digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
adalah memilih bahan pelajaran, bahan pengajaran tersebut akan mengisi proses pembelajaran.
Dalam implementasi The Power of Two terdapat prosedur untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal dan seorang pendidikpun
harus dapat menggunakan metode belajar The Power of Two dengan tepat, efektif, dan efisien melalui langkah-langkah The Power of Two
dalam proses belajar mengajar berlangsung. Adapun langkah-langkah strategi The Power of Two adalah:
a Berilah peserta didik satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pikiran. Pertanyaannya:
1 Orang – orang Barat Non Islam selalu menuduh dan menganggap
bahwa hokum qishash dan rajam itu tidak berperikemanusiaan. Bagaimana menanggapai hal ini?
2 Kasus pembunuhan saat ini sangat marak, nyawa manusia begitu murah, tidak ada harganya, untuk mencegah banyaknya
pembunuhan ini bagaimana sebaiknya? Hokum apa yang harus ditegakkan? Jelaskan berikut alasannya
3 Bagaimanakah menurut pendapat kalian tentang pelaksanaan hukuman bagi orang yang membunuh di Indonesia? Apakah
sudah dianggap adil atau belum? Jelaskan dan berikan alasannya b Mintalah peserta didik untuk menjawab pertanyaaan sendiri-sendiri.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
c Setelah semua melengkapi jawabannya. Bentuklah siswa secara berpasangan dan mintalah mereka untuk berbagi jawaban dengan
yang lain. d Mintahlah pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk masing-
masing pertanyaan dengan memperbaiki masing-masing respon individu.
e Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, bandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain.
Menurut Muqowin, prosedur metode belajar kekuatan berdua The Power of Two ini sebagai berikut:
1 Guru memberi peserta didik satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pikiran. Sebagai contoh Sebutkan syarat
dan rukun akad 2 Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendiri-
sendiri. 3 Setelah semua melengkapi jawabannya, guru membentuk siswa ke
dalam pasangan dan meminta mereka untuk berbagi sharing jawabannya dengan jawaban yang dibuat teman yang lain.
4 Guru meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respons masing-
masing individu.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5 Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, guru membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan
yang lain.
43
3. Tujuan Metode The Power of Two Metode yang dipilih oleh pendidik tidak boleh bertentangan
dengan tujuan pembelajaran. Metode harus mendukung kemana kegiatan interaksi edukatif berproses guna mencapai tujuan. Tujuan
pokok pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan anak secara individu agar bisa menyelesaikan segala permasalahan yang
dihadapinya. Dalam pelaksanaan metode pembelajaran The Power of Two ada
beberapa tujuan yang harus dicapai diantaranya adalah: 1. Membiasakan belajar aktif secara individu dan kelompok belajar
bersama hasilnya lebih berkesan. 2. Untuk meningkatkan belajar kolaboratif.
3. Agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait dengan materi pokok
4. Meminimalkan kegagalan. 5. Meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu dengan siswa
yang lain.
43
Mel Siberman, ACTIVE ,h. 12
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4. Kelemahan dan keunggulan Metode The Power of Two 1 Keunggulan Metode Pembelajaran The Power of Two
Sebagai suatu metode pembelajaran, metode pembelajaran The Power of Two mempunyai beberapa keunggulan diantaranya:
a. Siswa tidak terlalu menggantungkan guru, akan tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan
berfikir sendiri,
menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari siswa lain.
b. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan katakata secara verbal dan dengan membandingkan ide-
ide atau gagasan-gagasan orang lain. c. Membantu anak agar dapat bekerja sama dengan orang lain, dan
menyadari segala keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya.
d. Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tuganya.
e. Meningkatkan minat dan memberikan rangsangan untuk berfikir.
f. Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial. 2 Kelemahan Metode Pembelajaran The Power of Two
Di samping memiliki keunggulan, metode pembelajaran The Power of Two juga memiliki kelemahan diantaranya:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
a. Kadang-kadang bisa terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut bagi masalah yang dipecahkan, bahkan mungkin
pembicaraan menjadi menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
b. Dengan adanya pembagian kelompok secara berpasang- pasangan dan shering antar pasangan membuat pembelajaran
kurang kondusif.
44
Dengan adanya kelompok, siswa yang kurang bertanggung jawab dalam tugas, membuat mereka lebih mengandalkan pasangannya sehingga
mereka bermain - main sendiri tanpa mau mengerjakan tugas. B. Tinjauan Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar Menurut James O. Whittaker, belajar dapat didefinisikan sebagai
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
“Learning may be defined as the process by which behaviour originates or is altered through training or experience
” Dengan demikian perubahan
– perubahan tingkah laku akibat pertumbuhan fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit, atau pengaruh
obat – obatan adalah tidak termasuk sebagai belajar.
44
Agus, Cooperative ,h. 105
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Definisi yang tidak jauh berbeda dengan definisi tersebut dikemukakan oleh Cronbach dalam bukunya yang berjudul Educational
Psychology sebagai berikut. “Learning is shown by change in behaviour as a result of
experience” Dengan demikian belajar yang efektif adalah melalui pengalaman.
Dalam proses belajar, seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan semua alat inderanya.
45
Gagne mengemukakan bahwa “Learning is change in human disposition or capacity, which persist over a period time, and which is
not simply ascribable to process a growth .” Artinya, belajar adalah
perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus
– menerus, bukan hanya disebabkan proses pertumbuhan saja. Gagne mengemukakan bahwa belajar dipengaruhi oleh factor dari
luar dan dari dalam diri dan keduanya saling berinteraksi.
46
2. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan.
45
Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004,h. 127
46
Asis Saefudin, Ika Berdiati, Pembelajaran Efektif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2014,h. 8
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
W.J.S Purwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Qohar dalam
Jamarah mengatakan bahwa prestasi sebagai hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang
diperoleh dengan jalan keuletan. Harahap memberikan batasan bahwa prestasi adalah penilaian
pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta
nilai – nilai yang terdapat dalam kurikulum. Winkel mengemukakan
bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil
maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha –
usaha belajar. Arif Gunarso mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah
usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha
– usaha belajar. Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, huruf
maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.
47
47
Syaiful Bahi Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya : Usaha Nasional, 1994, h. 19
– 20
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Setelah menelusuri uraian di atas, dapat dipahami mengenai makna prestasi dan belajar. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang
diperoleh dari suatu aktivitas. Adapun belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu
perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan
– kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa
dalam menerima, menolak, dan menilai informasi – informasi yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi
pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tinggi
– rendahnya prestasi belajar siswa.
3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pada dasarnya, faktor
– faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam
intern dan faktor dari luar ekstern.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
a. Faktor Internal
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara lain sebagai berikut.
1 Kecerdasan intelegensi Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi
– rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan
sebaya. Muhibbin berpendapat bahwa intelegensi adalah semakin tinggi
kemampuan intelegensi siswa, semakin besar peluangnyauntuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seorang
siswa, semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses. Dari pendapat diatas, jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau
kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi anak dalam usaha belajar. Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko – fisik untuk mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
intelegensi sebenarnya bukan hanya persoalan kualitas otak, melainkan juga kualitas organ
– organ tubuh lainnya.
48
Tingkat inteligensi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi inteligensi siswa, semakin tinggi pula
peluang untuk meraih prestasi yang tinggi. 2 Faktor Jasmaniah atau Faktor Fisiologis
Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Uzer dan Lilis
mengatakan bahwa faktor jasmaniah, yaitu panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh
atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar yang membawa kelainan tingkah laku.
49
3 Sikap Sikap, yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi suatu hal, orang,
atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan
keyakinan.
50
48
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : Raja Grasindo Persada, 2002, h. 133
49
Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1993, h. 10
50
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996, h. 83
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4 Minat Minat menurut para ahli psikologi adalah suatu kecenderunga
untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan
senang. Dapat dikatakan minat itu terjadi karena perasaan senang kepada sesuatu.
Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap pembelajaran. Jika menyukai suatu mata pelajaran, siswa akan belajar dengan senang hati
tanpa rasa beban. Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat memiliki
pengaruh yang besar terhadap belajar atau kegiatan. Pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat
menambah kegiatan belajar. Untuk menmbah minat seseorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah, siswa diharapkan dapat
mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu, akan terus berusaha
untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai. 5 Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating. Setiap orang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing
– masing.
51
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Bakat
mempengaruhi tinggi – rendahnya prestasi belajar bidang – bidang studi
tertentu. Dalam proses belajar, terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi
yang baik. 6 Motivasi
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
52
Motivasi dapat menentukan baik – tidaknya
dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya. Kuat lemahnya motivasi belajar turut memengaruhi keberhasilan
belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar perlu diusahakan, terutama yang bersala dari dalam diri dengan cara memikirkan masa depan yang
penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita – cita.
Dalam perkembangannya, motivasi dapat dibadakan menjadi dua macam, yaitu : a motivasi intrinsik; b motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik, yaitu motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan suatu pekerjaan
51
Muhibbin, Psikologi, h. 135
52
Ngalim Purwanto, Psiokologi Pendidikan, Bandung : Remaja Karya, 1998, h.69
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
belajar. Adapun motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang dating dari luar diri siswa, yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan
belajar. Dalam memberikan motivasi, guru harus berusaha untuk
mengarahkan perhatian siswa pada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan dalam diri siswa, akan timbul insiatif dengan alasan
menagapa ia menekuni pelajaran.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdir atas dua macam, yaitu lingkungan social dan lingkungan nonsosial.
Yang termasuk dalam lingkungan social adalah guru, kepala sekolah, staf administrasi, teman
– teman sekelas, rumah tempat tinggal siswa, alat
– alat belajar, dan lain – lain. Adapun yang termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah, tempat tinggal, dan waktu
belajar.
53
Pengaruh lingkungan pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto , faktor ekstern
yang dapat memengaruhi belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolaha, dan keadaan masyarakat.
1 Keadaan Keluarga
53
Muhibbin, Psikologi, h. 132
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Keadaan keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana
yang dijelaskan Slameto, bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan
kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar, yaitu pendidikan bangsa, negara, dan dunia. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat
penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif karena rasa
aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
Oleh karena itu, orangtua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Perhatian orangtua dapat memberikan motivasi
sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Hal ini karena anak memerlukan waktu, tempat, dan keadaan yang baik untuk belajar.
2 Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh
karena itu, lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian
pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat – alat pelajaran, dan
kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik akan memengaruhi hasil
– hasil belajarnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3 Lingkungan Masyarakat
Disamping orangtua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses
pelaksanaan pendidikan. Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari
– hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia
berada. Pembelajaran yang dilakukan dengan mata pelajaran terpisah akan
menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berpikur holistic dan membuat kesulitan bagi siswa mengaitkan konsep dengan kehidupan
nyata mereka sehari – hari. Akibatnya, para siswa tidak mengerti
manfaat dari materi yang dipelajarinya untuk kehidupan nyata.
4. Batas Minimal Prestasi Belajar
Menerapkan batas minimal keberhasilan belajar siswa berkaitan denagn upaya peningkatan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma
pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar, yaitu :
a. Norma skala angka dari 0
– 10;
b. Norma skala angka dari 0 – 100.
54
54
Ibid., h. 219
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Angka terendah menyatakan kelulusan atau keberhasilan belajar Passing Grade skala 0
– 10 adalah 5,5, sedangkan untuk skala 0 – 100 adalah 55 atau 60. Pada prinsipnya, jika seorang siswa dapat
menyelesaikan lebih dari separuh tugas atau dapat menjawab lebih dari setengah instrument evaluasi dengan benar, ia dianggap telah memenuhi
target minimal keberhasilan belajar.
55
C. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Fiqih 1. Pengertian Fiqih
Amat banyak keterangan yang menunjukan bahwa pada masa hidup nabi Muhammad SAW. Belum ada suatu ilmu yang secara
spesifik membahas tentang fiqih dengan segala permasalahannya. Nabi sendiri tidak mengatagorikan ajaran-ajaran Islam pada kelompok-
kelompok tertentu, seperti wajib, mandub, haram, makruh dan mubah. Klasifikasi itu merupakan hasil kerja ulama fuqaha yang secara
sungguh-sungguh mempelajari ayat-ayat Al Quran, Sunnah Nabi Muhammad SAW. Praktek para sahabat dan kaum muslimin pada
preode-priode awal
56
Al Amudi, seorang ulama Syafiyah tekemuka dalam bukunya Al Ihkam Fi Ushul Al Ahkam, mendefinisikan fiqih sebagai ilmu tentang
55
Ibid., h. 220
56
Munim A. Sirry, Sejarah Fiqih Islam Surabaya, risalah Gusti 1996, cetakan II, h. 9
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
hukum-hukum syariyah amaliyah dari dalil-dalil yang terinci
57
sedangkan menurut fuqaha Malikiyah, fiqih adalah ilmu tentang perintah-perintah sariyah dalam masalah husus yang diproleh dari
aplikasi teori istidlal atau pencarian hukum dengan dalil. Dari uraian di atas, berdasarkan penelitian para ulama telah
menetapkan bahwa dalil yang dapat diambil sebagai hukum syariah yang berkaitan dengan amaliyah ada empat, satu Al Quran, Al Hadits,
Al Qiyas dan Al Ijma
58
2. Tujuan Dan Fungsi Mata Pelajaran Fiqih Abdul Wahhab Kholaf mengatakan bahwa maksut akhir yang
hendak di capai dari fiqih adalah penerapan hukum syariat kepada amal perbuatan manusia, baik tindakan maupun perkataannya
59
. Dengan uraian Abdul Waha Kholaf tentang tujuan dan fungsi
fiqih memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada seseorang sehingga mampu mengetahui mana yang perintah dan mana yang
dilarang, mana yang sah dan mana yang batal, mana yang hala dan mana yang haram, dan lain sebagainya.
Jadi fiqih bertujuan untuk memberikan pelajaran, pengetahuan atau petunjuk tentang hukum, apa atau mana yang disuruh dan mana
57
Al Amudi, Al Ihkam Fi Ushul Al Ahkam, jilid 1, h 5
58
Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Usul Fikih Jakarta, Pustaka Amani 1977, h 1
59
Ibid,. 5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
yang dilarang, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, serta menunjukan cara melaksanakan suatu perintah dan lainnya.
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih Ruang lingkup fiqih kalau di sadari aka ada persamaan dengan
syariaat dalam hal penulis mencoba menjelaskan letak perbedaan dan kesamaan antara fiqih dan syariat. Syariat mempunyai ruang lingkup
yang luas, sedangkan fiqih lebih sempit dan hanya menyangkut hal-hal yang pada umumnya dipahami sebagai aturan-aturan hukum,Syariat
senantiasa mrngingatkan kita bahwa ia bersumber pada wahyu,ilm pengetahuan tentang wahyu itu tidak akan dapat kita peroleh kecuali
dari atau dengan perantara Al-Quran dan Hadis, dalam fiqh kemampuan penalaran ditekankan sekali dan kesimpulan-kesimpulan
hukum yang didasarkan pada ilm itu senantiasa dilakukan dengan cara yang meyakinkan. Dalam fiqh suatu pekerjaan bisa sah atau
haram,boleh atau tidak. Sedangkan dalam Syariat banyak terdapat tingkatan-tingkatan yang dibolehkan atau tidak. Dengan demikian, fiqh
merupakan terminologi tentang hukum sebagai suatu ilmu, sementara Syariat lebih merupakan perintah Ilahi yang harus diikuti.
60
Pada bagian ibadah tercakup segala persoalan yang pada pokoknya berkaitan dengan urusan akhirat. Artinya, segala pebuatan
60
Asaf A.A. Fyzee, Outlines of Muhammedan, London, 1960, h. 21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
yang dikerjakan dengan maksut mendekatkan diri kepada Allah, seperti sholat, puasa, zakat, haji dan lain sebagainya.
Bagian muamalah mencakup hal-hal yang berhubungan dengan harta, seperti jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam, amanah, dan
harta peninggalan serta munakahat dan siyasah Bagian uqubah mencakup segala persoalan yang menyangkut tindak
pidana, seperti pembunuhan, pencurian, perampokan, pemberontakan, dan lain-lain. Bagian ini juga membicarakan hukuman-hukuman seperti qisas,
had, diat, dan tazir.
61
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa ruang lingkup pelajaran fiqih yang merupakan ibadah, mumalah dan uqubah adalah
searah dengan tujuan nasional yaitu: .Tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yakni manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab,
mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
62
4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqih Kompetensi mata pelajaran fiqih berisi sekumpulan kemampuan
minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh pendidikan di Muadalah atau setara dengan Aliyah.
61
Alaiddin Koto, Ilmu Fiqih dan Usul Fiqih, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada 2004, h. 5
62
Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Sekolah, Bandung: Sinar Baru, 1989, h. 21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Mata pelajaran fiqih kelas X di Madrasah Aliyah Bahauddin Ngelom Sepanjang adalah sebagai berikut :
a.
Memahami konsep fikih dalam Islam
b.
Menganalisis tata cara pengurusan jenazah dan hikmahnya
c.
Menelaah ketentuan Islam tentang zakat dan hikmahnya
d.
Mengidentifikasi undang –undang
pengelolaan zakat
e.
Menelaah ketentuan Islam tentang haji dan umrah beserta
hikmahnya
f.
Menelaah Undang-undang penyelenggaraan haji dan umrah
g.
Menganalisis tata cara pelaksanaan kurban dan akikahserta hikmahnya.
Mata pelajaran fiqih kelas XI di Madrasah Aliyah Bahauddin Ngelom Sepanjang adalah sebagai berikut :
a.
Menelaah ketentuan Allah tentang jinayat dan hikmahnya
b.
Menganalisis ketentuan Allah tentang hudud dan hikmahnya
c.
Memahami hukum Islam tentang bughat dan hikmahnya
d.
Menganalisis ketentuan Islam tentang peradilan dan hikmahnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5. Tinjauan tentang Pengaruh Metode The Power of Two terhadap Prestasi
Belajar Fiqh Siswa. The Power of Two ini adalah termasuk bagian dari active learning
yang merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar lebih aktif dengan pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam dalam
kelompok kecil siswa. Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat, pengetahuan, serta keterampilan mereka akan membantu menjadikan
belajar sebagai bagian berharga dari iklim di kelas. Namun demikian, belajar bersama tidaklah selalu efektif. Boleh jadi terdapat partisipasi yang
tidak seimbang, komunikasi yang buruk dan kebingungan.
63
Metode The Power of Two ini dirancang untuk memaksimalkan belajar kolaboratif bersama dan meminimalkan kesenjangan antara siswa
yang satu dengan siswa yang lain. Belajar kolaboratif menjadi populer di lingkungan pendidikan sekarang. Dengan menempatkan peserta didik
dalam kelompok dan memberinya tugas dimana mereka saling tergantung satu dengan yang lain untuk menyelesaikan pekerjaan adalah cara yang
mengagumkan dengan memberi kemampuan pada keperluan siswa dalam masyarakat. Mereka condong lebik menarik dalam belajar karena mereka
melakukannya dengan teman-teman sekelas mereka.
63
Mel Siberman, ACTIVE LEARNING: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2002,h. 151
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
The Power of Two merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong kepentingan dan
keuntungan sinergi, itu karenanya 2 kepala tentu lebih baik daripada 1 kepala.
64
Dalam pelaksanaan metode pembelajaran The Power of Two ada beberapa tujuan yang harus dicapai diantaranya adalah:
1 Membiasakan belajar aktif secara individu dan kelompok belajar bersama hasilnya lebih berkesan.
2 Untuk meningkatkan belajar kolaboratif. 3 Agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah
terkait dengan materi pokok 4 Meminimalkan kegagalan.
5 Meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.
Dari uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Pengaruh Penerapan Metode The Power of Two dapat membantu siswa
lebih aktif dan lebih kreatif saat proses belajar mengajar, sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan guru tidak hanya satu
– satunya sumber belajar. Siswa dapat belajar dari media pembelajaran apapun seperti yang
sudah dipaparkan diatas. Sehingga Penerapan Metode The Power of Two dipastikan dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
64
Ibid, h. 161
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis ialah penyataan atau jawaban sementara terhadap rumusan
penelitian yang dikemukakan
65
. Adapun hipotesis yang penulis ajukan adalah :
1. Hipotesis Alternatif Ha Yaitu hipotesis yang menyatakan bahwa adanya hubungan antara
variabel X dan Y atau yang menyatakan adanya perbedaan antara dua kelompok.
66
Dalam penelitian ini hipotesis yang diperoleh adalah metode The Power of Two dalam meningkatkan prestasi belajar fiqih siswa di MA
Bahauddin Sepanjang “
2. Hipotesis Nihil Ho Yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak
ada hubungan antara sampel yang satu degan sampel yang lain atau prosedur satu dengan yang lain atau ukuran yang satu dengan yang lain.
Dalam penelitian ini hipotesis nihil yang diperoleh adalah metode The Power of Two tidak efektif dalam Meningkatkan Prestasi Belajar fiqih di
MA Bahauddin Sepanjang.
65
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Social jakarta : Bumi aksara, 1996, h. 38
66
Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta : Rineka cipta, 2002
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
65
BAB III LANDASAN TEORI
A. Identifikasi Variabel Bertolak dari masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas maka
dengan mudah dapat dikenali variabel – variabel penelitiannya. Bahwa dalam
penelitian masalah yang penulis bahas ini mempunyai dua variabel, yaitu: 1. Independent Variabel atau varibel bebas disebut dengan variabel X
yaitu metode the power of two disebut demikian karena kemunculannya atau keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun
indikator dari variabel X metode belajar the power of two adalah : 1 Guru melakukan motivasi
2 Guru memberikan apersepsi 3 Guru menyampaikan tema pembelajaran
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 5 Peserta didik diberi satu pertanyaan atau lebih pertanyaan yang
membutuhkan refleksi dan pikiran 6 Peserta didik menjawab pertanyaan secara individu
7 Peserta didik membentuk pasangan 8 Peserta didik berbagi jawaban dengan pasangan
9 Peserta didik membuat jawaban baru dengan dengan memperbaiki masing
– masing respon individu 10 Guru membandingkan hasil jawaban baru dari masing
– masing pasangan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11 Meningkatkan belajar lebih aktif dengan pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil siswa
12 Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat, pengetahuan, serta keterampilan mereka akan membantu menjadikan belajar
sebagai bagian berharga dari iklim di kelas 13 Belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerja sama
secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang didalamnya untuk mencapai kompetensi
dasar 14 Memaksimalkan belajar kolaboratif bersama dan meminimalkan
kesenjangan antara siswa yang satu dengan yang lainnya 15 Peserta didik lebih menarik dalam belajar karena mereka
melakukannya dengan teman – teman sekelas mereka
16 Peserta didik akan mudah menguasai dan memahami apa yang disampaikan oleh seorang guru baik ajaran yang berbentuk konsep
– konsep atau prinsip – prinsip dalam mata pelajaran Fiqih 17 Membiasakan belajar aktif secara individu dan kelompok belajar
belajar hasilnya lebih berkesan 18 Peserta didik memiliki keterampilan memcahkan masalah terkait
dengan materi pokok 19 Meminimalkan kegagalan
20 Meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21 Peserta didik tidak terlalu menggantungkan guru, dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi
dari berbagai sumber dan belajar dari siswa lain 22 Peserta
didik mampu
mengembangkan kemampuan
mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata – kata secara verbal
dan dengan membandingkan ide – ide atau gagasan – gagasan
orang lain 23 Membantu peserta didik agar dapat bekerja sama dengan orang
lain, dan menyadari segala keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya
24 Membantu peserta didik untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya
25 Meningkatkan minat dan memberikan rangasangan untuk berfikir 26 Terkadang peserta didik terjadi adanya pandangan dari berbagai
sudut bagi masalah yang dipecahkan, bahkan mungkin pembicaraan menjadi menyimpang, sehingga memerlukan waktu
yang panjang 27 Pembagian kelompok secara berpasangan dan sharing membuat
pembelajaran kurang kondusif 28 Dengan adanya kelompok, siswa yang kurang bertanggung jawab
dalam tugas, membuat mereka lebih mengandalkan pasangannya sehingga mereka bermain
– main sendiri tanpa mau mengerjakan tugas
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
29 Guru dan peserta didik menyimpulkan materi 30 Guru melakukan evaluasi
2. Dependent Variabel atau Variabel Terikat disebut dengan Variabel Y yaitu meningkat prestasi pembelajaran disebut demikian karena
kemunculannya atau keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun indikator dari variabelnya adalah :
1 Daya serap siswa terhadap bahan pelajaran 2 Keterlaksanaanya oleh guru dan siswa
3 Motivasi belajar siswa 4 Kerja sama siswa
5 Keaktifan siswa 6 Kualitas hasil belajar.
57
B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan Field
Research dan menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni penelitian yang dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya, selain data yang berupa angka, dalam penelitian kuantitatif juga ada data berupa informasi
kualitatif
58
. Jenis penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan teknik regresi linier sederhana.
59
Penelitian ini dilakukan di Madrasah
57
Suharsimi Arikunto, Managemen Penelitian Jakarta, Renika Cipta, 1995, 237. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, 10-11.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Aliyah Bahauddin yang bertempat di Ngelom Sepanjang Sidoarjo. Populasi dari peneliti ini adalah seluruh siswa MA Bahauddin dengan
jumlah 140 siswa. Rancangan peneliti ini secara rinci dijelaskan sebagai berikut :
1 Tahap pertama, peneliti mencari data dengan wawancara dan observasi tentang penerapan metode the power of two di MA
Bahauddin Sepanjang. 2 Setelah mengetahui penerapan metode the power of two di MA
Bahauddin Sepanjang, peneliti memberikan angket tentang penerapan metode the power of two dan hasil dari prestasi belajar
fiqih. C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.
60
Sampel adalah kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian.
Sampel juga diberikan sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
61
Menurut Suhasimi Arikunto Menyatakan bahwa : Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua
subyek, maka penelitian tersebut adalah penelitian populasi. Maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subyeknya besar dapat diambil antara 10
– 15 atau 20 – 25 atau lebih. Penelitian ini merupakan penelitian sampel, karena jumlah populasi yang akan diteliti
60
Suhasimi, Prosedur,.. 108
61
Sutrisno Hadi, Statistik 2, yogyakarta: Andi Offset, 1996, 220
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
lebih dari 100 orang. Dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang berjumlah 140 siswa.
Berdasarkan pendapat diatas, maka penelitian ini adalah penelitian sampel karena populasinya hanya 140 siswa dan penueliti mengambil
25 dari populasi yang ada sebanyak 35 siswa. D. Sumber Data
Sumber data adalah subyek atau tempat dari mana data diperoleh. Menurut sumbernya penelitian dibedakan menjadi sumber data primer
dan sumber data sekunder 1. Sumber data primer
Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dalam menggunakan alat pengukuran atau alat
pengambilan penelitian dan langsung ada subyek sebagai sumber informasi.
62
Yang termasuk sumber data primer dalam penelitian ini yaitu pendidik dan anak didik
2. Sumber data sekunder Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain,
tidak secara langsung diperoleh oleh penelitian dari subyek penelitian.
63
Sumber data sekunder biasanya berwujud dokumentasi atau data laporan yang tersedia.
E. Jenis Data
62
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, yogyakarta: Pustaka pelajar, 2004 91
63
Ibid, 91
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Jenis data yang dibutuhkan pada penelitian ini digolongkan menjadi dua jenis yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
1. Data Kuantitatif Data Kuantitatif yaitu data yang diukur dan dihitung secara
langsung dengan kata lain, data kuantitatif adalah data yang berupa angka
– angka, adapun data yang termasuk data kuantitatif dalam penelitian ini adalah :
1 Jumlah guru, pegawai dan siswa. 2 Pelaksanaan metode belajar the power of two dengan menggunakan
kelompok kecil dalam hal ini di kantakan data eksperimen. 3 Pelaksanaan metode pembelajaran yang tidak menggunakan
metode the power of two, dengan menggunakan kelompok besar dalam hal ini dinamakan data kontrol.
2. Data Kualitatif Data Kualitatif Yaitu data yang dituangkan dalam bentuk laporan
dan uraian. Penelitian ini tidak menggunakan angka – angka dan
statistik, walaupun tidak menolak kuantitatif. Dalam hal ini yang termasuk data kualitatif adalah :
1 Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Bahauddin Sepanjang. 2 Letak geografis Madrasah Aliyah Bahauddin Sepanjang.
3 Struktur organisasi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4 Keadaan guru, pegawai dan siswa 5 Sarana dan prasarana
F. Instrumen Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan metode
64
. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar
pengamatan dan soal tes hasil belajar siswa. 1 Lembar pengamatan
Lembar pengamatan ini digunakan sebagai instrumen metode observasi. Lembar pengamatan digunakan untuk melihat pengelolaan
pembelajaran guru dan keterampilan siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan sejak awal kegiatan pembelajaran
sampai guru menutup pelajaran 2. Teknik pengumpulan data adalah cara atau teknik yang digunakan penulis
untuk mendapatkan
data atau
informasi yang
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sesuai dengan kenyataannya
65
. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini
adalah : 1 Teknik Angket
64
Suharsimi, Managemen, 126
65
Husaini usman dkk, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, 54
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Angket adalah metode yang harus diisi berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden
66
2 Teknik observasi Teknik observasi Yaitu pencatatan atau pengamatan langsung secara
sistematis terhadap obyek atau medan yang diikuti. Teknik ini digunakan dalam rangka mengamati tentang:
a. Pengelolaan pembelajaran guru b. Perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
3 Teknik Tes Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa.
Dalam hal ini adalah hasil belajar mata pelajaran Fiqih. Tes yang digunakan adalah tes ulangan Blok. Tes ulangan Blok adalah adalah
ualangan yang diselenggarakan untuk mengukur kemampuan siswa dari beberapa Kompotensi Dasar KD dalam satu bab. Dalam
hubungan ini maka pre tes dan post tes yang biasa dilakukan dalam sistem pengajaran. Dan dalam hal ini peneliti untuk mengambil hasil
pre test dan post tes diambilkan dari hasil semester genap. 4 Teknik Dokumentasi
Teknik Dokumentasi yaitu pengambilan data yang diperoleh dari dokumen, arsip-arsip, catatan dan lain-lain yang berkaitan dengan
66
Bimi Walgito, Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah Yogyakarta: Andi Offset, 1995, Hal. 25
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
obyek penelitian di Madrasah Aliyah Bahauddin Sepanjang.
67
. Dalam hal ini mengenai struktur organisasi, letak geografis dan lain-lain.
G. Analisis Data Teknik analisis data adalah suatu cara untuk menganalisa data
dalam penelitian yang dilakukan untuk menjawab persoaln-persoalan menguji hipotesis. Dalam hal ini menganalisa data metode the power of
two sebagai variabel bebas X dan untuk mengetahui prestasi belajar fiqih sebagai variabel terikat Y, maka analisa dengan regresi
sederhana, dengan kata lain untuk mengetahui pengaruh metode the power of two dalam meningkatkan prestasi belajar Fiqih, dianalisa
menggunakan korelasi regresi linier sederhana Y atas X. untuk lebih jelasnya penulis paparkan tahapan-tahapan regresi linier sederhana
sebagai berikut: a. Secara umun regresi linier sederhana Y atas X berbentuk :
Ŷ = a + b X b. Indeks pada X dan Y menggunakan rumus :
a
=
∑ ∑
2
−∑ ∑ � ∑
2
−∑
2
b =
�∑ −∑ ∑ �∑
2
−
2
Keterangan :
67
Suharsimi Arikunto, Managemen Penelitian Jakarta, Renika Cipta, 1995, h. 206
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
n : Number of Case
∑ : Jumlah seluruh skor X
∑ : Jumlah seluruh skor Y
∑ : Jumlah skor X dikalikan skor Y
c. Bobot Regresi
β – b
Keterangan : : Simpangan Baku untuk X
: Simpangan Baku untuk Y d.
Apabila β diketahui maka diperoleh b = β
e. Z
x
=
−
dan Z
y
=
−
f. Z
y
= β Z
x
g. Bobot Regresi β dihitung oleh
β =
∑ ∑
2
h. Uji kelinieran dan keberartian regresi Pemeriksaan kelinierab regresi dilakukan melalui pengujian
hipotesis nol bahwa regresi linier melawan hipotesis tandinagn bahwa regresi non linear, sedangkan keberartian
regresi khususnya koefisien arah b sama dengan nol tidak berarti melawan hipotesis tandingan, bahwa koefisien arah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
regresi tidak sama dengan nol atau bentuk lain bergantung pada persoalannya
JK T = ∑ Y
2
JK a =
∑
2
�
JK b │a = b
∑ − ∑ ∑ �
�∑ −∑ ∑
2
�∑
2
∑
2
JK S = JK T – JK a – JK b a
JK G =
∑
∑y
2
-
∑
2 �
�
�
JK TC = JK S – JK G
Dari semua penghitungan data – data ini maka dimasukkan
didalam daftar anava untuk mengetahui adanya regresi atau tidak. Sub
variabel dk
JIKA KT
F total
n Σ Y
2
Σ Y
2
Koefisien a
Regresi b a
Sisa 1
1 a-2
JK a JK b a
JIKA S JK a
S
2 reg
= JK b | a S
2 sis
= JK S n-2
S
2 reg
S
2 Sis
Tuna cocok
Galat k-2
n-k JK TC
JIKA G S
2 TC
=JK TC k-2
S
2 G
= JK G n-k
S
2 TC
S
2 G
Hipotesis nol atau hipotesis statistik ditolak karena nilai F dari penelitian lebih besar dari nilai F tabel jadi koefisien arah regresi nyata
sifatnya sehingga dari segi ini regresi yang diperoleh adalah berarti.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Hipotesis nol diterima karena nilai F dari penelitian lebih kecil dari nilai F tabel jadi koefisien regresi linear dan regresi yang diperoleh
adalah tidak berarti. Berdasarkan rumus diatas maka dapat diperoleh nilai korelasi r
xy
kemudian dikonsultasikan pada tabel. Untuk mengetahui hasil pengetesan ini digunakan taraf signifikan 5 , jika nilai korelasi r
xy
lebih besar dari nilai “r” table, maka pada taraf signifikan 5 , Ho ditolak sedangkan Ha diterima dan sebaliknya jika nilai korelasi r
xy
dibawah nilai – nilai “ r “ table, maka pada signifikan 5 Ho diterima
dan Ha ditolak. Kemudian untuk mengetahui tinggi rendahnya pengaruh penerapan metode the power of two dalam meningktkan
prestasi belajar fiqih siswa, maka nilai “ r “ diinterpretasikan dengan table berikut :
Besarnya“r” product moment r
xy
Interpretasi
0,00-0,20
0,20-0,40
0,40-0,70
0,70-0,90 0,90-1,00
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat rendah sangat lemah, korelasi ini diabaikan tidak
berkorelasi.
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang rendah lemah.
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang. Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat dan
tinggi Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat
atau sangat tinggi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
78
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Penyajian Data
1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
a Sejarah Singkat Madrasah Aliyah Bahauddin
Madrasah Aliyah Bahauddin berlokasi di Desa Ngelom I123 Taman, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, berdiri sejak tahun 1989. Madrasah
Aliyah Bahauddin dibangun atas inisiatif ketua yayasan yang dimana beliau ingin mendirikan Madrasah Aliyah Bahauddin untuk mewadahi masyarakat
dan santri – santri yang berada di Pondok Pesantren di Desa Ngelom yang
ingin melanjutkan ke Madrasah Aliyah atau Sekolah Menengah Atas. Madrasah Aliyah Bahauddin ini berada di bawah naungan Yayasan
Pendidikan Bahauddin YAPIB yang dipimpin oleh KH. Sholeh Qosim atas usulan beliau, mulailah didirikan Madrasah Aliyah atau Sekolah Menengah
Atas di Desa Ngelom dan berkat dukungan masyarakat, Madrasah Aliyah Bahauddin terus berjalan dan berkembang sesuai zamannya. Dan pada tahun
2003 Madrasah Aliyah Bahauddin mendaftarkan diri ke Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Sidoarjo, untuk dijadikan salah satu madrasah yang ada di bawah
pengawasan dan pengelolaan. Dan pada tahun 2003, Madrasah Aliyah Bahauddin mendapat Piagam
dari Departemen Agama, dan diakui sebagai lembaga pendidikan swasta yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
79
ada di
bawah pengawasannya,
dengan SK
nomor :
35YAPIBSKB.6I2003.
68
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan mengenai beberapa tujuan di dalam mendirikan Madrasah Aliyah Bahauddin, antara lain :
a. Untuk membantu masyarakat dalam masalah pendidikan. b. Untuk menghimpun dan membina anak
– anak usia sekolah dalam taraf usia yang sejajar.
c. Untuk memperdalam penegtahuan umum sekaligus pengetahuan agama yang memadahi.
d. Untuk meningkatkan kwalitas pendidikan anak – anak agar menjadi
muslim yang berpengetahuan luas dan bertanggung jawab. e. Serta memberikan wadah dalam pendidikan dan akhlak bagi santri
dan masyarakat.
b Tugas dan Fungsi Humas Madrasah Aliyah Bahauddin
Lembaga Hubungan Masyarakat Humas Madrasah Aliyah Bahauddin dibentuk sejak tahun 2000 dan Sasaran pembangunan Humas Madrasah Aliyah
Bahauddin adalah : 1 Memfasilitasi dan memberdayakan Komite Sekolah sebagai
perwujudan pelibatan masyarakat terhadap perkembangan sekolah. 2 Mencarai dan mengelola dukungan masyarakat dana, pemikiran,
moral, dan tenaga .
68
Hamid, Staf TU MA Bahauddin, Wawawancara Pribadi, Sidoarjo, Tanggal 10 Januari 2017, Pukul 10.00 WIB
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
80
3 Menyusun rencana dan program pelibatan orangtua siswa dan masyarakat dalam kegiatan pengembangan sekolah.
4 Mempromosikan sekolah kepada masyarakat. 5 Membina kerjasama dengan pemerintah setempat dan lembaga
terkait. 6 Membina hubungan yang harmonis dengan orangtua siswa.
7 Menyelesaikan masalah – masalah administrasi sekolah yang ada
hubungannya dengan pemerintah setempat. 8 Menyusun program kerja dan anggaran Humas.
9 Membantu komite dalam pengembangan sekolah. 10 Memfasilitasi hubungan antar warga sekolah dan komite.
11 Melaksanakan promosi sekolah. 12 Mengkoordinasikan pelaksanaan praktek kerja industri
13 Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian kompetensi produktif. 14 Mengkoordinasikan penelusuran lulusan.
c Letak Geografis
Secara geografis Madrasah Aliyah Bahauddin bertempat di lingkungan yang agamis, dan sanat terjangakau. Hal ini dikarenakan banyak kendaraan
umum yang melalui daerah ini. Adapun profil dan batas wilayah Madrasah Aliyah Bahauddin digambarkan sebagai berikut :
Profil Madrasah 1.
Nama Madrasah : MA Bahauddin Taman
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
81
2. No Statistik Madrasah
: 131235150014 3.
Nomor Pokok Sekolah Nasional NSN : 20540040 4.
Akreditasi Madrasah : Terakreditasi A
5. Tahun Berdiri
: 1989 6.
Alamat email Madrasah : ma.bahauddinyahoo.co.id
7. No. SK Pendirian
: Wm.06.044823.cKet1991 Tanggal SK Pendirian
: 03 04 1991 8.
No. SK Ijin Operasional : Kw1344P.P00.63452010
Tanggal SK Ijin Operasional : 01 07 2010
9. Alamat Lengkap Madrasah
: Ngelom I123 Taman Desa Kecamatan
: Taman KabKota
: Sidoarjo Propinsi
: Jawa Timur Kode Pos
: 61257 No.Telp
: 031.7873296 10. NPWP
: 31.367.789.0-603.000 11. Titik Koordinat
: a. Latitude Lintang : -7.344165 b. Longitude Bujur : 112.692075
12. Nama Kepala Madrasah : Drs. H. Muhammad Nuh
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
82
13. No. TlpHP : 081331123555
14. Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Bahauddin
15. Alamat Yayasan : Ngelom I123 Taman
16. No Tip Yayasan : 031.7873296
17. No Akte Pendirian Yayasan : 22 1983
18. Kepemilikan Tanah : Yayasan
a. Status tanah : milik Yayasan
b. Luas tanah : ...492. ..........m
2
19. Status Bangunan : Yayasan
20. Luas Bangunan : .......392........ m
2
21. Jarak Madrasah ke Lokasi Tertentu 1
Jarak ke Kemenag Provinsi : 11-30 km 2
Jarak ke Kemenag Kab.Kota : 11-30 km 3
Jarak ke MTs Terdekat : 1-2 km
4 Jarak ke SMP Terdekat
: 1 km 5
Jarak ke MA Terdekat : 1-2 km
6 Jarak ke SMA Terdekat
: 1 km 7
Jarak ke PTAI Terdekat : 11-30 km
8 Jarak ke PTU Terdekat : 1-10 km