Ciri-ciri pembelajaran Pendekatan dan metode dalam pembelajaran Prinsip pengembangan kurikulum

– Isi pelajaran – Metode – Media – Evaluasi

3. Teori- Teori Pembelajaran

a. Behavioristik Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau masalah, guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi trial and error sehingga akhirnya diperoleh hasil. b. Kognitivisme Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memeperoleh pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan mediaalat bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode. c. Humanistik Dalam pembelajaran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh perasaan maupun intelektual dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil. d. SosialPemerhatianpermodelan Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura 1986 mengenal pasti empat unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan, yaitu pemerhatian attention, mengingat retention, reproduksi reproduction, dan penangguhan reinforcement, motivasi motivation. Implikasi daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yang berikut: • Penyampaian harus interaktif dan menarik • Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat • Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang tinggi.

4. Ciri-ciri pembelajaran

Ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa sebagai berikut : a. Motivasi belajar b. Bahan belajar c. Alat bantu belajar d. Suasana belajar: d.1. komunikasi dua arah d.2. gairah dan gembira e. Kondisi siswa yang belajar: e.1. setiap siswa unik e.2. kesamaan siswa

5. Pendekatan dan metode dalam pembelajaran

A. PENDEKATAN 1. Pendekatan Konsep penguasaan konsep dan subkonsep, guru terlalu dominan 2. Pendekatan Lingkunganmengaitkan lingkungan dalam proses belajar 3. Pendekatan Inkuiri mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik 4. Pendekatan Proses melakukan pengamatan, menafsirkan data, mengkomunikasikan hasil pengamatan 5. Pendekatan Interaktif pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan 6. Pendekatan Pemecahan Masalah masalah yang dipecahkan melalui praktikumpengamatan 7. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat STM 8. Pendekatan Terpadu Integrated Approach – memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. B. METODE 1. Metode Ceramah penyampaian bahan pelajaran secara lisan 2. Metode Tanya Jawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sudah direncanakan sebelumnya 3. Metode Diskusi Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. 4. Metode Kooperatif siswa berada dalam kelompok kecil dengan anggota sebanyak 4-5 orang 5. Metode Demonstrasi memeragakan suatu proses kejadian 6. Metode KaryawisataWidyawisata membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas 7. Metode Penugasan memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar 8. Metode Eksperimen menggunakan percobaan 9. Metode Bermain Peran pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep

6. Prinsip pengembangan kurikulum

Asep Herry Hernawan dkk. dalam Sudrajat, 2007 mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu: a. Prinsip relevansi - kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi. Sebaliknya, secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi relevansi epistomologis, tuntutan dan potensi peserta didik relevansi psikologis serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat relevansi sosilogis b. Prinsip fleksibilitas - mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur, dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik. c. Prinsip kontinyuitas - adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar- jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan. d. Prinsip efisiensi - mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai. e. Prinsip efektivitas yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas. Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. 2. Beragam dan terpadu 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5. Menyeluruh dan berkesinambungan 6. Belajar sepanjang hayat 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

7. Evaluasi Pengalaman Belajar