5
18. Surat  Tagihan  Retribusi  Daerah,  yang  selanjutnya  disingkat  STRD, adalah  surat  untuk  melakukan  tagihan  Retribusi  danatau  sanksi
administratif berupa bunga danatau denda. 19. Pemeriksaan  adalah  serangkaian  kegiatan  menghimpun  dan  mengolah
data, keterangan, danatau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional  berdasarkan  suatu  standar  pemeriksaan  untuk  menguji
kepatuhan  pemenuhan  kewajiban  perpajakan  daerah  dan  Retribusi danatau  untuk  tujuan  lain  dalam  rangka  melaksanakan  ketentuan
Peraturan Perundang-undangan Retribusi daerah.
20. Penyidikan  tindak  pidana  di  bidang  Retribusi  Daerah  adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk mencari serta
mengumpulkan  bukti  yang  dengan  bukti  itu  membuat  terang  tindak pidana  di  bidang  Retribusi  Daerah  yang  terjadi  serta  menemukan
tersangkanya.
BAB II NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan  nama  Retribusi  Perpanjangan  IMTA  dipungut  Retribusi  sebagai pembayaran atas pemberian Perpanjangan IMTA.
Pasal 3
1  Objek  Retribusi  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  2  adalah pemberian  Perpanjangan  IMTA  kepada  Pemberi  Kerja  Tenaga  Kerja
Asing yang telah memiliki IMTA dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan atau Pejabat yang ditunjuk.
2  Tidak  termasuk  objek  Retribusi  Perpanjangan  IMTA  sebagaimana dimaksud  pada  ayat  1  adalah  Perpanjangan  IMTA  bagi  instansi
pemerintah,  perwakilan  negara  asing,  badan  internasional,  lembaga sosial,  lembaga  keagamaan,  dan  jabatan  tertentu  di  lembaga
pendidikan.
Pasal 4
1  Subjek  Retribusi Perpanjangan IMTA  adalah  Pemberi  Kerja  Tenaga  Kerja Asing yang memperoleh Perpanjangan IMTA.
2  Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan Wajib Retribusi.
BAB III GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
Retribusi  Perpanjangan  IMTA  digolongkan  sebagai  Retribusi  Perizinan Tertentu.
6
BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 6
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jumlah penerbitan dan jangka waktu Perpanjangan IMTA.
BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN TARIF RETRIBUSI
Pasal  7
1  Prinsip  dan  sasaran  dalam  penetapan  tarif  Retribusi  Perpanjangan IMTA  didasarkan  pada  tujuan  untuk  menutup  sebagian  atau  seluruh
biaya penyelenggaraan Perpanjangan IMTA. 2  Biaya  penyelenggaraan  Perpanjangan  IMTA  sebagaimana  dimaksud
pada  ayat  1  meliputi  penerbitan  dokumen  Perpanjangan  IMTA, pengawasan di lapangan, penegakan hukum, penatausahaan, dan biaya
dampak negatif dari Perpanjangan IMTA.
BAB VI STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 8
1  Struktur  tarif  Retribusi  Perpanjangan  IMTA  ditetapkan  berdasarkan tingkat penggunaan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.
2  Besarnya  tarif  retribusi  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  1  ditetapkan sebesar  USD100,00 seratus dolar USper orang per bulan, berdasarkan
besarnya nilai kurs pada saat diterbitkan SKRD.
Pasal 9
1  Tarif  Retribusi  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  8,  dapat  ditinjau kembali paling lama 3 tiga tahun sekali.
2  Peninjauan  Tarif  Retribusi  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  1 dilakukan  dengan  memperhatikan  indeks  harga  dan  perkembangan
perekonomian. 3  Penetapan  Tarif  Retribusi  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  2
ditetapkan dengan Peraturan Bupati berdasarkan ketentuan  Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
BAB VII WILAYAH PEMUNGUTAN