Deteksi Multikolinearitas Deteksi Heteroskedastisitas

3.4.1 Deteksi Asumsi Klasik

Suliyanto 2005 dalam bukunya menyatakan model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat kecil biasa ordinary least squaresOLS merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik best linear unbias estimatorBLUE. Untuk mendapatkan kondisi tersebut, model regresi harus memenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik. Oleh karena itu, selanjutnya model regresi dalam penelitian ini dilakukan pengujian sebagai berikut:

3.4.1.1 Deteksi Multikolinearitas

Miltikolinearitas mengandung arti bahwa ada hubungan linear yang sempurna atau pasti terjadi beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Konsekuensi adanya multikolinearitas koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi tidak terhingga. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Multikolinearitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan auxiliary regresion untuk mendeteksi adanya multikolinearitas kriterianya adalah jika regresi persamaan utama lebih besar dari auxiliary regretion maka dalam model tidak terjadi multikolinearitas.

3.4.1.2 Deteksi Heteroskedastisitas

Salah satu penting dalam regresi linear klasik adalah bahwa gangguan yang muncul dalam regresi populasi adalah homokedastisitas, yaitu semua gangguan memiliki varians yang sama atau varian setiap gangguan yang dibatasi untuk nilai tertentu mengenai pada variabel-variabel independen berbentuk nilai konstanta yang sama dengan . Dan jika suatu populasi yang dianalisis memiliki gangguan yang variansnya tidak sama maka mengindikasikan terjadinya kasus heterokedastisitas. Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana error term tidak memiliki suatu varians yang konstan untuk sama dengan observasi. Masalah heterokedastisitas lebih sering terjadi pada data cross section dari pada time series serta muncul baik pada regresi sederhana maupun regresi berganda. Beberapa cara untuk menguji adanya heterokedastisitas salah satunya dengan cara pengujian White Heteroskedasticity. Pedoman dari penggunaan model White adalah menolak hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model empiris yang sedang diestimasi. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan membandingkan nilai Obs R-squared uji White dengan nilai tabel. Jika nilai perobabilitas Obs R-squarednya lebih besar dari α berarti tidak ada heteroskedastisitas, demikian pula sebaliknya.

3.4.1.3 Deteksi Autokorelasi