Model Kinematika Robot Mobil Kendali Logika Fuzzy

RANCANG BANGUN ROBOT MOBIL PENCARI TARGET DAN PENGHINDAR RINTANGAN MENGGUNAKAN KENDALI LOGIKA FUZZY Junaidi Santoso. 1 , Iwan Setiawan, ST. MT. 2 ,Trias Andromeda, ST. MT. 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Abstrak - Penelitian di dunia robot terbagi atas kajian pada sifat kinematik dan dinamik robot. Namun dewasa ini, penelitian tentang aplikasi kecerdasan buatan buatan dalam kendali robot lebih banyak ditujukan untuk memperoleh kontrol kinematik yang canggih. Pada tugas akhir ini, akan dirancang robot mobil dengan kemampuan menuju target posisi yang ditentukan dan menghindari halangan yang ditemui obstacle avoidance. Sebagai objek kendali adalah robot jenis diferensial yang kedua rodanya mempunyai motor DC terpisah. Pengendali berupa logika fuzzy, berfungsi untuk mengatur kecepatan dan arah gerakan robot berdasarkan masukan posisi target dan sensor jarak. Perancangan robot berbasis pada mikrokontroler secara embedded terpisah dari computer dengan menggunakan bahasa C. Dari pengujian didapatkan bahwa robot dapat bergerak menuju target yang telah ditentukan dan mampu menghindari halangan dengan baik. Semakin dekat jarak target dan makin sedikit halangan yang ada, maka akurasi gerakan robot ke target semakin presisi. Kata Kunci :Robot Mobil, logika Fuzzy, Mikrokontroler

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Robot memegang peranan penting untuk menggantikan menusia dalam melakukan pekerjaan yang sulit. Jenis robot yang umum antara lain manipulator lengan robot dan robot mobil. Kendali pada manipulator lengan robot biasanya berupa pengaturan posisi. Pada mobil robot, penerapan kendali posisi akan coba dikombinasikan dengan kemampuan untuk menghindari objek halangan. Hal penting yang harus diperhatikan yaitu desain sistem penggerak, pembangkitan lintasan trayektori, dan pengendalian kecepatan. Pada Tugas Akhir ini kecepatan dibangkitkan berdasarkan input posisi yang terus di-update. Pertimbangannya berupa jarak terdekat, kecepatan, rintangan, dan waktu. Pengendali robot berupa dua buah algoritma yang terdiri atas kendali posisi sebagai kendali awal dan penghindar rintangan sebagai interupsi saat robot menemukan halangan. Peningkatan performa kendali pada robot mobil ini cenderung dilakukan pada unsur kinematis dibandingkan dengan unsur dinamis sistem. Logika Fuzzy dipilih sebagai pengendali karena mampu bekerja baik pada sistem non-linear dan menawarkan kemudahan dalam perancangan program karena tidak memerlukan model matematis dari sistem.

1.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada tugas akhir ini adalah membangun sistem kendali robot mobil berbasis logika fuzzy dengan kemampuan menghindari rintangan untuk mencapai posisi tujuan yang diinginkan.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembahasan dibatasi beberapa hal sebagai berikut : 1. Pengendalian secara kinematis dengan mengabaikan sifat dinamis seperti massa, percepatan, gaya inersia, dan gesekan sistem. 2. Medan berupa bidang datar dua dimensi. 3. Menggunakan kendali reaktif 4. Pengaturan parameter secara empiris 5. Tidak membahas mekanik robot.

II. DASAR TEORI 2.1

Pengertian Robot mobil Robot mobil adalah sistem robot yang mampu memindahkan dirinya sendiri dari posisi satu ke posisi yang lain, dimana keseluruhan badan robot berpindah tempat, bisa dikatakan bahwa robot tersebut bergerak dinamis.

2.2 Model Kinematika Robot Mobil

Penggerak Differensial Salah satu jenis robot mobil yang umum digunakan adalah robot mobil dengan sistem penggerak differensial. Alasan utamanya karena relatif lebih fleksibel dalam melakukan manuver. Gambar 2.1 Posisi dan orientasi robot mobile dalam sistem koordinat cartesian Untuk panjang jari-jari roda r, serta kecepatan rotasi roda kanan, dan kiri berturut-turut R ω dan L ω , maka kecepatan linear roda kanan dan kiri dapat dicari dengan persamaan berikut: ____ _______________________________________ _______ 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP 2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP t r t v R R ω = 1 t r t v L L ω = 2 Ketika robot melakukan gerak memutar sesaat dengan panjang jari-jari R yang diukur dari pusat rotasi dan titik pusat kedua roda, kecepatan rotasi dapat dihitung sebagai: 2 L R v t R + = ω 3 2 L R v t L − = ω 4 K ecepatan linier robot vt dan kecepatan rotasi robot ωt dapat diketahui berdasarkan kedua kecepatan linear roda. Secara matrik dapat disajikan sebagai berikut: ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ 1 1 2 1 2 1 t v t v L L t t v L R ω 5 Persamaan 5 diatas memperlihatkan relasi kinematika langsung antara kecepatan linear roda-roda robot terhadap kecepatan linear dan angular robotnya, sedangkan persamaan 6 di bawah memperlihatkan relasi sebaliknya. ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ 2 1 2 1 t t v L L t v t v L R ω 6 Syarat mutlak pengendalian posisi robot mobil adalah diketahuinya posisi dan orientasi robot tiap saat. Salah satu solusinya adalah dengan menghitung jarak tempuh roda setiap waktu. Jarak tempuh roda kiri S L , roda kanan S R , dan jarak rata-rata S dalam kawasan waktu berturut-turut sebagai berikut: t t v t S L L . = 7 t t v t S R R . = 8 t t v t v t S R L . 2 + = 9 Pendekatan rumus untuk orientasi, posisi koordinat x, dan koordinat y berturut-turut sebagai berikut. θ θ + − = L t S t S t L R 10 cos t S x t x θ + = 11 sin t S y t y θ + = 12

2.3 Kendali Logika Fuzzy

Kendali logika fuzzy bekerja berdasarkan aturan linguistik yang dibuat mirip dengan seorang operator ahli dalam melakukan proses kendali. Mekanisme kendali logika fuzzy kalang tertutup ditunjukkan pada Gambar 2.2, dimana terdapat dua masukan, yaitu masukan kesalahan dan beda kesalahan. Dua masukan tersebut diolah oleh sistem kendali logika fuzzy yang terdiri atas empat komponen utama yang menyusun proses kendali logika fuzzy, yaitu proses fuzifikasi, basis pengetahuan, logika pengambil keputusan, dan defuzifikasi. Basis Pengetahuan Fuzifikasi Logika Pengambilan Keputusan Defuzifikasi Sistem Yang Dikontrol Referensi rk Kesalahan ek Beda Kesalahan ek-1 + - T yk Gambar 2.2 Mekanisme kendali logika fuzzy kalang tertutup

2.3.1 Fuzzifikasi

Komponen fuzifikasi berfungsi untuk memetakan masukan data tegas ke dalam himpunan fuzzy menjadi nilai fuzzy dari beberapa variabel linguistik masukan.

2.3.2 Basis Aturan

Basis aturan kendali Fuzzy adalah kumpulan aturan-aturan kendali Fuzzy yang dibuat berdasarkan pengetahuan manusia untuk menghubungkan antara variabel masukan dan variabel keluaran.

2.3.3 Mekanisme Pertimbangan Fuzzy

Berdasarkan basis aturan yang telah dibuat, variabel masukan Fuzzy diolah lebih lanjut untuk mendapatkan suatu penyelesaian. Dengan demikian dapat diambil suatu keputusan berupa keluaran Fuzzy, yaitu himpunan-himpunan keluaran Fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang telah ditetapkan. Mekanisme pertimbangan Fuzzy yang sering digunakan adalah dengan metode MAX-MIN.

2.3.4 Defuzzifikasi

Defuzzifikasi adalah proses pengubahan nilai Fuzzy ke sinyal yang bersifat bukan Fuzzy. Salah satu metode defuzzifikasi untuk model Sugeno adalah metode bobot rata-rata weighted average. Nilai keluaran tegas metode ini adalah jumlah dari hasil kali bobot keluaran Fuzzy w i dengan posisi singleton pada sumbu x setiap himpunan Fuzzy z i keluaran dibagi dengan jumlah bobot semua keluaran Fuzzy w i atau dapat dirumuskan : Crispoutput = ∑ = = n i i i i w z w z 1

III. PERANCANGAN