Pemeriksaan ACV Aggregate Crushing Value

13 rekayasa dan fresh aggregate menggunakan gradasi rekayasa. Hasil pemeriksaan pemadatan dapat dilihat pada Tabel 12 dan Gambar 8. Tabel 12. Hasil pemeriksaan pemadatan No. Jenis Bahan Kepadatan Maksimum Kadar Air Optimum 1. RAP asli 1,677 grcm 3 8,2 2. RAP rekayasa 1,701 grcm 3 8,1 3. Fresh Aggregate 2,261 grcm 3 7,1 Gambar 8. Hubungan variasi kadar air dan berat volume kering Pada pemeriksaan ini ditemukan bahwa nilai kepadatan maksimum RAP asli relatif rendah jika dibandingkan dengan RAP rekayasa. Hal ini dikarenakan adanya aspal dan cluster-cluster yang menyelimuti permukaan agregat yang menghambat pergerakan agregat untuk menutup rongga udara yang ada dalam campuran dan mengurangi daya serap air. Terbukti kadar air optimum dari RAP asli cenderung lebih besar daripada RAP rekayasa. Oleh karena itu rongga yang ada dalam campuran RAP ini relatif tinggi. Kondisi ini disebabkan oleh karena adanya air yang menjauhkan agregat, sehingga agregat tersebut kehilangan daya interlockingnya. Selain itu dengan adanya rekayasa gradasi RAP dapat memperbaiki tingkat distribusi agregatnya dan keseragaman butiran dari gradasi tersebut. Sehingga rongga udara dalam campuran berkurang. Dapat dilihat juga pada pemeriksaan berat isi diketahui bahwa memang berat isi dari RAP rekayasa lebih tinggi jika dibandingkan dengan RAP asli. Sedangkan pada hasil pemeriksaan pemadatan fresh aggregate didapatkan nilai kepadatan maksimum lebih tinggi daripada dua benda uji sebelumnya. Padahal diketahui gradasi yang digunakan sama dengan RAP rekayasa. Hal ini disebabkan oleh berkurang kadar air optimum, dapat dikatakan jika memang fresh aggregate lebih dapat menyerap banyak air sehingga air tidak berada di luar agregat yang dapat mengurangi daya interlocking antar agregat tadi.Jadi dapat disimpulkan bahwa memang sifat fisik material ini berpengaruh terhadap nilai kepadatan. Terlihat dari berat jenis campurannya, gradasi, dan berat isi yang dihasilkan.

3.2.4 Pemeriksaan CBR

Pemeriksaan ini menggunakan mesin CBR yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung dari suatu material. Dalam hal ini digunakan 3 macam benda uji yaitu RAP, RAP rekayasa, dan fresh aggregate . Dimana gradasi yang digunakan adalah hasil analisa saringan pada pemeriksaan sifat 14 fisik. Penelitian ini menggunakan metode CBR unosoaked. Hasil pemeriksaan CBR dapat dilihat pada Tabel 13 dan Gambar 9. Tabel 13. Hasil pemeriksaan nilai CBR Unsoaked Jumlah pukulan CBR Unsoaked RAP RAP Rekasayasa Fresh Aggregate 10 22,22 29,33 45,78 35 31,33 35,78 57,33 60 39,78 43,33 63,33 Gambar 9. Hubungan variasi nilai CBR dan berat volume kering Berdasarkan pemeriksaan CBR diketahui semakin naik nilai kepadatan maksimumnya maka semakin naik pula nilai CBR yang dihasilkan. Pada dasarnya nilai CBR berkaitan dengan nilai kepadatan, jika nilai kepadatan maksimum tinggi maka nilai CBR yang dihasilkan juga tinggi. Ini dibuktikan pada hasil pemeriksaan CBR RAP rekayasa yang lebih tinggi nilainya daripada CBR RAP asli. Sedangkan pada pemeriksaan CBR fresh aggregate didapatkan hasil yang lebih tinggi daripada 2 benda uji sebelumnya. Hal ini disebabkan nilai kepadatan maksimum dari fresh aggregate memang lebih bagus daripada 2 benda uji yang lainnya. Dilihat dari sifat fisik dan kekuatan mekanik memang nilai yang dihasilkan fresh aggregate ini lebih bagus dibandingkan dengan RAP. Jadi, secara otomatis sifat fisik dari suatu material ini juga berpengaruh terhadap nilai CBR -nya. Dan dibantu dengan kekuatan mekanik dari material tersebut dapat menciptakan kekuatan dari suatu campuran. Dari hasil di atas nantinya dapat diketahui daya dukung yang dihasilkan oleh campuran tersebut. Hasil perhitungan nilai daya dukung dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Hasil nilai daya dukung Keterangan Nilai CBR Unsoaked 100 ᵟd maksimum Nilai CBR Unsoaked 95 ᵟd maksimum Satuan RAP asli 34,4 26,5 RAP rekayasa 35,8 31 Fresh Aggregate 52,2 45,7 Berdasarkan hasil pada tabel di atas didapatkan nilai daya dukung RAP yang telah direkayasa gradasinya memiliki nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan RAP asli. Hal ini dikarenakan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH SIFAT FISIK DAN KEKUATAN MEKANIK BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) TERHADAP NILAI Analisis Pengaruh Sifat Fisik dan Kekuatan Mekanik Bahan RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) Terhadap Nilai Kepadatan dan CBR (California Bearing Ratio)

0 6 19

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Sifat Fisik dan Kekuatan Mekanik Bahan RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) Terhadap Nilai Kepadatan dan CBR (California Bearing Ratio).

0 2 6

INVESTIGASI SIFAT KEPADATAN DAN DAYA DUKUNG BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) Investigasi Sifat Kepadatan dan Daya Dukung Bahan RAP(Reclaimed Asphalt Pavement) Bergradasi DBM (Dense Bitumen Macadam).

0 5 19

INVESTIGASI SIFAT KEPADATAN DAN DAYA DUKUNG BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) Investigasi Sifat Kepadatan dan Daya Dukung Bahan RAP(Reclaimed Asphalt Pavement) Bergradasi DBM (Dense Bitumen Macadam).

0 6 19

PENDAHULUAN Analisis Karakteristik Kepadatan Dan Nilai Cbr Bahan Rap (Reclaimed Asphalt Pavement) Bergradasi Ac-Wc.

0 2 5

ANALISIS KARAKTERISTIK KEPADATAN DAN NILAI CBR BAHAN RAP Analisis Karakteristik Kepadatan Dan Nilai Cbr Bahan Rap (Reclaimed Asphalt Pavement) Bergradasi Ac-Wc.

0 5 17

ANALISIS KARAKTERISTIK KEPADATAN DAN NILAI CBR BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) Analisis Karakteristik Kepadatan Dan Nilai Cbr Bahan Rap (Reclaimed Asphalt Pavement) Bergradasi Ac-Wc.

0 6 17

EVALUASI KONTRIBUSI ASPAL DAN AGREGAT DALAM MENDUKUNG KEKUATAN BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) Evaluasi Kontribusi Aspal dan Agregat Dalam Mendukung Kekuatan Bahan RAP (Reclaimed Asphalt Pavement).

0 4 22

INVESTIGASI SIFAT KEPADATAN DAN DAYA DUKUNG BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) Investigasi Sifat Kepadatan dan Daya Dukung Bahan RAP Reclaimed Asphalt Pavement Bergradasi EME Enrobé à Module Élevé.

0 3 17

ANALISIS PENGARUH BAHAN TAMBAH KAPUR TERHADAP KARAKTERISTIK RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) Analisis Pengaruh Bahan Tambah Kapur Terhadap Karakteristik RAP (Reclaimed Asphalt Pavement).

0 1 20