode konvensional dikalangan guru. Kebanyakan guru masih memilih untuk kemudahan dan kenyamanan dirinya saja dalam mengajar, sekedar lepas tanggung jawab, guru masih cenderung dengan kondisi yang biasa saja, melaksanakan pembelajaran secara konvensional dan masih mengandalkan buku paket atau bahan ajar (buku teks) yang disusun oleh penerbit tertentu. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran akan pentingnya menyusun bahan ajar yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) / Kompetensi Dasar (KD) dan kebutuhan peserta didik. Kebiasaan menggunakan buku teks


(23)

6

terbitan tertentu mengakibatkan guru mengalami kesulitan atau tidak terbiasa menyusun bahan ajar sendiri. Padahal tuntutan KTSP menghendaki kemampuan guru menjabarkan SK dan KD menjadi materi pokok dan bahan ajar. Guru diharapkan untuk secara kreatif memilih dan menyusun materi berdasarkan SK dan KD yang relevan. Dengan demikian materi pokok dan bahan ajar mengacu kepada SK dan KD, tidak berdasarkan kepada struktur materi yang ada dalam buku teks terbitan tertentu.

Efek dari penerapan kegiatan pembelajaran konvensional adalah terhambatnya peningkatan hasil belajar peserta didik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang seterusnya berakibat pada rendahnya kesiapan peserta didik/lulusan dalam memasuki pasar kerja. Oleh karena itu perlu dicarikan alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, agar peserta didik mampu memperoleh hasil belajar yang relevan dengan tuntutan dunia kerja.

Menurut Dimyati (2009:164) “program pembelajaran individual

merupakan usaha memperbaiki kelemahan pengajaran klasikal. Dari segi kebutuhan pebelajar, program pembelajaran individual lebih efektif, sebab peserta didik belajar sesuai dengan programnya sendiri”. Pendekatan pembelajaran individual (individual learning) merupakan salah satu alternatif dalam kurikulum berbasis kompetensi.

Senada dengan pendapat tersebut, Nasution (2010: 58) menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran individual memiliki ciri yakni perhatian akan perbedaan individual di kalangan peserta didik dan usaha untuk menyesuaikan pelajaran dengan perbedaan itu melalui: (1) Lebih mengutamakan proses belajar dari pada


(24)

7

mengajar, (2) Merumuskan tujuan yang jelas, (3) Mengusahakan partisipasi aktif peserta didik, (4) Menggunakan banyak feedback atau balikan dan evaluasi, dan (5) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk maju dengan kecepatan masing-masing.

Salah satu faktor yang ada di luar individu adalah tersedianya media pembelajaran yang memberi kemudahan bagi individu untuk mempelajari materi pembelajaran, sehingga akan menghasilkan proses pembelajaran yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Munadi (2013: 2) bahwa penggunaan media sangat membantu aktivitas proses pembelajaran, terutama membantu peningkatan hasil belajar peserta didik.

Banyak faktor yang berperan dalam memberikan alternatif bagi proses pembelajaran tersebut, antara lain adalah penerapan teknologi pembelajaran dan memanfaatkan perkembangan teknologi dalam pembelajaran. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan masyarakat yang sangat cepat mengharuskan guru untuk selalu mengikuti perkembangan serta tuntutan baru dalam mendesain pembelajaran. Komputer adalah salah satu produk teknologi yang tepat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran dan memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.

Komputer mampu menampilkan berbagai komponen media yang disebut dengan multimedia, seperti video, gambar, teks, animasi, dan suara sehingga dapat merangsang lebih banyak indra. Melalui video dan gambar, dapat ditampilkan hal atau kejadian nyata yang berkaitan dengan materi yang dipelajari sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan peserta didik lebih mudah memahami materi. Materi yang disajikan dengan animasi akan membantu pemahaman materi


(25)

8

serta belajar menjadi lebih menarik. Keuntungan lain dengan menggunakan multimedia dibandingkan dengan media lain adalah memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri, interaktivitas yang tinggi, meningkatkan tingkat ingatan, serta lebih efesien dan efektif. Penggunaan multimedia pembelajaran dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi belajar aktif, memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar yang berpusat pada peserta didik dan memandu untuk belajar lebih baik.

Pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif untuk pembelajaran merupakan solusi alternatif untuk pemanfaatan sumber belajar mandiri. Pembelajaran berbasis multimedia interaktif berbeda dengan pembelajaran klasikal yang bersifat verbalistik. Bahan ajar berbasis multimedia interaktif akan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga belajar menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Hal ini sejalan dengan teori belajar konstruktivistik, yang mengatakan bahwa kegiatan belajar harus terpusat pada peserta didik karena kendali belajar sepenuhnya ada pada peserta didik itu sendiri. Pembelajaran berbasis multimedia interaktif adalah salah satu pembelajaran yang mengutamakan keaktifan dan kemandirian peserta didik dan juga menjadikan peserta didik sebagai subjek belajar, sedangkan peranan pengajar hanya sebagai fasilitator.

Berdasarkan observasi dan data laporan guru dan peserta didik bahwa dalam penggunaan media pembelajaran di SMK Negeri 3 Medan masih kurang. Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyimpulkan bahwa dari jumlah guru sebanyak 72 orang, yang menggunakan bahan ajar berbasis media power point ketika melaksanakan pembelajaran < 10 orang atau kurang dari 14% dan pengembangan bahan ajar berbasis multimedia oleh guru


(26)

9

sama sekali belum ada.Hal ini menunjukkan bahwa umumnya guru belum terbiasa menggunakan bahan ajar berbasis multimedia, sehingga diperlukan usaha-usaha untuk pengembangan bahan ajar berbasis multimedia sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Dari hasil analisis kebutuhan yang dilakukan terhadap 34 orang guru normatif/adaftif menunjukkan bahwa hampir semua guru atau 100% belum pernah menggunakan bahan ajar berbasis multimedia dan 97,06% dari guru adaptif/normatif menyatakan membutuhkan bahan ajar berbasis multimedia. Demikian juga hasil angket yang disebarkan kepada 70 orang peserta didik, 100% peserta didik menginginkan penggunaan bahan ajar berbasis multimedia dalam pembelajaran dan hanya 4,28 % yang menyatakan pernah mengetahui bahan ajar berbasis multimedia.

Selanjutnya berdasarkan pengamatan terhadap kondisi sarana dan parasarana praktek, SMK Negeri 3 Medan merupakan sekolah yang memiliki sarana praktek sendiri yaitu 1 ruang laboratorium komputer dengan fasilitas praktek di laboratorium komputer terdiri dari 36 unit labtop dan fasilitas Wifi. Menurut Wakasek bidang kurikulum SMK Negeri 3 Medan, untuk jumlah peserta didik 36 orang per kelas fasilitas tersebut sudah cukup memadai, tetapi karena jumlah rombongan belajar (rombel) kelas X, kelas XI dan kelas XII yang berjumlah 34 rombel, maka ketersediaan sarana praktek tersebut menjadi sangat kurang, seharusnya SMK Negeri 3 Medan memiliki minimal dua ruang laboratorium komputer. Akibat kekurangan ruang laboratorium tersebut jadwal penggunaannya juga bertabrakan, sehingga harus bergantian untuk setiap minggunya. Demikian juga dengan ketersediaan waktu, jumlah jam pelajaran


(27)

10

KKPI yang hanya 2x45 menit sangat kurang jika digunakan untuk kegiatan praktik dan juga untuk memberikan teori-teori yang mendasari pelaksanaan kegiatan praktek.

Hasil survey terhadap data nilai dua kelas (kelas XI KI1 dan XI KA2 TP 2012-2013) menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran KKPI SMK Negeri 3 Medan masih belum optimal, umumya masih berada pada batas nilai rata-rata KKM seperti pada Tabel berikut :

Tabel 1.1.Hasil belajar(Kemampuan) Peserta Didik Mengoperasikan Software

Spreadsheet (Microsoft excel) Kelas XI.

Prodi Kriteria Nilai Jumlah Persentase ( % ) Kimia Industri

N < 75 12 8,57

75 ≤ N ≤ 79 35 25,00

N ≥ 80 23 16,43

Kimia Analisa

N < 75 15 10,71

75 ≤ N ≤ 79 30 21,43

N ≥ 80 25 17,86

Jumlah 140 100,00

Ket : N = Nilai

(Sumber : DKN guru mata diklat KKPI tahun pelajaran 2012-2013.)

Minimnya penggunaan media dan bahan ajar berbasis multimedia di SMK Negeri 3 Medan diduga berdampak pada hasil belajar peserta didik, khususnya hasil belajar pada mata pelajaran KKPI. Data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik dalam mengoperasikan software Microsoft excel pada umumnya (46,43%) nilai peserta didik masih berada pada batas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi mengoperasikan software Microsoft excel, yaitu nilai 75, dan peserta didik yang mampu mencapai nilai ≥ 80 hanya 22,14 %, sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai ≤ 75 mencapai 19,28%. Tingginya persentase peserta didik yang


(28)

11

hanya mampu mencapai nilai rata-rata KKM menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar yang lebih baik dalam mata pelajaran KKPI harus diupayakan karena kompetensi ini sangat dibutuhkan, khususnya peserta didik-siswi SMK Negeri 3 Medan yang lulusannya dipersiapkan untuk mampu berkompetisi dalam ketatnya persaingan dunia kerja saat ini dan masa mendatang.

Penggunaan multimedia akan sangat membantu pencapain tujuan pembelajaran. Menurut Daryanto (2012: 53) “ Multimedia Pembelajaran berguna untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan, dan sikap) serta dapat merangsang pilihan, perasaaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan, dan terkendali.”

Demikian juga dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan pemanfaatan multimedia interaktif dalam pembelajaran, antara lain: Peneltian Ali (1997: 8 ) dengan judul “Pengembangan Media pembelajaran interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik”, menyimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif sangat membantu mahapeserta didik memahami materi pembelajaran, meningkatkan semangat belajar dan memberikan manfaat bagi mahapeserta didik untuk melakukan belajar mandiri. Berikutnya penelitian Prabawa, Santyasa, Warpala (2013: 7) yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Multimedia Berbasis Proyek Pada Mata Pelajaran Produksi Audio dan Video Di SMK Negeri 1 Sukasada”, menyimpulkan bahwa Bahan ajar multimedia berbasis proyek pada mata pelajaran produksi audio dan video di SMK Negeri 1 Sukasada memiliki tingkat keefektifan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.


(29)

12

bahan ajar berbasis multimedia interaktif di SMK Negeri 3 Medan khususnya untuk mata pelajaran KKPI. Produk dari pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif ini diharapkan dapat membantu guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, terutama untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 3 Medan sebagai berikut :

1. Belum tersedianya bahan ajar berbasis multimedia interaktif untuk mata pelajaran KKPI

2. Guru masih menggunakan buku teks terbitan tertentu, guru belum terbiasa menyusun bahan ajar sendiri untuk kegiatan pembelajaran.

3. Kurangnya perhatian atau konsentrasi peserta didik terhadap materi yang disampaikan guru. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran tidak menarik. 4. Terbatasnya waktu pembelajaran yang hanya 2 x 45 menit. Oleh karena itu

proses pembelajaran perlu dilengkapi sumber belajar yang berbasis multimedia interaktif sehingga dapat memperhatikan kebutuhan fleksibilitas belajar dari masing-masing peserta didik.

5. Fasilitas praktek dari segi jumlah, jenis, kemutakhiran dan kesesuaian kurang memadai dalam mendukung proses pembelajaran.

6. Penyampaian materi oleh guru kurang jelas sehingga peserta didik kurang menangkap materi pelajaran sesuai dengan tuntutan mata pelajaran KKPI. 7. Peran guru sebagai fasilitator dan moderator bagi terciptanya situasi belajar


(30)

13

8. Sebagian besar guru masih mengajar secara konvensional, yang cenderung tidak melibatkan peserta didik secara aktif.

9. Belum pernah dikembangkan produk bahan ajar berbasis multimedia melalui uji validitas materi maupun media dan efektifitas penggunaannya, khususnya untuk mata pelajaran KKPI.

10. Belum banyak diketahui dikalangan guru bagaimana cara pengembangan bahan ajar berbasis multimedia.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dan untuk menghindari timbulnya peninjauan yang terlalu luas serta berbagai keterbatasan peneliti, maka maka penelitian ini dibatasi pada: (1) Pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif hanya pada mata pelajaran KKPI kelas XI SMK Negeri 3 Medan, (2) Pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif hanya dilakukan pada materi ajar spreadsheet (microsoft excel), (3) Pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif hanya dalam bentuk CD pembelajaran (bersifat offline), (4) Penelitian pengembangan ini dilakukan hanya sampai dengan uji efektivitas produk hasil pengembangan; (5) Pengukuran hasil belajar pada penelitian pengembangan ini hanya dilakukan pada ranah kognitif dan psikomotor.

D. Rumusan Masalah

Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini yaitu adanya berbagai keterbatasan, antara lain ; sarana praktik, guru dan media dalam pembelajaran mengoperasikan software microsoft excel pada mata pelajaran KKPI serta


(31)

14

pendekatan pembelajaran yang masih berorientasi pada guru (teacher center), mengakibatkan hasil belajar peserta didik belum optimal, sehingga perlu dikembangkan bahan ajar berbasis multimedia interaktif sebagai solusi terhadap pemasalahan tersebut diatas . Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah produk pengembangan bahan ajar KKPI berbasis multimedia interaktif layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran di SMK Negeri 3 Medan? 2. Apakah penggunaan produk pengembangan bahan ajar KKPI berbasis

multimedia interaktif lebih efektif meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan penggunaaan buku teks plus presentasi power point ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut : 1. Menghasilkan produk bahan ajar KKPI berbasis multimedia interaktif yang

layak digunakan sebagai media pembelajaran di SMK Negeri 3 Medan.

2. Mengetahui efektifitas penggunaan produk bahan ajar KKPI berbasis multimedia interaktif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar buku teks plus presentasi power point.

F. Manfaat Pengembangan 1. Manfaat Teoritis

a. Menambahkan dukungan empiris terhadap kajian tentang manfaat bahan ajar berbasis multimedia interaktif dalam proses pembelajaran.


(32)

15

b. Memberikan kontribusi pemikiran dalam mengembangkan bahan ajar berbasis multimedia interaktif, terutama mengembangkan bahan ajar berbasis multimedia interaktif untuk pembelajaran KKPI.

c. Dapat dijadikan referensi bagi kegiatan penelitian pengembangan produk bahan ajar berbasis multimedia interaktif dalam pembelajaran

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta didik

1) Mendapatkan pengalaman yang menarik dalam belajar mata pelajaran KKPI melalui penggunaan bahan ajar berbasis multimedia interaktif. 2) Memudahkan peserta didik dalam belajar baik secara mandiri maupun

kelompok dengan menggunakan bahan ajar berbasis multimedia interaktif pada mata pelajaran KKPI

3) Meningkatkan motivasi peserta didik untuk lebih giat belajar karena kemudahan yang didapat dalam mempelajari materi mata pelajaran KKPI. 4) Meningkatkan pemanfaatan multimedia interaktif bagi pembelajaran untuk peserta didik SMK Negeri 3 Medan, khususnya pada pembelajaran KKPI.

b. Bagi Guru

1) Sebagai media pembelajaran KKPI di SMK Negeri 3 Medan.

2) Merangsang kreativitas untuk mengembangkan multimedia pembelajaran 3) Mewujudkan suatu pembelajaran yang efisien, efektif dan mempunyai

daya tarik serta menjadi stimulus untuk pengembangan profesinya. c. Bagi Sekolah


(33)

16

1) Menambah koleksi media pembelajaran berbasis TIK yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran di kelas maupun individu.

2) Memotivasi stakeholder sekolah untuk mengembangkan bahan ajar berbasis multimedia pada mata pelajaran lainnya.

d. Bagi Peneliti

1) Menjadi pengalaman berharga untuk menjadi guru yang profesional yang selanjutnya dapat dijadikan masukan dalam mengembangkan bahan ajar. 2) Menjadi motivasi bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian yang

lebih mendalam tentang pengembangan sumber belajar khususnya bahan ajar berbasis multimedia interaktif.


(34)

98

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan bahan ajar berbasis multimedia yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Produk bahan ajar berbasis multimedia interaktif yang dikembangkan untuk mata pelajaran KKPI memenuhi syarat dan layak digunakan sebagai media pembelajaran, berdasarkan hasil validasi ahli seperti berikut ini :

a. Hasil validasi dari ahli materi terhadap multimedia pembelajaran pada mata pelajaran KKPI yang dikembangkan menunjukkan bahwa:(1) kualitas materi pembelajaran dinilai sangat baik, (2) kualitas strategi pembelajaran dinilai sangat baik, (3) kualitas sistem penyampaian pembelajaran dinilai sangat baik. Dengan demikian multimedia pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan program iSpring suite secara

keseluruhan dalam kategori “Sangat Baik”.

b. Hasil validasi dari ahli Desain pembelajaran terhadap multimedia pembelajaran pada mata pelajaran KKPI yang dikembangkan menunjukkan bahwa: (1) kualitas Kualitas Desain pembelajarandinilai sangat baik, (2) Kualitas Desain informasidinilai sangat baik, (3) Kualitas Desain interaksi dinilai sangat baik, (4) Kualitas Desain presentasi dinilai sangat baik. Dengan demikian penilaian ahli desain pembelajaran terhadap multimedia pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan program iSpring


(35)

99

suite secara keseluruhan dalam kategori “Sangat Baik” sehingga layak

digunakan dalam proses pembelajaran.

c. Hasil validasi dari ahli media pembelajaran terhadap multimedia pembelajaran pada mata pelajaran KKPI yang dikembangkan menunjukkan bahwa: (1) kualitas Kualitas Aspek Pemrograman dinilai sangat baik, (2) Kualitas teknis atau tampilan dinilai baik. Dengan demikian penilaian ahli media terhadap multimedia pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan program

iSpring suite secara keseluruhan dalam kategori “Baik” sehingga layak

digunakan dalam proses pembelajaran.

d. Hasil uji coba produk pada uji coba perorangan yang dilakukan di SMK Negeri 3 Medan menujukkan bahwa untuk kualitas materi pembelajaran dinilai sangat baik, sedangkan untuk kualitas teknis atau tampilan dinilai sangat baik. Dengan demikian hasil tanggapan siswa terhadap multimedia pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan program iSpring

suite secara keseluruhan dinilai “ Sangat Baik” sehingga dapat layak

digunakan dalam proses pembelajaran.

e. Hasil uji coba produk pada uji coba kelompok kecil yangdilakukan di SMK Negeri 3 Medan terdiri dari Sembilan orang siswa menujukkan bahwa untuk kualitas materi pembelajaran dinilai sangat baik, sedangkan untuk kualitas teknis atau tampilan dinilai sangat baik. Dengan demikian hasil tanggapan siswa terhadap multimedia pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan program iSpring suite secara keseluruhan dinilai “ Sangat Baik” sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran.


(36)

100

f. Hasil uji coba produk pada uji coba lapangan yangdilakukan di SMK Negeri 3 Medan terdiri dari 36 orang siswa menujukkan bahwa untuk kualitas materi pembelajaran dinilai sangat baik, sedangkan untuk kualitas teknis atau tampilan dinilai sangat baik. Dengan demikian hasil tanggapan siswa pada uji coba lapangan terhadap multimedia pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan program iSpring suite secara keseluruhan dinilai “ Sangat Baik” sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Secara keseluruhan multimedia pembelajaran yang dihasilkan telah layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada Mata pelajaran KKPI, hal ini ditunjukkan dari hasil Rangkuman Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia Pembelajaran Mata pelajaran KKPI dalam kriteria

“Sangat Baik”.

2. Penggunaan bahan ajar berbasis Multimedia interaktif lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan buku teks.

a. Penggunaan bahan ajar berbasis multimedia interaktif lebih efektif meningkatkan hasil belajar, hal ini ditunjukkan oleh hasil belajar yang menggunakan multimedia pembelajaran memperoleh nilai rata-rata 89,61, dibanding dengan kelas yang diajar dengan menggunakan buku teks memperoleh nilai rata-rata 80,71.

a. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan multimedia

pembelajaran interaktif dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan buku teks, dengan thitung sebesar 5,39, sedangkan ttabel pada taraf α = 0,05 dengan dk 70 adalah 1,66, atau thitung > ttabel ; (5,39 >1,66).


(37)

101

B. Impilkasi

Upaya dalam meningkatkan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran KKPI memberika pengalaman belajar yang lebih bermakna pada siswa. Hal ini dilakukan dengan penggunaan bahan ajar dalam bentuk multimedia pembelajaran yang telah dikemas dalam bentuk CD pembelajaran, kerjasama yang baik dengan melibatkan guru sebagai tenaga edukatif, siswa sebagai pebelajar serta perangkat yang ada disekolah harus mendukung upaya meningkatkan proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Bedasarkan kesimpulan dan hasil temuan pada penelitian pengembangan bahan ajar berbasis multimedia pada mata pelajaran KKPI yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran buku teksl yang selama ini digunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah:

1. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran KKPI akan mempermudah siswa dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran KKPI, karena dalam multimedia pembelajaran ini dilengkapi dengan teori, gambar, foto, animasi, dan video cara pembuatan media dalam bentuk tutorial, serta evaluasi yang dapat langsung mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi. Hal ini dimaksusdkan agar siswa dapat mudah memperoleh informasi serta daya ingat dan penalaran siswa dalam proses belajar sehingga pembelajaran tidak menjadi bias.

2. Multimedia pembelajaran KKPI memberikan sumbangan yang positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru, karena


(38)

102

memberi kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran, hal berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian bahan ajar berbasis multimedia ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam penyampaian materi KKPI dan bidang ilmu lain dengan dasar pertimbangan siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya pula.

3. Penerapan multimedia pembelajaran KKPI memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri atau berkelompok sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila penerapan multimedia pembelajaran juga dilaksanakan secara maksimal pula.

4. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran KKPI, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas sebagai usaha dalam mendalami materi. Pada saat siswa mengalami masalah dalam mendalami materi maka akan mendapatkan kemudahan dengan bentuk-bentuk informasi yang disediakan pada multimedia, sehingga siswa dapat belajar lebih efektif.

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran yaitu:

1. Selama ini proses pembelajaran yang dilaksanakan pada mata pelajaran adaptif umumnya masih menggunakan bahan pembelajaran cetak, sehingga sering terjadi kebosanan pada peserta didik, hal ini dapat menyebabkan tidak tercapainya kemampuan dalam menangkap dan mengaplikasikan ilmu yang


(39)

103

diperoleh, maka perlu diupayakan kearah pembelajaran yang berbasis multimedia.

2. Multimedia pembelajaran KKPI memerlukan fasilitas terutama perangkat komputer yang mencukupi, sehingga dari pembelajaran berkelompok dapat dilanjutkan dengan pembelajaran mandiri. Penngadaan computer harus menjadi pertimbangan pihak sekolah atau orang tua.

3. Multimedia pembelajaran KKPI hanya sebagai alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran khususnya pada mata pelajaran KKPI, oleh karena itu keberadaan guru masih diperlukan sebagai fasilitator dan siswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

4. Pada kenyataanya hingga saat ini proses pembelajaran pada mata pelajaran KKPI masih dilakukan dengan cara konvensional dengan menggunakan buku teks, maka disarankan agar multimedia pembelajaran KKPI mulai saat ini sudah harus digunakan dengan alasan multimedia pembelajaran KKPI mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi siswa.

5. Dengan alasan keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan yang dimiliki peneliti, masih banyak pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol dengan baik, sehingga perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(40)

144

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata

Kuliah Medan Elektromagnetik.

Jurnal Edukasi@Elektro Vol.5, No.1. Yogyakarta : UNY

Anderson, Ronald H. (1994). Pemilihan dan pengembangan media untuk

pembelajaran. (Diterjemahkan oleh Yusuf Hadi Miarso, dkk.). Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Arief S. Sadiman, R. Raharjo, dan Anung Haryono. (2006). Media pendidikan:

pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom

Dikbud dan Raja Grafindo Perkasa.

Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta Azhar Arsyad. (2006). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Belawati, Tian. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka

Bigge,Morris L. 1982. Learning Theories for Teachers. Harper & Row Publishers, Inc. New York.

Borg, W. R., & Gall, M. D. (2003). Educational research: an introduction (7th

Ed.). New York: Logman, Inc.

Budiningsih, Asri C. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Dageng, Sudana. 1992. Ilmu Pengajaran; Taksonomi Variabel. Jakarta :

Direktorat Pendidikan Tinggi

Dahar,Wilis D.2006. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Daryanto, 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Depdiknas. 2007. Materi Sosialisasi dan pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) SMK. Jakarta: Depdiknas RI.

Dick, W., Carey, L., Carey, J.O. (2005). The systematic design of instruction (6th

Ed.). Boston: Scott, Pearson A.B.

Dimyati, 2002. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta,Jakarta.

Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta


(41)

145

Gane, Robert M. 1985. The Conditions Of Learning and Theory of Instruction. (Terjemahan Prof.Dr.Munandir M.A, 1989). Pusat Antar Universitas Untuk Pengembangan dan Peningkatan Aktivitas Instruksional-Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama Antar Universitas/IUC(Bank Dunia XVII)

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hamid, Abdul K.2009, Teori Belajar dan Pembelajaran (edisi kedua), Medan. ISBN : 878-979-25-1825-2.

Heinich, Molenda, Russel, Smaldino. (1996). Instructional Media and Technologies

for Learning. New Jersey: Printice-Hall, Inc. A Simon & Schuster Company.

Hergenhahn, Olson. 2008. Theories Of Learning. ( Dialihbahasakan oleh Tri Wibowo B.S). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kustandi, Cecep., dkk. 2011. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Kemdiknas. 2010. Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA. Jakarta: Kemdiknas

RI.

Krathwohl, David., Anderson, Orin. 2001. A Taxonomy For Learning, Teaching,

And Assessing. New York: Addison Wesley Longman,Inc.

Meyer, Ricchar E. 2009. Multimedia Learning-Prinsip dan Aplikasi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Prenada Media, Jakarta.

Molenda,Michael., Januszewski,Alan. 2008. Educational Technology. New York : Lawrence Erlbaum Associates.

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi ( GP Press Group).

Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2005). Media pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Algensindo.

Pannen,P, Purwanto. 1997. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pemerintah RI.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 ahun1990 Tentang Pendidikan Menengah. Jakarta: Pemerintah RI.


(42)

146

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Pemerintah RI.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006, Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta: Depdiknas

Prabawa, P, Santyasa. Warpala. 2013). Pengembangan bahan ajar multimedia

berbasis proyek Pada mata pelajaran produksi audio dan video di SMK Negeri 1 sukasada.

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Teknologi Pembelajaran .Volume 3.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta;Diva Press

Purnomo, Andi. 2004. Presentasi Multimedia Dengan Macromedia Flash. Yogyakarta : Andi Offset

Purwanto.N. 1995. Ilmu Pendidikan-Teori dan Praktis. Bandung : Remaja Rosdakarya. Bandung.

Riyana, Cepi. 2008. Konsep dan Aplikasi Media Pembelajran.

Makalah-disampaikan pada kegiatan pengabdian Masayarakat, file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR...DAN.../08_Media_Pembelajaran.pdf (diakses 5 September 2013).

Riyanto,Yatim,H. 2012. Paradigma Baru pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rosett, Allison & Arwady W Joseph. 1989. Training Needs Assessment. New Jersey : Educational Technology Publication New Jersey.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung; Alfabeta Sadiman.S,dkk.1986. Media Pendidikan, PT.Rajawali Grafindo Persada, Jakarta. Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Prenada Media Group.

Seels, B. & Richey, R.C. 1994. Instructional Technology : The Definition and

Domains of the Field. Washington : Association for Educational

Communication and Technolgy.

Siddik,dkk. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, DEPDIKNAS.


(43)

147

Subarna,S. 2012.Penggunaan software camtasia studio 8 sebagai media

Pembelajaran KKPI klas XI SMK N 1 klaten tahun 2012. Jurnal Seruni FTI UNSA. 2012 Volume 1- ISSN: 2302-1136.

Sudijono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfa Beta

Suparman, Atwi M. 2001. Desain Instruksional. Jakarta : Pusat Antar Universitas Untuk Peningkatan Dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan Nasional.

Suryosubroto, 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rieneka Cipta, Jakarta. Sutopo, Ariesto H. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sutrisno, 2011. Pengantar Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Gaung Persada( GP ) Press

Swajati. 2005. Belajar Sendiri: Membuat CD-Multimedia Interaktif untuk Bahan

Ajar E-Learning. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.

Syaodih, Nana. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Trianto. 2009. Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Uno, Hamzah B. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Sinar Grafika Affset Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara

Wina Sanjaya. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses

pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.


(1)

memberi kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran, hal berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian bahan ajar berbasis multimedia ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam penyampaian materi KKPI dan bidang ilmu lain dengan dasar pertimbangan siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya pula.

3. Penerapan multimedia pembelajaran KKPI memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri atau berkelompok sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila penerapan multimedia pembelajaran juga dilaksanakan secara maksimal pula.

4. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran KKPI, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas sebagai usaha dalam mendalami materi. Pada saat siswa mengalami masalah dalam mendalami materi maka akan mendapatkan kemudahan dengan bentuk-bentuk informasi yang disediakan pada multimedia, sehingga siswa dapat belajar lebih efektif.

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran yaitu:

1. Selama ini proses pembelajaran yang dilaksanakan pada mata pelajaran adaptif umumnya masih menggunakan bahan pembelajaran cetak, sehingga sering terjadi kebosanan pada peserta didik, hal ini dapat menyebabkan tidak tercapainya kemampuan dalam menangkap dan mengaplikasikan ilmu yang


(2)

diperoleh, maka perlu diupayakan kearah pembelajaran yang berbasis multimedia.

2. Multimedia pembelajaran KKPI memerlukan fasilitas terutama perangkat komputer yang mencukupi, sehingga dari pembelajaran berkelompok dapat dilanjutkan dengan pembelajaran mandiri. Penngadaan computer harus menjadi pertimbangan pihak sekolah atau orang tua.

3. Multimedia pembelajaran KKPI hanya sebagai alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran khususnya pada mata pelajaran KKPI, oleh karena itu keberadaan guru masih diperlukan sebagai fasilitator dan siswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

4. Pada kenyataanya hingga saat ini proses pembelajaran pada mata pelajaran KKPI masih dilakukan dengan cara konvensional dengan menggunakan buku teks, maka disarankan agar multimedia pembelajaran KKPI mulai saat ini sudah harus digunakan dengan alasan multimedia pembelajaran KKPI mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi siswa.

5. Dengan alasan keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan yang dimiliki peneliti, masih banyak pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol dengan baik, sehingga perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih representatif.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik.

Jurnal Edukasi@Elektro Vol.5, No.1. Yogyakarta : UNY

Anderson, Ronald H. (1994). Pemilihan dan pengembangan media untuk pembelajaran. (Diterjemahkan oleh Yusuf Hadi Miarso, dkk.). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arief S. Sadiman, R. Raharjo, dan Anung Haryono. (2006). Media pendidikan: pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan Raja Grafindo Perkasa.

Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta Azhar Arsyad. (2006). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Belawati, Tian. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka

Bigge,Morris L. 1982. Learning Theories for Teachers. Harper & Row Publishers, Inc. New York.

Borg, W. R., & Gall, M. D. (2003). Educational research: an introduction (7th Ed.). New York: Logman, Inc.

Budiningsih, Asri C. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Dageng, Sudana. 1992. Ilmu Pengajaran; Taksonomi Variabel. Jakarta :

Direktorat Pendidikan Tinggi

Dahar,Wilis D.2006. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Daryanto, 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Depdiknas. 2007. Materi Sosialisasi dan pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) SMK. Jakarta: Depdiknas RI.

Dick, W., Carey, L., Carey, J.O. (2005). The systematic design of instruction (6th Ed.). Boston: Scott, Pearson A.B.

Dimyati, 2002. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta,Jakarta.

Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta


(4)

Gane, Robert M. 1985. The Conditions Of Learning and Theory of Instruction. (Terjemahan Prof.Dr.Munandir M.A, 1989). Pusat Antar Universitas Untuk Pengembangan dan Peningkatan Aktivitas Instruksional-Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama Antar Universitas/IUC(Bank Dunia XVII)

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hamid, Abdul K.2009, Teori Belajar dan Pembelajaran (edisi kedua), Medan. ISBN : 878-979-25-1825-2.

Heinich, Molenda, Russel, Smaldino. (1996). Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Printice-Hall, Inc. A Simon & Schuster Company. Hergenhahn, Olson. 2008. Theories Of Learning. ( Dialihbahasakan oleh Tri

Wibowo B.S). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kustandi, Cecep., dkk. 2011. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Kemdiknas. 2010. Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA. Jakarta: Kemdiknas

RI.

Krathwohl, David., Anderson, Orin. 2001. A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assessing. New York: Addison Wesley Longman,Inc.

Meyer, Ricchar E. 2009. Multimedia Learning-Prinsip dan Aplikasi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Prenada Media, Jakarta.

Molenda,Michael., Januszewski,Alan. 2008. Educational Technology. New York : Lawrence Erlbaum Associates.

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi ( GP Press Group).

Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2005). Media pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Algensindo.

Pannen,P, Purwanto. 1997. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pemerintah RI.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 ahun1990 Tentang Pendidikan Menengah. Jakarta: Pemerintah RI.


(5)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Pemerintah RI.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006, Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta: Depdiknas

Prabawa, P, Santyasa. Warpala. 2013). Pengembangan bahan ajar multimedia berbasis proyek Pada mata pelajaran produksi audio dan video di SMK Negeri 1 sukasada.

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran .Volume 3.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta;Diva Press

Purnomo, Andi. 2004. Presentasi Multimedia Dengan Macromedia Flash. Yogyakarta : Andi Offset

Purwanto.N. 1995. Ilmu Pendidikan-Teori dan Praktis. Bandung : Remaja Rosdakarya. Bandung.

Riyana, Cepi. 2008. Konsep dan Aplikasi Media Pembelajran.

Makalah-disampaikan pada kegiatan pengabdian Masayarakat,

file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR...DAN.../08_Media_Pembelajaran.pdf (diakses 5 September 2013).

Riyanto,Yatim,H. 2012. Paradigma Baru pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rosett, Allison & Arwady W Joseph. 1989. Training Needs Assessment. New Jersey : Educational Technology Publication New Jersey.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung; Alfabeta Sadiman.S,dkk.1986. Media Pendidikan, PT.Rajawali Grafindo Persada, Jakarta. Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Prenada Media Group.

Seels, B. & Richey, R.C. 1994. Instructional Technology : The Definition and Domains of the Field. Washington : Association for Educational Communication and Technolgy.

Siddik,dkk. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, DEPDIKNAS.


(6)

Subarna,S. 2012.Penggunaan software camtasia studio 8 sebagai media Pembelajaran KKPI klas XI SMK N 1 klaten tahun 2012.

Jurnal Seruni FTI UNSA. 2012 Volume 1- ISSN: 2302-1136.

Sudijono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfa Beta

Suparman, Atwi M. 2001. Desain Instruksional. Jakarta : Pusat Antar Universitas Untuk Peningkatan Dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan Nasional.

Suryosubroto, 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rieneka Cipta, Jakarta. Sutopo, Ariesto H. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sutrisno, 2011. Pengantar Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Gaung Persada( GP ) Press

Swajati. 2005. Belajar Sendiri: Membuat CD-Multimedia Interaktif untuk Bahan Ajar E-Learning. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.

Syaodih, Nana. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Trianto. 2009. Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Uno, Hamzah B. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Sinar Grafika Affset Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara

Wina Sanjaya. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI MENYIMAK UNTUK SISWA KELAS VI SD

2 26 131

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS XI DI SMK NEGERI 2 PURWODADI

12 69 390

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELAKUKAN INSTALASI MOTOR LISTRIK DI KELAS XI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN MEDAN.

1 4 20

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA MATA DIKLAT ANALISIS MIKROBIOLOGI DI SMK NEGERI 3 MEDAN.

0 3 46

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI KELAS XI DI SMK NEGERI 9 PADANG.

0 0 6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 193

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 DAN XML SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA.

0 0 152

PENGEMBANGAN DAN UJI KELAYAKAN MODUL PEMBELAJARAN MICROSOFT ACCESS 2010 SEBAGAI BAHAN AJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI UNTUK SISWA KELAS XI SMK NEGERI BANSARI.

0 1 138

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBA pdf

0 3 10

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA PADA PEMBELAJARAN STOIKIOMETRI

0 3 7