Pengamatan Berpengaruh Mengatasi outlier dengan metode least trimmed squares (LTS) pada Regresi robust.

Uji Statistik : 1 1 − − ≈ − = p n ii t h s r t 2.3 Dengan : ∑ − = 2 1 i r p n s Dengan: r = residu p= banyaknya variabel bebas h ii = 2pn Kriteria uji : H O ditolak jika t i ≥t α2;n-p-1 , dan H O diterima jika t i t α2;n-p-1 , Dengan α = taraf nyata

2.2 Pengamatan Berpengaruh

Pencilan dapat dilihat sebagai pengamatan dengan sisaan yang cukup besar yakni nilai mutlak dari residu lebih besar dari 2 atau ǀr i ǀ2, tetapi Seber 1977,hal165 memberikan patokan kasaryakni nilai mutlak dari residu lebih besar dari 3 atau ǀr i ǀ3, sedangkan pengamatan berpengaruh lebih berkaitan dengan besarnya perubahan yang terjadi pada koefisien regresi jika pengamatan tersebut disisihkan. Secara umum, pencilan tidak selalu berarti pengamatan berpengaruh ataupun sebaliknya. Ada atau tidaknya pengamatan berpengaruh dalam analisis tidak hanya merubah nilai koefisien regresi tapi juga akan merubah penafsiran atau kesimpulan. Pendekatan eksploratif mungkin dianggap kurang efisien dan berkesan mencoba-coba, sehingga dibutuhkan pendekatan yang lebih sistematik. Prosedur yang dapat ditempuh dalam hai ini adalah pemeriksaan sisaan. Penentuan pengamatan berpengaruh didasarkan pada nilai coveragecakupan yang disimbolkan dengan h. Secara umum 0 ≤h≤ 1 dan ∑h = p, dengan p adalah banyaknya parameter dalam model. Sehingga secara rata-rata besarnya h adalah pn. Hoaglin dan Welsch 1978 menyebutkan bahwa h 2pn dapat dianggap cukup besar untuk menyatakan pengamatan tersebut berpotensi sebagai pengamatan berpengaruh. Sedangkan Huber 1981 membayangkan 1h sebagai besaran yang setara dengan Universitas Sumatera Utara banyaknya pengamatan yang ikut menentukan pendugaan y , sehingga nilai h 0,5 dianggap besar dan kritis, dan h 0,2 sebagai petunjuk peringatan. Pada dasarnya nilai h yang semakin besar menunjukkan semakin besar potensinya untuk berpengaruh, yang kemudian dapat diketahui setelah analisis dengan penyisihan pengamatan tersebut. DfFITS dan jarak Cook Cook’s Distance digunakan untuk mengukur amatan berpengaruh. Suatu amatan dikatakan berpengaruh jika nilai mutlak DfFITS 1 untuk gugus data berukuran kecil dan nilai mutlak DfFITS untuk gugus data berukuran sedang dan besar. Cook’s Distance F0,5;p;n-p dikatakan berpengaruh. Contoh pola hubungan data yang mengandung pencilan Gambar 2.1 Scaterplot WRI Januari dan Luas Panen Periode I. WRI Jan L P -1 140 120 100 80 60 40 20 350 300 250 200 150 100 50 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Scatterplot of LP-1 vs WRI Jan Gambar 2.1 menunjukkan contoh pola hubungan Weighted Rainfall Index Januari WRI Jan terhadap luas panen padi periode I LP I. Diketahui pada pengamatan ke- 15 terletak lebih jauh dari pola pengamatan-pengamatan lainnya pada umumnya. Melalui perbandingan nilai DfFITS dapat dikatakan pengamatan tersebut sebagai outlier dikarenakan memiliki nilai DfFITS = 5.74699 lebih dari batas DfFITS yaitu 15 2 2 = 0.730297. Pengamatan ke-11 juga merupakan outlier. Universitas Sumatera Utara

2.3 Regresi Robust