Self Efficacy Teknik Scaffolding

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest design with nonequivalent control group.Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut. A O 1 X O 2 B O 1 O 2 Keterangan: A = kelas eksperimen B = kelas kontrol O 1 = pretes O 2 = postes X =pembelajaran matematika dengan teknik scaffolding Sumber: Creswell, 2013, hlm. 242

C. Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas independent variabledan variabel terikat dependent variable. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik scaffolding, sedangkan variabel terikat adalah self efficacy. Penjelasan definisi operasional dari setiap variabel adalah sebagai berikut.

1. Self Efficacy

Self efficacy yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keyakinan siswa terhadap kemampuannya untuk mengerjakan soal pemecahan masalah matematika.Adapun keyakinan siswa yang diukur adalah keyakinan siswa kelas V SD untuk memecahkan masalah matematika,berdasarkan dimensi self efficacy menurut Bandura 1977, hlm. 194,yaitu magnitude, strength, generality. Selain itu, self efficacy juga dikaitkan dengan tahapan pemecahan masalah menurut Krulik dan Rudnick 1995, hlm. 4, yaitu read and think, explore and plan, select a strategy, find an answer, danreflect dan extend.

2. Teknik Scaffolding

Teknik Scaffolding yang dimaksud dalam penelitian ini adalahcara guru dalam mengelola pembelajaran melalui pemberian bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas pemecahan masalah matematika. Adapun bentuk scaffolding atau ragam bantuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah verbal and gesture scaffolding.Echevarria, Vogt Short, 2004, hlm. 86-87. Bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang terjangkau oleh pemikiran siswa, melatih siswa untuk berpikir dan berkomunikasi, serta melatih kemandirian siswa dalam memecahkan masalah matematika. Bantuan diberikan guru atau teman sebaya kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika.Setelah siswa memahami penyelesaian soal, guru memberikan soal yang serupa dengan mengurangi pemberian bantuan.Hal itu dilakukan agar siswa dapatmenyelesaikan soal secara mandiri. Pembelajaran dengan teknik scaffolding mencakup lima tahapan pembelajaran menurutApplebee Langer Zhao Orey dalam Hamwi, 2011, hlm. 3, yaitu tahap intentionality,appropriateness, structure, collaboration, dan internalization. Pembelajaran dengan teknik scaffolding ini tercermin dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini.

D. Instrumen Penelitian