Identifikasi Masalah dan Pendekatan Pengentasan Kemiskinan : Suatu Restrospeksi

IDENTIFIIV~SIMASALM D A N . P E N D E ~ T A NPENGENTASAN
KEMISKIMm : Suatu Restrospeksi 1)
Oleh: Lutfi I. Nasoetion 2)
I. Pendahuluan

-

/'

"
Sejak dicanangkannya pembangunan nasional pada tahun
F ' 1969 hingga
sekarang , keadaan sosial eko'nomi penduduk
mengalamu kemajuan besar Selama periode tersebut pendapatan per kapita Indonesia meningkat dari rata-rata Rp 4.672,5
(1969) menjadi Rp 647.960,4 pada tahun 1990 (harga konstan),
Jumlah penduduk miskin turun dari 54.2 juta pada tahun 1976
menjadi 27.2 juta orang pada tahun 1990 (BPS, 1991).

/

.


_-_

Namun dernikian, hasil pembangunan tersebut tampaknya
wzlayah di
_-_ -- ke seluruh-Tnn86neslr-ZTda--IZJe'"b%Fapa
,---- -- ----belum merata
Indonesia yang Gzxh
tertinggal. Oleh sebab itu, usaha
pemerataan hasil pembangunan dan menghilangkan kemiskinan
masih akan tetap mewarnai sasaran pembangunan jangka panjang
I

lapisan
masyarakat . terbawah dalam strata kesejahteraan,
baik secara kuantitas maupun penyebaran geografisnya.
Ditiniau dari sudut sosial, kemiskinan merupakan ciri
untuk b e__ -r k a Z E J ~ - - ~ ~ 5 -"-dengan aspirasi yang sektpit dan pendeknya horison waktu wawasan k e depan suatu
masyarakat.
lemah_n_y,a

potensi
suatu
-_
-___ masyarakat
__-."
amping itu kemiskinan berhubungan
,a

/

'i
, \$$

,
I

xi

.


____I-.--

-*-w-

Dari titik pandang ekonomi kemiskinan dianggap merupakan masalah dengan alasan, antara lain: (1) kemiskinan
merupakan eermin dari rendahnya permintaan agregat (asresat
demand).
Lebih lanjut permintaan agregat yang rendah mengurangi insentif untuk mengembangkan sistem produksi, ( 2 )
Kemiskinan berkaitan dengan ratio kapitalltenaga kerja yang
rendah selanjutnya mengakibatkan produktivitas tenaga kerja
a, rendah dan (3) Kemiskinan seringkali menimbulkan mis alokasi
'