2.2.4 Proses Enkripsi Algoritma MMB
Enkripsi dilakukan dengan menerapkan transformasi iteratif pada blok-blok plaintext dengan blok-blok kunci sebagai parameter. Fungsi putaran non-linear fx diterapkan
enam kali diantara pekalian modulo. Plaintext dibagi menjadi 4 subblock yang sama besar x0, x1, x2, x3.
Lalu, lakukan langkah berikut ini. 1. x
i
= x
i
XOR k
i
2. fx , x
1
, x
2
, x
3
3. x
i
= x
i
XOR k
i+1
4. fx , x
1
, x
2
, x
3
5. x
i
= x
i
XOR k
i+2
6. fx , x
1
, x
2
, x
3
7. x
i
= x
i
XOR k
i+3
8. fx , x
1
, x
2
, x
3
9. x
i
= x
i
XOR k
i
10. fx , x
1
, x
2
, x
3
11. x
i
= x
i
XOR k
i+1
12. fx , x
1
, x
2
, x
3
13. x
i
= x
i
XOR k
i+2
Dan fungsi fx
1
, x
2
, x
3
, x
4
sebagai berikut: a. x
i
= γ
i
x
i
b. Jika LSB x = 1, maka x
= x XOR
δ Jika LSB x
3
= 0, maka x
3
= x
3
XOR δ
c. x
i
= x
i-1
XOR x
i
XOR x
i+1
keterangan : x
i
: sub blok Plainteks k
i :
sub blok Kunci key δ : Konstanta tetapan yang digunakan pada proses enkrip dekrip dengan nilai,
2AAAAAAA γ : Konstanta tetapan yang digunakan pada proses enkripsi dengan nilai,
025F1CDB
Universitas Sumatera Utara
Operasi perkalian yang digunakan merupakan operasi perkalian modulo 2
32
– 1. Dengan indeks terkecil adalah modulo 4.
Nilai γ
1,
γ
2,
γ
3
diperoleh dengan cara sebagai berikut :
γ
1
= 2 γ γ
2
= 2
3
γ γ
3
= 2
7
γ 2.2.5 Proses Dekripsi Algoritma MMB
Proses dekripsi tidak jauh berbeda dengan proses enkripsi. Proses dekripsi dilakukan dengan membalik urutan proses enkripsi dan melakukan penyesuaian di beberapa
proses. Ciphertext dibagi menjadi 4 subblock yang sama besar x0, x1, x2, x3.
Lalu, diterapkan langkah-langkah berikut ini. 1. x
i
= x
i
XOR k
i+2
2. fx , x
1
, x
2
, x
3
3. x
i
= x
i
XOR k
i+1
4. fx , x
1
, x
2
, x
3
5. x
i
= x
i
XOR k
i
6. fx , x
1
, x
2
, x
3
7. x
i
= x
i
XOR k
i+3
8. fx , x
1
, x
2
, x
3
9. x
i
= x
i
XOR k
i+2
10. fx , x
1
, x
2
, x
3
11. x
i
= x
i
XOR k
i+1
12. fx , x
1
, x
2
, x
3
13. x
i
= x
i
XOR k
i
Fungsi fx
1
, x
2
, x
3
, x
4
sebagai berikut: a. x
i
= x
i-1
XOR x
i
XOR x
i+1
b. Jika LSB x = 1, maka x
= x XOR
δ Jika LSB x
3
= 0, maka x
3
= x
3
XOR δ
c. x
i
= γ
i -1
x
i
Universitas Sumatera Utara
keterangan : x
i
: sub blok Plainteks k
i :
sub blok Kunci key δ : Konstanta tetapan yang digunakan pada proses enkrip dekrip dengan nilai,
2AAAAAAA γ
-1
: Konstanta tetapan yang digunakan pada proses enkrip dekrip dengan nilai , 0DAD4694
2.3 Password Management
Password atau yang biasa sering disebut sebagai kata sandi merupakan salah satu
otentikasi yang diketahui pemakai, dimana pemakai memilih suatu kata kode, mengingatnya, dan mengetikkannya saat akan mengakses sistem.
Dalam sebuah perusahaan atau bisnis yang bersifat komersial, masalah pengelolaan password bagi karyawan menjadi cukup signifikan. Perusahaan harus
mengeluarkan biaya tambahan dengan membuat semacam help desk atau support center
untuk menangani kasus pengguna yang lupa passwordnya
Dengan password management pengguna dapat mengatur dan mengatasi sendiri masalah tersebut. Aplikasi ini membantu seseorang mengelola data username
dan password. Dengan master password yang dapat ditentukan, seseorang cukup mengingat master password ini. Selanjutnya, semua datanya bisa disimpan ke dalam
database file password manager.
Untuk menjamin keamanan dalam password management, sebaiknya turut dipertimbangkan juga proses enkripsi password sebelum disimpan, pengamanan akses
menuju tempat disimpannya password tersebut, dan menjamin keamanan proses validasi sebuah password. Salah satu penerapan yang tepat terhadap sistem password
management adalah dengan menerapkan algoritma kriptografi. Penggunaan
kriptografi simetris, dalam hal ini algoritma Modular Multiplication-based Block Cipher
diharapkan mampu meningkatkan kemanan data password yang disimpan.
Universitas Sumatera Utara