Pengaruh Kedalaman Mata Pancing Rawai Cucut terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cucut di Cilacap
P
gwp
NGKASAN
gppg
a
In
3
2
~
s
:
s
"
5
z z
s
"
5 3m I
Q a
Q
Q
S
S
sss
l
Q
Q
~
ILUJENG RAHAYUNINGSIH (C 25.0868). Pengaruh Kedalaman Mata
mcing Rawai Cucut Terhada Hasil Tan kapan Ikan Cucut Di Cilacap.
2 as?
birnblng oleh BETTY P E N T ~ R Y( ~ e t u $dan JONSON LUMBAN GAOL
% 3 s g p
.nggota).
e t t ~ ~
P . S m Z
'=cn.P, Q
5 n"gn
5
~ w Q G
.
h
:
,
ZPg"s
0
mscLIGQ
S "5 'Qs s
9
5
S O W a?
'CQIDQC
Q
%:
2
Q
In
E a Q - Q
win g c s
'8.5:
c
;2 ?J! g
g
a
.m=u
*=ID
"
w
5
3*
P
gQ
? $
PS Q2
sg
z:
& 3a
-. g 2
2.
Q
p
Q
I wai
k
2 92. Lokasi penelitian adalah di Perairan Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa
;
-.-
@.
-nx
3
nan mata pancing terhadap hasil tangkapan ikan cucut di Cilacap.
S
0
-
!e
3r Ss aX
Qc"
Perbedaan kedalaman mata pancing merupakan perlakuan dan setting
(P
=a
'C
bagai ulangan. Mata panting yang digunakan berjumlah tujuh buah, dibagi
enjadi empat bagian kedalaman, yaitu kedalaman I (mata pancing I dan VII,
d
g :ngan kedalaman 42 m), kedalaman 11 (mata pancing I1 dan VI, dengan ke-
V
ilaman 63 m), kedalaman III (mata pancing III dan V, dengan kedalaman
Q
X ;g
I m), dan kedalaman IV (rnata pancing
;Be
?
Penel itian ini bertujuan untuk rnendapatkan inforrnasi tentang metode
?- ~erasipenangkapan rawai cucut dan mengetahui pengaruh perbedaan keda-
3. 3
. %
cucut selama tiga bulan, yaitu mulai bufan Agustus sampai Oktober
P)
5'
s
n o
Penelitian ditakukan dengan mengikuti operasi penangkapan armada
Q
XV, dengan kedalaman 93 m).
Operasi penangkapan dengan rawai cucut di Cilacap dilaksanakan pada
X. P
g. 3=
c $
alam hari dan umpan yang digunakan adalah ikan cakalang dan ikan tongkol
mg dipotong-potong. Hal ini sudah cukup baik karena ikan cucut lebih aktif
I n ,
mtda sore hingga malam hari dan ikan cucut sangat terangsang oleh bau darah
h
V
CQn perairan. Ikan yang dipotong-patong akan mengeluarkan darah yang dapat
b
.erangsang ikan cucut untuk berenang mendekatinya.
Rawai cucut yang digunakan selama penelitian di Cilacap tidak dileng-
-.
p ipi dengan swivel.
-
Hal ini diduga mengakibatkan sering putusnya tali ca-
e m g pada saat pengoperasian rawai cucut, akibat gerakan-gerakan ikan cucut
iii
*
k'
g p p Z!
g tertallgkap pada pancing tersebut. Untuk rnenghindari terjadinya kekusut-
gppg
3:::
In s s
"Q "DQ3[ aD 1
3D
Q
I n s s l Q r
s - s s C]
E Q ~
Q 5
tali cabang, maka perlu dipasang swivel.
2
2
rz%
Hasil tangkapan ikan cucut (jurnlah dan berat) seIama penelitial-Ipada
T
sing-masing kedalaman mata pancing adalah sebagai berikut : 24 ekor,
o
; i2: 2.g
g g7
s
~
c
n
Q
5 n"ga 5
q.
G
3
5
3
" E Zc
Q
.
~
4 kg (kedalaman I), 19 ekor, 637 kg (kedalaman 11), 19 ekor, 666 kg
~
dalarnan 111) dan 8 ekor, 390 kg (kedalaman IV). Dari uji statistik baik Uji
xQ -l ai3 2~ ~ g e (untuk mengetahui pengaruh keempat jenis perlakuan) maupun Uji
3 0 %B e
lah-Peringkat Wilcoxon (untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan)
%
!; & % 2
- - Q C
[D
LZ-0
:
;2 *
g ag g C
$.
-.2 2
.
lD
a taraf nyata a
=
0,OS diperoleh hasil bahwa kedalaman yang berbeda ti-
berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan baik jumlah maupun berat
g
s
.g g BEJ
i6
? $
1g8g
uang masing-masing mata pancing untuk mendapatkan ikan cucut adalah
r
9ZEJ
%
a. Selain itu juga karena semua mata pancing berada pada kedalaman
5
#*
-=I
-- 2 5a
2.
Q
g
.;
gan kisaran suhu dimana ikan cucut masih aktif. Perbedaan kedalaman
2
ta pancing diduga akan berpengaruh apabila hasil tangkapan dibedakan
*
nurut j enis ikannya.
;) B
,a
Y
n cucut. Hal ini diduga karena kisaran renang ikan cucut tinggi, sehingga
gwp
NGKASAN
gppg
a
In
3
2
~
s
:
s
"
5
z z
s
"
5 3m I
Q a
Q
Q
S
S
sss
l
Q
Q
~
ILUJENG RAHAYUNINGSIH (C 25.0868). Pengaruh Kedalaman Mata
mcing Rawai Cucut Terhada Hasil Tan kapan Ikan Cucut Di Cilacap.
2 as?
birnblng oleh BETTY P E N T ~ R Y( ~ e t u $dan JONSON LUMBAN GAOL
% 3 s g p
.nggota).
e t t ~ ~
P . S m Z
'=cn.P, Q
5 n"gn
5
~ w Q G
.
h
:
,
ZPg"s
0
mscLIGQ
S "5 'Qs s
9
5
S O W a?
'CQIDQC
Q
%:
2
Q
In
E a Q - Q
win g c s
'8.5:
c
;2 ?J! g
g
a
.m=u
*=ID
"
w
5
3*
P
gQ
? $
PS Q2
sg
z:
& 3a
-. g 2
2.
Q
p
Q
I wai
k
2 92. Lokasi penelitian adalah di Perairan Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa
;
-.-
@.
-nx
3
nan mata pancing terhadap hasil tangkapan ikan cucut di Cilacap.
S
0
-
!e
3r Ss aX
Qc"
Perbedaan kedalaman mata pancing merupakan perlakuan dan setting
(P
=a
'C
bagai ulangan. Mata panting yang digunakan berjumlah tujuh buah, dibagi
enjadi empat bagian kedalaman, yaitu kedalaman I (mata pancing I dan VII,
d
g :ngan kedalaman 42 m), kedalaman 11 (mata pancing I1 dan VI, dengan ke-
V
ilaman 63 m), kedalaman III (mata pancing III dan V, dengan kedalaman
Q
X ;g
I m), dan kedalaman IV (rnata pancing
;Be
?
Penel itian ini bertujuan untuk rnendapatkan inforrnasi tentang metode
?- ~erasipenangkapan rawai cucut dan mengetahui pengaruh perbedaan keda-
3. 3
. %
cucut selama tiga bulan, yaitu mulai bufan Agustus sampai Oktober
P)
5'
s
n o
Penelitian ditakukan dengan mengikuti operasi penangkapan armada
Q
XV, dengan kedalaman 93 m).
Operasi penangkapan dengan rawai cucut di Cilacap dilaksanakan pada
X. P
g. 3=
c $
alam hari dan umpan yang digunakan adalah ikan cakalang dan ikan tongkol
mg dipotong-potong. Hal ini sudah cukup baik karena ikan cucut lebih aktif
I n ,
mtda sore hingga malam hari dan ikan cucut sangat terangsang oleh bau darah
h
V
CQn perairan. Ikan yang dipotong-patong akan mengeluarkan darah yang dapat
b
.erangsang ikan cucut untuk berenang mendekatinya.
Rawai cucut yang digunakan selama penelitian di Cilacap tidak dileng-
-.
p ipi dengan swivel.
-
Hal ini diduga mengakibatkan sering putusnya tali ca-
e m g pada saat pengoperasian rawai cucut, akibat gerakan-gerakan ikan cucut
iii
*
k'
g p p Z!
g tertallgkap pada pancing tersebut. Untuk rnenghindari terjadinya kekusut-
gppg
3:::
In s s
"Q "DQ3[ aD 1
3D
Q
I n s s l Q r
s - s s C]
E Q ~
Q 5
tali cabang, maka perlu dipasang swivel.
2
2
rz%
Hasil tangkapan ikan cucut (jurnlah dan berat) seIama penelitial-Ipada
T
sing-masing kedalaman mata pancing adalah sebagai berikut : 24 ekor,
o
; i2: 2.g
g g7
s
~
c
n
Q
5 n"ga 5
q.
G
3
5
3
" E Zc
Q
.
~
4 kg (kedalaman I), 19 ekor, 637 kg (kedalaman 11), 19 ekor, 666 kg
~
dalarnan 111) dan 8 ekor, 390 kg (kedalaman IV). Dari uji statistik baik Uji
xQ -l ai3 2~ ~ g e (untuk mengetahui pengaruh keempat jenis perlakuan) maupun Uji
3 0 %B e
lah-Peringkat Wilcoxon (untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan)
%
!; & % 2
- - Q C
[D
LZ-0
:
;2 *
g ag g C
$.
-.2 2
.
lD
a taraf nyata a
=
0,OS diperoleh hasil bahwa kedalaman yang berbeda ti-
berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan baik jumlah maupun berat
g
s
.g g BEJ
i6
? $
1g8g
uang masing-masing mata pancing untuk mendapatkan ikan cucut adalah
r
9ZEJ
%
a. Selain itu juga karena semua mata pancing berada pada kedalaman
5
#*
-=I
-- 2 5a
2.
Q
g
.;
gan kisaran suhu dimana ikan cucut masih aktif. Perbedaan kedalaman
2
ta pancing diduga akan berpengaruh apabila hasil tangkapan dibedakan
*
nurut j enis ikannya.
;) B
,a
Y
n cucut. Hal ini diduga karena kisaran renang ikan cucut tinggi, sehingga