Bentuk Penelitian Instrumen Penelitian

59 sebagai pembanding terhadap data dalam penelitian, peneliti menggunakan teknik triangulasi yang memanfaatkan sumber lainnya. Menurut Patton dalam Moleong, 2004:331 triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Teknik triangulasi dengan memanfaatkan sumber dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan informan di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan informan pada situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sehari-hari. 4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Nasution 1988 dalam Metode Penelitian Pendidikan Sugiyono, 2010: 336, menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan , dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. 60

1. Reduksi Data Data Reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, dan fokus pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya kemudian membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Setiap peneliti dalam mereduksi data akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah temuan. Oleh karena itu, jika peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam mereduksi data Sugiyono, 2010: 339. Dalam penelitian ini peneliti mereduksi data yang diperoleh saat observasi, wawancara dan dokumentasi. Data tersebut berupa bisa berupa dokumentasi yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Penyajian Data Data Display

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan tabel. Tetapi yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan Menyajikan data akan memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. 61

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas Sugiyono, 2010: 345. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hotel Sahid Jaya Yogyakarta

a. Sejarah Berdirinya Hotel Sahid Jaya Yogyakarta

Hotel Sahid Jaya Yogyakarta pada mulanya bernama Sahid Garden. Sejarah berdirinya Hotel Sahid Jaya dapat digolongkan dalam dua periode yaitu masa peralihan dan masa operasional dan pengembangan sampai HUT 1. Hotel Sahid Jaya pada mulanya Koba Motel dan Cottage yang di dirikan pada 10 September 1973, mulai beroperasi tahun 1975 sampai dengan Agustus 1980. Masa transisi ini erat kaitannya dengan inventarisasi. Pada tanggal 4 Agustus 1980 Koba Motel dan Cottage, dengan PT. Sahid Jakarta, dan untuk merealisir tujuan tersebut maka pada tanggal 5 Agustus 1980, paginya akan datang staf dari Sahid Group untuk melakukan inventarisasi. Setelah selesai inventarisai maka tanggal 1 September 1980 diadakan transaksi jual beli saham secara resmi antara Bapak Sianipar selaku Presiden Direktur Koba Motel dan Cottage mewakili Direksi dengan Bapak Soekandi S. Gitosarjono, selaku Presiden Sahid Group mewakili Direksi PT. Sahid Jakarta. Pada tanggal 1 April 1981 dilaksanakan serah terima jabatan manajer dari pejabat yang lama Bapak Ruby Pramudito kepada penggantinya Bapak Sutikno yang sebelumnya sebagai Acting Food And Beverage Manager Sahid Group Jaya Hotel. Serah terima tersebut dihadiri oleh direksi dari Sahid Group, pimpinan- pimpinan unit Sahid Group, dan karyawan-karyawan Sahid Garden Hotel.