Analisis Tingkat Kesukaran Soal Daya Pembeda

Nur Asiah Jamil, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION GI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu instrumen penelitian untuk mengukur kemampuan berfikir kritis siswa dapat dinyatakan mempunyai daya ketepatan atau dengan kata lain reliabel dengan kategori reliabilitas tinggi. Tabel 3.5 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Degree of Freedom df 37 Taraf signifikansi 5 r hitung 0,875 r tabel 0,325 Keputusan Reliabel Kategori Tinggi Sumber : Lampiran 9.

3.8.2 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, perlu juga dianalisis tingkat kesukaran. Adapun rumus analisis tingkat kesukaran soal adalah: P = B J s Suharsimi Arikunto, 2009, hlm. 208 Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab soal benar J s = Jumlah siswa yang mengikuti tes Hasil penghitungan Indeks Kesukaran P maka dapat ditafsirkan sebagai berikut : Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Harga TK Kategori TK = 0,00 Soal terlalu sukar 0,00 - 0,30 Soal sukar 0,30 - 0,70 Soal sedang 0,70 - 1,00 Soal mudah TK = 1,00 Soal terlalu mudah Suherman, 2003, hlm. 170 Nur Asiah Jamil, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION GI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Dari hasil pengujian tingkat kesukaran soal dapat disimpulkan bahwa kriteria dari tingkat kesukaran dari soal-soal yang telah diolah memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi sebagaimana ditunjukkan tabel berikut ini: Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Kategori No Soal Sukar 2, 4, 5, 12, 14, 17, 20, 21, 22 Sedang 1, 3, 9, 11, 18, 19, 23, 25, 27, 29 Mudah 6,7,8,10,13,15,16,24,26,28,30 Sumber : Lampiran 9. Berdasarkan tabel 3.7, diketahui bahwa dari 30 soal yang dijadikan instrumen tes kemampuan berpikir kritis siswa, terdapat 9 soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori sukar, terdapat 10 soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori sedang, dan sisanya terdapat 11 soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori mudah.

3.8.3 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Suharsimi Arikunto, 2002, hlm. 211 Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda antar soal sebagai berikut: D = B A - B B = P A - P B J A J B Suharsimi Arikunto, 2009, hlm. 213 Keterangan: D = Daya Pembeda J A = Jumlah siswa kelompok atas J B = Jumlah siswa kelompok bawah B A = Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar B B = Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar P A = Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar P B = Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar Nur Asiah Jamil, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION GI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Hasil penghitungan daya pembeda maka nilai tersebut dapat diklasifikasikan pada : Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Interval Kategori DP ≤ 0,00 Sangat jelek 0,00 DP ≤ 0.20 Jelek 0,20 DP ≤ 0,40 Cukup 0,40 DP ≤ 0,70 Baik 0,70 DP ≤ 1,00 Sangat Baik Suharsimi Arikunto, 2006, hlm. 209 Dari hasil pengujian daya pembeda soal dapat disimpulkan bahwa daya pembeda dari soal-soal yang telah diolah memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi sebagaimana ditunjukkan tabel berikut ini: Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Kategori No Soal Sangat jelek 8,10 Jelek 6,7,2,4 Cukup 13, 15, 16, 24, 26, 28, 30, 1, 3, 9, 27, 5, 14, 20, 21, 22 Baik 11, 18, 19, 25, 29, 12, 17 Sangat Baik 23 Sumber : Lampiran 9. Berdasarkan tabel 3.9, diketahui dari 30 soal yang dijadikan instrumen tes kemampuan berpikir kritis siswa, terdapat 2 soal yang memiliki daya pembeda dengan kategori sangat jelek, terdapat 4 soal yang memiliki daya pembeda dengan kategori jelek, terdapat 16 soal yang memiliki daya pembeda dengan kategori cukup, dan sisanya terdapat 7 soal yang memiliki daya pembeda dengan kategori baik dan 1 soal yang memiliki daya pembeda dengan kategori sangat baik. Dari hasil pengujian uji daya beda dan tingkat kesukaran instrumen di atas disimpulkan dalam tabel 3.10 sebagai berikut: Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instumen No Soal Uji Validitas Uji Tingkat Kesukaran Uji Daya Beda Keterangan r pbis Iterpretasi TK Interpretasi DP Interpretasi Nur Asiah Jamil, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION GI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 -0,14 Tidak Valid 0,46 Sedang 0,23 Cukup Digunakan 2 0,35 Valid 0,08 Sukar 0,16 Jelek Diperbaiki 3 0,34 Valid 0,67 Sedang 0,34 Cukup Digunakan 4 0,34 Valid 0,13 Sukar 0,16 Jelek Diperbaiki 5 0,34 Valid 0,18 Sukar 0,27 Cukup Digunakan 6 0,35 Valid 0,92 Mudah 0,15 Jelek Diperbaiki 7 0,37 Valid 0,92 Mudah 0,15 Jelek Diperbaiki 8 0,35 Valid 0,97 Mudah -0,05 Sangat Jelek Dibuang 9 0,34 Valid 0,69 Sedang 0,29 Cukup Digunakan 10 0,62 Valid 0,92 Mudah -0,16 Sangat Jelek Dibuang 11 -0,32 Tidak Valid 0,41 Sedang 0,53 Baik Digunakan 12 0,69 Valid 0,26 Sukar 0,53 Baik Digunakan 13 0,37 Valid 0,87 Mudah 0,25 Cukup Digunakan 14 0,43 Valid 0,13 Sukar 0,26 Cukup Digunakan 15 0,35 Valid 0,9 Mudah 0,2 Cukup Digunakan 16 0,39 Valid 0,87 Mudah 0,25 Cukup Digunakan 17 0,55 Valid 0,28 Sukar 0,48 Baik Digunakan 18 0,66 Valid 0,59 Sedang 0,59 Baik Digunakan 19 0,65 Valid 0,67 Sedang 0,65 Baik Digunakan 20 0,40 Valid 0,26 Sukar 0,22 Cukup Digunakan 21 0,38 Valid 0,21 Sukar 0,32 Cukup Digunakan 22 0,40 Valid 0,18 Sukar 0,27 Cukup Digunakan 23 0,78 Valid 0,56 Sedang 0,75 Sangat Baik Digunakan 24 0,36 Valid 0,74 Mudah 0,4 Cukup Digunakan 25 0,47 Valid 0,56 Sedang 0,44 Baik Digunakan 26 0,38 Valid 0,72 Mudah 0,24 Cukup Digunakan 27 0,37 Valid 0,56 Sedang 0,23 Cukup Digunakan 28 0,37 Valid 0,74 Mudah 0,29 Cukup Digunakan 29 0,67 Valid 0,51 Sedang 0,64 Baik Digunakan 30 0,38 Valid 0,72 Mudah 0,34 Cukup Digunakan Sumber : Lampiran 9. Nur Asiah Jamil, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION GI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Berdasarkan tabel 3.10, dapat diketahui dari 30 soal yang dijadikan instrumen tes kemampuan berpikir kritis siswa, terdapat 2 soal yang dibuang karena memiliki daya pembeda soal dengan kategori sangat jelek, terdapat 4 soal yang diperbaiki dan 24 soal digunakan tanpa melalui revisi. Sehingga jumlah soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa berjumlah 28 soal.

3.9 Teknik Pengolahan Data