Kepribadian Indeks Prestasi Kumulatif IPK Lama studi Jenis Kelamin

11 memiliki kepuasan hidup yang lebih tinggi. Hal ini diasosiasikan dengan peningkatan performa kerja. Status ekonomi dinilai berdasarkan skala Bistok Saing. Disebut tinggi jika skor 18-24 sedang jika skor 13-17, dan status ekonomi rendah jika skor 9-12.

2.4.1.4 Kepribadian

Terdapat tiga aspek dari kepribadian seseorang yang mempengaruhi kepuasan dari suatu performa, yaitu aspek neuroticism , extraversion , dan conscientiousness . 24 Neuroticism adalah kecenderungan untuk mengalami emosi negatif seperti kemarahan, kecemasan, dan depresi. Extraversion ditandai oleh emosi positif , dan kecenderungan untuk membangun relasi yang baik dengan orang lain. Conscientiousness adalah kecenderungan untuk menunjukkan sikap disiplin, bertanggung jawab, dan ambisi untuk medapat suatu prestasi. Neuroticsm berhubungan terbalik dengan kepuasan, sedangkan extraversion dan conscientiousness berbanding lurus dengan kepuasan.

2.4.1.5 Indeks Prestasi Kumulatif IPK

Indeks Prestasi Kumulatif IPK merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh. IPK dihitung pada tiap akhir semester. Rumus perhitungannya sebagai berikut pembulatan ke bawah apabila kurang dari 0,05, pembulatan ke atas apabila samalebih dari 0,05 : IPK = Jumlah Mata Kuliah x SKS seluruh semester yang ditempuh Jmlh SKS seluruh semester yang ditempuh 12 Kepuasan mahasiswa berhubungan positif dengan IPK. Mahasiswa yang memiliki tingkat kepuasan yang tinggi cenderung memiliki IPK yang tinggi pula. 24

2.4.1.6 Lama studi

Lama studi kuliah berhubungan secara negatif dengan tingkat kepuasan mahasiswa. Mahasiswa yang mampu untuk menyelesaikan program pendidikan sarjana tepat waktu memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang terlambat untuk menyelesaikan studi.

2.4.1.7 Jenis Kelamin

Pengaruh jenis kelamin terhadap kepuasan mahasiwa masih belum jelas sepenuhnya. Beberapa penelitian melaporkan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh secara bermakna terhadap kepuasan mahasiswa, namun beberapa yang lain melaporkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi kepuasan mahasiwa. 25- 30 Mahasiwa perempuan cenderung untuk memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi dari mahasiwa laki-laki karena mendapatkan lebih banyak supervisi dari instruktur yang berjenis kelamin sama. 19 Penelitian pada mahasiswa di British Columbia, Canada melaporkan bahwa mahasiswa perempuan cenderung memiliki kepuasan terhadap pelaksanaan program pendidikan dibanding mahasiswa laki- laki. 24 Sikap diskriminatif gender dari tutor akan mempengaruhi pengalaman mahasiswa pada ujian yang bersifat intim. Namun dinyatakan sangat tidak mungkin sikap diskriminatif ini sengaja dilakukan untuk merugikan mahasiswa laki-laki. Perbedaan perlakuan yang berdasarkan gender mahasiswa merupakan sumber bias dalam penilaian. 25 13

2.4.1.8 Pengalaman dalam mengikuti PKK