Gambar 10. A
2.2 Manajemen Per
2.2.1 Tata Laksana P
Sebagian besa persalinan bayi lahir
penularan vertikal. Ada bayi akan mengakiba
penularan vertikal, m perlu dihindari. Sela
mengakibatkan traum lama dengan penyulit.
Cara persalina untuk meminimalkan
dan jumlah CD4 harus mendapatkan obatnya
10. Alur pemberian terapi antiretroviral pada ibu ha
Persalinan sana Persalinan
besar bayi tertular infeksi HIV pada saat persali hir dari ibu terinfeksi HIV sangat menentuka
. Adanya trauma dan kerusakan pada jaringan tubuh i kibatkan terjadinya penularan vertikal. Untuk
, maka pecah ketuban dini dan penggunaan e elain itu, jangan melakukan pertolongan pe
uma seperti menggunakan forsep atau vakum unt ulit.
37
linan harus ditentukan sebelum umur kehami kan terjadinya komplikasi persalinan. Sampel pl
rus diambil pada saat persalinan. Pasien dengan ya sebelum persalinan, jika diindikasikan, sesuda
bu hamil.
18
salinan, maka cara ntukan terjadinya
tubuh ibu maupun ntuk menghindari
n elektrode kepala n persalinan yang
untuk persalinan
milan 38 minggu plasma viral load
ngan HAART harus sesudah persalinan.
Semua ibu hamil dengan HIV positif disarankan untuk melakukan persalinan dengan seksio sesaria.
Operasi seksio sesarea pada usia kehamilan 38 minggu sebelum onset persalinan atau mencegah ketuban pecah dini direkomendasikan untuk wanita
yang telah mendapatkan terapi HAART dengan kadar viral load yang masih 1000 kopiml, wanita yang mendapatkan monoterapi alternative dengan
zidovudin.
14, 37
Operasi seksio sesarea elektif dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Pemberian zidovudin intravena diberikan sesuai indikasi, dimulai 4 jam sebelum operasi dimulai sampai dengan pemotongan tali pusat.
b. Sedapat mungkin meminimalisir perdarahan selama operasi dan diusahakan kulit ketuban dipecah sesaat sebelum kepala dilahirkan
c. Antobiotika spectrum luas diberikan sebelum operasi sebagaimana umumnya.
Persalinan pervaginam yang direncanakan hanya boleh dilakukan oleh wanita yang mengkonsumsi HAART dengan viral load 50 kopimL. Pada
persalinan pervaginam, amniotomi harus dihindari, tetapi tidak jika proses kelahiran kala 2 memanjang. Jika terdapat indikasi alat bantu persalinan, forsep
dengan kavitas rendah lebih disarankan untuk janin karena insiden trauma fetal lebih kecil.
34, 38
Gambar 11. A
2.2.2 Tatalaksana P